PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2017 PROVINSI LAMPUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2017 PROVINSI LAMPUNG

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JULI 2017 PROVINSI LAMPUNG

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JUNI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. VII, 1 Agustus 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/03/18/Th. IV, 1 MARET 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. IV, 2 MEI 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI OKTOBER 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/12/18/Th. IV, 1 Desember 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/04/18/Th. IV, 1 APRIL 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. IV, 1 JULI 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/10/18/Th. IV, 3 Oktober 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/02/18/Th. IV, 1 FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JUNI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/08/18/Th. IV, 1 Agustus 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/11/18/Th. III, 2 NOPEMBER 2015

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI APRIL 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/06/18/Th. VI, 2 Juni 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/03/18/Th. V, 1 Maret 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. V, 2 Mei 2017

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER 2016 PROVINSI LAMPUNG

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. VII, 3 Juli 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI 2014 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/04/18/Th. III, 1 April 2015

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/04/18/Th. V, 3 April 2017

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2015 PROVINSI LAMPUNG

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI OKTOBER 2014 PROVINSI LAMPUNG

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2016

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv INTISARI... v ABSTRACT

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan Agustus 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan September 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017

No.73/11/33/Th.XI, 01 November 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

No.68/10/33/Th.XI, 02 Oktober 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL DESEMBER 2010

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER 2009

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, NOVEMBER 2016

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2016

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JULI 2017 SEBESAR 61,48

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI KAB. MERAUKE BULAN JANUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

REGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2016

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 59,63 PERSEN

PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MEI 2017

PERKEMBANGAN PERHOTELAN/AKOMODASI LAINNYA DAN TRANSPORTASI PROVINSI GORONTALO DESEMBER 2015

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA RESMI STATISTIK

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR 43,57

BERITA RESMI STATISTIK

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN JULI 2015 SEBESAR 52,11 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 SEBESAR 63,66

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 61,03 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang

PERKEMBANGAN PERHOTELAN/AKOMODASI LAINNYA DAN TRANSPORTASI PROVINSI GORONTALO NOVEMBER 2016

BERITA NEGARA. DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Visa. Kunjungan. Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI PROVINSI PAPUA BULAN APRIL 2015

PERKEMBANGAN PERHOTELAN/AKOMODASI LAINNYA DAN TRANSPORTASI PROVINSI GORONTALO OKTOBER 2015

Transkripsi:

Moda transportasi udara paling banyak digunakan oleh penumpang untuk perjalanan ke luar Provinsi Lampung, yaitu 41,65. BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER PROVINSI LAMPUNG Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak 59.672 orang, naik sebesar 9,22 persen bila dibandingkan yaitu sebanyak 54.637 orang. Sementara itu, jika dibandingkan tahun lalu yaitu bulan mengalami kenaikan, yaitu sebesar 7,05 persen. Jumlah penumpang kapal ferry yang berangkat melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung pada sebanyak 98.969 orang, turun sebesar 13,47 persen jika dibandingkan sebesar 114.376 orang. Sebaliknya jumlah kendaraan yang diangkut melalui Pelabuhan Bakauheni pada sebanyak 137.720 kendaraan naik sebesar 8,68 persen jika dibandingkan yang hanya mencapai 126.717 kendaraan. Sementara itu barang yang dimuat melalui Pelabuhan Panjang pada mencapai 988.147 ton, turun sebesar 36,80 persen dibandingkan yang mencapai 1.563.437 ton. Untuk barang yang dibongkar pada sebanyak 428.784 ton, turun sebesar 20,86 persen dibandingkan sebanyak 541.782 ton. Penumpang pesawat udara yang berangkat dari Bandara Raden Inten II pada sebanyak 113.221 orang, naik sebesar 5,31 persen jika dibandingkan sebanyak 107.517 orang. Sementara itu penumpang pesawat udara yang datang di Bandara Raden Inten II pada sebanyak 109.564 orang, juga mengalami kanaikan sebesar 6,01 persen dibandingkan dengan Agusus sebanyak 103.353 orang. Barang yang dimuat dari Bandara Raden Inten II Provinsi Lampung pada sebanyak 574.810 kg, turun sebesar 18,07 persen dibandingkan dengan yang mencapai 701.612 kg. Perkembangan barang yang dibongkar pada sebanyak 926.670 kg, naik sebesar 6,96 persen jika dibandingkan yaitu sebanyak 866.384 kg 1

