BAB II KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN, KONTRIBUSI TEORITIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. 6.1 Kesimpulan

DAFTAR ISI. ANALISIS KOMPONEN DAYA TARIK... i. THE ANALYSIS OF ATTRACTION COMPONENT... ii. ANALISIS KOMPONEN DAYA TARIK...iii. SKRIPSI...

DAFTAR ISI Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Keaslian Penelitian.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Perbandingan Temuan dengan Proposisi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan destinasi wisata yang sudah

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBAR 6.1 KOMPOSISI PENGUNJUNG YANG DATANG DAN TERDAPAT DI KOTA BANDUNG

Potret Kluster Industri Boneka di Kelurahan Cijerah Kota Bandung

BAB II KAJIAN TEORI...

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Judul

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata muncul sebagi salah satu sektor yang cukup menjanjikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

2015 PENGARUH STORE ATTRIBUTE TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN DIKONTROL OLEH MOTIVASI BERBELANJA

DAFTAR ISI. Halaman Judul Lembar Pengesahan Lembar Persembahan Kata Pengantar. Abstraksi. Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Grafik Daftar Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia dan melebihi perkembangan pariwisata dunia

minimal 1 (satu) kali, sedangkan pada tahun 2013 tidak dilaksanakan pameran/ekspo.

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Konsep Wisatawan Konsep Tentang Strategi Konsep Pengembangan Konsep Perencanaan Pariwisata

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

JUDUL LEMBAR HAK CIPTA LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK...

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Surat Pernyataan... Lembar Pengesahan Tugas Akhir... Tanda Lulus Mempertahankan Tugas Akhir...

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN. iii KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI. vi DAFTAR TABEL

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

ARTIKEL PUBLIKASI PENGEMBANGAN KAWASAN KAMPUS UMS SEBAGAI DESTINASI WISATA KREATIF BERBASIS EDUKASI

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di Jl. Cihampelas yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tabel 1.1 Wilayah Segmentif Wisata Belanja Jenis Wisata Wilayah Segmentif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. City walk adalah trotoar untuk pejalan kaki yang didesain unik dan menarik

DAFTAR ISI. Halaman PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak diberlakukannya

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENDESAIAN MALL PADA SUB KAWASAN CIBADUYUT SEBAGAI SENTRA PERDAGANGAN SEPATU

BAB I PENDAHULUAN. penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor. sektor Migas, sektor Batubara, dan Kelapa Sawit.

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN yang tertuang dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar Pembangunan

DAFTAR ISI Halaman. BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi Penelitian xviii

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... MOTTO... PRAKATA...

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA), lima kawasan cagar budaya

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI...

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menjadikan

DAFTAR ISI INTISARI... ABSTRACT... DAFTAR ISI...

3 Industri Pengolahan , , ,1

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KOMUNAL KELURAHAN KEMLAYAN SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR JALAM CIHAMPELAS SEBAGAI PUSAT BERBELANJA REKREATIF DI BANDUNG

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP DESTINASI EKOWISATA KEPULAUAN SERIBU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PULAU PRAMUKA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dengan cepat. Pariwisata merupakan industri baru yang mampu

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN... i HALAMAN SAMPUL DALAM... ii HALAMAN JUDUL... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN PERNYATAAN...

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB 4 TOLERANSI PENGUNJUNG DAN WISATAWAN TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG

DAFTAR ISI. PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA PENGGARON KABUPATEN SEMARANG SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

1.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG PADA TAHUN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 6.1 Kesimpulan. 1. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kulon Progo dapat

Transkripsi:

PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT DAFTAR ISI i iii viii ix xv xvi xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Permasalahan... 9 1.3. Pertanyaan Penelitian... 9 1.4. Tujuan Penelitian... 9 1.5. Manfaat Penelitian... 10 1.6. Ruang Lingkup Penelitian... 10 1.7. Keaslian Penelitian... 13 1.8. Kedudukan Penelitian dalam Kajian Ilmu Arsitektur dan Perencanaan serta Kebaharuan Pengetahuan... 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 22 2.1. Industri Kreatif dan Pariwisata 23 2.1.1. Definisi Industri Kreatif... 23 2.1.2. Sistem kepariwisataan (tourism sistem)... 36 2.1.3. Destinasi Pariwisata... 40 2.1.4. Pemahaman Sistem Keruangan Destinasi Pariwisata... 42 2.1.5 Kota dan Pariwisata Perkotaan.. 44 2.2. Teori Lokasi dan Konsep Destinasi Pariwisata... 47 2.2.1. Teori Lokasi... 48 2.2.2. Pola Distribusi Produk Kreatif... 54 iii

