Kecepatan angin meningkat pada rasio H/W kecil dan sebaliknya Jarak >, rasio H/W < Kecepatan angin tinggi pada rongga yang dipengaruhi elevasi

dokumen-dokumen yang mirip
Ujian Tesis. DISTRIBUSI ALIRAN UDARA PADA PERUMAHAN BERPOLA GRID DI LAHAN BERKONTUR (Kampung Jacky Chan di Aceh Besar) QURRATUL AINI

Mahasiswa Tri Woro Setiati / Dosen Pembimbing Ir. I Gusti Ngurah Antaryama, PhD Dr.Eng.Ir.Dipl-Ing. Sri Nastiti N Ekasiwi, MT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan II e-issn Padang, 19 Oktober 2016

BAB II KONDISI LAPANGAN

PERANCANGAN APARTEMEN MENGGUNAKAN DOUBLE SKIN FACADE

BAB IV ANALISA TAPAK

Gambar 15 Mawar angin (a) dan histogram distribusi frekuensi (b) kecepatan angin dari angin bulanan rata-rata tahun

Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Mars

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA

Home : tedyagungc.wordpress.com

BAB V ANALISIS DATA. Tabel 5.1. Data jumlah kapal dan produksi ikan

II. TINJAUAN PUSTAKA Nutrient Film Technique (NFT) 2.2. Greenhouse

ASPEK SAINS ARSITEKTUR PADA PRINSIP FENG SHUI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Bentuk Massa Bangunan Berdasar Analisa Angin, Matahari dan Beban

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bentuk massa bangunan berdasar analisa angin dan matahari

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

Kesimpulan dan Saran

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS. 4.1 Data Teknis Data teknis yang diperlukan berupa data angin, data pasang surut, data gelombang dan data tanah.

BAB III METODOLOGI. Gambar Peta Lokasi Tapak

Bab IV Simulasi IV.1 Kerangka Simulasi

BAB I PENDAHULUAN. halaman belakang untuk memenuhi berbagai kenyamanan bagi para. penghuninya, terutama kenyamanan thermal. Keberadaan space halaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Tujuan Penelitian 1.3 Batasan Masalah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

BAB IV PEMODELAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. dan industri juga makin meningkat. Perluasan lahan juga dilakukan dengan

RESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema

V. INTERPRETASI DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

I. KARAKTERISTIK WILAYAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GEOLOGI DAERAH KLABANG

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan secara obyektif. Penelitian dengan cara. dan alat untuk menyelesaikan permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN I. Luas Wilayah ** Km2 773, ,7864

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut ini adalah diagram konsep adaptif yang akan diterapkan pada SOHO :

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BABI PENIJAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. 5tudi Kenyamanan Thermal Bangunan Di Perumahan Griya Taman Asri Yogyakarta BABIPENDAHULUAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Pemodelan Aliran Permukaan 2 D Pada Suatu Lahan Akibat Rambatan Tsunami. Gambar IV-18. Hasil Pemodelan (Kasus 4) IV-20

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA

PETA DASAR ZONASI TINGKAT PERINGATAN TSUNAMI DAERAH BANYUWANGI

Gambar 2 Peta lokasi studi

PENGALIRAN UDARA UNTUK KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS DENGAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

BAB IV PEMAHAMAN DAN ANALISIS LAHAN

MODUL 3 : PERENCANAAN JARINGAN JALAN DAN PERENCANAAN TEKNIS TERKAIT PENGADAAN TANAH

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB V KAJIAN TEORI Kajian Teori Penekanan Desain. Arsitektur Tropis. Arsitektur tropis dipilih sebagai tema desain pada pondok retret di

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

Iklim, karakternya dan Energi. Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation

2.1 ANALISA JARINGAN JALAN

IV. PEMBAHASAN A. Distribusi Suhu dan Pola Aliran Udara Hasil Simulasi CFD

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS

Kata!kunci:!pendidikan!pariwisata,!cahaya!alami,!penghawaan!alami,!panel!surya!

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 63 TAHUN 2003

Pasar Seni Parangtritis Dengan Pendekatan Fungsi Ruang dan Hemat Energi untuk Mencapai Kenyamanan Termal Melalui Pendinginan Pasif

Analisa Karakter Fasade Bangunan. Kerangka Analisa Karakter Fasade Bangunan

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 1 PENDAHULUAN

BAB V PEMBAHASAN. lereng tambang. Pada analisis ini, akan dipilih model lereng stabil dengan FK

METODE PENELITIAN. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 9. Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAKSI

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

lib.archiplan.ugm.ac.id

PERENCANAAN BLOK PLAN

METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

ATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR BERVENTILASI ALAMI DI TEPI JALAN RAYA. Oleh :

1.5. Metodologi Pembahasan Metode Pengamatan 9

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.3.2 Data View Data Klien dan Pengguna Berdasarkan Aktifitas Kajian Restoran Sejarah dan Pengertian

KONTUR.