1. Angkutan Darat Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak 59,672 orang, naik sebesar 9,22 persen dibandingkan yaitu sebanyak 54.637 orang. Demikian juga jika dibandingkan dengan bulan, sebanyak 55,744 orang, maka pada juga mengalami kenaikan sebesar 7,05 persen. Tabel 1. Perkembangan Keberangkatan Penumpang dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Provinsi Lampung, dan Uraian Keberangkatan Penumpang Jumlah Penumpang (orang) 55 744 54 637 59 672 9,22 7,05 Total Km Penumpang (juta km) 12,00 12,79 13,92 8,89 16,03 Rata-rata Km Penumpang (km) 215,24 234,04 233,34 (0,30) 8,41 Total kilometer penumpang (km penumpang) adalah jumlah kilometer dari semua penumpang yang berangkat. Besaran ini merupakan penjumlahan jarak tujuan masing-masing penumpang. Jumlah km penumpang angkutan darat yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak 13,92 juta kilometer penumpang, naik sebesar 8,89 persen dibandingkan sebanyak 12,79 juta kilometer penumpang. Jika dibandingkan dengan yaitu sebanyak 12,00 juta kilometer penumpang pada juga mengalami kenaikan sebesar 16,03 persen. Rata-rata kilometer penumpang adalah rata-rata jumlah kilometer dari penumpang yang berangkat. Ratarata km penumpang yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada mencapai 233,34 km, turun sebesar 0,30 persen jika dibandingkan yaitu sebanyak 234,04 km. Namun jika dibandingkan dengan bulan yaitu sebanyak 215,24 km mengalami kenaikan sebesar 8,41 persen. Grafik 1. Perkembangan Keberangkatan Penumpang dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Provinsi Lampung s.d 52 515 62 247 58 449 54 575 60 109 63 273 59 672 55 744 54 875 45 641 56 154 51 716 54 637 2

Jumlah barang yang dimuat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak 1.515.741 ton, turun sebesar 6,83 persen dibandingkan yaitu sebanyak 1.626.856 ton. Namun Jika dibandingkan dengan keadaan tahun lalu pada sebanyak 1.175.750 ton mengalami kenaikan sebesar 28,92 persen. Total Kilometer Barang (km barang) adalah jumlah kilometer semua barang yang diangkut. Angka ini merupakan hasil penjumlahan jarak dari asal barang sampai ke tujuan dalam satuan ton. Jumlah km ton barang yang dimuat kereta api pada sebanyak 620,72 juta kilometer, turun sebesar 6,83 persen jika dibandingkan yaitu sebanyak 666,23 juta kilometer. Sebaliknya bila dibandingkan dengan bulan sebanyak 481,79 juta kilometer mengalami kenaikan sebesar 28,84 persen. Tabel 2. Perkembangan Barang yang Dimuat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Provinsi Lampung, dan Muat Barang Uraian Jumlah Barang (ton) 1 175 750 1 626 856 1 515 741 (6,83) 28,92 Total Km Barang (juta km) 481,79 666,23 620,72 (6,83) 28,84 Rata-rata Km Ton Barang (km) 409,77 409,52 409,52 0,00 (0,06) Rata-rata kilometer ton adalah rata-rata jumlah kilometer setiap ton barang yang diangkut. Rata-rata jumlah km ton yang dimuat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada mencapai 409,52 km, angka ini sama dengan keadaan bulan dan Namun dibandingkan bulan sebanyak 409,77 mengalami sedikit penurunan sebesar 0,06 persen. 2. Angkutan Laut Jumlah penumpang kapal ferry yang berangkat dari Pelabuhan Bakauheni Lampung pada sebesar 98.969 orang, turun sebesar 13,47 persen dibandingkan yang tercatat sebanyak 114.376 orang. Bila dibandingkan dengan keadaan bulan yang tercatat sebanyak 138.507 orang, juga mengalami penurunan sebesar 28,55 persen Grafik 2. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Melalui Pelabuhan Bakauheni Lampung s.d 248,935 138,507 157,838 105,819 127,035 94,996 137,484 110,641 108,389 101,387 104,939 114,376 98,969 3

