BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT XC Cleanindo yang berlokasi di Senayan Trade Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270 selama 2 bulan yaitu bulan Mei Juni 2015. B. Desain Penelitian Di dalam suatu penelitian, metode pengumpulan data merupakan suatu faktor yang penting, karena perhitungan diperoleh dari data yang didapatkan dalam penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling purposive di mana teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:122). C. Definisi dan Operasionalisasi Variable Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto 2010: 96). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas ( X ) dan variabel terikat ( Y ). 36
37 1.1. Variabel Bebas / Independent Variabel ( X ) Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang diselidiki pengaruhnya. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: a. Personal Selling ( X 1 ) Yaitu persepsi konsumen terhadap Menurut Kotler & Armstrong (2010, p. 182), penjualan personal (personal selling) adalah 1) Konfrontasi Personal, Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat. 2) Mempererat, Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar mengetahui minat pelanggan yang terbaik. 3) Tanggapan, Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. b. Sales Promotion ( X2 ) Yaitu persepsi konsumen mengenai sistem pemasaran yang digunakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa dengan indikatornya yaitu 1) Memastikan bahwa promosi yang dilakukan mempunyai alasan yang benar, contohnya melakukan promosi penjualan saat pembukaan toko baru, ulang tahun perusahaan, dan jenis perayaan lainnya merupakan alasan yang baik untuk melakukan promosi. 2) Mengaitkan kegiatan promosi penjualan dengan citra merek. 3) Promosi sebagai alat komunikasi dan juga sebagai tugas penjualan,
38 sebuah promosi merupakan salah satu dari begitu banyak suara merek, promosi penjualan dapat membantu membangun kesadaran merek jika mengatakan hal yang benar. c. Pendistribusian ( X 3 ) Yaitu persepsi konsumen terhadap saluran distribusi yang digunakan oleh agen atau distributor produk hygiene and sanitation, dengan indikatornya yaitu 1) Distribusi Intensif. 2) Distribusi Selektif. 3) Distribusi Eksklusif. 1.2. Variabel Terikat / Dependent Variabel ( Y ) Variabel terikat adalah gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dari penelitian ini adalah brand awareness produk Hygiene and Sanitation di PT. XC Cleanindo, yaitu Kesadaran merek merupakan kemampuan seseorang pelanggan untuk mengingat suatu merek tertentu atau iklan tertentu secara spontan atau setelah dirancang dengan kata-kata kunci. D. Pengukuran Variabel Untuk memberikan pemahaman yang sama, maka peneliti memberikan batasan defenisi terhadap variabel-variabel yang diteliti : 1. Variabel X 1 adalah Personal Selling yaitu segala sesuatu yang ditawarkan di PT. XC Cleanindo yang dapat menimbulkan perhatian, kepemilikan, konsekuensi untuk memuaskan konsumen. 2. Variabel X 2 adalah Sales Promotion yaitu suatu usaha atau cara yang dilakukan oleh PT. XC Cleanindo untuk mempengaruhi seseorang atau
39 organisasi agar dapat terjadi pertukaran atau pembelian. 3. Variabel X 3 adalah distribusi yaitu salah satu alat yang digunakan oleh PT XC Cleanindo untuk mencapai tujuan penjualan dimana produk yamg telah siap untuk dijual memerlukan penyaluran dari status kepemilikan produsen ke konsumen. 5. Variabel Y adalah Brand Awareness konsumen pada PT. XC Cleanindo Guna memperjelas berikut akan dikemukakan kisi-kisi yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk tabulasi adalah sebagai berikut: No Variabel Dimensi Indikator Skala 1 Personal selling Kotler dan Keller (2012) 2. Sales promotion Kotler dalam Benyamin Molan (2011) 1. Hubungan yang hidup, langsung dan hubungan yang interaktif antara dua orang atau lebih a. Konfrontasi personal 2. Timbulnya berbagai jenis hubungan sampai hubungan persahabatan 3. Pembeli memiliki kewajiban mendengarkan tanggapan wiraniaga 4. Menjaga hubungan interaktif b. Mempererat 5. Timbulnya berbagai jenis hubungan sampai hubungan persahabatan 6. Pembeli memberikan kritik dan tanggapan langsung c. Tanggapan 7. Pembeli memberikan tanggapan keunggulan dan kelemahan produk iclean a. Rabat 8. Program promosi rabat. b. Percobaan Gratis 9. Program promosi percobaan gratis 10. Pemberian free product dengan c. Free Product repeat order dalam quantity tertentu 11. Promosi dapat membangun komunikasi. d. Pameran 12. Program promosi yang efektif dapat menumbuhkan keinginan untuk order. Likert 1-5 Likert 1-5
