PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH KARIR DAN PEKERJAAN SISWA YANG ORANG TUANYA BEKERJA SEBAGAI BURUH KELAS X SMAN 10 PEKANBARU TAHUN AJARAN 01/013 Reri Saputra 1) Sardi Yusuf ) Tri Umari ) 1) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Email : reri.saputra@gmail.com ) Dosen Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau ABSTRACT The purposes of this research are to know about 1) description of career problems and students s job that their parents are laborers in the tenth grade before getting group guidance. ) description of career problems and students s job that their parents are laborers in the tenth grade after getting group guidance. 3) the differences between career problem and students s job before and after doing group guidance. and 4) the influence of group guidance for decrease career problems and student s job that their parents work as a laborer. The population in this research were all students of laborers s children class X 1, X 5, X 7, X 9 in SMA 10 Pekanbaru, and the total of sample is 0 people with technique of "purposive sampling". The method used was a quasi experiment One Group: one group pretest and posttest design.to know about career problem and students s job that their parents work as a laborer used questionnaires. Analyze datas was conducted using percentage statistical techniques, to difference career problem and students s job before and after getting group guidance used "t" test. Of calculations "t" test obtained t calculation is bigger than t table (0.17>.04) at level 5%. Therefore Ho is rejected and Ha accepted, which means there is a difference before and after doing group guidance for career problem and students s job that their parents work as a laborer class X in SMA 10 Pekanbaru school year 01/013. Then from the calculation of the product moment r = 0.61 determinant coefficient r = 0.37. Thus it can be seen, the influence of group guidance decrease career problems and student s job that their parents work as a laborer class X SMA 10 Pekanbaru school year 01/013 is low, that is 37%. Based on the results of research conducted, it can be concluded after conducted group guidance, career problems and student s job that their parents work as a laborer class X there is a decrease. Keywords: Group Guidance, Career Problems And Job 1
PENDAHULUAN Salah satu masalah yang dialami oleh siswasiswa SMA adalah kesulitan menentukan program pendidikan lanjutan dan rencana pilihan karier. Hal ini ditandai oleh masih banyaknya siswa yang mengalami kebimbangan atau keraguraguan dalam menentukan jurusan yang akan dipilih di perguruan tinggi, demikian pula kebimbangan dalam menentukan arah pilihan karir. Pilihan karier yang tidak realistis adalah pilihan yang tidak didasarkan pada kemampuankemampuan, nilainilai, kondisikondisi sosial, serta kesempatankesempatan yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum memiliki kematangan sikap dan kompetensi pilihan karier, karena ia belum mandiri dalam proses pengambilan keputusan. Kondisikondisi seperti itu merupakan indikasi masih rendahnya tingkat kematangan karier siswa. Dalam perkembangan sosio emosional remaja, terdapat suatu bahasan menarik mengenai remaja dalam pemahaman pekerjaan dan juga dalam penentuan pemilihan karir pekerjaan. Dalam keadaan yang normal, seseorang dapat memilih suatu pekerjaan yang disenanginya. Dalam hal ini subjektifitas orang akan nampak. Pada anakanak dan remaja unsur subjektifnya tadi masih sangat menguasai sehingga pilihannya tadi tidak bisa terlalu realistis. Misalnya anak kecil ingin menjadi sopir bis karena atas dasar pengalamannya yang masih terbatas, dirasa begitu menarik untuk duduk di belakang stir kendaraan yang begitu besar. Pilihan pekerjaan yang sungguhsungguh bukanlah suatu tindakan sesaat saja, melainkan merupakan hasil suatu proses pemikiran dan pengalaman tertentu, walaupun hasilnya