BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit yang didorong oleh permintaan. pelanggan menyebabkan layanan rumah sakit tidak hanya memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimiliki oleh setiap

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tantangan yaitu peningkatan persaingan dalam berbagai upaya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berpenghasilan rendah dan negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Haliman dan Wulandari, 2012).

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal.

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang Undang Nomor 24 tahun 2011 mengatakan bahwa. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, masyarakat. Dalam rangka memberikan pelayanan yang bermutu

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Salah satu pelayanan kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya serta meminimalkan kesalahan yang membuat pasien kecewa.

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan, maupun rawat darurat (Azwar, 1996). Rumah sakit menjadi ujung tombak pembangunan dan pelayanan kesehatan masyarakat, namun tidak semua rumah sakit yang ada di Indonesia memiliki standar pelayanan dan kualitas yang sama. Semakin banyaknya rumah sakit di Indonesia serta semakin tingginya tuntutan masyarakat akan fasilitas kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, rumah sakit harus berupaya survive di tengah persaingan yang semakin ketat sekaligus memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut. Hal itu menjadi salah satu dasar rumah sakit untuk memberikan pelayanan prima pada setiap jenis pelayanan yang diberikan baik untuk pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap maupun pelayanan gawat darurat (Pratiwi, 2016). Kemudahan dalam mendapatkan informasi mengenai pasien dapat meningkatkan kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Mutu pelayanan yang akan diberikan kepada pasien yang dirawat di rumah sakit merupakan bagian yang sangat penting dalam penyembuhan penyakit. Sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 32 ayat 2 yaitu penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan atau perawatan. Oleh karena itu, sesuai dengan fungsinya maka rumah sakit harus melaksanakan pengobatan dan atau perawatan yang sebaik-baiknya. Kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan yang diberikan akan berlanjut pada proses terbentuknya citra terhadap rumah sakit. Pembentukan citra rumah sakit yang positif akan sangat membantu rumah sakit dalam kegiatan pemasarannya. Hal ini dikarenakan kondisi persaingan yang sangat ketat. Maka setiap rumah sakit akan berusaha menempatkan dirinya sebaik mungkin dimata pasien agar dapat dipercaya untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu kepuasan harus selalu diperhatikan karena dengan demikian dapat menjadi bahan evaluasi terutama untuk petugas 1

2 rekam medis yang melayani pasien di tempat pendaftaran sehingga petugas rekam medis dapat terus meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien. Setiap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit berpengaruh pada tingkat kepuasan pasien. Kepuasan pelanggan diartikan sebagai hasil penilaian pelanggan terhadap apa yang diharapkan dengan membeli atau mengkonsumsi suatu produk (Aritonang, 2005). Kepuasan pelanggan yang dalam hal ini adalah pasien dipengaruhi oleh mutu pelayanan kesehatan yang adalah suatu pencapaian hasil yang optimal untuk setiap pasien, terhindarnya pasien dari komplikasi akibat tindakan dokter dan perhatian terhadap terhadap kebutuhan pasien dan keluarganya dengan upaya yang memperhatikan efektivitas biaya serta terekam dalam suatu dokumentasi yang masuk akal (Hatta, 2008). Petugas rekam medis adalah petugas yang pertama kalinya bertemu dengan pasien di Tempat Pendaftaran Pasien, oleh karena itu tugas dari seorang perekam medis adalah memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien sehingga pasien merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh petugas rekam medis tersebut. Petugas rekam medis harus memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi kenyamanan pasien sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pasien. Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis pada bab III pasal 7, untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, penyelenggaraan pelayanan kesehatan harus didukung dengan adanya sarana penunjang yang memadai antara lain melalui penyelenggaraan rekam medis di setiap instansi pelayanan kesehatan termasuk di rumah sakit. Rumah Sakit Permata Cirebon adalah suatu instansi kesehatan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa yaitu pelayanan medis. Untuk menciptakan dan menjaga mutu pelayanan medis yang disesuaikan dengan keinginan masyarakat maka pihak rumah sakit perlu suatu umpan balik dari masyarakat yaitu tanggapan para pasien terhadap pelayanan yang diberikan, oleh karena itu rumah sakit perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dianggap penting oleh pasien dan rumah sakit berusaha untuk menghasilkan kinerja sebaik mungkin sehingga dapat memuaskan pasien.