KEPADATAN BANGUNAN TERHADAP

BAB IV INTERPRETASI KUANTITATIF ANOMALI SP MODEL LEMPENGAN. Bagian terpenting dalam eksplorasi yaitu pengidentifikasian atau

Transkripsi:

Kecepatan angin meningkat pada rasio H/W kecil dan sebaliknya Jarak >, rasio H/W < Kecepatan angin tinggi pada rongga yang dipengaruhi elevasi

Kecepatan angin tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap besar kecilnya rongga Pengalihan angin dari bagian atas bukit

Pengaruh jarak terlihat pada arah angin dari Barat Kecepatan angin meningkat pada rasio H/W kecil Kecepatan angin pada rongga yang dipengaruhi topografi dengan H/W 0,5-0,99 = kecepatan angin pada rongga di elevasi yang sama dengan H/W<0,5 Pengaruh topografi menciptakan aliran udara yang lebih baik Windshadow tinggi dan pergerakan udara rendah kelompok massa Barat- Timur

Geometri bangunan yang tegak lurus terhadap arah angin membentuk windshadow 2D Geometri bangunan yang menyudut terhadap arah angin membentuk windshadow 2-3/4 D Pola massa yang disusun grid di lahan berkontur mampu memperbaiki distribusi aliran udara di sekitar bangunan. Pola grid pada lahan berkontur yang disusun menyudut terhadap arah angin yang datang dari bagian bawah bukit, menciptakan aliran udara yang lebih merata. Pola grid yang tegak lurus terhadap arah angin pada lahan berkontur, menciptakan aliran udara yang lebih baik dibandingkan pada lahan datar.

3. Pengaruh Topografi Aliran Udara _ Prosentase Kontur Parameter Desain Kecepatan Angin (m/s) 0-10% 11-20% 20-29% >30% Barat Daya-Timur Laut Layout 0-0,4 0-0,8 0-1,2 0,8-1,2 Rasio H/W (kontur) - - 0,2-1,2 - Barat Timur Layout 0-0,7 0-0,7 0,2-1,1 0,5-0,7 Rasio H/W (kontur) 0,2-0,5 0-0,2 - - Barat Laut Tenggara Layout 0-0,5 0-1,3 0-1,3 - Rasio H/W (kontur) 0-0,5 0-1,3 0-1,3 - Pengaruh topografi untuk setiap % kemiringan, terlihat pada arah angin dari Barat Semakin tinggi % kemiringan kontur, kecepatan angin semakin tinggi Kecepatan angin terendah kelompok massa Barat-Timur tegak lurus terhadap arah angin

Pengaruh Topografi Aliran Udara _ Bidang Terpapar Bidang paparan hanya terbentuk pada arah angin dari Barat Orientasi menyudut 2 bidang terpapar Orientasi tegak lurus 1 bidang terpapar Ketinggian kontur 5m dan 2,5m bidang paparan 100% dan 50% Kecepatan angin tinggi pada % bidang paparan yang tinggi

4. Efektifitas Aliran Udara V (m/s) Cooling effect (K) 0,59 2,15 0,59 2,18 0,58 2,14 0,58 2,14 1,13 4,13 1,26 4,62 1,06 3,88 0,63 2,33 V (m/s) simulasi B T BD-TL : 0,6-0,9 0,4-0,6 B-T : 0,2-0,5 0,2-0,3 BL-Tg: 0,4-0,7 0,2-0,4 Angin dari Timur rata-rata kecepatan angin < 0,5 dibawah standar kebutuhan angin yang dapat memperbaiki zona nyaman Orientasi menyudut V= 0,4-0,9 m/s mampu memperluas zona nyaman Orientasi tegak lurus V= 0,2-0,5 < standar kebutuhan angin nyaman Cooling effect 0,2-2 m/s umumnya memberikan efek pendinginan, namun kecepatan > 0,5 m/s memperluas zona nyaman V. Bidang terpapar: 0,5-1,3 tidak mampu memberikan pendinginan secara konveksi, karena V < 2,5 m/s (Defraeye et. Al, 2011)

Kesimpulan Arah yang berasal dari bagian bawah bukit (Barat) berpotensi mengalirkan udara ke sekitar bangunan % windshadow pada massa berpola grid di lahan berkontur < % windshadow di lahan datar. Kecepatan terendah dan windshadow tertinggi tercipta pada orientasi kelompok massa yang tegak lurus terhadap arah angin Kecepatan angin meningkat meningkatnya elevasi dan % kemiringan tapak. Semakin besar bidang paparan, kecepatan angin semakin tinggi Kecepatan angin pada kelompok massa yang menyudut terhadap arah angin mampu memperbaiki zona nyaman dibandingkan kecepatan angin pada kelompok massa yang tegak lurus terhadap arah angin. Pendinginan konveksi tidak tercipta pada bidang terpapar Massa berpola grid di perbukitan menciptakan perilaku angin yang berbeda dengan massa berpola grid di lahan datar. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi topografi, dimana dapat meningkatkan dan menurunkan kecepatan angin orientasi badan bukit terhadap arah angin

PENGEMBANGAN TEORI Saran Kinerja ventilasi pada internal bangunan, dengan mengevaluasi material dan posisi bukaan, yang dipengaruhi oleh lingkungan di perbukitan tepi pantai. CFD terbatas dalam pendefinisian model yang memiliki patahan kompleks, sehingga digunakan program Adobe Photoshop CS dalam mendefinisikan hasil simulasi, sehingga diperlukan simulasi yang mampu menggambarkan kondisi lingkungan eksternal secara detail. REKOMENDASI DESAIN Pola massa grid di area berbukit dapat diterapkan untuk memaksimalkan penghawaan alami. METODE Kelompok massa berpola grid yang menyudut terhadap arah angin sangat cocok diterapkan pada perumahan Pola grid yang tegak lurus terhadap arah angin, dapat diterapkan pada lahan datar dengan jarak dua kali lebar bangunan (2D)

Terima Kasih Atas Saran dan Masukannya