Biaya Disetujui Tanggapan dan Saran. No Perguruan Tinggi Judul Penanggung Jawab

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII PEMBAHASAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Selain sebagai bahan pangan, akhir-akhir ini jagung juga digunakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak. keanekaragaman jenis. Gena spesies yang beranekaragam ini adalah modal

DAFTAR PROPOSAL LOLOS ONLINE KERJASAMA KEMITRAAN PENELITIAN PERTANIAN DENGAN PERGURUAN TINGGI (KKP3T) TA

karakter yang akan diperbaiki. Efektivitas suatu karakter untuk dijadikan karakter seleksi tidak langsung ditunjukkan oleh nilai respon terkorelasi

BAB I PENDAHULUAN. unggul yang telah dihasilkan dibagi menjadi empat generasi, yaitu: Generasi-1 ( ) : Seedling selected

BIO306. Prinsip Bioteknologi

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

BAB. I PENDAHULUAN. Latar Belakang

DAFTAR PROPOSAL LOLOS ONLINE KERJASAMA KEMITRAAN PENELITIAN PERTANIAN DENGAN PERGURUAN TINGGI (KKP3T) TA

I. PENDAHULUAN. meningkat. Sementara lahan pertanian khususnya lahan sawah, yang luas

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK MUTAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL PERLAKUAN MUTAGEN KOLKISIN BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RAPD

JADWAL SEMINAR MONEV TENGAH TAHUN KONTINGENSI DAN KP4S REGIONAL BARAT BOGOR, SEPTEMBER 2017

Keragaman Somaklonal. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Lokal Kalimantan Tengah

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kontradiktif dengan luasnya lahan potensial untuk pertanaman kedelai. Indonesia

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Fauna (CITES), P. pruatjan masuk ke dalam daftar Appendix I yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversitas karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Mangga merupakan salah satu buah tropis unggulan. Luas panen dan

PENDAHULUAN. Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak nabati utama di

SKRIPSI OLEH : HERMANYANTO LAIA / PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017

SKRIPSI. Oleh: ROSLINA HULU / AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

Peran Pemuliaan Tanaman dalam Meningkatkan Produksi Pertanian di Indonesia

Inovasi Pertanian 2015

SKRIPSI KERAGAMAN UKURAN TUBUH AYAM KAMPUNG DAN HUBUNGANNYA DENGAN BOBOT BADAN DI DESA KOTO PERAMBAHAN KECAMATAN KAMPAR TIMUR KABUPATEN KAMPAR

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

Materi 06 Pemuliaan Tanaman untuk Masa Depan Pertanian. Benyamin Lakitan

PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jeruk merupakan salah satu tanaman buah yang penting dan

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium

I. PENDAHULUAN. Jenis kelamin menjadi salah satu studi genetik yang menarik pada tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk

JADWAL SEMINAR PROPOSAL KP4S (KKP3I, KKP3SL, AD HOC DAN LANJUTAN KKP3N) Bogor, Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. negara kepulauan yang terdiri dari tujuh belas ribu pulau. Pulau yang satu dengan

Biaya Disetujui. No Perguruan Tinggi Judul Baru PURNOMO EDI SASONGKO, IR. MP.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Menurut Cock (1985), ubikayu merupakan salah satu tanaman penghasil

Aplikasi Teknologi Marker untuk Konfirmasi Sifat Lean Meat pada Sapi Bali: Strategi Seleksi pada Pemuliaan Ternak

berdasarkan kriteria Gleason dengan LD mg kg BB -1 dan tidak ditemukan gejala klinis ketoksikan yang nyata pada mencit sebagai hewan

BEBERAPA SIFAT PENTING UNTUK PERBAIKAN VARIETAS UNGGUL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jeruk merupakan komoditas buah-buahan yang menjanjikan bagi bidang pertanian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK MUTU KIMIA SOSIS PROBIOTIK DAGING KERBAU DENGAN PENAMBAHAN BAKTERI Lactobacillus plantarum PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA

I. PENDAHULUAN. yang dapat tumbuh di Indonesia sepanjang tahun. Pemanfaatan ubikayu sebagai

METODA BAKU UJI ADAPTASI DAN UJI OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat potensial. Lahan pertanian yang subur merupakan media berbagai tanaman

SKRIPSI. ANALISIS POPULASI GENETIK PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack) BERDASARKAN PENANDA RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

