DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN l n LEMBAR PERSEMBAHAN»> KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN iv vi xi xiv xvi xvii ABSTRAKSI XVU1 BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan 4 1.4 Manfaat 4 1.5 Batasan Masalah 4 1.6 Metode Penelitian 5 vi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB III LANDASAN TEORI 8 3.1 Konsep Dasar Beton Prategang 8 3.1.1 Sistem Prategang untuk Mengubah Beton Menjadi Bahan yangelastis 8 3.1.2 Sistem Prategang untuk Kombinasi Baja Mutu Tinggi dengan Beton 9 3.1.3 Sistem Prategang untuk Mencapai Keseimbangan Beban. 10 3.2 Sistem Prategang 11 3.3 Prategang Parsial 12 3.3.1 Perilaku Beton Prategang Parsial 12 3.3.2 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Prategang Parsial 17 3.4 Balok Menerus 18 3.5 Perencanaan Balok Prategang 20 3.5.1 Analisis dan Dimensi Penampang 20 3.5.2 Modulus Penampang 21 3.5.3 Dimensi Penampang Rencana 22 3.6 Analisis Beton Prategang 22 3.6.1 Tinjauan Tegangan Terhadap GayaPrategang 22 3.6.2 Menghitung Luas Baja Prategang 23 3.7 Tata Letak Tendon 24 VI1
3.8 Tegangan Beton dan Tendon 26 3.9 Analisis Kekuatan Struktur 30 3.9.1 Analisis lentur 30 3.10 Kehilangan Gaya Prategang 33 3.10.1 Akibat Perpendekan Elastis Beton 33 3.10.2 Alibat Pengangkuran/Pergeseran Ankur 34 3.10.3 Akibat Rangkak pada Beton 35 3.10.4 AkibatSusut pada Beton 36 3.10.5 AkibatRelaksasi Baja 37 3.10.6 Akibat Gesekan 39 3.11 Analisis Lendutan 40 BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS 48 4.1 Data Analisis 48 4.2 Tegangan Ijin Beton 49 4.3 Pembebanan 48 4.4 Perhitungan Momen 49 4.5 Perhitungan Modulus Tampang Rencana 52 4.6 Perencanaan Prategang Penuh Sistem Pasca-Tarik 52 4.6.1 Perhitungan Dimensi Penampang 52 4.6.2 Perhitungan Propertis Penampang 54 4.6.3 Perhitungan Desain Beton Prategang 55 Vlll
4.6.4 Kontrol Kekuatan Lentur 57 4.6.5 Perhitungan Sifat Penampang 58 4.6.6 Kehilangan Gaya Prategang 60 4.6.7 Kontrol Tegangan Beton dan Tendon 63 4.6.8 Analisis Lendutan 65 4.7 Perhitungan Prategang Parsial 90 % Sistem Pasca-Tarik 69 4.7.1 Perhitungan DesainBeton Prategang 69 4.7.2 Kontrol Kekuatan lentur 71 4.7.3 Perhitungan Sifat Penampang 73 4.7.4 Kehilangan Gaya Prategang 76 4.7.5 Kontrol Tegangan Beton dan Tendon 78 4.7.6 Analisis Lendutan 81 4.8 Analisis Lendutan dengan Metode Incremental Time Step 85 BABV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 90 5.1 Data dan Asumsi Desain 90 5.2 Pembahasan Hasil Perhitungan 92 5.2.1 Gaya Prategang 92 5.2.2 Eksentrisitas Tendon 93 5.2.3 Kehilangan Gaya Prategang 95 5.2.4 Luasan Baja Prategang 96 5.2.5 Luasan Baja Non-Prategang 97 IX
5.2.6 Tegangan Beton 99 5.2.7 Faktor Koefisien Rangkak 101 5.2.8 Lendutan 102 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 108 6.1 Kesimpuian 109 6.2 Saran 110 DAFTAR PUSTAKA xix LAMPIRAN xx
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL Ac Anctto Atrans b : Luas penampang balok beton : Luas penampang netto balok : Luas penampang transformasi balok : Lebar penmpang balok B c.g.c c.g.s Cb Q : Jarak antar balok. : Pusat berat balok beton : Pusat berat luas baja : Jarak dari serat bawah ke pusat berat balok beton : Jarak dari serat atas ke pusat berat balok beton C, : Faktor koreksi rangkak beton pada saat t d : Jarak serat tekan terluar terhadap titik berat dari baja e : Jarak eksentrisitas tendon Ec Es /c' /ci /cs : Modulus elastisitas beton : Modulus elastisitas baja prategang : Kuat tekan beton : Kuat tekan beton pada saat transfer : Kuat tekan beton saat layan XI
