Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau membayar berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah masalah perekonomian. Dengan sempitnya lapangan

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang perkreditan tidak lepas dari pengaruhnya.

BAB I PENDAHULUAN. membayar berbagai kebutuhan masyarakat. Uang merupakan hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama perusahaan besar maupun perusahaan kecil adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V PENUTUP. polis asuransi jiwa di PT Asuransi Jiwasraya Cabang Yogyakarta ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Prosedur Pemberian Kredit..., Astrid Qisti Maharani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PE DAHULUA. keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Di Indonesia banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang ekonomi merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk,

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Mengatasi Masalah Tanpa Masalah. cepat maka masyarakat tidak perlu menjual barang-barangnya, tetapi hanya

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan non bank yang khusus melayani kepentingan masyarakat kecil

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, di mana pemenuhan kebutuhan tersebut sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK. Perkembangan dunia lembaga pembiayaan beberapa tahun terakhir ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada. sehingga dapat mengakibatkan pemborosan.

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. KUHPerdata Buku II mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat

BAB I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup orang banyak, serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam hal penyediaan dana. Bank dalam bahasa itali adalah banca yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasinya selalu dihadapkan

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Definisi gadai sendiri. terdapat dalam Pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. itu PT. Pegadaian (Persero) adalah salah satu solusinya. dengan mottonya Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Bank merupakan lembaga keuangan yang peranannya

BAB I PENDAHULUAN. utama yang sejak dahulu kala menjadi tulang punggung operasi badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuransi pertama kali masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan menyangkut hajat hidup orang banyak, maka. diperlukan suatu badan atau organisasi yang professional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. keduanya diperlukan intermediary yang akan bertindak selaku kreditur yang

BAB I PENDAHULUAN. yang kegiatan utamanya menerima simpanan atau dana-dana dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan. melakukan berbagai macam aktivitas keuangan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. efisien. Tujuan kegiatan bank tersebut sesuai dengan Pasal 1 butir 2. UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya. Perekonomian Indonesia yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menutupi semua kebutuhan mereka, termasuk kebutuhan yang bersifat dadakan.selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. individu, manusia juga berperan sebagai makhluk sosial di mana manusia hidup

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah kebawah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Pembangun Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

I. PENDAHULUAN. merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Sipil. Ada juga beberapa orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan sebagai

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

AIRIN AKTE SAVIRA EKONOMI/ AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara sebagaimana disebut di dalam Pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. nasabah merupakan kegiatan utama bagi perbankan selain usaha jasa-jasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ).

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penyediaan dana secara cepat ketika harus segera dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. di tentukan. Selain Perbankan ada juga BUMN seperti Perum Pegadaian yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi serta dilaksanakan seirama dan serasi dengan kemajuan-kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan keuangan. Era modern sekarang ini keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai syariah dalam operasional kegiatan usahanya. Hal ini terutama didorong

BAB IV PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Substansi dari jaminan fidusia menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Peran bank sebagai lembaga yang

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kebutuhan

Pandu Soetjitro. STIE AKA Semarang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa dapat menutupi semua kebutuhan mereka, termasuk kebutuhan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya pemerintah untuk menyehatkan perekonomian nasional adalah dengan penyaluran dana dalam bentuk kredit. Kredit tersebut dapat diberikan kepada masyarakat atau wirausahawan yang memerlukan, melalui sistem penyaluran melalui lembaga keuangan, baik lembaga keuangan bank, lembaga keuangan non bank maupun lembaga keuangan lainnya. Lembaga keuangan merupakan lembaga yang menjadi perantara keuangan dan jasa ekonomi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu yang termasuk dalam lembaga keuangan yaitu : pegadaian, yang menjadi satusatunya perusahaan gadai milik Negara (BUMN) dan posisinya sebagai lembaga keuangan non bank. Krisis ekonomi jilid II tahun 2007-2008 yang berawal dari kebangkrutan perusahaan keuangan di Amerika Serikat karena kredit kepemilikan rumah yang gagal bayar memberikan dampak luas bagi masyarakat dunia. Hal ini karena Amerika Serikat menjadi tujuan ekspor bagi pelaku usaha baik dari Indonesia maupun negara lainnya. Dampak bagi perekonomian Indonesia adalah semakin melambungnya harga bahan baku impor, produk elektronik, hingga barang kebutuhan rumah tangga. Meskipun pemerintah telah menurukan tarif BBM, namun harga-harga kebutuhan pokok semakin meningkat, daya beli konsumen semakin menurun, terjadi peningkatan beban biaya bagi pelaku usaha. Masyarakat dan pelaku usaha mulai memikirkan cara mendapatkan dana konsumsi atau modal tambahan bagi usahanya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan kredit kepada bank maupun meminjam dana dengan sistem gadai. Pegadaian adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam usaha menyalurkan dana atas dasar hukum gadai dengan sifat yang khas yaitu menyediakan pelayanan bagi pemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan bisnis. 1