Biaya Disetujui 1 UNIVERSITAS PADJAJARAN

I. PENDAHULUAN. hayati sangat tinggi (megabiodiversity). Keanekaragaman hayati adalah. kekayaan plasma nutfah (keanekaragaman genetik di dalam jenis),

BAB I PENDAHULUAN. Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia yang berasal dari Banteng liar (Bibos

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki 3 pasang

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN. Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli KODE JUDUL: X.26

PENDAHULUAN Latar Belakang

EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI KARAKTER FENOTIPIK TANAMAN ENAU (Arenga pinnata Merr.) DI KABUPATEN PESISIR SELATAN OLEH AZFANI NELZA

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2010

INDUKSI KERAGAMAN GENETIK DENGAN MUTAGEN SINAR GAMMA PADA NENAS SECARA IN VITRO ERNI SUMINAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2010

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pola Pita DNA Monomorfis Beberapa Tanaman dari Klon yang Sama

IDENTIFIKASI KERAGAMAN GEN PITUITARY SPECIFIC POSITIVE TRANSCRIPTION FACTOR

KERAGAMAN GENETIK POPULASI INDUK ABALONE (Haliotis diversicolor) ASAL SELAT BALI DENGAN MENGGUNAKAN PENANDA Random Amplified Polimorphic DNA (RAPD)

DASAR BIOTEKNOLOGI TANAMAN

KARAKTERISASI MORFOLOGI BEBERAPA NOMOR HIBRIDA JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) DAN TETUA PERSILANGANNYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Dalam skala internasional, pisang

PENDAHULUAN Latar Belakang

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2014

KERAGAMAN GENETIK AREN ASAL SULAWESI TENGGARA BERDASARKAN MARKA RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHAS SISWA

ANALISIS POLA PITA ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium D.C) BERDASARKAN PRIMER OPC-07, OPD-03, OPD-20, OPM-20, OPN-09

Penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

sobir Pusat Kajian Hortikultura Tropika

BAB I PENDAHULUAN. eks-karesidenan Surakarta (Sragen, Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo) (Prihatman,

EVALUASI KUALITAS SEMEN BEKU SAPI BRAHMAN POST THAWING DI DATARAN RENDAH DAN DATARAN TINGGI SKRIPSI. Oleh MUHAMMAD SUMBER HADI SUGITO

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan

124 tinggi yaitu sebesar 2.73 me/100 g (Tabel 1.1). Perbedaan kondisi cekaman ini menyebabkan perbedaan tingkat toleransi untuk genotipe ZH ,

I. PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Hingga saat ini jati masih menjadi komoditas mewah

PENTINGNYA PLASMA NUTFAH DAN UPAYA PELESTARIANNYA Oleh : DIAN INDRA SARI, S.P. (Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama BBPPTP Surabaya)

IMPLIKASI GENETIK SISTEM SILVIKULTUR TEBANG PILIH TANAM JALUR (TPTJ) PADA JENIS

KERAGAMAN GENETIK INTRA DAN INTERPOPULASI KELAPA SAWIT

I. PENDAHULUAN. karet dunia dengan mengungguli hasil dari negara-negara lain dan negara asal

PENDAHULUAN. Sumatera Utara, karena mempunyai keunggulan komperatif dan kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tepi laut hingga dataran tinggi. Familia Pandanaceae terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tropis dan diketahui memiliki level

PENDAHULUAN. tinggi. Keadaan ini dapat dijadikan modal Indonesia dalam menanggapi

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

RPI 7 : PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN

Transkripsi:

