BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 1. atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka-angka dari hasil penelitian setelah di peroleh dari jawaban kuisioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif yang berusaha menjelaskan persepsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODE PENELITIAN. pemirsa, penulis menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam membahas efektivitas komunikasi XL Twitter, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan tepat dibandingkan dengan pengamatan biasa 43

BAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan, M., dkk. Kamus Induk Istilah Ilmiah. Surabaya: Target Press

BAB III METODOLOGI. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan penelitian survey (survey research ) dimana

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Keluarga Ideal dalam Iklan BKKBN program GenRe versi Jangan Buruburu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang diambil oleh penulis adalah format eksplanasi

BAB III METODOLOGI. secara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti 40. Penelitian deskritif bertujuan untuk 42 :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian Deskriptif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

29 Dalam hal ini, peneliti memaparkan secara detail dan mendalam mengenai tingkat kesadaran merek KOPITIAM versi Abdul Alex. Sedangkan untuk analisany

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini, terlebih dahulu perlu dijelaskan tentang pengertian

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Deskriptif ialah pencarian fakta dengan intepretasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menurut Indriantoro & Supomo adalah suatu penyelidikan yang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan serangkaian proses penelitian, pengolahan data hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data 1. Sedangkan

BAB III METODOLOGI. gejala atau fenomena. Hasil dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB III. Metodologi Penelitian


BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 49 Metode yang akan digunakan dalam. data primer dan data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

Metode Penelitian Komunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konsumen SPBU Ciledug Perumahan Palem Ganda Asri dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Deskriptif berarti bersifat menggambarkan atau melukiskan sesuatu hal. Menggambarkan atau melukiskan dalam hal ini dapat dalam arti sebenarnya (harfiah), yaitu berupa gambar-gambar atau foto-foto yang didapat dari data lapangan atau peneliti menjelaskan hasil penelitian dengan gambar-gambar dan dapat pula berarti menjelaskannya dengan kata-kata. 18 Akan tetapi, dalam konteks penelitian, deskriptif artinya penelitian yang memerlukan suatu kerangka teori, namun bukan untuk menguji teori. Yang diperlukan hanyalah sekedar suatu kerangka konsep yang member gambaran konseptual terhadap gejala yang akan diteliti. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang hasilnya berupa laporan yang menggunakan bilangan atau angka. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. 19 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu bagian penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Metode yang digunakan 18 Husaini Usman. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta. 2008. Hal 130 19 Singarimbun Masri. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES. 1986. Hal 15 31

32 penelitian ini adalah metode survey. Metode survey menurut Kerlinger yaitu Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari data tersebut. Sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabelvariabel sosiologis maupun psikologis. Survey pada umumnya bertujuan untuk membuat penelitian terhadap kondisi dan praktek penyelenggaraan sesuatu di masa sekarang atau untuk menyusun perencanaan yang diteliti tentang pengembangannya. Jadi, pada dasarnya survey bukan semata-mata dilaksanakan untuk membuat deskripsi tentang suatu keadaan. Melainkan juga untuk menjelaskan tentang hubungan antara berbagai variabel yang diteliti dari objek yang mempunyai unit atau individu yang cukup banyak. Oleh karena itu, dalam melakukan survey biasanya akan dibuat suatu analisa secara kuantitatif terhadap data yang terkumpul. Menurut Dr. Suharsimin Arikunto dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian mengatakan survey adalah salah satu pendekatan yang pada umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang luas dan banyak. 20 Menurut Masri Singarimbun, survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai pengumpulan data yang pokok. 21 20 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta : PT. Renika Cipta. 1996. Hal 95 21 Ibid. Hal 42