Penyeberangan melalui angkutan laut selain penumpang ada juga kendaraan, diantaranya: motor, bus, mobil sedan dan sejenisnya, truk, dan pick up. Jumlah kendaraan yang berangkat pada bulan tercatat sebanyak 137.720 unit, naik sebesar 8,68 persen jika dibandingkan sebanyak 126.717 unit. Jika dilihat dari masing masing kendaraan terjadi penurunan hampir di semua unit kendaraan, kecuali jenis kendaraan truk dan pick up naik masing masing sebesar 44,18 persen dan 14,83 persen, sebaliknya penurunan tertinggi terdapat pada jenis kendaraan bus yaitu sebesar 29,69 persen yaitu dari 7.963 unit menjadi 5.599 unit kendaraan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan keberangkatan kendaraan pada yaitu sebanyak 152.292 unit, turun sebesar 9,57 persen, Bila dirinci menurut jenis kendaraan, hampir semua mengalami penurunan kecuali jenis kendaraan truk naik sebesar 15,34 persen yaitu dari 58.588 unit menjadi 67.573 unit dan jenis kendaraan pick up naik sebesar 6,87 persen yaitu dari 12.308 unit menjadi 13.154 unit kendaraan. Tabel 3. Perkembangan Keberangkatan Kendaraan Melalui Pelabuhan Bakauheni Provinsi Lampung, dan Keberangkatan Kendaraan Jenis Kendaraan Motor 28 032 21 668 18 304 (15,53) (34,70) Bus 6 437 7 963 5 599 (29,69) (13,02) Sedan dan Sejenisnya 46 927 38 764 33 090 (14,64) (29,49) Truk 58 588 46 867 67 573 44,18 15,34 Pick Up 12 308 11 455 13 154 14,83 6,87 Jumlah 152 292 126 717 137 720 8,68 (9,57) Jumlah barang yang dimuat melalui Pelabuhan Panjang pada sebanyak 988.147 ton, mengalami penurunan sebesar 36,80 persen dibandingkan yaitu sebanyak 1.563.437 ton. Sementara itu jika dibandingkan dengan bulan sebanyak 1.581.392 ton juga mengalami penurunan sebesar 37,51 persen. Selanjutnya jumlah barang yang dibongkar di Pelabuhan Panjang pada sebanyak 428.784 ton turun sebesar 20,86 persen. Dibandingkan bulan yang mencapai 541.782 ton. Selanjutnya jika dibandingkan dengan bulan sebanyak 598.972 ton, juga mengalami penurunan sebesar 28,41 persen. Tabel 4. Perkembangan Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Panjang Provinsi Lampung, dan Uraian Muat Barang (ton) 1.581 392 1.563 437 988 147 (36,80) (37,51) Bongkar Barang (ton) 598,972 541,782 428.784 (20,86) (28,41) 3. Angkutan Udara Adapun Bandar udara asal keberangkatan dan tujuan kedatangan penumpang serta bongkar dan muat barang pesawat udara di Provinsi Lampung selama meliputi 10 lokasi bandar udara yaitu Soekarno-Hatta Jakarta (CGK), Hang Nadim Batam (BTH), Adisutjipto Yogyakarta (JOG), Seray Pesisir Barat Krui (KRUI), Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (PLM), Husein Sastranegara (BDO), Juanda Surabaya (SUB), Halim Perdana Kusuma Jakarta (HLP), Sultan Thaha Syaifuddin Jambi (DJB), dan Adi Sumarmo Solo (SOC). 4