40 No Variabel Dimensi Indikator Skala 3. Pendistribusian Kotler (2009:526) Bygrave (2011:93) 4. Brand awareness Aaker (2010) Distribusi Eksklusif Top of Mind Brand Recall Brand Recognition Unaware Brand 13. Pendistribusian produk iclean eksklusif 14. Pendistribusian produk iclean eksklusif 15. Pendistribusian produk iclean selektif pada hotel berbintang 16. Pendistribusian produk iclean eksklusif 17. iclean PT. XC Cleanindo selalu menjadi prioritas saya dalam mengasosiasikan produk H&S 18. iclean PT. XC Cleanindo selalu menjadi prioritas saya dalam mengasosiasikan produk H&S 19. iclean PT. XC Cleanindo selalu menjadi merek terpercaya 20. iclean PT. XC Cleanindo selalu menjadi merek terpercaya 21. Produk iclean PT. XC Cleanindo berkaitan dengan produk kategori H&S 22. Produk iclean PT. XC Cleanindo berkaitan dengan produk kategori H&S 23. iclean dikenal sebagai produk pilihan untuk HSP. Likert 1-5 Likert 1-5 E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam suatu kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat sosial, perlu dilakukan pembatasan populasi dan cara pengambilan sampel. Sampel yang diambil harus representatif artinya dapat mewakili keseluruhan dari populasi. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia dan benda ataupun peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam penelitian (Sugiyono, 2011:55). Populasi juga dikatakan adalah keseluruhan wilayah individu, obyek, gejala atau peristiwa untuk suatu generalisasi atau suatu kesimpulan yang dikenakan (Hadi, 2010:53). Dalam penelitian ini populasinya adalah keseluruhan konsumen yang melakukan pembelian produk Hygiene and
41 Sanitation selama penelitian berlangsung. Jadi jumlah konsumen yang melakukan pembelian produk Hygiene and Sanitation selama penelitian sebanyak 157 orang. Jadi jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 157 orang. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling, dengan menggunakan rumus Slovin : n = N/ (1+Ne 2 ) Dimana : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Jadi perhitungan sampel dengan nilai batas toleransi kesalahan 5% dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : n = 157/((1+157*(0,05 2 ) = 112,74 dibulatkan menjadi 113. F. Teknik Pengumpulan Data Untuk penelitan ini penulis menggunakan Sampel, dimana sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, Arikunto (2010:109). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian produk Hygiene and Sanitation selama penelitian berlangsung.
42 G. Metode Analisis 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, yaitu mengambil data dengan pertanyaan yang diajukan kepada responden, sebelumnya instrumen yang akan menjadi angket atau kuesioner tersebut akan diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya dengan serangkaian uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2010;267) menyatakan validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah alat ukur dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya alat ukur menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Menurut Sugiyono (2010;273) pada penelitian serta uji validitas suatu variabel yang dinyatakan valid jika r hasil positif, atau r hasil > r tabel Kriteria pengujian yang digunakan adalah membandingkan angka hasil pengujian dengan angka tabel dengan dasar pengambilan keputusan : 1) Jika r hasil > r tabel, maka variabel tersebut valid. 2) Jika r hasil < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2010;267) menyatakan reliabel berarti alat ukur yang bila beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkandata yang sama. Sedangkan menurut Nasir (2007;46) dalam menyatakan reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu alat ukur dapat dipercaya untuk
43 digunakan sebagai alat pengumpul karena alat ukur tersebut sudah baik. Menurut Sugiyono (2010;273) pada penelitian yang menggunakan uji reliabilitas suatu variabel dikatakan reliable jika Alpha positif, atau r Alpha > r tabel. Pengujian Reliabilitas data hasil responsi responden, terhadap angket menurut Arikunto (2006:171), uji reliabilitas dilakukan dengan menguji skor antara item dengan rumus Alpha Cronbach, diketahui hasilnya berdasarkan analisis dengan menggunakan IBM SPSS Ver 17. 2. Uji asumsi klasik Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model Regresi Linier Berganda akan menganalisis telah memenuhi asumsi klasik. Model Regresi Linier Berganda akan lebih tepat digunakan jika memenuhi asumsi sebagai berikut : a. Multikolinieritas Multikolinieritas adalah situasi adanya multi korelasi di antara variabel independen satu dengan yang lainya atau dengan kata lain di antara variabelvariabel independen tersebut dapat dibentuk hubungan antara variabel satu dengan yang lainnya. Uji gejala multikolienieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara masinga-masing variabel bebas yang diteliti. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala ini digunakan indikasi nilai VIF (Varian Inflation Factor). Uji gejala multikolinieritas dimaksudkan untuk lebih mengetahui adanya hubungan yang sempurna antara variabel dalam model regresi. Hakim (2005;301) menyebutkan angka toleransi VIF untuk terhindar dari gejala multikolinieritas ini antara 1-5.