33 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Dalam buku Sosiologi : Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat, populasi merupakan sekumpulan unit-unit elementer, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel yang memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. 22 Populasi ialah semua nilai, baik hasil perhitungan maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. 23 Populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa Mercubuana jurusan Broadcasting tahun 2013 sebanyak 203 orang. 24 Dalam penelitian ini, peneliti membatasi jumlah populasi dari Mahasiswa Mercubuana jurusan Broadcasting tahun 2013 yang berusia 19 23 tahun, yang menyaksikan program Big bang! Show KOMPAS TV. 3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari keseluruhan populasi yang dianggap mewakili populasi tersebut. Pada umumnya, kita tidak bisa mengadakan penelitian kepada seluruh anggota dari suatu populasi karena terlalu banyak. Apa yang bisa kita lakukan adalah mengambil beberapa representantif dari suatu populasi dan kemudian diteliti. Representatif dari populasi ini yang dimaksud dengan sampel. Sistematika random ini adalah teknik yang paling mudah dilakukan. Di sini setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Periset menulis atau memberi nomor pada seluruh anggota populasi, lalu 22 Taufiq Rohman Dhohiri. Sosiologi Suatu Kajian Masyarakat. Jakarta : Yudhistira. 2007. Hal 96 23 Husaini Usman. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2008. Hal 42 24 Sumbecr: Tata Usaha Universitas Mercubuana.

34 mengundinya (merandom/mengacak) sampai mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan. Cara ini akan menyulitkan bila populasinya sangat besar. Syarat teknik sampling random sederhana ini adalah tersedianya kerangka sampling atau daftar sampling. Misalnya periset ingin meriset mahasiswa Unibraw Surya, maka periset mempunyai daftar mahasiswa Unibraw. Inilah yang disebut kerangka sampling. Melalui teknik ini pengetahuan yang detail terhadap populasi tidak terlalu panjang, representasi kelompok dengan mudah dicapi, dan kemungkinan kesalahan pengklarifikasian dapat dieliminasi. 25 Dari populasi yang sudah dijelaskan maka peneliti memilih Mahasiswa Mercubuana jurusan Broadcasting tahun 2013 sebagai daerah populasi, langkah selanjutnya adalah penarikan sampel dari penelitian ini. Untuk menentukan jumlah sampel atau responden penelitian ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut: 26, maka ( ) ( ) Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, yaitu 10% Berdasarkan hasil perhitungan sampel diatas, maka sampel yang didapat adalah sebanyak 67 orang. 25 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2006 26 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2007. Hal 160

35 3.4 Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep Definisi konsep merupakan batasan tentang pengertian terhadap variabelvariabel (konsep) yang hendak diukur, diteliti, dan digali datanya. Definisi konseptual penelitian ini adalah : 1. Efek. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan efek adalah suatu pesan atau tayangan yang menghasilkan perubahan yang terjadi pada diri penerima pesan. perubahan tersebut dilihat dari tiga jenis efek sebagai berikut: Efek Kognitif Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengimbangkan kognitifnya. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda,orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung Efek Afektif Efek afektif timbul apabila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Dalam model komunikasi pada tahap belajar efek afektif merupakan efek lanjutan dari efekn kognitif. Komunikator tidak hanya berubah dalam tingkat pengetahuan melainkan efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap dan pendapat.

36 Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak informasi, evaluaso terhadap pesan, minat utuk mencoba dan melakukannya. Efek Konatif Berisi perilaku dalam respon menunjuka bagiman perilaku dan kecenderungan berperilaku yang ada, dalam diri seorang berkairan dengan objek sikap yang di hadapi 27 1. Talkshow adalah sebuah interview (wawancara) secara langsung, didalam maupun diluar studio televisi. 2. Audiens adalah individu, kelompok, atau masyarakat yang menjadi komunikan dalam suatu proses komunikasi massa. 3.4.2 Operasional Konsep Tabel3.1 Operasionalisasi Konsep Konsep Dimensi Indikator Kriteria Penilaian 2. Durasi menonton televisi per hari Terpaan Media Terhadap Program Talkshow Big Bang! Show 3. Durasi menonton acara Big Bang! Show 4. Frekuensi menonton acara Big Bang! Show a. 3-5 jam b. 6-8 jam c. 9-11 jam d. 12-14 jam e. Lebih dari 12 jam a. 20 Menit b. 30 Menit c. 40 Menit d. 50 Menit e. Lebih dari 60 Menit a. Sangat Sering b. Sering c. Jarang d. Tidak Sering e. Sangat Tidak Sering 27 Op.cit, Onong Uchana Effendy, hal 7