Tabel 5. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Pesawat Udara dari Bandara Radin Inten II Provinsi Lampung, dan Keberangkatan Penumpang Bandara Tujuan Jakarta (CGK) 63 100 77 436 80 745 4,27 27,96 Batam (BTH) 2 431 5 353 6 521 21,82 168,24 Yogyakarta (JOG) - 4 443 4 773 7,43 - Krui (KRUI) 13 - - - - Bandung (BDO) 3 800 5 452 5 221 (4,24) 37,39 Surabaya (SUB) - 4 829 5 686 17,75 - Palembang (PLM) 3 876 3 922 3 871 (1,30) (0,13) Jakarta (HLP) - 4 209 4 243 0,81 - Jambi (DJB) - 986 1 144 16,02 - Solo (SOC) - 887 1 017 14,66 - Jumlah 73 220 107 517 113 221 5,31 54,63 Jumlah penumpang pesawat udara yang berangkat dari Bandara Radin Inten II pada sebanyak 113.221 orang, naik sebesar 5,31 persen dibandingkan sebanyak 107.517 orang. Terlihat pada tabel 5, pada bulan, kenaikan keberangkatan penumpang terjadi hampir di seluruh bandara tujuan kecuali keberangkatan penumpang menuju Husein Sastranegara (BDO) dan Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (PLM) yaitu masing-masing turun sebesar 4,24 persen dan 1,30 persen. Sementara itu jika dibandingkan dengan keberangkatan penumpang tahun lalu yaitu yang hanya mencapai 73.220 orang, mengalami kenaikan sebesar 54,63 persen. Peningkatan penumpang terbesar terjadi pada keberangkatan menuju Bandara Hang Nadim Batam (BTH) yaitu sebesar 168,24 persen, dan Husein Sastranegara (BDO) sebesar 37,39 persen. Grafik 3. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Pesawat Udara di Provinsi Lampung s.d. 73 220 74 813 76 767 96 956 88 164 76 767 94 570 86 557 95 142 131 788 113 221 107 517 91 007 Jumlah kedatangan penumpang pesawat udara di Bandara Raden Inten II pada sebanyak 109.564 orang, naik sebesar 6,01 persen jika dibandingkan sebanyak 103.353 orang. Jika dilihat dari masing - masing bandara asal, kenaikan terjadi pada hampir semua kedatangan penumpang, kecuali ada 3 bandara asal yang mengalami penurunan yaitu Bandara Hang Nadim Batam (BTH), Husein Sastranegara (BDO) dan Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (PLM), masing-masing sebesar 4,48 persen, 5,18 persen dan 3,33 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan kedatangan penumpang 5

yang tercatat sebanyak 72,529 orang, mengalami kenaikan sebesar 51,06 persen. Kenaikan kedatangan penumpang tertinggi berasal dari Bandara Hang Nadim Batam (BTH) sebesar 41,39 persen yaitu dari 4.279 orang menjadi 6.050 orang. Tabel 6. Perkembangan Kedatangan Penumpang Angkutan Udara di Bandar Udara Raden Inten II Provinsi Lampung, dan Kedatangan Penumpang Asal Bandara Jakarta (CGK) 60 488 73 225 78 357 7,01 29,54 Batam (BTH) 4 279 6 334 6 050 (4,48) 41,39 Yogyakarta (JOG) - 4 258 4 459 4,72 - Krui (KRUI) 35 - - - - Bandung (BDO) 3 981 5 267 4 994 (5,18) 25,45 Surabaya (SUB) - 4 728 5 941 25,66 - Palembang (PLM) 3 746 4 147 4 009 (3,33) 7,02 Jakarta (HLP) - 3 728 3 860 3,54 - Jambi (DJB) - 995 1 069 7,44 - Solo (SOC) - 671 825 22,95 - Jumlah 72 529 103 353 109 564 6,01 51,06 Jumlah barang yang dimuat dari Bandara Raden Inten II Provinsi Lampung pada sebanyak 574.810 kg, turun sebesar 18,07 persen dibandingkan yang mencapai 701.612 kg. Penurunan tertinggi terjadi pada tujuan Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (CGK) sebesar 25,20 persen yaitu dari 451.501 kg menjadi 375.013 kg. Sebaliknya, jika dibandingkan dengan jumlah barang yang dimuat per yang tercatat sebesar 512.231 kg, angka tersebut naik sebesar 12,22 persen. Persentase kenaikan tertinggi terjadi pada tujuan Bandara Hang Nadim Batam (BTH) dengan kenaikan sebesar 178,92 persen, dari 23.392 kg menjadi 65.245 kg. 6 Tabel 7. Perkembangan Muat Barang Angkutan Udara di Bandar Udara Raden Inten II Provinsi Lampung, dan Muat Barang (Kg) Asal Bandara Jakarta (CGK) 451 501 501 337 375 013 (25,20) (16,94) Batam (BTH) 23 392 60 857 65 245 7,21 178,92 Yogyakarta (JOG) - 34 515 33 657 (2,49) - Krui (KRUI) 41 - - - - Bandung (BDO) 19 887 25 317 22 072 (12,82) 10,99 Surabaya (SUB) - 37 124 41 167 8,20 - Palembang (PLM) 17 410 15 900 14 859 (6,55) (14,65) Jakarta (HLP) - 18 127 14 605 (19,43) - Jambi (DJB) - 5 049 4 908 (2,79) - Solo (SOC) - 3 386 4 284 26,52 - Jumlah 512 231 701 612 574 810 (18,07) 12,22 Jumlah barang yang dibongkar di Bandara Radin Inten II pada mencapai 926.670 kg, naik sebesar 6,96 persen dibandingkan yaitu sebanyak 866.384 kg. Kenaikan bongkar barang

