BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aksesibilitas merupakan sistem jaringan dari ruang kawasan baik dalam lingkungan perkotaan maupun pedesaan. Salah satu variabel untuk mengetahui tingkat aksesibilitas itu tinggi atau rendah dapat dilihat dari banyaknya sistem jaringan yang tersedia pada daerah tersebut. Semakin banyak sistem jaringan yang tersedia pada daerah tersebut maka semakin mudah aksesibilitas yang didapat begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat aksesibilitas yang didapat maka semakin sulit daerah itu dijangkau dari daerah lainnya (Bintarto, 1989). Dengan demikian, aksesibilitas secara langsung dapat mempengaruhi nilai konektifitas, intergritas, maupun pencapaian dari satu ruang ke ruang lainnya pada kawasan perkotaan yang disebut dengan konfigurasi ruang. Konfigurasi sebuah ruang memberikan dampak yang signifikan pada setiap perkembangan kawasan perkotaan. Pola konfigurasi ruang yang terbentuk baik direncanakan maupun yang tidak direncanakan memiliki hubungan antara 1 1 54
sistem yang saling terkait yaitu hubungan antara ruang satu dengan ruang lainnya dan dapat juga mempengaruhi sistem sosial yang ada pada kawasan tersebut. Di Kota Pontianak selain jalan darat sebagai akses utama kota, sungai juga menjadi salah satu akses terpenting pada perkembangan kawasan perkotaan. Sungai menjadi bagian yang sangat penting oleh sebagian masyarakat kota Pontianak karena aktifitas warga tepian air di kota ini bisa dikatakan dimulai dari sungai ini. Sebagai contoh Kampung Beting, yaitu kawasan cagar budaya Istana Kadariyah dan sekaligus menjadi lokasi penelitian ini merupakan permukiman yang memanfaatkan ruang air sebagai akses sekaligus sebagai ruang untuk memenuhi kebutuhan keseharian warga. Walaupun saat ini akses jalan daratlah lebih mempengaruhi perkembangan dari kampung ini. Potensi ruang yang dimiliki oleh kampung ini seharusnya dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi warga lokal maupun yang berasal dari luar kawasan. Tapi pada kenyataanya, aksesibilitas terutama pada jalur air pada kampung ini pun tidaklah berfungsi dan dimanfaatkan dengan maksimal walaupun ruang kampung ini merupakan sekumpulan bangunan yang berada di atas permukaan air. Warga lebih meanfaatkan jalur darat sebagai akses utama karena keterhubungan yang relatif lebih mudah dicapai dengan kendaraan pribadi untuk dapat masuk ke dalam ruang kampung. Sehinga pengaruh dari aktifitas pada jalur sirkulasi (gertak) kampung terhadap jalur akses (kanal) kampung tersebut yang mendasari beberapa permasalah yang muncul dan mempengaruhi tingkat kualitas dari ruang kampung khususnya kanal sebagai jalur aksesibilitas. Hal inilah yang menjadikan kampung ini unik untuk diteliti khususnya keterhubungannya dan kedudukan ruang kampung terhadap kawasan disekitarnya. Metode Space Syntax sebagai alat bantu analisa dengan melihat ruang dari konfigurasi, pergerakan dan atraktor. Metode ini merupakan representif dari sebuah ruang yang diwujudkan berupa garis aksis maupun secara visual, sehingga besar kecilnya nilai sebuah keruangan dapat diketahui. Dengan metode ini juga sebuah kawasan dapat dilihat kedudukannya terhadap kawasan sekitarnya baik secara global maupun lokal kawasan. 2 1 54
1.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan potensi ruang kampung Beting sebagai kawasan cagar budaya dengan meningkatkan aksesibilitas ruang sehingga dapat terhubung dengan lingkungan sekitarnya, baik dari dalam kampung maupun khususnya dari luar kampung terhadap struktur ruang perkotaan dengan memahami keterhubungan ruang konfigurasi dan mencari faktor yang mempengaruhi permasalahan ruang kawasan tersebut. 1.3. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, permasalahan yang ingin diangkat di dalam penelitian adalah keterhubungan antar ruang kawasan yang pada dasarnya memiliki potensi keterhubungan sebagai kawasan yang memiliki daya tarik. Jalur akses untuk transportasi sungai yang ada menjadikan kampung ini seharusnya dapat dengan mudah untuk diakses. Dan bagaimana keterhubungan terhadap sirkulasi di dalam kampung yang berupa gertak juga menjadi bahasan bagaimana pengaruhnya terhadap keterhubungan asksesibilitas yang ada di dalam kampung sehingga memunculkan faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan yang muncul pada kawasan penelitian. Pendekatan dengan metode space syntax digunakan untuk menganalisa kawasan penelitian ditinjau berdasarkan konfigurasi ruangnya sehingga dapat ditemukan seberapa besar nilai keruangan yang ada, yang kemudian dikorelasikan dengan fakta yang ada dilapangan atau hasil survey pada kawasan penelitian berupa pergerakan dan daya tarik pada kawasan tersebut 1.4. Pertanyaan Penelitian Adapun pertanyaan penelitian pada bahasan ini: - Bagaimana kedudukan dan intensitas pergerakan pada ruang konfigurasi kanal dan gertak berdasarkan metoda space syntax? - Bagaimana keterhubungan antara konfigurasi kanal dan gertak terhadap aksesiblitas ruang kampung berdasarkan hasil analisa space syntax dengan temuan lapangan? 3 1 54