37 5. Intensitas menonton acara Big Bang! Show Kognitif 1.Program Big Bang! Show memberikan informasi mengenai trend wirausaha dikalangan anak muda 2. Program Big Bang! Show menginspirasi anak muda untuk menciptakan usaha baru 3.Program Big Bang! Show menambah informasi tentang bisnis usaha yang sedang popular 4.Program Big Bang! Show memberikan semangat atau wawasan baru 5.Program Big Bang! Show memberikan pengetahuan tentang strategi pemasaran dalam wirausaha 6.Program Big Bang! Show memberikan gambaran untuk branding dalam wirausaha 7. Program Big Bang! Show memberikan motivasi dalam menciptakan ide baru untuk berwirausaha 8. Program Big Bang! Show memiliki potensi, inovasi dan peduli social disetiap tayangannya a. Sangat Fokus b. Fokus c. Kurang Fokus d. Tidak Fokus e. Sangat Tidak Fokus

38 Afektif Konatif 1.Sikap pada saat menonton tayangan Big Bang! Show 2. Sikap pada saat melihat narasumbernarasumber yang hadir di acara Big Bang! Show 3. Sikap pada saat melihat gaya host Andy F Noya di acara Big Bang! Show 4. Sikap pada saat melihat komentar dari juri juri di acara Big Bang! Show 5. Sikap terhadap tema cerita yang di angkat di acara Big Bang! Show 6. Sikap terhadap waktu tayang acara Big Bang! Show 7. Sikap terhadap dekorasi suasana panggung di acara Big Bang! Show 8. Sikap terhadap penonton di studio acara Big Bang! Show 1. Program Big Bang! Show. Menginspirasi anak muda untuk berwirausaha e. Sangat Tidak Benar

39 2. Program Big Bang! Show. Membuat anak muda menjadi tertarik untuk menjadi sociopreneur 3. Program Big Bang! Show. Membuat anak muda membuka usaha yang lebih menguntungkan 4. Program Big Bang! Show. Mengajarkan anak muda untuk berinovasi dengan usaha yang dibuat 5. Program Big Bang! Show. Berusaha menayangkan tayangan yang membuat anak muda termotvasi untuk segera berwirausaha 6. Program Big Bang! Show. Mengajarkan bukan hanya menjadi wirausaha yang sukses saja 7. Program Big Bang! Show. Mengajak anak muda untuk sukses di usi muda 8. Program Big Bang! Show. Mengajak anak muda menjadi lebih bermanfaat lagi untuk orang lain e. Sangat Tidak Benar e. Sangat Tidak Benar e. Sangat Tidak Benar e. Sangat Tidak Benar e. Sangat Tidak Benar e. Sangat Tidak Benar e. Sangat Tidak Benar

40 3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian 28. Berupa data kuesioner tertutup dimana didalamnya terdapat beberapa susunan pertanyaan yang nantinya dapat memberikan data-data yang sesuai dengan penelitian yang dibutuhkan penelitian ini. Kuesioner adalah cara atau alat untuk mengumpulkan data dengan mengirim kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada orang yang menjadi objek penelelitian sehingga jawabannya tidak langsung diperoleh 29. Jenis, urutan, dan materi pertanyaan dati kuesioner pada dasarnya hampir sama dengan wawancara. Dengan kuesioner, setiap pertanyaan disediakan pilihan jawaban atau pertanyaan terbuka tanpa jawaban. Dalam penelitian ini, hal-hal tersebut mengenai Big bang! Show Kompas TV terhadap responden yang dituju. Adapun data primer. tersebut merupakan data yang sangat penting, sebab dengan data tersebutlah peneliti dapat menganalisa penelitian ini. 3.5.2 Data Sekunder Data sekuder merupakan tahap untuk memperoleh data-data penelitian yang diperlukan dalam bentuk yang sudah jadi seperti buku-buku literatur (perpustakaan), majalah, dan peneliti juga menggunakan fasilitas internet seperti 28 Burhan Bungin.2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Hal 22 29 Boediono dan DR. Ir Wayan Kster, M M, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probilitas, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal 13

