BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualtatif.penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam dalamnya melalui pengumpulan data sedalam dalamnya.riset ini tidak mengutamakan besarnya polulasi atau sampling bahkan populasi atau sampling nya sangat terbatas.jika data yang sudah terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. 1 Sedangkan menurut Bogdam dan Taylor mendifinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data data tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat diamati.menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). 2 3.2 Metode penelitian Metode penelitian ini yang digunakan dalam peelitian adalah analisis semiotika milik Charles Shanders Pierce yang merupakan salah satu bentuk metode analisis yang mengkaji tanfa yang bersifat kualitatif. 1 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Kencana: Jakarta, 2006. Hal 58 2 Lexy J Moloeng.Metode Penelitian KUalitatif : P.T. Remaja Rosdakarya: Bandung. 2004. Hal 3
Dalam menggunakan analisis semiotika Charles Shanders Pierce ini diharapan mengungkapkan makna dibalik tanda atau sign sebuah teks yang terdapat dalam film tenggelamnya kapal van der wicjk. Sebuah film merupakan rangkaian dari sebuah gambar yang bergerak sebernarnya representasi dari gejala yang terjadi di masyarakat yang didalamnya tersusun sekumpulan kode-kode yang memiliki nilai tersendiri bagi setiap individu yang melihatnya bahkan terkadang sulit ditafsirkan. Inilah sebabnya semiotik ini digunakan peneliti untuk menganalisa bahwa film merupakan fenomena komunikasi yang sarat akan tanda sekaligus untuk menemukan bagaimana cara pesan tersebut tersampaikan oleh khalayak 3.3 Teknik Pengumpulan data Pengumpulan data ada;ah prosedur yang sistematis dan standar unutk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. Data Primer Dalam penelitian ini data premiernya adalah audio dan visual dalam bentuk dokumentasi yang terdiri dari: a. Menonton film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck b. Mencatat gambar dan juga suara yang mengandung unsur Budaya Lokal pada film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
2. Data Sekunder Untuk mendukung pengumpulan data dalam penelitian ini, maka peneliti memperoleh pengumpulan data dari berbagai bentuk baik buku, karya tugas ilmiah, majalah lama, ataupun dari internet. 3.4 Definisi Konsep a. Representasi Representasi adalah proses merekam ide, pengetahuan, atau pesan dalam beberapa cara fisk. Ini dapat didefinisikan lebih tepat sebagai kegunaan dari tanda untuk menyambungkan, melukiskan, meniru sesuatu yang dirasa, dimengerti, diimajinasikan atau dirasakan dalam beberapa bentuk fisik. b. Film Film adalah karya cipta seni dan buaya yang merupakan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan system proyeksi mekanik elektronik, dan atau lainnya. Film dalam pengertian sempit adalah peyajian lewat gamar layar lebar, tetapi dalam pengertian yang lebih luas bisa juga termasuk yang disiarkan di televise.
c. nilai nilai adalah wujud kebudayaan yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini adalah wujud ideal yang terletak dalam pemikiran warga mesyarakat. Kebudayaan dalam arti nilai dan norma sosial adalah kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang menjadi peraturan hidup pada masyarakat yang bersifat mengendalikan, mencegah, mengikat, dan memaksa. Kebudayaan normative berfungsi menetapkan sesuatu yang boleh dikerjakan, dan terlarang unutuk dikerjakan sehingga karakteristk nilai-nilai kehidupan bermakna positif. d. budaya Lokal kebudayaan dalam bahasa inggris, culture. kata cukture berasal dari perkataan cultura, dari bahasa latin colore, yang berarti memelihara, memajukan, dan memjuja-muja. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansakerta, yaitu buddhayah, bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diaritkan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan Daerah atau Kebudayaan local adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerh tertentu yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi kegenerasi terdahulu kepada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial uyang sama sehingga menjadi suatu kebiasaan mereka yang membedakan mereka dengan penduduk lain. Budaya daerah mulai terlihat berkembang di
Indonesia pada zaman kerajaan-kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial yang dilakukan masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu sama lain. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh cipta, rasa, dan karsa manusia. Bersifat lairiah ataupun rohaniah. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsure yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni e. Semiotika Charles Sanders Pierce mendefinisikan semiotika sebagai a relationship among sign, an object, and a meaning (suatu hubungan diantara tanda, objek dan makna.penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda.artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda. 3.5 unit analisis Unit penelitan yang dilakukan menonton Film Trailer Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck 3.6 Teknik Analisis Data Data berupa tanda-tanda dan symbol pada penelitian ini diolah secara kualitatif. Memaknai tanda dan symbol tersebut berarti bahwa tanda-tanda dan symbol itu tidak hanya memberi informasi tetapi juga hendak mengkomunikasikan pesan-pesan yang ada dalam film tersebut melalui tanda dan symbol yang ada pada film. Untuk menemukan makna dalam penelitian ini
peneliti menggunakan analisis dari Charles Shanders Pierce yang membagi focus modelnya tiga elemen yang dengan cara tertentu atau pun cara lain, pasti terlibat didalam semua kajian mengenai makna. elemen-elemen tersebut adalah : (1) sign, (2) objek, (3) hasil interpretasi (interpretant). Sebuah tanda adlaah sesuatu yang bersifat fisik, dapat diterima oleh indera kita : mengacu pada sesuatu diluar dirinya dan bergantung pada pengenalan dari para pengguna bahwa itu adalah tanda. Sign interpretant objek Gambar 2. Elemen-elemen dari pierce Tiga istilah dari peirce dapat dibuat model seperti terlihat pada gambar. panah yang berada pada dua ujung garis menekankan bahwa masing-masing istilah hanya dapat dipahami dalam keterkaitannyadengan yang lain. Sebuah tanda mengacu pad asesuatu diluar dirinya objek, dan dipahami oleh seseorang Yaitu bahwa tanda memiliki efek didalam benak pengguna interpretant ( hasil interpretasi). Kita harus menyadari bahwa interpretant bukanlah pengguna dari tanda melainkan seperti yang disebut leh oierce ditempat lain, efek yang cukup
menentukan yaitu sebuah konsep mental yang diproduksi oleh tanda dan jga oleh pengalaman yang dimiliki oleh pengguna terhadap objek. 1. Sign (tanda( adlaah bagian yang menunjukan pada sesuatu cara atau berdasarkan kapasitas tertentu. 2. Object (objek) adalah sesuatu yang dirujuk oleh tanda. Biasanaya objek merupakan sesuatu yang lain dari tanda itu sendiri. Ada macam objek dalam teori semiotika yang dikemukakan oleh pierce yaitu 3. Interpretant merupakan efek yang ditimbulkan dari proses penandaan atau bisa interpretant adalah tanda sebagaimana diserap oleh benak kita, sebagai hasil penghadapan kita dengan tanda itu sendiri. Berdasarkan objek nya, Pierce membagi tanda atas icon (ikon), index (index), symbol (simbol). ikon adalah tanda yang hubungan penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah, atau denan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan, misalnya potret dan peta. Indeks adlah tanda yang menunjukan adanya alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kentaan. Contoh yang paling jelas ialah asap yang sebagai tanda adanya api. Tanda dapat pula mengacu ke denotatum melalui konveksi. Tanda seperti itu adlah konvensional yang biasa disebut symbol, jadi, symbol adalah tand ayang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda
dengan petandanya. Hubungan di antaranta bersifat arbiter atau semena, hubungan berdasakan konveksi (perjanjian) masyarakat. 3 3 Alex Sobur, 2009, Semiotika Komunikasi, Bandung PT. Remaja Rosadakarya, hal 41