nanti mungkin juga dapat bersifat sementara lagi. Dalam kenyataannya seorang remaja ketika menentukan pilihan karir, seringkali tidak dilakukannya sendiri. Berk (1993) menyatakan bahwa penentuan dan pemilihan karir seorang remaja ditentukan oleh berbagaa faktor diantaranya orang tua, temanteman, gender, dan karakteristik diri sendiri. Berikut adalah penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi pemilihan karir pekerjaan pada remaja. Bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri (Tohirin,007 : 170). Bimbingan kelompok lebih mengutamakan proses dinamika kelompok dimana siswa lebih memiliki kesempatan untuk mengembangkan kepribadian rasa social dan kemampuan berinisiatif.tujuan bimbingan kelompok yaitu untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa. Berdasarkan hasil AUM (Alat Ungkap Masalah) UMUM siswa kelas X 1, X 5, X 7, dan X 9 di SMA 10 Pekanbaru, terlihat gejalagejala yang menunjukkan adanya masalah dalam karir dan pekerjaan antara lain: 1. Sebanyak 10 orang (41,67%) Siswa belum mampu memikirkan dan memilih pekerjaan yang akan dijabat nantinya.. Sebanyak 10 orang (41,67%) siswa kurang memiliki pengetahuan yang luas tentang lapangan pekerjaan dan seluk beluk jenisjenis pekerjaan. 3. Sebanyak 10 orang (41,67%) siswa cemas kalau menjadi penganggur setamat pendidikan ini. 4. Sebanyak 8 orang (33,33%) Siswa khawatir akan pekerjaan yang dijabat nantinya, janganjangan memberikan penghasilan yang tidak mencukupi.
5. Sebanyak 8 orang (33,33%) Siswa ragu apakah setamat pendidikan ini dapat bekerja secara mandiri. Untuk itu diharapkan dengan adanya Bimbingan Kelompok dapat menurunkan masalah karir dan pkerjaan siswa, sehingga peneliti mengangkat judul penelitian Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Penurunan Masalah Karir dan Pekerjaan Siswa yang Orang Tuanya Bekerja Sebagai Buruh kelas X SMA N 10 Pekanbaru METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan,mengembangkan objek kajian serta media untuk menguji kebenaran. Suatu pengetahuan dengan menggunakan metodemetode ilmiah dan sistematis.metode penelitian ini supaya tercapai secara maksimal harus memperhatikan langkahlangkah yang harus dilakukan peneliti dengan menggunakan jenispenelitian, populasi, sampel sampai metode analisis data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasiexperiment.metode quasi experiment bertujuan untuk memperoleh informasi yangmerupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua variable yang relevan.cholid dan Achmadi,007:54. TABEL KISIKISI ANGKET TENTANG MASALAH KARIR DAN PEKERJAAN SISWA DI KELAS X 1, X 5, X 7, DAN X 9 SMAN 10 PEKANBARUTP. 01/013 Sub No. Item variabel Variabel Indikator Jumlah Positif Negatif Karir dan Pekerjaan. Faktor yang bersumber pada diri individu.pengetahuan 1tentang dunia kerja.bakat 3.Pengalama n kerja 4.Kemampua n intelijensi 5.Masalah dan keterbatasan Pribadi 6.Aspirasi dan pengetahuan 1, 3, 5, 9 4 6 7, 10 11, 1 8, 14 4 1 1 1 3
.faktor diluar diri individu sekolah 7.Minat 8.Kemampua n dan keterbatasan fisik 1. keluarga. Teman Sebaya 16, 17 18,19 0 Jumlah 0 Sumber : AUM (Alat Ungkap Masalah) Umum dan Bimbingan Karir Untuk mengumpulkan data tentang masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh digunakan ANGKET. Angket tersebut diperoleh dari butirbutir AUM (Umum) yang telah dimodifikasi yang berjumlah 0 item. Jika pernyataan positif dijawab ya nilainya = 0 dan jawaban tidak nilaianya = 1. Jika pernyataan negatif dijawab ya nilainya = 1 dan jika jawabannya tidak nilainya = 0. Karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka metode analisa data yang digunakan adalah bersifat kuantitatif yaitu model statistik. Hasil analisa nantinya akan disajikan dalam bentuk angkaangka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian. Adapun teknik statistik yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Persentase (P) yang digunakan untuk