2.2.3. Pola Perjalanan Wisatawan... 56 2.2.4. Konsep Zonasi Destinasi Pariwisata... 59 2.3. Konsep Pola Klaster Industri Kreatif... 63 2.4. Teori Pertumbuhan Kota Destinasi Pariwisata... 68 2.4.1. Teori Evolusi Destininasi Pariwisata... 69 2.4.2. Kajian Teori Pertumbuhan Kota... 75 2.5. Konsep Klaster Kreatif... 85 2.6. Ringkasan Teori... 89 2.7. Proposisi Penelitian... 94 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN... 95 3.1. Pemilihan Metode Penelitian Studi Kasus... 95 3.2. Pemilihan Kasus... 99 3.3. Proses Pengambilan dan Pengumpulan Data... 104 3.3.1. Pengambilan Data... 104 3.3.2. Teknik dan Proses Pengumpulan Data... 106 3.3.3. Sampling Penelitian dan Kriteria Responden... 108 3.3.4. Profil Responden dan Informan... 110 3.3.5. Instrumen/Alat Bantu Pengumpulan Data... 112 3.4. Analisis... 113 BAB IV KARAKTERISTIK KOTA BANDUNG DAN PERKEMBANGAN KEGIATAN PEREKONOMIAN YANG DOMINAN... 117 4.1. Karakteristik Kota Bandung... 117 4.1.1. Sejarah Kota Bandung... 117 4.1.2. Kondisi Geografis Kota Bandung... 118 4.1.3. Kondisi Demografi dan Sosial Budaya... 119 4.1.4. Batas Wilayah Kota Bandung... 121 4.2. Sistem Keruangan Kota Bandung... 122 4.2.1. Struktur Kota... 123 4.2.2. Pusat Pelayanan Kota... 128 4.2.3. Aksesibilitas dan Jaringan Jalan... 132 4.3. Kegiatan Perekonomian yang Dominan... 131 iv

BAB V 4.3.1. Perkembangan Industri Kreatif di Kota Bandung... 131 4.3.2. Perkembangan Industri Pariwisata di Kota Bandung... 138 4.3.3. Masyarakat Sebagai Pilar Industri Kreatif dan Pariwisata... 146 4.3.4. Kebijakan Terkait dengan Penataan Ruang Industri Kreatif dan Pariwisata... 148 4.4. Pertumbuhan Industri Kreatif dan Indutri Pariwisata Terkait dengan Sistem Keruangan Kota Bandung... 151 4.5. Deskripsi Kawasan Penelitian... 157 ANALISIS POLA SEBARAN INDUSTRI KREATIF DAN SISTEM KERUANGAN DESTINASI PARIWISATA... 162 5.1. Analisis Kawasan Dago... 163 5.1.1. Lokasi Sebaran Industri Kreatif... 163 5.1.2. Fungsi Kegiatan yang Dominan... 168 5.1.3. Sebaran Lokasi Atraksi dan Akomodasi... 170 5.1.4. Jalur Pergerakan dan Pola Perjalanan Wisatawan... 171 5.1.5. Pola Kegiatan... 176 5.1.6. Sistem Keruangan... 178 5.1.7. Perkembangan Kawasan... 183 5.2. Analisis Kawasan RE. Martadinata... 192 5.2.1. Analisis Fungsi Kegiatan yang Dominan. 195 5.2.2. Sebaran Atraksi Wisata... 198 5.2.3. Jalur Pergerakan dan Pola Perjalanan wisatawan.. 199 5.2.4. Analisis Pola Kegiatan... 203 5.2.5. Sistem Keruangan... 204 5.2.7. Perkembangan Kawasan RE. Martadinata/Riau... 214 5.3. Analisis Kawasan Cihampelas... 211 5.3.1. Lokasi Sebaran Industri Kreatif dalam Kawasan... 211 5.3.2. Fungsi Kegiatan yang Dominan.... 215 5.3.3. Jalur Pergerakan dan Pola Perjalanan Wisatawan.. 216 v