DAFTAR PROPOSAL LOLOS ONLINE KERJASAMA KEMITRAAN PENELITIAN PERTANIAN DENGAN PERGURUAN TINGGI (KKP3T) TA 2011 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bidang Penelitian : SUMBERDAYA GENETIK No Perguruan Tinggi Judul Penanggung Jawab 1 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU Produksi Semen Beku Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) Kabupaten Kampar Riau Yendraliza, S.Pt, M.P 72.000.000 Baru a. Judul : Mungkin akan lebih baik ditambah "pengembangan teknologi produksi semen baku dst sehingga tergambar kegiatannya, kalau hanya produksi bisa persepsinya berbeda." b. Latar Belakang : Untuk memperkuat justifikasi sebaiknya disampaikan jumlah kerbau yang ada di Kampar dan potensi sumbangannya terhadap daging nasional. Tunjukkan juga keberhasilan IB menggunakan semen beku dan Kalsel sebagai pembanding c. Tujuan :Tujuan per tahun supaya lebih eksplisit; Tujuan tiap tahun sebaiknya ditulis secara eksplisit; Keluaran tahun I rancu dengan Tabel 4, apakah tahuni itu 2010 atau 2011; Keluaran 3 di tahun I termasuk di keluaran 2 d. Metodologi :Sebaiknya tahapan kegiatan dibuat per tahun; sebaiknya dinyatakan dan digunakan metode standar yang biasa digunakan sebagai pembanding, misalnya metode yang digunakan Kalsel. Masukkan aksesi kerbau jantan yang akan digunakan sebagai bahan penelitian (sumber semen). e. Kelayakan : Penampungan semen dapat dimulai dari awal sehingga penelitian dapat lebih dipercepat. Di indikator kinerja jadwal palang dituliskan " diperoleh dosis inseminasi yang tepat", padahal tidak ada uraian di metodologi f. Lain-lain :Fasilitas sepertinya menyewa 1

2 INSTITUT PERTANIAN BOGOR Pemilihan batang bawah dan teknik penyambungan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) untuk meningkatkan potensi produktivitas & gt; 10 ton/ha dan tahan terhadap cekaman kekeringan dalam upaya mendukung pengembangan bioenergi di lahan kering Dr Ir Hariyadi, MS 95.931.000 Baru a. Judul : Kalimat "di lahan kering" sebaiknya dihilangkan atau dipindah setelah kata kekeringan supaya tidak menimbulkan persepsi hanya untuk pengembangan bioenergi di lahan kering. b. Latar Belakang : Seleksi menggunakan PEG perlu didukung referensi yang kuat karena masuk beberapa komoditas tidak selaras untuk pengujian. Dukungan informasi bagian bahwa bawah tanaman lebih berperan perlu ditonjolkan c. Tujuan : sesuaikan dengan tujuan di summary dengan divisi (hal 4) dan keluaran. Keluaran di summary rootstack diisi (halaman 5), 2-3 batas bawah d. Metodologi : tidak ada metodologi untuk melaksanakan kegiatan, untuk mencapai keluaran nomor satu-satu. Tidak disebutkan jumlah provinsi yang akan dievaluasi. Uji adaptasi di rumah kaca tidak dibahas cara seleksi tanaman yang dibahas kekeringan, tidak ada pengukuran kadar air tanah. e. Personalia, Waktu, Jadual Penelitian : Perhatikan standar biaya umum dari kemenkeu. Agar diperlukan personil dengan keahlian biologi molekuler Catatan : tidak ada kontrol pembanding bahwa metode bisa digunakan 2

3 INSTITUT PERTANIAN BOGOR Pengembangan Teknologi Produksi Benih Sintetik Nenas Simadu dan Penekanan Variasi Somaklonal Bibit (Kurang Dari 5%) Dr. Ir. Nurul Khumaida, MSi 122.200.000 Baru a. Judul : Sebaiknya bersesuaian dengan isi terutama untuk penekanan isi somaklonal yang tidak ada penjelasan eksporasi E b. Latar Belakang : Benih sintetik diberikan definisinya supaya jelas. Tidak dijelaskan upaya untuk menekan keragaman yang timbul. Bandingkan dengan metode CPPN. c. Tujuan : Cukup metode pembentukan benih sintetik tidak ada perlu dengan yang lamanya seperti untuk konservasi (yang tidak ada penjelasan akan dilakukan). Teknik isolasi DNA terlalu simple untuk dimasukkan dan sudah umum digunakan yang ada. d. Metodologi : RAPD sebaiknya dilakukan bulan memang sudah diketahui ada. Tidak ada upaya untuk menekan variasi somaklone. Sebaiknya metode yang sudah ada dijadikan acuan, jadi tidak seperti kegiatan baru. Studi banding perlu dipertimbangkan lagi karena belum begitu perlu. Metode isolasi DNA kondisi bukan mencari lagi karena sudah pernah dilakukan (regenerasi). Apakah 5 aksesi nenas terpilih sudah cukup banyak untuk mempelajari keragaman genetik nenas? e. Personalia, Waktu, Jadual Penelitian : Peneliti molekuler tidak perlu 2 personil, cukup 1 saja. Perjalanan ke Blitar sepertinya perlu dipertimbangkan lagi. 4 UNIVERSITAS ANDALAS Sinergi Teknik Molekuler dan Pemuliaan Tanaman dalam Perakitan Kultivar Unggul Tanaman Gambir Tipe Udang Berdaya Hasil Tinggi (200%) dan Kandungan Katekin Tinggi (& gt; 3%) Dr. Ir. Hamda Fauza, MP 115.000.000 Lanjutan a. Judul: sebaiknya didalam judul disampaikan karakter apa yang jadi target, mengingat sifat unggul itu banyak Latar Belakang: produktifitas merupakan sifat kuantitatif yang melibatkan banyak gen, didalam latar belakang perlu dijelaskan keberhasilan menggunakan marka molekuler b. Tujuan: perlu disebutkan berapa individu yang digunakan c. Metodologi Penelitian: - sebaiknya disebutkan jumlah individu yang digunakan untuk analisis hubungannya kadar... perlu individu yang banyak untuk studi sifat kuantitatif. Perlu dicantumkan metode untuk mendapatkan marka dengan hasil tinggi. Perlu dipertimbangkan metode bulk segregant analysis 3