3 Dengan mengetahui bagaimana kepuasan pasien diharapkan akan mendapat gambaran apakah pelayanan medis yang diberikan oleh Rumah Sakit Permata Cirebon telah memenuhi harapan pasien. Salah satu prosedur pelaksanaan rekam medis yaitu pendaftaran pasien. Pendaftaran pasien dapat dikategorikan menjadi dua yaitu pendaftaran pasien rawat inap dan pendaftaran pasien rawat jalan. Pendaftaran pasien rawat inap dilakukan di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap, sedangkan pendaftaran pasien rawat jalan dilakukan di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat jalan. Agar pelayanan di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan mencapai tujuan yang diinginkan, banyak syarat yang harus dipenuhi salah satu syarat tersebut adalah berkualitas. Syarat kualitas sangat penting dalam menyelenggarakan pelayanan tersebut. Kualitas pelayanan ini dapat dilihat dari berbagai hal, misalnya kehandalan, tanggung jawab, daya tanggap, empati, kenyamanan, keberhasilan dan keramahan. Kualitas pelayanan di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dapat diketahui apabila dilakukan penilaian, baik terhadap tingkat penampilan, ketanggapan, dan keakuratan dari penyelenggara pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan. Penilaian tersebut erat hubungannya dengan kepuasan pasien. Hal ini dikarenakan kualitas pelayanan menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 21 April 2016 di Rumah Sakit Permata Cirebon pada bagian tempat pendaftaran pasien rawat jalan, peneliti memperoleh informasi bahwa tempat pendaftaran pasien BPJS dengan pasien umum dan asuransi lain terpisah di rumah sakit tersebut. Pasien BPJS dilayani di tempat pendaftaran pasien sedangkan pasien umum dan asuransi lain di bagian customer service dan peneliti juga memperoleh informasi bahwa ada beberapa pasien yang memberikan kritik dan sarannya terhadap pelayanan yang di berikan di bagian pendaftaran rawat jalan. Oleh karena itu penulis tertarik ingin meneliti tentang tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan di tempat pendaftaran pasien rawat jalan dan menjadi tugas akhir dengan judul Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien di

4 Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Pembayaran di Rumah Sakit Permata Cirebon Tahun 2016. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah pasien umum, pasien BPJS, dan pasien dengan asuransi lain merasa puas terhadap pelayanan di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Permata Cirebon? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan Umum pada penelitian ini adalah : Untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien umum, pasien BPJS dan pasien asuransi lain terhadap pelayanan di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Permata Cirebon. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus pada penelitian ini adalah : a. Mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan berdasarkan lima dimensi kualitas jasa di Rumah Sakit Permata Cirebon. b. Mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat jalan berdasarkan jenis pembayaran yaitu BPJS, umum dan asransi lain per dimensi kualitas jasa. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Rumah Sakit Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap pelayanan yang sudah diberikan oleh pihak rumah sakit dan dapat digunakan pula sebagai evaluasi pengambilan kebijakan terhadap peningkatan mutu pelayanan di bagian pendaftaran. b. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap aspek-aspek kepuasan pasien karena peneliti dapat

5 membandingkan teori yang sudah diperoleh dengan kenyataannya di rumah sakit. Selain itu juga menambah pengalaman peneliti dengan menerapkan secara langsung teori yang diperoleh dari institusi pendidikan di rumah sakit. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran ilmu rekam medis dan menambah pengetahuan tentang rekam medis. b. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai acuan dalam pendalaman materi yang terkait dengan kelanjutan penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan peneliti. E. Keaslian Penelitian Penelitian ini belum pernah dilaksanakan di Rumah Sakit Permata Cirebon, akan tetapi ada beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini, yaitu: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Suprapto (2008), dengan judul : Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Mata Dr. YAP Yogyakarta. Hasil penelitiannya yaitu persentase tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan di tempat pendaftaran pasien rawat jalan cukup baik. Namun, persentase tingkat kepuasan pasien terendah terdapat pada dimensi assurance yaitu sebesar 38,33%. Sebagian besar, pasien berharap agar rumah sakit mempertahankan pelayanan yang diberikan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian (Suprapto, 2008) adalah sama-sama meneliti tentang tingkat kepuasan pasien. Persamaan yang lain terdapat pada rancangan penelitian yaitu menggunakan rancangan cross sectional. Perbedaannya adalah pada jenis dan tujuan khusus penelitian. Penelitian Suprapto (2008) merupakan penelitian kualitatif dan bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan dan harapan pasien terhadap pelayanan di tempat pendaftaran pasien rawat jalan sedangkan penelitian