5.3.4. Pola Kegiatan. 220 5.3.5. Sistem Keruangan. 222 5.3.6. Perkembangan Kawasan... 225 5.4. Analisis Kawasan Cibaduyut... 231 5.4.1. Sebaran Lokasi Industri Kreatif dan Fungsi Kegiatan yang Dominan... 231 5.4.2. Analisis Sebaran Atraksi dan Fasilitas Pelayanan Wisata... 236 5.4.3. Analisis Jalur Pergerakan dan Pola Distribusi Produk Sepatu... 237 5.4.4. Analisis Kegiatan. 239 5.4.5. Sistem Keruangan. 241 5.4.6. Perkembangan Kawasan 243 5.5. Analisis Kawasan Suci... 248 5.5.1. Sebaran Lokasi dan Fungsi Kegiatan Industri Kreatif... 248 5.5.2. Sebaran Atraksi dan Fasilitas Pelayanan Wisata... 252 5.5.3. Jalur Pergerakan dan Pola Distribus... 253 5.5.4. Pola Kegiatan. 255 5.5.5 Sistem Keruangan... 256 5.5.7. Perkembangan Kawasan... 257 5.6. Interaksi Dinamik Antara Industri Kreatif dengan Industri Pariwisata... 260 5.6.1. Kajian Pola Sebaran Industri Kreatif Berdasarkan Fungsi Kegiatan Penjualan... 260 5.6.2. Kajian Pola Sebaran Industri Kreatif Berdasarkan Fungsi Kegiatan Produksi... 264 5.6.3. Interaksi Sebaran Industri Kreatif dengan Sistem Keruangan Destinasi Pariwisata... 267 5.6.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola sebaran industri kreatif. 276 vi

BAB VI 5.7. Ringkasan Temuan... 280 5.7.1. Temuan Pola Sebaran Industri Kreatif Berdasarkan Fungsi Kegiatan... 280 5.7.2. Konsentrasi Kegiatan Industri Kreatif dan Pariwisata... 281 5.7.3. Hubungan Industri Kreatif, Sistem Keruangan dan Pola Perjalanan Wisatawan... 282 KESIMPULAN, KONTRIBUSI TEORITIK DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN... 284 6.1. Kesimpulan... 284 6.2. Kontribusi Teoritik dan Dialog Teori... 289 6.2.1. Kontribusi Teoritik... 289 6.2.2. Dialog Teori... 293 6.3. Implikasi Kebijakan... 296 6.4. Saran Penelitian Lanjutan... 298 DAFTAR PUSTAKA 301 LAMPIRAN... 311 vii

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Perkembangan Wisatawan Mancanegara dan Devisa Tahun 2009-2013... 3 Tabel 1.2 Perkembangan Penerimaan Devisa dari Industri Pariwisata dan Industri Kreatif Tahun 2009-2013... 3 Tabel 1.3 Potensi Usaha Industri Kreatif di Kota Bandung... 8 Tabel 1.4 Perbandingan Hasil Penelitian Terkait dengan Industri Kreatif.. 14 Tabel 2.1 Beberapa Model Klasifikasi dan Cakupan Industri Kreatif di Dunia... 25 Tabel 3.1 Sampel Pada Kasus... 109 Tabel 3.2 Sampel Informan... 109 Tabel 4.1 Sebaran Pertumbuhan Usaha Fesyen di Kota Bandung... 136 Tabel 4.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bandung Tahun 2005-2011... 139 Tabel 4.3 Perkembangan Hotel Berbintang di Kota Bandung Tahun 2007-2011... 140 Table 4.4 Perkembangan Restoran di Kota Bandung Tahun 2007-2011.. 141 Tabel 4.5 Tingkat Kunjungan Wisatawan Paska Dibukanya Tol Cipularang... 143 Tabel 5.1 Perubahan Fisik Pada Kawasan Dago dan Sekitarnya... 191 Tabel 5.2 Perubahan Fisik di Kawasan RE. Martadinata... 210 Tabel 5.3 Perubahan Fisik di Kawasan Cihampelas... 230 viii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Wilayah Penelitian Berdasarkan Fungsi Kegiatan Industri Kreatif di Kota Bandung... 12 Gambar 1.2 Kedudukan Penelitian dan Kebaharuan Pengetahuan... 21 Gambar 2.1 The Triple Helix Aktor Penggerak Sektor Industri Kreatif.. 29 Gambar 2.2 Sirkulasi The Triple Helix... 30 Gambar 2.3 Rantai Nilai Generik Industri Kreatif... 34 Gambar 2.4 Interaksi Komponen Pariwisata... 38 Gambar 2.5 Keseimbangan Penawaran dan Permintaan Dalam Sistem Pariwisata... 39 Gambar 2.6 Pola Urban... 60 Gambar 2.7 Pola Radial... 60 Gambar 2.8 Pola Extended... 61 Gambar 2.9 Compatibility... 61 Gambar 2.10 Incompatibility... 62 Gambar 2.11 Distant Complementarity... 62 Gambar 2.12 Teori 3 T Pendukung Pertumbuhan Ekonomi Kota... 67 Gambar 2.13 Pendekatan Miossec... 71 Gambar 2.14 TALC ModelButler... 72 Gambar 2.15 Pendekatan Buhalis... 75 Gambar 2.16 Teori Konsentris-Burgess... 78 Gambar 2.17 Teori Sektoral... 78 Gambar 2.18 Model Kota dengan Pusat Kegiatan Banyak... 79 Gambar 2.19 Siklus Tindakan dan Pengaruh Nilai-Nilai dalam Perubahan Pola Penggunaan Lahan... 81 Gambar 2.20 Ekosistem Kreatif... 87 Gambar 2.21 Kerangka Pemikiran... 94 Gambar 3.1 Peta lokasi Penelitian dengan Fungsi Kegiatan Masing- Masing... 103 Gambar 3.2 Diagram Penerapan Metode Penelitian Studi Multi Kasus.. 115 ix