menghitung persentase skor siswa pada setiap indicator(anas Sudijono, 004:43)dengan rumus: P= F X 100% N Dimana : P = Besar persentase F = Frekuensi N = Jumlah Responden. Untuk menentukan rentang skor kategori tinggi, sedang, rendah dicari dengan menggunakan kurva dari Phopan dan Sirotnih (dalam R. Arlizon, 1995 : 10) Dengan rumusan : X ideal (Z x S ideal) s/d X ideal + (Z x S ideal) Keterangan : X ideal = Skor maksimal/ S ideal = X ideal / 3 Nilai Z = 1 (konstan) 3. Untuk menguji hipotesa sebagai upaya penarikan kesimpulan dari penelitian ini, maka digunakan uji tes (ttes) dalam Sugiyono (010:1) dengan rumusan sebagai berikut : 1 Keterangan : 4
1 = ratarata sampel 1 = ratarata sampel s 1 = simpangan baku sampel 1 s = simpangan baku sampel s 1 = varians sampel 1 s = varians sampel r = korelasi antara dua sampel 4.Untuk menguji pengaruh bimbingan kelompok dalam penelitian ini, digunakan rumus Product Moment Sugiyono (010:356) dengan rumusan : r = Untuk melihat pengaruh maka hasil r nya dikuadratkan r. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1.Gambaran Tentang Masalah Karir Dan Pekerjaan Siswa Yang Orang Tuanya Bekerja Sebagai Buruh Sebelum Bimbingan Kelompok. Diperoleh gambaran karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh sebelum diberikan bimbingan kelompok, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini. TABEL 4 GAMBARAN MASALAH KARIR DAN PEKERJAAN SISWA YANG ORANG TUANYA BEKERJA SEBAGAI BURUH SEBELUM DIBERIKAN BIMBINGAN KELOMPOK NO Kategori Rentang Skor Frekuensi Persentase 1 Sangat bermasalah 140 13 65% Cukup bermasalah 713 7 35 % 3 Tidak bermasalah 06 0 0% Jumlah 0 100% Sumber : Data Olahan Penelitian 013 5
Berdasarkan data tabel di atas, maka ditemukan sebanyak 65% pada kategori sangat bermasalah, 35% pada kategori cukup bermasalah dan 0% pada kategori tidak bermasalah. Dan pada penelitian ini, siswa yang menjadi sampel adalah siswa yang berada pada kategori sangat bermasalah dan cukup bermasalah yang berjumlah 0 orang siswa..gambaran Masalah Karir Dan Pekerjaan Siswa Yang Orang Tuanya Bekerja Sebagai Buruh Sesudah Diberikan Bimbingan Kelompok. Diperoleh gambaran masalah Karir Dan Pekerjaan Siswa Yang Orang Tuanya Bekerja Sebagai Buruh setelah diberikan bimbigan kelompok, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini : TABEL 6 GAMBARAN KARIR DAN PEKERJAAN SISWA YANG ORANG TUANYA BEKERJA SEBAGAI BURUH SESUDAH DIBERIKAN BIMBINGAN KELOMPOK NO Kategori Rentang Skor Frekuensi Persentase 1 Sangat bermasalah 140 0 0% Cukup bermasalah 713 16 80% 3 Tidak bermasalah 06 4 0% Jumlah 0 100% Sumber : Data Olahan Penelitian 013 Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh sesudah diberikan bimbingan kelompok yaitu ditemukan sebanyak 0% pada kategori sangat bermasalah, 80% pada kategori cukup bermasalah, dan 0% pada kategori tidak bermasalah. Berarti terdapat penurunan setelah diadakannya bimbingan kelompok. 3.Perbedaan Masalah Karir Dan Pekerjaan Siswa Yang Orang Tuanya Bekerja Sebagai Buruh Sebelum Dengan Sesudah Dilaksanakan Bimbingan Kelompok Dalam penelitian ini data yang akan dianalisis untuk uji t (Ttest) adalah data tentang jumlah skor setiap siswa dari 0 orang siswa dalam menjawab angket masalah karir dan pekerjaan sebelum dan sesudah diberikannya bimbingan kelompok. Sebelum Sesudah 6
1. 1 =14.05 = 8.00. x 1 = 0. x = 0 3. S 1 = 1.54 3. S = 1.59 4. S 1 =.36 4. S =.53 r = = = = 0,61 Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapat bahwa koefisien korelasi antara X 1 dengan X adalah sebesar 0,61. Interpretasi koefisien korelasi terhadap hasil perhitungan di atas berdasarkan tabel interpretasi nilai r (Sugiyono,: 31) dikategorikan. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai t hitung. 7