6 ini merupakan penelitian kuantitatif dan bertujuan selain untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien juga untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien berdasarkan jenis pembayaran. Perbedaan yang lain terdapat pada lokasi (Rumah Sakit Permata Cirebon), dan teknik analisis data (statistik deskriptif dan anova one way dengan LSD). 2. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2009), dengan judul : Kualitas Pelayanan Medis Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Pertamina Cirebon. Hasil penelitiannya yaitu persentase tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan medis baik. Sebagian besar, pasien berharap agar rumah sakit mempertahankan pelayanan yang diberikan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Kurniawati (2009) adalah sama-sama meneliti tentang tingkat kepuasan pasien. Persamaan yang lain terdapat pada rancangan penelitian yaitu menggunakan rancangan cross sectional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Kurniawati (2009) adalah pada jenis dan tujuan penelitian. Penelitian Kurniawati (2009) merupakan penelitian kualitatif dan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara persepsi pasien yang dirasakan saat ini dengan yang diharapkan pasien dan tingkat kepuasan terhadap lima dimensi kualitas pelayanan medis di Rumah Sakit Pertamina Cirebon sedangkan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan bertujuan selain untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien juga untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien antar karakteristik pasien. Perbedaan yang lain terdapat pada lokasi penelitian (Rumah Sakit Permata Cirebon) dan teknik analisis data (statistik deskriptif dan anova one way dengan LSD). 3. Penelitian yang dilakukan oleh Pramono (2010), dengan judul : Tingkat Kepuasan Pasien di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap terkait Kesiapan Akreditasi Rumah Sakit Pertamina Cirebon. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dari 30 responden, 6,7% responden menyatakan sangat puas; 90% responden menyatakan

7 puas; 3,3% responden menyatakan cukup puas; dan tidak ada responden yang menyatakan kurang puas maupun tidak puas. Tingkat kepuasan tertinggi terletak pada dimensi emphaty yaitu sebesar 86,7% dan tingkat kepuasan terendah terletak pada dimensi reliability yaitu sebesar 66,7%. Ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kepuasan pasien ditinjau dari jenis pekerjaan. Persamaan penelitian Pramono dengan penilitian ini adalah samasama menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data secara cross-sectional. Selain itu teknik analisis data sama-sama menggunakan analisis data dengan statistik deskriptif. Perbedaannya adalah lokasi dan waktu penelitian, penelitian Pramono dilakukan di Rumah Sakit Pertamina Cirebon sedangkan penelitian ini bertempat di Rumah Sakit Permata Cirebon. Perbedaan lain terletak pada obyek penelitian, yaitu pasien rawat inap untuk penelitian Pramono sedangkan penelitian ini menggunakan pasien rawat jalan. F. Gambaran Umum Rumah Sakit Permata Cirebon 1. Sejarah Rumah Sakit Berawal dari mimpi bersama para dokter-dokter spesialis wilayah III Cirebon untuk menciptakan suatu sarana kesehatan yang berkelas namun dapat dinikmati oleh semua kalangan. Berangkat dari keinginan tersebut maka dibentuklah sebuah PT Raudhatussyfaa Sehat Bersama untuk menaungi badan usaha yang kelak akan bergerak di bidang perumahsakitan. Pada Tahun 2011 dengan izin Allah SWT, PT. Raudhatussyfaa Sehat Bersama dapat membeli tanah di Jl.Tuparev No. 117 Pilangsari Cirebon yang akan diperuntukan untuk Rumah Sakit. Pembangunan Rumah Sakit sempat maju mundur selama beberapa tahun karena satu dan lain hal, dan pada tahun 2013 atas dasar persamaan visi dan misi PT. Raudhatussyfaa Sehat Bersama bekerjasama dengan Rumah Sakit Permata pertama di Cibubur, maka berdirilah Rumah Sakit Permata Cirebon yang diharapkan berkembang secara inovatif dan menjadi pusat pelayanan klinik dan non-klinik yang terintegrasi serta menjadi pelopor