Gambar 3.3 Proses Pelaksanaan Penelitian Pola Sebaran Industri Kreatif... 116 Gambar 4.1 Distribusi Penduduk Kota Bandung... 120 Gambar 4.2 Batas Wilayah Kota dan Kecamatan di Kota Bandung... 122 Gambar 4.3 Rancangan Bandoeng Tempo Doeloe Garden City... 124 Gambar 4.4 Bentuk Perkembangan Kota Bandung... 125 Gambar 4.5 Wilayah Kota Bandung Sebelum dan Sesudah Pemekaran 127 Gambar 4.6 Peta pembagian Wilayah dan Pusat Pelayanan Kota Bandung... 128 Gambar 4.7 Produk Kreatif di Kota Bandung yang Dicari oleh Wisatawan... 133 Gambar 4.8 Sentra-Sentra Industri Kreatif-Fesyen di Kota Bandung... 134 Gambar 4.9 Sebaran Usaha Kreatif Terkait dengan Tingkat Kepadatan Penduduk Kota Bandung... 137 Gambar 4.10 Pertumbuhan Restoran, Rumah Makan dan Hotel Berbintang... 141 Gambar 4.11 Kawasan yang Diminati untuk Dikunjungi Wisatawan... 145 Gambar 4.12 Rencana Pengembangan Pariwisata di Kota Bandung... 150 Gambar 4.13 Sebaran Industri Kreatif dalam Kota Bandung... 152 Gambar 4.14 Sebaran Industri Kreatif Terkait dengan RIPPD Kota Bandung... 154 Gambar 4.15 Sebaran Hotel dan Restoran di Kota Bandung... 155 Gambar 4.16 Sebaran Hotel dan Restoran Terkait dengan Lokasi Atraksi Wisata... 156 Gambar 4.17 Sebaran Industri Kreatif dan pariwisata yang Terkait dengan Sistem Keruangan Kota Bandung... 161 Gambar 5.1 Pola sebaran Industri Kreatif di Kawasan Dago... 163 Gambar 5.2 Pengelompokan Industri Kreatif di Kawasan Dago... 164 Gambar 5.3 Pengelompokan Usaha Kuliner pada Jalur Sekunder... 166 Gambar 5.4 Bangunan Arsitektur Sebagai Daya Tarik Wisata... 167 Gambar 5.5 Bangunan Arsitektur yang Mempengaruhi Arus Perjalanan x

