KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI STAF PENGAJAR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. misi yang diembannya. Secara umum, fungsi dari perpustakaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencarian informasi erat kaitannya dengan kebutuhan akan informasi.

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA PROGRAM DOKTORAL DALAM PENYUSUNAN DISERTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Universitas Airlangga Surabaya merupakan salah satu universitas negeri terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

Perilaku Pencarian Informasi Oleh Pemustaka Di Layanan Sirkulasi Perpustakaan Cistral UNPAD

Toko buku..., Putu Arya Djuanta, FIB UI, 2009

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

Perilaku Informasi, Semesta Pengetahuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasangan. Pengunaan ESL-board panel berarti akan melakukan penghematan dan

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

Pendahuluan. Implementasi Program Information Skills di Universitas Indonesia 1. Mohamad Aries 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. 3.1 Pelaksanaan Kuliah Kerja Pusdokinfo di Perpustakaan Komisi

P-ISSN : E-ISSN : Tahun 6, Volume 6 No. 1 Mei 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

EVALUASI KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS WARMADEWA

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN

STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Perpustakaan sebagai pusat informasi dan pengetahuan diharapkan mampu

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA DALAM PENULISAN SKRIPSI (Studi Kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta) TESIS

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA MAGISTER MANAJEMEN UNDIP YANG MENGGUNAKAN SUMBER INFORMASI ELEKTRONIK DI PERPUSTAKAAN MAGISTER MANAJEMEN UNDIP

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang menyelengarakan

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

Perilaku Users dalam Pencarian Data dan Informasi melalui New Media

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu kebutuhan primer yang harus di penuhi dalam dunia

JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013 Halaman 1-10 Online dari http:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

PEMAHAMAN MAHASISWA BARU ANGKATAN 2013 TERHADAP ORIENTASI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Rasman 1,*

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisi bermacam-macam koleksi dan

AKTIVITAS PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Pustaka Budaya, Vol. 3, No. 2 Juli 2016 PERBANDINGAN TEORI PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MENURUT ELLIS, WILSON DAN KUHLTHAU.

BAB II KAJIAN TEORITIS. koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2

PENELUSURAN LITERATURMELALUI DATABASE LARAS DAN ISJD DI PERPUSTAKAAN PDII-LIPI*

Perilaku Penemuan Informasi Mahasiswa FISIP dan Fakultas Farmasi UNAIR dalam Proses Penulisan Skri

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

MAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2016 DAMPAK INTERNET TERHADAP PENGGUNAAN KOLEKSI TERCETAK DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PEMUSTAKA PERPUSTAKAAN PERTUNI DALAM MENGGUNAKAN JAWS SOFTWARE. Oleh: Amalia Nurma Dewi. Pembimbing: Dra. Sri Ati, M.

OPTIMALISASI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN BUDAYA BACA DAN MENULIS YANG UNGGUL DAN KREATIF

KETERAMPILAN MAHASISWA BARU DALAM MENGGUNAKAN PERPUSTAKAAN

PENELUSURAN PUSTAKA. The known is finite, the unknown infinite; intelectually we stand upon an islet in the

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan

2016 ANALISIS PENYIANGAN KOLEKSI GREY LITERATURE PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

2015 HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WEBPAC DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

PENDIDIKAN PEMAKAI DI PERPUSTAKAAN: Perencanaan Program Pendidikan Pemakai Bagi Mahasiswa Baru STMIK AKAKOM Yogyakarta. Intisari

Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI

PENDIDIKAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN SEBUAH PELUANG ATAU TANTANGAN DI UPT PERPUSTAKAAN UNS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dampak dari globalisasi informasi. Globalisasi informasi merupakan istilah yang

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Pemanfaatan Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Sarana Sistem Temu Balik Pada Perpustakaan

PERILAKU PEMUSTAKA DALAM TEMU KEMBALI KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN OPAC BERBASIS SliMS (Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Ponorogo)

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Dalam kajian ilmu perpustakaan dan informasi, definisi informasi telah banyak

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

BUKU PROFIL. The garden of knowledge resources. UPT. PERPUSTAKAAN Tahun Universitas Internasional Batam

PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Hampir semua orang dalam setiap kegiatannya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB III METODE PENELITIAN

REVIEW BAHAN PERKULIAHAN METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM 1 TIM PENGAJAR MPPH-FHUI

PROSEDUR MUTU PELAYANAN PUSTAKA. Hal 1 dari 10

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. pencarian informasi oleh mahasiswa yang menjadi anggota Perpustakaan Fakultas

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan informasi yang semakin

BIMBINGAN PEMUSTAKA UNTUK MAHASISWA BARU STMIK SURABAYA DI ERA DIGITAL. Deasy Kumalawati Perpustakaan STMIK Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan Perpustakaan

Perpustakaan perguruan tinggi

Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa STAINU Jakarta

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Transkripsi:

ORBITH VOL. 13 NO. 1 Maret 2017 : 1 8 KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI STAF PENGAJAR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENELITIAN Oleh: Sri Sumarsih Pustakawan UPT Perpustakaan Polines Jl.Prof. H. Sudarto SH, Tembalang, Semarang Abstrak Penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan informasi staf pengajar dalam melaksanakan kegiatan penelitian, perilaku pencarian informasi staf pengajar dalam melaksanakan kegiatan penelitian serta hambatan-hambatan yang dihadapi oleh staf pengajar dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi menyajikan hasil akhir dalam bentuk narasi deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah a) Subjek penelitian sesuai dengan bidang kompetensi, b) Sumber informasi yang dibutuhkan buku, jurnal, surat kabar, internet, dan wawancara dengan narasumber, c) Tahun publikasi yaitu terbitan terbaru lima tahun terakhir, akan tetapi tahun publikasi lama juga diperlukan. d) Lokasi sumber informasi diperoleh di luar perpustakaan Polines maupun lembaga terkait dengan bidang yang diteliti, e) Pola pencarian informasi mengikuti pola David Ellis kemudian ditambah dengan menggunakan pencarian informasi melalui akses internet, f) hambatan yang dihadapi paling dominan adalah hambatan dari faktor lingkungan. Kata Kunci : Kebutuhan Informasi, Perilaku Pencarian Informasi, Hambatan dalam Pencarian Informasi, Informasi 1. Pendahuluan Berdasarkan statistik tahun 2010 yang dibuat oleh bagian layanan sirkulasi, ratarata kunjungan yang dilakukan oleh staf pengajar 2 orang per hari dari 358 orang staf pengajar yang mengajar di Polines. Persentase kunjungan yang dilakukan oleh staf pengajar akan semakin kecil apabila dibandingkan dengan kunjungan rata-rata per hari 172 orang. Data peminjaman yang menunjukkan bahwa rata-rata 2 bahan pustaka yang dipinjam oleh staf pengajar, dari rata-rata bahan pustaka yang dipinjam per hari. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan Politeknik Negeri Semarang oleh staf pengajar sangat rendah. Hal ini dapat diketahui berdasarkan data temuan sasaran mutu di UPT perpustakaan yang tidak dapat terpenuhi pada tahun 2010 yaitu rata-rata peminjam buku 50 orang/per hari. Akan tetapi hasil dari data statistik menyebutkan bahwa data peminjam hanya tercapai 35 orang/hari. Melihat data statistik tersebut dimana tingkat peminjam buku di perpustakaan oleh staf pengajar sangat kecil, maka perlu adanya penelitian yang harus dilakukan oleh pustakawan berkaitan dengan pemanfaatan bahan perpustakaan oleh sivitas akademikanya. Oleh karena itu perlunya pemahaman mengenai pemustaka perpustakaan adalah hal yang harus dimiliki oleh pengelola perpustakaan, sehingga pustakawan perlu melakukan pengkajian terhadap pemustaka untuk mengetahui perilaku, sikap persepsi, kebutuhan dan hal lain yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi. Perilaku pemustaka, sikap pemustaka, serta kebutuhan pemustaka yang dilayani perpustakaan merupakan faktor yang akan mempengaruhi layanan suatu perpustakaan. Adanya kebutuhan sivitas akademika khususnya staf pengajar dalam memenuhi fungsi Tridharma Perguruan Tinggi, maka perpustakaan perlu mengetahui adanya kebutuhan bahan perpustakaan staf pengajar guna mendukung kegiatan dalam melaksanakan penelitiannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlunya perpustakaan memperhatikan mengenai kualitas bahan perpustakaannya. 1

Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Staf Pengajar...Sri Sumarsih Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perpustakaan yaitu perpustakaan perlu memperhatikan kualitas bahan perpustakaan. Spiller lebih jauh mengatakan bahwa dalam mengadakan bahan perpustakaan, pustakawan perlu memahami prinsip seleksi seperti memilih bahan yang tepat bagi pemustakanya, karena permintaan pemustaka adalah faktor yang mendorong dalam pengadaan suatu bahan pustaka, dan pustakawan harus mengetahui kebutuhan masyarakat yang dilayaninya. Dalam pelaksanaan proses seleksi bahan pustaka, perpustakaan Polines bekerjasama dengan melibatkan Ketua Program Studi dalam suatu Tim Perencanaan dan Pengembangan Bahan Pustaka (TPPBP) dengan bentuk kegiatan melakukan usulan dan verifikasi data usulan dari seluruh sivitas akademika dengan hasil verifikasi data kebutuhan buku yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan buku sivitas akademika Polines sesuai kebutuhan mereka. Hasil penelitian yang dilakukan oleh staf pengajar di Polines dalam tahun 2010 adalah 446 judul penelitian. Dengan melihat jumlah hasil penelitian tersebut diatas dan melihat data statistik kunjungan staf pengajar yang hanya 2 orang per hari serta data buku yang dipinjam oleh staf pengajar 2 per hari, maka penulis merasa perlu melakukan penelitian untuk mengetahui perilaku staf pengajar dalam mencari informasi untuk memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan penelitiannya. Dari uraian yang melatar belakangi adanya penelitian ini, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah a. apakah kebutuhan informasi staf pengajar dalam melaksanakan kegiatan penelitian. b. bagaimana perilaku pencarian informasi staf pengajar dalam melaksanakan kegiatan penelitian. c. Hambatan-hambatan yang dialami staf pengajar dalam memperoleh informasi. Dari rumusan masalah di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini memiliki tujuan, yaitu: a. Mengetahui kebutuhan informasi staf pengajar dalam melaksanakan kegiatan penelitian. b. Mengetahui perilaku pencarian informasi staf pengajar Politeknik Negeri Semarang dalam melaksanakan kegiatan penelitian. c. Mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh staf pengajar dalam melaksanakan kegiatan penelitian. 2. Kajian Pustaka Perilaku pencarian informasi merupakan salah satu kajian yang termasuk dalam domain ilmu perpustakaan, dimana pemakai ditempatkan sebagai unit yang dianalisa. Dari berbagai ragam penelitian tentang perilaku pencarian informasi telah banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan kajian pemakai akan diuraikan berikut ini. Penelitian yang dilakukan oleh Syafruddin dalam penelitiannya berusaha mencari hubungan antara perilaku pencarian informasi dengan pemanfaatan perpustakaan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada hubungan yang berarti antara perilaku pencarian informasi dengan pemanfaatan perpustakaan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wijayanti dalam penelitian ini dilatar belakangi karena rendahnya pemanfaatan perpustakaan FSUI UI oleh staf pengajarnya. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Kurniadi penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap kebutuhan informasi, perilaku pencarian informasi dan kendala yang dihadapi oleh peneliti bidang ilmu sosial dan kemanusiaan di Perpustakaan Nasional RI. Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka penelitian ini akan berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulunya. 2