0.17 Pengambilan keputusan berdasarkan pada hasil t hitung yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan t tabel, yaitu dari hasil perhitungan test t, terlihat bahwa hasil t hitung sebesar 0,17. dengan dk = n 1 + n = 40 =38. Pada taraf signifikan 5% =,04 Maka dapat dilihat harga t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf 5% (0.17 >,04 ). Dengan demikian, Hipotesis diterima yang berarti Terdapat Pengaruh Sebelum Dengan Sesudah Bimbingan Kelompok Terhadap Penurunan Masalah Karir Dan Pekerjaan Siswa Yang Orang Tuanya Bekerja Sebagai Buruh Kelas X SMAN 10 Pekanbaru Tahun Pelajaran 01/013. 4. Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Penurunan Masalah Karir Dan Pekerjaan Siswa Yang Orang Tuanya Bekerja Sebagai Buruh Kemudian dilanjutkan mencari koefisien determinan yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap penurunan masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh. Dari hasil keputusan diatas diinterprestasikan bahwa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok mempunyai pengaruh terhadap penurunan masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok lebih baik dari pada masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan ratarata skor masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok yaitu sebesar 8.00 ternyata lebih kecil dari ratarata skor masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok yaitu sebesar 14.05 dan berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinan diperoleh nilai r = 0,37 yang berarti terdapat 37% sumbangan layanan bimbingan kelompok terhadap penurunan skor masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh kelas X SMAN 10 Pekanbaru. Pembahasan Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diketahui gambaran masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh kelas X SMAN 10 Pekanbaru Tahun Pelajaran 01/013 sebelum diberikan bimbingan kelompok sebagian besar siswa berada pada kategori tinggi dan sisanya pada katagori sedang. Hal ini sesuai dengan fenomena yang terlihat dilapangan yaitu Siswa belum mampu memilih dan memikirkan pekerjaan yang akan dijabat nantinya, Siswa kurang memiliki pengetahuan yang luas tentang lapangan pekerjaan, Siswa cemas menjadi pengangguran setamat pendidikan, Siswa khawatir pekerjaan yang akan dijabat nantinya tidak memberikan penghasilan yang cukup, dan Siswa ragu tidak dapat bekerja secara mandiri setelah menamatkan pendidikan. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diketahui gambaran masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh kelas X SMAN 10 Pekanbaru Tahun Pelajaran 01/013 sesudah diberikan bimbingan kelompok sebagian besar 8
berada pada kategori sedang dan sisanya pada katagori rendah berarti terjadi penurunan masalah dari tinggi ke sedang dan rendah. Hal ini didukung oleh teori yang dinyatakan oleh Tohirin (007 : 170) menyebutkan bahwa definisi bimbingan kelompok adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri (dalam Winkel & Sri Hastuti, 004 : 565).Sementara itu, DewaKetut Sukardi (008 : 64) menyatakan hal yang sama mengenai bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing / konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya seharihari baik individu maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dianalisis dengan menggunakan uji t, maka terdapat perbedaan sebelum dengan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok terhadap masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh kelas X SMAN 10 Pekanbaru Tahun Pelajaran 01/013. Hal ini sesuai dengan teori menurut Tohirin (007 : 170) menyebutkan bahwa definisi bimbingan kelompok adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok.. Artinya layanan bimbingan kelompok merupakan media pengembangan diri untuk berlatih berbicara, menanggapi, menerima pendapat orang lain, membina sikap serta aspekaspek positif lainnya, sehingga individu dapat mengembangkan potensi diri dalam karir dan pekerjaan. Dari hasil uji koefisien determinan (r ) terdapat pengaruh bimbingan kelompok terhadap penurunan masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh. Hal