Wisatawan di/ke Kawasan Dago... 167 Gambar 5.6 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Industri Fesyen di Dago... 168 Gambar 5.7 Pergeseran Fungsi Kegiatan Rumah Tinggal Menjadi Fungsi Kegiatan Indutri Kreatif dan Kepariwisataan... 169 Gambar 5.8 Sebaran Atraksi Wisata dan Akomodasi di Sekitar/Dalam Kawasan Dago... 171 Gambar 5.9 Jalur Pergerakan di Kawasan Dago... 172 Gambar 5.10 Presentase Motivasi Kunjungan Wisatawan ke Kawasan Dago... 174 Gambar 5.11 Motivasi Perjalanan Wisatawan ke Kawasan Dago... 175 Gambar 5.12 Alasan Mengapa Wisatawan dan Masyarakat datang ke Kawasan Dago... 176 Gambar 5.13 Pola Kegiatan Kawasan Dago... 178 Gambar 5.14 Fasilitas Penjualan Fesyen Kuliner dan Hotel yang Berdekatan pada Lokasi yang Strategis... 180 Gambar 5.15 Presentase Wisatawan Berdasarkan Pemilihan Lokasi Akomodasi... 180 Gambar 5.16 Arah Pergerakan Wisatawan karena Adanya Atraksi Wisata Belanja dan Kuliner... 182 Gambar 5.17 Komponen Ruang yang Membentuk Sistem Keruangan Kawasan Dago... 183 Gambar 5.18 Kepadatan Kendaraan si Alun-Alun Bandung Tahun 1984. 184 Gambar 5.19 Pergeseran Penggunaan Lahan Pedestrian Menjadi Tempat Parkir dan PKL... 185 Gambar 5.20 Perubahan Fungsi Kawasan Dago... 188 Gambar 5.21 Perubahan Fungsi Bangunan dan Kawasan Dago yang Dipengaruhi oleh Faktor Sosial dan Budaya... 189 Gambar 5.22 Sebaran Lokasi Industri Kreatif dan Fasilitas lainnya di Kawasan RE. Martadinata/Riau... 192 Gambar 5.23 Pengelompokan Industri Kreatif dengan Fasilitas xi

Pelayanan Wisaya yang Mengakibatkan Pemusatan Kegiatan... 193 Gambar 5.24 Pemilihan Lokasi Penjualan Fesyen dan Kuliner yang Berdekatan... 194 Gambar 5.25 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Usaha Kreatif di Jl. RE. Martadinata... 195 Gambar 5.26 Fungsi Kegiatan Industri Kreatif dan Pariwisata yang Saling Berdekatan... 197 Gambar 5.27 Pergeseran Fungsi Kegiatan di Kawasan RE. Martadinata 197 Gambar 5.28 Sebaran Atraksi Wisata dan Fasilitas Wisata di Kawasan RE. Martadinata/Riau... 198 Gambar 5.29 Alih Fungsi Bangunan Rumah Tinggal Menjadi Akomodasi Wisata... 198 Gambar 5.30 Jalur Pergerakan di Jl. RE. Martadinata... 200 Gambar 5.31 PersentasWisatawan di RE. Martadinata Berdasarkan Motivasi Kunjungan... 201 Gambar 5.32 Arah Perjalanan Wisatawan ke Kawasan RE. Martadinata Berdasarkan Motivasi Perjalanan Wisata... 202 Gambar 5.33 Pola Kegiatan di Kawasan RE. Martadinata yang Dipengaruhi oleh Pemusatan Usaha Fesyen dan Kuliner... 204 Gambar 5.34 Komponen Ruang yang Membentuk Sistem Keruangan Kawasan RE. Martadinata... 205 Gambar 5.35 Pergeseran Ruang Luar oleh Publik Sebagai Tempat Parkir dan Berjualan... 207 Gambar 5.36 Pergeseran Fungsi Kawasan RE. Martadinata... 208 Gambar 5.37 Perubahan Kawasan Perumahan RE. Martadinata Menjadi Kawasan dengan Beragam Fungsi... 209 Gambar 5.38 Lokasi Sebaran Industri Kreatif dan Pelayanan Wisata di Kawasan Cihampelas... 211 Gambar 5.39 Pola Sebaran Industri Kreatif yang Dipengaruhi oleh Kondisi dan Faktor Aksesibilitas... 212 xii

