JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR TUMBUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DHARMA WANITA PARE

TANJUNGANOM NGANJUK TAHUN PELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

SUYATMIATI NPM P

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

JURNAL OLEH: MARATUS SOLEKAH NPM Dibimbing Oleh: 1. Dr. Sulistiono, M.Si 2. Dra. Budhi Utami, M.Pd

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya tujuan pendidikan yaitu mengembangkan pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION DIPADU DENGAN NUMBER HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INKUIRI,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

OLEH: DEDI PEBRY PERMANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada FKIP UNP Kediri

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

ARTIKEL ILMIAH OLEH: HERMIN NOVITA INGGAR SARI NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

* Keperluan korespondensi:

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

TIWIS HERLINA P

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : ERIKA DIANTY ASNAWATI

S K R I P S I. Oleh : KASRIYATI

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diterapkan supaya hasil belajar siswa semakin meningkat.

PROSIDING ISBN :

Penggunaan Model Pembelajaran Examples Non-Examples untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Bireun

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL. Oleh: ANJARWATI Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M. Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M. Pd.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

I. PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat menuntut sumber

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK) MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN PRICE BROCHURE

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD. Oleh :

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD OLEH:

ABSTRAK. Oleh : Husnul Khatimah, St. Wahidah Arsyad, A. Naparin

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh SISWANTI A

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

Transkripsi:

JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017. MODEL APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING STAD TYPE OF MATERIAL CHARACTERISTICS OF LIVING THINGS TO IMPROVE STUDENT LEARNING CLASS VII-C SMP NEGERI 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG LESSONS YEAR 2016/2017. Oleh: SUYATI NPM. 14.1.01.06.0062 Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : SUYATI NPM : 14.1.01.06.0062 Telepon/HP : 085655779865 Alamat Surel (Email) : - Judul Artikel : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Fakultas Program Studi : Nama Perguruan Tinggi : UN PGRI KEDIRI Alamat Perguruan Tinggi : Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 76, Mojoroto, Kediri, Jawa Timur 64112 Dengan ini menyatakan bahwa : a. Artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. Artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengetahui Kediri, Januari 2017 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017. SUYATI NPM. 14.1.01.06.0062 FKIP-PENDIDIKAN BIOLOGI Pembimbing I : Dra. Budhi Utami, M.Pd. Pembimbing II : Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti, bahwa pembelajaran Biologi masih didominasi pada peran guru. Akibatnya suasana kelas menjadi monoton, pasif dan membosankan, hal tersebut nampak dari hasil belajar siswa rendah. Penelitian ini dilakukan guna meningkatkan hasil belajar Biologi. Hal ini didasari manfaat serta kegunaan bagi siswa terutama nilai Biologi, sehingga timbul permasalahan penelitian ; Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII C SMPN 1 Boyolangu tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VII C SMPN 1 Boyolangu tahun pelajaran 2016/2017. Peneliian ini menggunakan pendekatan Penelitan Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa kelas VII C SMPN 1 Boyolangu. Manfaat penelitian berguna bagi sekolah sebagai dasar untuk mengambil kebijakan, bagi guru bermanfaat untuk menambah wawasan tentang strategi Student Team Achievment Divisions (STAD) serta bermanfaat bagi siswa untuk membina sikap saling memberi antara siswa pandai dan kurang pandai, membina sikap saling menghargai keberadaan anggota kelompok dan untuk menumbuhkan daya tarik terhadap peningkatan hasil belajar. Pada akhir kegiatan diperoleh gambaran sebagai berikut, hasil belajar siswa meningkat dari 74 pada awal penelitian menjadi 79 pada siklus 1 dan 83 pada siklus 2, sedangkan pengamatan aktivitas belajar siswa menunjukkan peningkatan dari 73 pada siklus 1 menjadi 84 pada siklus 2. Kata Kunci: Ciri-ciri makhluk hidup, STAD, Hasil Belajar 2

I. LATAR BELAKANG Berdasarkan UU No.20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional bahwa pendidikan adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun 1945 yang berdasarkan pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntunan perubahan zaman. Sistem pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlaq mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2006). Proses belajar mengajar guru, tidak harus terpaku dengan menggunakan satu model atau strategi pembelajaran saja, seorang guru mampu menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang bervariasi agar dalam kegiatan belajar mengajar tidak membosankan bagi siswa dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu tercapainya peningkatan hasil belajar siswa (Slameto, 2003). Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka seorang guru khususnya guru mata pelajaran biologi SMP Negeri I Boyolangu dituntut untuk memilih dan menggunakan berbagai model atau strategi pembelajaran yang tepat, untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa, seperti menggunakan sistem pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif ini lebih menekankan pada kerjasama, dalam hal ini siswa melakukan kerjasama dalam kelompoknya. Pembelajaran kooperatif ini juga bermanfaat sehingga terjadinya interaksi antara siswa di kelas sehingga siswa akan lebih mudah untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi suatu masalah yang dialami. Peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompokkelompok kecil yang memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pembelajaran tradisional. Disamping model pembelajaran kooperatif 3

dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa yang tidak dapat ditemukan pada pembelajaran tradisional. Keberhasilan suatu pembelajaran selalu berkaitan dengan pemilihan strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, untuk itu guru harus tepat dalam memilih model pembelajaran. Sesungguhnya tidak ada model pembelajaran yang sempurna sebab setiap model pembelajaran yang digunakan selalu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran digunakan berbagai model, sesuai sifat yang diajarkan. Pendekatan pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan bagi siswa untuk bekerja sama, menyelesaikan tugas-tugas akademik dengan teman sebaya yang mungkin membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang materi yang dirasa sulit. Berdasarkan observasi bahwa pembelajaran IPA biologi selama ini diajarkan dengan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Sehingga hasil belajar siswa masih rendah, karena siswa dikelas hanya mendengarkan, mencatat, dan siswa hanya melakukan kegiatan sesuai perintah guru. Siswa juga kurang siap dalam mengikuti pelajaran pada setiap pertemuan karena sebagian besar siswa tidak mempelajari materi yang akan dibahas sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Sehingga siswa kurang aktif dalam menemukan sendiri, kesulitan juga dialami oleh guru dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat agar siswa dapat belajar secara aktif. Hal ini disebabkan karena guru lebih banyak menerapkan metode ceramah, sehingga penyampaian materi dan soal lebih didominasi oleh guru, disamping itu buku pedoman yanng dimiliki oleh siswa cenderung menggunakan satu pedoman yang diproleh dari sekolah saja. Hal ini menyebabkan kurangnya hasil belajar siswa dengan memperhatikan nilai ratarata ulangan harian pada mata pelajaran IPA Biologi masih rendah yaitu 74 dengan ketuntasan belajar secara klasikal 71 % dan masih ada 29 % atau 11 siswa lagi belum tuntas belajar, Penerapan model pembelajaran kooperatif ini dapat membantu siswa dalam mengemukakan pendapat, ide ataupun gagasan sebagai salah satu wujud dari siswa yang memiliki kreativitas, sehingga hal ini baik secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada umumnya dan khususnya pada pelajaran IPA Biologi. 4

Peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena dengan model pembelajaran ini siswa dapat saling bekerjasama dalam mencapai tujuan belajar, siswa akan menjadi lebih aktif dalam belajar, siswa yang memiliki kemampuan lebih tinggi dapat berperan menjadi tutor sebaya. Interaksi siswa meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat. Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti mencoba meningkatkan hasil belajar dan interaksi siswa dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan model kooperatif tipe STAD. II. METODE Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap siklus dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir siklus. Teknik yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Tahap-tahap kegiatan analisis data (Miles dan Hubermen, 1992) adalah: 1. Mereduksi data 2. Menyajikan data 3. Menarik kesimpulan 4. Verifikasi III. HASIL DAN KESIMPULAN a. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan 5 hasil penelitian, STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena : 1. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi yang substansial kepada kelompoknya, dan posisi anggota kelompok adalah setara (Slavin,2005). 2. Menggalakkan interaksi siswa secara aktif dan kerjasama antar anggota kelompok lebih baik (Ahmadi, 2011). 3. Melatih siswa dalam mengembangkan aspek kecakapan sosial diamping kecakapan kognitif (Isjoni, 2010)

4. Pengelompokan siswa secara heterogen membuat kompetisi yang terjadi di kelas lebih hidup. 5. Tes juga meningkatkan tanggungjawab individu, karena nilai akhir kelompok dipengaruhi oleh nilai tes yang dikerjakan secara individu. 6. Adanya penghargaan dari guru sehingga siswa lebih termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran. b. Aktivitas Siswa Untuk memperoleh hasil belajar yang baik perlu adanya keaktifan dalam proses pembelajaran. Aktivitas di sini penekanannya pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar yang aktif dan tidak membosankan. Pada kegiatan penelitian ini aktivitas siswa yang diamati yaitu kegiatan siswa selama melakukan diskusi kelompok saat mengerjakan LKS. Untuk mengamati aktivitas siswa, peneliti dibantu oleh teman sejawat yang bertugas sebagai kolaborator yaitu mengamati aktivitas siswa selama melakukan kegiatan diskusi kelompok. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Kegiatan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengemukakan pendapat, memanfaatkan waktu dengan baik, mengerjakan tugass, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Masalah belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, dikarenakan tanpa adanya aktivitas proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Pada proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek siswa, baik jasmani maupun rohani sehingga perubahan perilakunya dapat berubah dengan cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif afektif maupun psikomotor (Nanang Hanafiah, 2010). Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang baik antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa. Pemilihan tipe STAD sejalan dengan aktivitas siswa, karena tipe STAD dapat mendorong siswa 6

saling mendukung dalam kelompoknya agar diperoleh hasil belajar yang baik untuk memperoleh predikat yang diberikan oleh guru sebagai penghargaannya. Adanya aktivitas siswa yang baik dalam pembelajaran akan mengakibatkan suasana kelas menjadi hidup dan kondusif, dimana masing - masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang sehingga memperoleh hasil belajar yang baik. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, disampaikan simpulan sebagai berikut : Model pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu menunjukkan hasil belajar siswa yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai peningkatan : pada siklus 1 nilai rata-rata 79 meningkat menjadi 83 pada siklus 2. Ketuntasan belajar secara klasikal juga mengalami peningkatan dari 79 % pada siklus I menjadi 92 % pada siklus II. IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, A. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta. Hamzah, B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hamalik, O. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Isjoni, 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Keccerdasan Komunikasi antar Peserta Didik. Nur, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA. Purwodarminto. 1990. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PU. Balai Pustaka. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, R.E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta : Bumi Aksara Sunarto, dkk 1994. IPA Biologi untuk SLTP Kelas 1, Surakarta : Tiga Serangkai Susilo, H. 2012. Penelitian Tindakan Kelas sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon 7

Guru. Malang : Bayumedia Publishing Syamsuri, I. 2007, IPA Biologi Kelas VII, Jakarta : Erlangga 8