Demikian menurut Purwahid Patrick dan Kashadi (2003:13) pegadaian mempunyai beberapa unsur pokok, yaitu: 1. Gadai lahir karena penyerahan kekuasaan atas barang gadai kepada kreditur pemegang gadai. 2. Penyerahan itu dapat dilakukan oleh debitur pemberi gadai atau orang lain atas nama debitur. 3. Barang yang menjadi objek gadai adalah barang-barang bergerak. 4. Kreditur pemegang gadai berhak untuk mengambil pelunasan dari barang gadai dengan cara didahulukan daripada kreditur lainnya. Sedangkan pegadaian yang berbasis syariah tidak menekankan pada pemberian bunga dari uang pinjaman. Walaupun tidak menekankan pada bunga, pegadaian syariah tetap memperoleh keuntungan, yaitu dari biaya jasa simpan barang seperti yang sudah diatur oleh Dewan Syariah Nasional. Biaya tersebut dihitung dari nilai barang bukan jumlah pinjaman. Secara umum pengertian usaha gadai menurut Kasmir (2010:262) adalah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dan lembaga gadai. Menurut Sigit Andaru (2000:179) pegadaian merupakan satu-satunya badan usaha di negara Indonesia yang secara resmi memiliki izin dalam melaksanakan aktivitas lembaga keuangan yang berupa pembayaran dalam bentuk penyaluran dana kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai. Selanjutnya menurut KUHP Perdata pasal 1150, Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seseorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang mempunyai utang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada jatuh tempo. 2

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan ciri pegadaian sebagai berikut: 1. Ada barang yang digadaikan (terdapat barang bergerak dan bernilai ekonomis yang digadaikan), 2. Besarnya jumlah pinjaman tergantung dengan nilai barang yang digadaikan, 3. Barang-barang yang digadaikan dapat ditebus atau diambil kembali, 4. Apabila barang itu sampai dilelang, maka pembiayaannya diambillan dari barang yang dilelang dahulu, sebelum diberikan kepada orang yang menggadaikan. Peran pegadaian sebagai lembaga pembiayaan dalam era sekarang dan masa yang akan datang tetap penting untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi rakyat baik di kota maupun pedesaan. Pengalaman bergelut dengan masyarakat kecil sejak dulu menjadikan pegadaian sangat akrab dalam menggalangkan ekonomi rakyat. Masyarakat kecil umumnya masih terbelakang dan dalam kondisi seperti ini, peranan Pegadaian sebagai jejaring pengaman sosial bagi masyarakat semaking diperlukan untuk menyediakan kredit berskala kecil, cepat, bunga ringan dan tidak berbelit. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur pengembalian atau pelunasan barang yang telah digadaikan di PT. Pegadaian (Persero) cabang Purbalingga? 2. Sistem seperti apakah yang digunakan oleh PT. Pegadaian (Persero) cabang Purbalingga untuk melaporkan semua berkas yang telah masuk ke perusahaan? 3