/ti /ts /pe ; Kuat tank beton saat transfer : Kuat tank beton saat layan : Tegangan akibat gaya efektif tendon (setelah diperhitungkan kehilangan tegang-an) h H Ic Ksh L M Md Mds ML n P Pe r S : Tinggi penampang balok beton : Kelembaman relatif udara dalam beton : Momen inersia balok beton : Faktor koreksi kehilangan tegangan untuk elemen pascatarik : Panjang bentangan balok : Momen Lentur : Momen akibat beban mati : Momen akibat beban sendiri : Momen akibat beban hidup : Rasio modulus elastisitas : Gaya Prategang : Gaya Prategang efektif : Jari-jari putar balok : Modulus penampang balok Sb " Modulus penampang serat bawah balok St : Modulus penampang serat atas balok t : Waktu xn
Ps A/p : Faktor koreksi rangkak akibat pengaruh umur pcmbebanan : Kehilangan gaya prategang 5 : Lendutan 5n Sixs 5L e a y : Lendutan akibat beban mati : Lendutan akibat beban sendiri : Lendutan akibat beban hidup : Regangan beton : Tegangan beton : Berat volume beton xin
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 : Distribusi tegangan pada penampang beton prategang dengan 9 eksentnsitas y Gambar 3.2 :Kopel dalam akibat gaya prategang dan beban kerja 9 Gambar 3.3 : Prategang sistem perimbangan beban 11 Gambar 3.4 : Kurva beban dan lendutan pada tulangan kuat dan lemah 14 Gambar 3.5 : Kurva beban lendutan untuk berbagai tingkat prategang 15 Gambar 3.6 : Balok sederhana *9 Gambar 3.7 : Balok menerus 19 Gambar 3.8 :Perpendekan elastis pada beton 33 Gambar 3.9 : Diagram momen lentur untuk balok menerus dengan beban merata Gambar 3.10 : Balok-balok konjugasi 42 Gambar 5.1 : Prosentase prategang terhadap eksentisitas beton 89 42 Gambar 5.2 : Perbandingan % gaya prategang terhadap kehilangan gaya prategang 90 Gambar 5.3 : Perbandingan prosentase gaya prategang terhadap luasan baja prategang 97 xiv
Gambar 5.4 : Perbandingan % gaya prategang terhadap luasan baja non-prategang Gambar 5.5 : Perbandingan tegangan awal/transfer pada serat atas 100 Gambar 5.6 : Perbandingan tegangan layan pada serat bawah 101 Gambar 5.7 : Perbandingan koefisien rangkak dengan umur beton 102 Gambar 5.8 : Besar lendutan pada balok menerus 3 perletakan 105 Gambar 5.9 : Besar lendutan pada balok menerus 4 perletakan 105 Gambar 5.10 : Besar Lendutan pada 3 Perletakan 107 Gambar 5.11 : Besar Lendutan pada 4 Perletakan 107 Gambar 5.12 : Perbandingan Lendutan dengan 2 Metode Berbeda 108 98 xv
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 : Koefisien susut 36 Tabel3.2 inilaik^danj 38 Tabel 3.3 : Nilai C 38 Tabel 3.4 : Koefisien-koefisien gesekan untuk tendon-tendonpost tensioned. 40 Tabel 3.5 : Faktor yang mempengaruhi rangkak pada kondisi standar 45 Tabel 4.1 : ParameterPengaruh Lendutan 88 Tabel 4.2 : Perhitungan Lendutan 1 88 Tabel 4.3 : Perhitungan Lendutan 2 89 Tabel 4.4 : Besar Lendutan 89 Tabel 5.1 : Ukuran Girder 91 Tabel 5.2 : Besar Momen yang Terjadi 92 Tabel 5.3 : Besar Gaya Prategang 93 Tabel 5.4 : Besar Eksentrisitas 94 Tabel 5.5 : Besar Prosentase Kehilangan Gaya Prategang 95 Tabel 5.6 : Besar Luasan Baja Prategang 96 Tabel 5.7 : Besar Baja Non-Prategang 98 Tabel 5.8 : Tegangan yang terjadi pada balok menerus prategang parsial 100 xvi
Tabel 5.9 : Besar Faktor Koefisien Rangkak 102 Tabel 5.10 : Besar Lendutan pada Balok Menerus Metode Approximate Time Step 104 Tabel 5.11 : Besar Lendutan pada Balok Menerus Metode Incremental Time Step 106 xvii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2a Lampiran 2b Lampiran 2c : Kartu Peserta Tugas Akhir : Tabel strandproperties dan tendon properties : Detail Anchorage VSL type EC : Detail Anchorage VSL typep Lampiran 3a-3d : Hasil perhitungan desain dan lendutan dengan menggunakan program komputer (MS Excel) Lampiran 3e-3f : Grafik besar lendutan. Lampiran 4a-4d : Perhitungan momen akibat beban hidup dengan menggunakan metode deformasi konsisten Lampiran 5a-5f : Hasil perhitungan lendutan metode Incremental Time Step pada 3 dan 4 perletakan Lampiran 5g-5h : Grafik besar lendutan metode Incremental Time Step xvui