tertinggi berasal dari Bandara Adi Sumarmo Solo (SOC) sebesar 55,90 persen, disusul oleh Bandara Thaha Syaifuddin Jambi (DJB) sebesar 17,96 persen. Selanjutnya bila dilihat perbandingan dengan tahun lalu, dari total barang yang dibongkar pada bulan dengan bulan mengalami kenaikan sebesar 20,22 persen yaitu dari 770.800 kg menjadi 926.670 kg. Persentase kenaikan terbesar berasal dari Bandara Husein Sastranegara (BDO) sebesar 33,31 persen yaitu dari 21.087 kg menjadi 28.112 kg barang. Tabel 8 Perkembangan Bongkar Barang Angkutan Udara di Bandar Udara Raden Inten II Provinsi Lampung, dan Bongkar Barang (Kg) Asal Bandara Jakarta (CGK) 687 818 647 781 725 332 11,97 5,45 Batam (BTH) 42 959 58 912 48 220 (18,15) 12,25 Yogyakarta (JOG) - 35 845 34 788 (2,95) - Krui (KRUI) 110 - - - - Bandung (BDO) 21 087 32 912 28 112 (14,58) 33,31 Surabaya (SUB) - 42 523 46 431 9,19 - Palembang (PLM) 18 826 19 441 17 607 (9,43) (6,48) Jakarta (HLP) - 21 005 15 685 (25,33) - Jambi (DJB) - 5 067 5 977 17,96 - Solo (SOC) - 2 898 4 518 55,90 - Jumlah 770 800 866 384 926 670 6,96 20,22 Secara keseluruhan selama, jumlah penumpang terbanyak yang melakukan perjalanan ke luar Provinsi Lampung adalah yang menggunakan pesawat udara melalui Bandara Radin Inten II Natar yaitu sebesar 41,65 persen, diikuti kapal fery melalui Pelabuhan Bakauheni sebesar 36,40 persen. dan selanjutnya dengan moda transportasi kereta api melalui Stasiun Tanjung Karang sebesar 21,95 persen. Grafik 4. Proporsi Keberangkatan Penumpang Kereta Api, Kapal Ferry dan Pesawat Udara di Provinsi Lampung Pesawat Udara, 41.65 Kereta Api; 21,95 Kapal Ferry, 36.40 Total jumlah penumpang yang berangkat pada sebanyak 271.862 orang, turun sebesar 1,69 persen dibandingkan yaitu sebanyak 276,530 orang. Persentase penurunan jumlah penumpang terjadi pada keberangkatan penumpang menggunakan kapal ferry sebesar 13,47 persen, sebaliknya keberangkatan penumpang yang menggunakan pesawat udara dan kereta api mengalami kenaikan yaitu masing masing sebesar 5,31 persen dan 9,22 persen. 7

Sementara itu, jumlah penumpang moda transportasi darat, laut dan udara yang berangkat pada jika dibandingkan naik sebesar 1,64 persen yaitu dari 267.471 orang menjadi 271.862 orang. Persentase kenaikan terjadi pada alat transportasi pesawat udara yaitu sebesar 54,63 persen dari 73.220 orang menjadi 113.221 orang dan trasportasi kereta api sebesar 7,05 persen dari 55.744 orang menjadi 59.672 orang. Sebaliknya keberangkatan penumpang menggunakan kapal ferry mengalami penurunan sebesar 28,55 persen yaitu dari 138.507 orang menjadi 98.969 orang. Tabel 9. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Kereta Api, Kapal Ferry dan Pesawat Udara di Provinsi Lampung, dan Uraian Keberangkatan Penumpang Kereta Api 55.744 54.637 59.672 9,22 7,05 Kapal Ferry 138.507 114 376 98 969 (13,47) (28,55) Pesawat Udara 73.220 107 517 113.221 5,31 54,63 Jumlah 267.471 276 530 271 862 (1,69) 1,64 8