ini merujuk pada teori yang dinyatakan oleh Prayitno (1995: 178) mengemukakan bahwa Layanan Bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lainlain sebagainya; apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya. Hal ini sejalan dengan Penelitian Agus Setiawan dalam judul Efektifitas Bimbingan Kelompok Tugas Untuk Mengembangkan Kemandirian Pilihan Karir Pada Siswa Kelas X Smk (Smea) Pelita Nusantara I Semarang Tahun Ajaran 009/010 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Bimbingan kelompok dapat diterapkan untuk menangani siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh yang memiliki masalah karir dan pekerjaan tinggi dan sedang. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji t dan teknik persentase sebagaimana dipaparkan pada pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini yaitu: 1) Masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh kelas X SMA N 10 Pekanbaru sebelum diberi layanan bimbingan 9
kelompok sebagian besar berada dalam kategori tinggi dan sisanya pada katagori sedang. ) Masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh kelas X SMA N 10 Pekanbaru sesudah diberi layanan bimbingan kelompok sebagian besar berada dalam kategori sedang dan sisanya pada katagori rendah. 3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok di SMA N 10 Pekanbaru. 4)Terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian bimbingan kelompok terhadap penurunan masalah karir dan pekerjaan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh kelas X SMA N 10 Pekanbaru. Dan pengaruhnya kecil Rekomendasi Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan temuan penelitian dan kesimpulan penelitian ini maka dapat kemukakan rekomendasi sebagai berikut : 1. Kepada Kepala Sekolah SMAN 10 Pekanbaru agar dapat memperhatikan dan membantu siswa dalam mengembangkan karir dan pekerjaan siswa terutama siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh.. Kepada guru BK di SMAN 10 Pekanbaru hendaknya dapat mensosialisasikan layanan bimbingan kelompok agar membantu siswa dalam mengembangkan dirinya dan dapat menurunkan masalah karir dan pekerjaan siswa melalui dinamika kelompok. 3. Kepada peneliti berikutnya supaya mengkaji lebih mendalam tentang masalah karir dan pekerjaan bukan lagi tentang siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada kedua pembimbing saya yaitu Drs. H. Sardi Yusuf, Kons dan Dra. Hj. Tri Umari, M.Si yang tidak mengenal waktu dalam membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dan karya tulis ilmiah 10
DAFTAR PUSTAKA Dewa Ketut Sukardi. 008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta Dewa Ketut Sukardi.1987. Bimbingan Karir di SekolahSekolah,Jakarta : Ghalia Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/buruh http://www.lepank.com/01/08/pengertianmasalahmenurutbeberapaahli.html Prayitno&Amti,Erman,1999.Dasar dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:RinekaCipta. Prayitno&Amti,Erman,1999.Dasardasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:RinekaCipta. Prayitno, dkk. 01. Prosiding Seminar Internasional konseling, Malindo/Padang, UNP Prayitno, dkk.1950. AUM Umum Format : Siswa SLTA. Padang Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil),Jakarta: Ghalia Indonesia. Prayitno. 1995.Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil),Jakarta: Ghalia Indonesia. Raja Arlizon. (007).Metode Penelitian. Pekanbaru : UNRI. Ruslan A.Gani.1987.Bimbingan Karir,Bandung : Angkasa. Sugiono,DR,010.Statistika Untuk Penelitian,Bandung:Alfabeta. Suyanto,bagong. 011. Metode Penelitian Sosial,Jakarta:Kencana. Syamsu Yusuf. 006. Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Pustaka Bani Quraisy, Bandung Tuwuh trisnayadi.007.menggapai citacita : bimbingan karir untuk remaja muslim, Yogyakarta : Pustaka insan madani: Zulfan Saam. (01).Panduan Penulisan Skripsi. Pekanbaru : UNRI. 11