5 UNIVERSITAS HASANUDDIN DETEKSI GEN KAROTENOID PADA PLASMA NUTFAH JAGUNG LOKAL SULAWESI SELATAN UNTUK PERAKITAN JAGUNG KHUSUS PROVIT A Prof.Dr.Ir. Yunus Musa, M.Sc 82.456.000 Baru Metodologi : Jika mencari marka seleksi sebaiknya pakai QTL dan memakai DNA genom tidak memakai RNA Lain-lain : mirip dengan proposal lain 6 UNIVERSITAS GADJAH MADA Identification of high starch content and quality of cassava clones Dr. Ir.Taryono, M.Sc 90.348.000 Baru a. Tujuan : Diarahkan ke yang lebih spesifik untuk kualitas dari kandungan pati, misalnya analisa atau amilopaktin. Dari penjelasan di metodologi terlihat perbedaan kualitas umbi dengan kualitas pati. Untuk itu di tujuan sebaiknya dua-duanya dinyatakan secara eksplisit. b. Judul : Judul sebaiknya sesuai dengan isi yang dimaksud kualitas umbi atau kualitas pati (summary :kualitas pati), kualitas umbi bisa macam-macam isinya. c. Latar Belakang : Diperjelas upaya dimaksud kualitas umbi, sehingga menjadi penting dan juga kualitas pati. Kadar pati tinggi tidak dibahas di latar belakang. d. Metodologi : Klon harapan ubi kayu, sebaiknya diberikan informasi apa saja? e. Personalia, Waktu, Jadual Penelitian : Jadual kegiatan sepertinya perlu disesuaikan mengingat waktu yang diperlukan 11 bulan sedangkan penelitian belum di mulai pada saat ini. Biaya perjalanan bisa lebih dirasionalkan terutama untuk peninjauan lapang yang tidak perlu semua personil pergi mersama-sama terus. 4

7 UNIVERSITAS HASANUDDIN Analisis Molekuler Keragaman Genetika Kopi Spesialti Toraja (Coffea arabica L) Berbasis Marka Random Amplified of Polymorphic DNA (RAPD) Tanah Toraja Sulawesi Selatan. Prof. Dr. Ir. H. Badron Zakaria, MS. 80.427.000 Baru a. Judul :Disarankan "Analisis keragaman genetik kopi spesialti Toraja (coffea Arabica L. Var. Typica) dengan marka random Amplified of Polymorphic DNA (RAPD) b. Latar belakang : tambahkan referensisesuai denga topik. Tambahkan informasi potensi keragaman kopi di Toraja. Tambahkan informasi potensi keragaman kopi di Toraja. c. Tujuan : baik, keluaran yang ditargetkan dapa tercapai dalam 1 tahun, sangat efektif dan bermanfaat d. Metodologi : OK, tapi kalau bisa tambahkan 10 hari lagi primer lain. Lengkapi dgn pasport data lingkungan, sample kopi yang diambil Deskripsikan lokasi target sampling. Lengkapi dengan posport data lingkungan sample kopi yang diambil Deskripsikan lokasi target sampling e. Lain-lain : re-check pustaka Judul: Analisis keragaman genetik kopi spesialti toraja (Coffea arabica L. Var Typica)dengan marka random Amplified of Polymorphic DNA (RAPD) 5