Gambar 5.40 Pengelompokan Usaha Fesyen dan Kuliner Sebagai Fasilitas Pelayanan Wisata (amenitas)... 213 Gambar 5.41 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Usaha Fesyen di Cihampelas... 214 Gambar 5.42 Sebaran Kegiatan Industri Fesyen dan Kepariwisataan yang Dipengaruhi oleh Faktor Kebijakan... 216 Gambar 5.43 Persentase Wisatawawn Berdasarkan Motivasi Perjalanan ke Cihampelas... 218 Gambar 5.44 Jalur Pergerakan di Kawasan Cihampelas... 220 Gambar 5.45 Pola Kegiatan Di Kawasan Cihampelas... 221 Gambar 5.46 Sistem Keruangan Destinasi Pariwisata... 222 Gambar 5.47 Persentase Wisatawan Berdasarkan Pemilihan Lokasi Akomodasi... 224 Gambar 5.48 Pergeseran Fungsi Ruang Luar dan Penggunaan Lahan... 226 Gambar 5.49 Kawasan Cipaganti yang Sedikit Dipengaruhi oleh Pertumbuhan Indutri Kreatif... 227 Gambar 5.50 Cakupan Wilayah Penelitian di Cibaduyut... 232 Gambar 5.51 Pola Sebaran Industri Kreatif di Cibaduyut... 233 Gambar 5.52 Sebaran Lokasi Produksi Pada Jalur Sekunder... 235 Gambar 5.53 Pergeseran Fungsi Kegiatan Rumah Tinggal... 235 Gambar 5.54 Jalur Pergerakan di Kawasan Cibaduyut... 238 Gambar 5.55 Pola Kegiatan di Cibaduyut... 240 Gambar 5.56 Sistem Keruangan Kawasan Cibaduyut... 243 Gambar 5.57 Pergeseran Pola Penggunaan Lahan yang Dipengaruhi oleh Kegiatan Penjualan Sepatu di Cibaduyut... 245 Gambar 5.58 Pergeseran Fungsi Kawasan Cibaduyut... 247 Gambar 5.59 Peta Lokasi Kawsan Suci... 248 Gambar 5.60 Pola Sebaran Indutri Kaos di Kawasan Suci... 250 Gambar 5.61 Pemilihan Lokasi Produksi dan Pemasaran Kaos... 251 Gambar 5.62 Posisi Kawasan Suci Terhadap Fasilitas Pelayanan dan Atraksi Wisata lainnya di Kota Bandung... 252 xiii

Gambar 5.63 Jalur Pergerakan di Kawasan Suci... 254 Gambar 5.64 Ruang Produksi Sebagai Tempat Tinggal dan Fungsi Kegiatan di Dalamnya... 255 Gambar 5.65 Sistem Keruangan Kawasan Suci... 257 Gambar 5.66 Pergeseran Pola Penggunaan Lahan Karena Peningkatan Kelas Jalan dan Faktor Kebijakan... 258 Gambar 5.67 Pergeseran Fungsi Kawasan Suci... 259 Gambar 5.68 Variasi Pola Sebaran Industri Kreatif dalm Fungsi Kegiatan Penjualan... 263 Gambar 5.69 Pola Sebaran Klaster Produksi Industri Kreatif... 265 Gambar 5.70 Pola Sebaran Penjualan Industri Kerajinan di Kasongan, Yogyakarta... 266 Gambar 5.71 Pemusatan Kegiatan dan Pola Sebaran Industri... 269 Gambar 5.72 Pola Sebaran Produksi Industri Kreatif yang dipengaruhi oleh Subsistem Keruangan Destinasi dan Faktor Budaya.. 270 Gambar 5.73 Lokasi Bicester, Oxfordshire, UK Sebagai Kawasan Wisata Belanja Fesyen... 272 Gambar 5.74 Angkutan Bagi Pengunjung dan Wisatawan yang Disediakan secara Cuma-Cuma dari Stasiun Kereta Api Menuju/dari BVOS... 273 Gambar 5.75 Pusat FO s dan Wisata Belanja Bicester Village Outlets Shopping... 274 Gambar 5.76 Sentra Produksi Sepatu dan Area Konservasi di Northampton, Inggris... 275 Gambar 6.1 Hubungan Antar Subsektor Industri Kreatif Sebagai Fasilitas Pelayanan Wisata... 286 Gambar 6.2 Kegiatan Industri Kreatif dan pariwisata yang Saling Mempengaruhi... 288 Gambar 6.3 Klaster Kreatif pada Destinasi Pariwisata... 292 Gambar 6.4 Interaksi Dinamik Antara Industri Kreatif Dengan Industry Pariwisata 295 xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Sebaran kegiatan penjualan industri fesyen pada tiga kawasan wisata 311 xv