44 Usaha untuk mengatasi model regresi yang mengandung multikolinieritas pada penelitian dengan menggunakan data penelitian yanng diperoleh dari kuesioner (daftar pertanyaan) dengan cara menambahkan data penelitian (Algifari, 2006 : 85). b. Heterokedastisitas Penyimpangan asumsi model klasik adanya heterokedastisitas artinya varians variabel dalam model tidak sama (konstan). Konsekuensinya adalah heterokedastisitas dalam model regresi adalah penaksir (estimation) yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun sampel besar, walaupun penaksir yang diperoleh menggambarkan populasinya (tidak bias) dan bertambahnya sampel yang digunakan akan mendekati nilai yang sebenarnya (konsisten). Ini disebabkan oleh variansnya yang tidak minimum (tidak efisien). Diagnosis adanya heterokedastisitas secara kuantitatif dalam regresi dapat dilakukan dengan melakukan pengujian korelasi Ranking Spearman. Korelasi Ranking Spearman (rs) Pengujian ini dengan menggunakan distribusi t dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel sebagai berikut : 1). Jika t hitung > t tabel, maka Ho yang menyatakan tidak terdapat heterokedastisitas pada model regresi ditolak. Artinya, model tersebut mengandung heterokedastisitas. 2). Nilai t hitung ini dibandingkan dengan t tabel yang ditentukan melalui tabel distribusi t pada O yang digunakan dan degree of freedom (df). 2. Analisis Regresi Linier Berganda Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah
45 hasil penelitian guna memperoleh suatu instrumen dan kesimpulan. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda. Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara personal selling (X 1 ), distribusi (X 2 ), sales promosi (X 3 ) terhadap brand awareness ( Y ). Selain itu untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + e Keterangan: Y a b 1 b 2 b 3 X 1 X 2 X 3 e = variabel brand awareness = bilangan konstanta = koefisien regresi personal selling = koefisien regresi sales promotion = koefisien regresi distribusi = personal selling = sales promotion = distribusi = error Untuk membuktikan kebenaran hipotesis harus melewati beberapa uji kebenaran antara lain adalah sebagai berikut:
46 1. Uji Simultan a. Uji F, yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel bebas secara bersama-sama ( simultan ) terhadap variabel terikat. Apabila hasil perhitungan F hitung < F tabel maka Ho diterima dan H 1 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel dari model regresi tidak mampu menjelaskan variabel terikat. Sebaliknya jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan H 1 diterima, dapat disimpulkan bahwa ketiga variable bebas x (X 1, X 2, dan X 3, ) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi linier berganda mampu menjelaskan variabel terikat. b. Koefisien Determinasi, yaitu untuk mencari besarnya koefisien determinasi dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Uji Parsial Uji t, yaitu uji untuk mempengaruhi pengaruh variabel-variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat yang ada dalam model. Sebaliknya apabila t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan H 1 ditolak, dengan demikian variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau dengan kata lain tidak ada pengaruh antara dua variabel yang diuji (Sugiyono, 2011: 32).