1.3 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek 1.3.1 Tujuan Kerja Praktek a. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan mahasiswa dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas. b. Menambah wawasan mahasiswa terhadap masalah-masalah yang terjadi di luar bangku kuliah yang dapat ditemukan di lingkungan kerja praktek c. Menumbuhkan sikap profesional serta bisa lebih berfikir kritis untuk mahasiswa dalam menerapkan metode teoritis di perkuliahan dan kerja praktek di lapangan. d. Untuk mengetahui dan memahami secara langsung pada pelaksanaan menggadaikan suatu barang dan menerima barang gadai di PT. Pegadaian Persero Purbalingga. e. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi penyelesaian pada program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto. 1.3.2 Manfaat Kerja Praktek a. Bagi Penulis a) Untuk memperluas dan memantapkan ketrampilan sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja dengan program studi yang dipilih. b) Sebagai bahan perbandingan antara teori-teori yang di dapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan. c) Memperoleh pengalaman Kerja Praktek. d) Mahasiswa dapat mengembangkan dan mengaplikasikan pengalaman kerja di lapangan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan Tugas Akhir. e) Meningkatkan pengenalan mahasiswa terhadap aspek-aspek usaha yang potensial dalam Kerja Praktek Instansi. 4

b. Bagi Instansi atau Perusahaan a) Dapat menghasilkan calon tenaga kerja yang profesional di bidangnya dengan memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang baik. b) Memberikan masukan atau usulan dalam meningkatkan perbaikan sistem yang sedang berlangsung di perusahaan. c) Mengetahui keadaan perusahaan dari sudut pandang dunia akademis. d) Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam bidang pendidikan. c. Bagi Universitas Muhammadiyah Purwokerto a) Mendapatkan umpan balik dari lapangan mengenai isi materi yang telah diberikan di bangku kuliah. b) Memperoleh informasi tentang situasi dan kondisi yang terjadi di tempat praktek kerja lapangan. c) Dapat menjadi referensi untuk pengembangan Proposal Laporan Akhir selanjutnya. d. Bagi pihak lain a) Dapat menjadi sumber informasi dan bahan pembelajaran mengenai sistem dan prosedur kerja yang digunakan oleh PT. Pegadaian (Persero) Purbalingga. 1.4 Sumber Pengumpulan Data Di dalam sumber pengumpulan data ada 2 (dua) metode yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.4.1 Data Primer Yaitu data yang dapat memberikan penjelasan dan informasi langsung mengenai sesuatu yang berkaitan dengan objek pengamatan. Data primer yang didapat merupakan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti di PT. Pegadaian (Persero) Purbalingga. 5

1.4.2 Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, sebagai data tambahan yang diperoleh dari dokumentasi, pengkajian pustaka dan media pendukung lainnya yang ada sebagai bahan acuan lain untuk melengkapi data primer dalam penyusunan laporan kerja praktek. Data ini sudah ada terlebih dahulu sebelum pengamatan dilakukan (hasil pengamatan orang lain). 1.5 Teknik Pengumpulan Data Di dalam teknik pengumpulan data ada 2 (dua) metode yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.5.1 Data Primer: a. Wawancara (interview) Adalah teknik pengumpulan data dengan cara tatap muka langsung dengan berbagai sumber yang dapat memberikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan melalui tanya jawab. b. Pengamatan (observasi) Adalah teknik yang digunakan untuk menggali data dari sumber yang berupa peristiwa, tempat dan benda yang ada di tempat kerja praktek. 1.5.2 Data Sekunder: a. Dokumentasi Data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero) Purbalingga dengan cara melihat arsip yang disimpan di suatu media yang terdiri dari kumpulan karakter yang di dokumentasikan. b. Studi pustaka Menggunakan buku-buku yang ada di lingkungan Praktek Kerja Lapangan (PKL) maupun yang ada di luar lingkungan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan buku tersebut berhubungan dengan sistem atau prosedur yang digunakan pada PT. Pegadaian (Persero) Purbalingga. 6

c. Internet Menggunakan website PT. Pegadaian (Persero) di alamat www.pegadaian.co.id yang tersedia sebagai fasilitas modern yang dapat diakses untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan kerja praktek. 7