1.5. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No PENELITI FOKUS LOKUS METODE TEMUAN/HASIL 1 Beatriz Campos (University College London, 1999) All that meets the eye overlapping isovist as a tool for understanding preferable location of static people in public square 12 ruang publik di London, Inggris space syntax : isovist Pola kegiatan statis berhubungan terbalik dengan meningkatnya derajat hubungan visual ruang konveks ruang publik dengan area di sekelilingnya, tanpa memperhatikan aktifitas yang terjadi. 2 Chandra Bayu Perubahan pola ruang perkotaan Dalam Transformasi sosial budaya masyarakat tepian sungai Di pontianak kalimantan Barat 3 Hamdil Khaliesh dan Ghoustanjiwa ni Adi Putra Studi Karakteristik Permukiman Tepian Sungai di Kalimantan Barat (studi kasus : Kampung Beting, Pontianak) Kawasan perdagang an pasar Kapuas besar Kampung Beting, Pontianak metode rasionalistik kualitatif dengan pendekatan analisis sinkronik melalui teknik super impose dari tahapan perkembangan nya. Metode Kualitatif eksploratif, deskriptif dengan pendekatan etnografi tranformasitransformasi yang terjadi dalam evolusi morfologi kota yang terbentuk Karakteristik ruang Kampung Beting 4 Louise Wulandari Studi Tatanan Ruang Pada Rumah rumah Di Tepi Sungai Kapuas Kampung Beting, Pontianak metode rasionalistik Pola bangunan pada Kampung Beting 5 Nunik Hasriyanti Development Of Kampong Beting As Art Culture District In Pontianak City Kampung Beting, Pontianak - Penataan terhadap Kampung Beting 4 1 54
6 Penny papargyropoul ou (University College London, 2006) 7 Renaldi Abdul Halid (UGM, Yogyakarta, 2011) Park interpretations an exploration of the spatial properties and urban performance of regent s park, london and pedion areos park, athens Hubungan pola guna ruang dengan konfigurasi ruang Regents park, Inggris. Pedion areos, Yunani Di alunalun utara yogyakarta space syntax: garis aksial visibility graph analysis space syntax : konfigurasi ruang Peluang terjadinya interaksi di antara pengunjung dicapai pada taman yang memiliki inti integrasi yang dangkal. Tingkat integritas ruang publik terhadap aktifitas masyarakat 8 Widi Cahya Yudhanta (UGM, Yogyakarta, 2011) Hubungan konfigurasi ruang dan aksesibilitas jalan kampung sebagi ruang publik Kampung jogoyudan, kali code, yogyakarta space syntax : visibilty graph analysis (vga), convex space Tingkat aksesibilitas ruang jalan kampung yang tinggi memiliki nilai integrasi dan visibilitas yang tinggi pula. Berbeda dari penelitian sebelumnya, penelitian ini memiliki 2 fokus ruang konfigurasi utama dalam pembahasannya yaitu konfigurasi kanal sebagai aksesibilitas kampung dan konfigurasi gertak sebagai sirkulasi. Dimana kedua ruang konfigurasi ini masing-masing memiliki nilai logic ruang yang berbeda tapi mereka berada dalam satu kesatuan ruang kawasan yang memiliki keterhubungan dan saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya. Pengaruh dari keterhubungan pada hasil penelitiaan ini juga dilihat pengaruhnya terhadap aksesibilitas kampung yang pada dasarnya memiliki potensi ruang. 1.6. Lingkup Penelitian Lingkup penelitian dibedakan menjadi dua bagian yaitu : A. Materi Pembahasan Lingkup pembahasan pada penelitian ini adalah bagaimana kedudukan dan keterhubungan antar konfigurasi ruang kampung dan pengaruhnya dengan aksesibilitas (kanal) pada kawasan kampung dan sekitarnya serta pengaruhnya terhadap kawasan lainnya bagi pengguna kawasan. 5 1 54
B. Batasan Lokus Kawasan Beting merupakan bagian dari Wilayah Administrasi Kecamatan Pontianak Timur tepatnya di Kelurahan Kampung Bugis Dalam, Kelurahan Tanjung Hilir, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak. Kawasan Wisata Beting ter-integrasi dengan beberapa daerah tujuan wisata Kota Pontianak, yaitu Istana Kadriah, Mesjid Jami, Tugu Khatulistiwa, dan Alun alun Kapuas. Tepat berada pada lokasi strategis yaitu dipertigaan sungai besar yang membelah Kota Pontianak, Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Sebelah Utara : Sungai Landak Sebelah Selatan : Jalan Tajung Raya Sebelah Timur : Gang Haji Naim Sebelah Barat : Sungai Kapuas Gambar I.1 Peta Deliniasi Kawasan Penelitian Kampung Beting 6 1 54
Gambar I.2 Peta Wilayah Administrasi Kelurahan Kampung Bugis Dalam 7 1 54
1.7. Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan : Berisi fenomena yang melatar belakangi penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan sasaran penelitian serta manfaat yang dapat diberikan dari hasil penelitian. Bab 2 Studi Pustaka : Berisi tinjauan tentang pemahaman aksesibilitas dan konfigurasi ruang sebagai landasan analisis. Diantaranya menggunakan metode analisa space syntax yang tinjauan dari nilai integrasi, nilai konektifitas dan nilai kedalaman ruang serta pemahamannya. Bab 3 Metode Penelitian Bab 4 Pembahasan Bab 5 Kesimpulan : Berisi gambaran kondisi lokasi penelitian dan teknik yang digunakan dalam pengambilan data kegiatan statis dan pergerakan di lapangan. Termasuk teknik pengelompokan data yang diperoleh dan kerangka tahapan yang dilakukan dalam penelitian : menjelaskan tentang data-data hasil survey lapangan, data-data hasil analisa space syntax terhadap kawasan penelitian. : membahas hasil dari penelitian pada bab sebelumnya berupa temuan dan kesimpulan. 8 1 54
1.8. Alur Pemikiran Gambar I.3 Alur Pikir Penelitian 9 1 54