8 rumah sakit yang menyajikan perawatan terbaik untuk kenyamanan dan kesembuhan fisik dan psikologis pasien khususnya di Area Cirebon dan Wilayah Tiga. 2. Visi dan Misi a. Visi Visi Rumah Sakit Permata Cirebon yaitu: Menjadi rumah sakit terbaik dengan keunggulan pelayanan spesialis dan sub spesialis yang bermutu dan aman serta menjadi pilihan utama di wilayah 3 (tiga) Cirebon. b. Misi a. Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dengan unggulan di bidang jantung terpadu, trauma, kesehatan ibu anak, dan THT. b. Memberikan pelayanan nyaman, aman, cepat dan tepat. c. Memberikan pelayanan dengan mengedepankan mutu dan keselamatan pasien, profesional serta didukung peralatan medis yang lengkap sesuai dengan kebutuhan. d. Meningkatkan kompetensi dan integritas SDM. e. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, nyaman dan harmonis. f. Mengembangkan rumah sakit sebagai pilihan utama dengan menejemen yang efektif dan efisien. 3. Motto Melayani sepenuh hati dengan kasih sayang. 4. Nilai Dasar 1. Terpercaya : Membangun keyakinan dan sangka baik di antara stakeholder dalam hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan. 2. Integritas : Setiap saat berfikir, berkata dan berperilaku terpuji dan menjaga martabat

9 serta menjunjung tinggi kode etik profesi. 3. Profesional : Berkomitmen untuk bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab, bekerja berdasarkan evidence base medis. 4. Fokus pelanggan : Senantiasa menjadikan pelanggan sebagai mitra utama yang terfasilitasi haknya serta secara bersama mengupayakan hasil terbaik. 5. Berkualitas : Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil terbaik secara terus menerus. 6. Ibadah : Menjadikan pekerjaan melayani pelanggan sebagai ibadah kepada Allah SWT. 5. Tujuan Rumah Sakit 1. Tujuan Umum : Tercapainya derajat kesehatan individu yang optimal melalui pelayanan jasa rumah sakit yang prima. 2. Tujuan Khusus : a. Berperan aktif dalam upaya pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. b. Pelayanan dengan nilai tambah pada pelanggan. c. Pelayanan terstandarisasi dengan teknologi terdepan. d. SDM profesional dan berkomitmen tinggi. e. Pertumbuhan finansial yang terjaga. 6. Fasilitas dan Layanan Rumah sakit Beberapa fasilitas yang diberikan rumah sakit untuk menunjang operasional rumah sakit meliputi: 1. Fasilitas Rawat Jalan a. Medical Check Up b. Radiologi c. Hemodialisa

10 d. Klinik Umum e. Klinik Gigi f. Klinik Kesehatan Anak g. Klinik Penyakit Dalam h. Klinik Kebidanan & Kandungan i. Klinik Bedah Umum j. Klinik Saraf k. Klinik Bedah Saraf l. Klinik THT m. Klinik Kulit dan Kelamin n. Klinik Orthopedi o. Klinik Jantung p. Klinik Mata q. Klinik Radiologi r. Klinik Paru s. Klinik Urologi t. Klinik Jiwa u. Klinik Rehabilitasi Medik 2. Rawat Inap a. Kelas Suite Utama Berlian b. Kelas Suite Intan c. Kelas VIP Sapphire d. Kelas VVIP Zamrud e. Kelas 1 Rubby f. Kelas 2 Topaz g. Kelas 3 Amethyst h. Bayi Sehat Kristal i. Bayi Sakit Mutiara j. Kelas Isolasi Topaz Merah 3. Rawat Darurat 4. Farmasi 5. Cath Lab 6. Laboratorium 7. Hemodialisa

11 8. Permata Cafe Selain fasilitas tersebut, Rumah Sakit Permata Cirebon juga menyediakan layanan dokter yang ditempatkan di berbagai klinik sesuai dengan bidang keahlian. Serta layanan informasi untuk keperluan kesehatan.