41 jurnal ilmiah yang memungkinkan peneliti untuk memperoleh data-data guna melengkapi data-data dalam penelitian ini. 3.6 Teknik Analisis Data Pada penelitian ini peneliti menggunkaa skala jumlahan yaitu skala yang terdiri dari sejumlah pertanyaan yang meminta reaksi dari responden setiap respons diberi bilangan respon positif diberi nilai tertinggi dan respon negative diberi nilai terendah. Nilai sikap dari jumlah nilai seluruh pertanyaan skala yang paling umum adalah skala Likert. 30 Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu penelitian. Yang dimaksud dengan Thurstone 1.) Pengaruh atau penolakan, 2) Penilaian 3) suka atau tidak suka, 4) kepositifan dan kenegatifan terhadap suatu objek psikologis 31 Biasanya sikap dalam skala Likert diekspresikan mulai dari yang paling negative, netral samapi ke yang paling positif. Selanjutnya untuk memperoleh satu kesatuan perhitungan data tentang efektifitas program Big bang! Show maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus interval yaitu : 32 30 Bambang Prasetyo dan lina Miftahul Jannah, 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo. Hal. 105 31 Jonathan Sarwono. 2006. Metode Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:Graha Ilmu. Hal: 96 32 Sutrisno, Hadi,1995. Statistic. Yoga: Yayasan Fakuktas Psikologi. Hal: 12

42 Catatan : Interval = (NT X P) (NR X P) SKALA NT : Nilai Tertinggi NR : Nilai Terendah P : Jumlah Pertanyaan Tabel 3.2 Skala Likert SIMBOL PENILAIAN BOBOT SS Sangat Setuju 5 S Setuju 4 N Netral 3 TS Tidak Setuju 2 STS Sangat Tidak Setuju 1 Interval Efek Kognitif : Interval = (NT x P) (NR x P) Skala = (5x8) (1x8) = 40-8 = 32 = 6,4 = 6 5 5 5 Tabel 3.3 Tabel Efek Kognitif No Mean Minat 1 36 40 Sangat Setuju 2 29 35 Setuju 3 22 28 Kurang Setuju 4 15 21 Tidak Setuju 5 8 14 Sangat Tidak Setuju

43 Interval Efek Afektif : Interval = (NT x P) (NR x P) Skala = (5x8) (1x8) = 40-8 = 32 = 6,4 = 6 5 5 5 Tabel 3.4 Tabel Efek Afektif No Mean Minat 1 36 40 Sangat Suka 2 29 35 Suka 3 22 28 Kurang Suka 4 15 21 Tidak Suka 5 8 14 Sangat Tidak Suka Interval Efek Konatif : Interval = (NT x P) (NR x P) Skala = (5x8) (1x8) = 40-8 = 32 = 6,4 = 6 5 5 5 Tabel 3.5 Tabel Efek Konatif No Mean Minat 1 36 40 Sangat Benar 2 29 35 Benar 3 22 28 Kurang Benar 4 15 21 Tidak Benar 5 8 14 Sangat Tidak Benar

44 analisis data: Untuk menghitung Dimensi dari Operasional Konsep dengan rumus teknik 1. Persepsi Rumus : (NT x P) (NR x P) Skala : NT NR Skala Keterangan : P : Pertanyaan 15 NT : Nilai Tinggi 5 NR : Nilai Terendah 1 Jumlah Skala = 5 ( ) ( ) = 19 Tabel 3.6 Tabel Akumulasi Efek No Nilai Interval 1 Sangat Setuju 102-120 2 Setuju 83-101 3 Netral 63-82 4 Tidak Setuju 44-62 5 Sangat Tidak Setuju 24-43