ORBITH VOL. 13 NO. 1 Maret 2017 : 1 8 Penelitian ini berupaya untuk menggali secara teoritis apa yang menjadi kebutuhan informasi dan perilaku pencarian informasi serta hambatan yang dialami oleh staf pengajar dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Dengan penelitian ini akan diketahui apakah perpustakaan Politeknik Negeri Semarang dapat memenuhi kebutuhan pemustakanya khususnya staf pengajar dalam melaksanakan kegiatan penelitian. 2.1. Konsep Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi dan proses pencarian informasi oleh pemustaka di perpustakaan maka perlu mengetahu beberapa konsep mengenai, kajian pemakai, informasi, kebutuhan informasi dan perilaku pencarian informasi 2.1.1. Kajian Pemakai Kajian pemakai (user study) merupakan kajian secara sistematis terhadap karakteristik dan perilaku pemakai informasi berkenaan dengan interaksinya dengan sistem informasi. Kajian pemakai merupakan suatu proyek penelitian yang telah dirancang untuk mengetahui bagaimana, mengapa, kapan, dan di mana orang mencari informasi dan memanfaatkan sumber-sumber yang bersifat formal maupun informal. Sedangkan menurut Bawden yang dikutip oleh Diao, kajian pemakai (user study) merupakan kajian yang sistematik (systematic examination) terhadap karakteristik dan perilaku pemakai suatu layanan dan sistem informasi. 2.1.2. Informasi Ching-Chih Chen dan Peter Hernon yang dikutip Laloo mendefinisikan informasi sebagai semua pengetahuan, ide, fakta, data dan karya imaginatif dari pikiran yang dikomunikasikan baik secara formal maupun informal dalam berbagai bentuk format. Murdock dan Linston dalam Diao sebuah pengetahuan akan berubah menjadi sebuah informasi ketika masuk dalam proses aktif penyebaran dan pemanfaatan. Informasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, data, fakta, pendapat dan pengetahuan yang akan memberikan pemustaka jalan keluar dari permasalahannya, dan dipresentasikan dalam bentuk tulisan, ucapan, gambar atau simbol-simbol yang tersimpan dalam dokumen seperti, buku, terbitan berseri, tugas akhir mahasiswa, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, makalah dan sumber yang bersifat non-dokumen, seperti pustakawan, pakar/ahli, teman dan spesialis informasi. 2.1.3. Kebutuhan Informasi Menurut Belkin menyatakan bahwa kebutuhan informasi merupakan kondisi pengetahuan seseorang tentang suatu situasi atau topik tertentu dianggap tidak memadai untuk menghadapi suatu keadaan. Sedangkan pendapat Kuhlthau menyatakan bahwa kebutuhan informasi muncul karena adanya kesenjangan pengetahuan dalam diri seseorang dengan kebutuhan informasi yang diperlukan. Wersig dalam Pendit mengajukan teori yang menyatakan bahwa kebutuhan informasi didorong oleh apa yang dinamakannya sebagai a problematic situation. Dimana hal ini merupakan situasi yang terjadi dalam diri manusia terutama pada lingkungan internalnya yang dirasakan tidak memadai oleh manusia yang bersangkutan untuk mencapai tujuan tertentu dalam hidupnya. Dalam penelitian ini yang dimaksud situasi problematik adalah situasi pada saat staf pengajar merasakan kekurangan informasi dalam rangka melaksanakan kegiatan penelitian. Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dikategorikan dalam beberapa sub-variabel yaitu subjek informasi yang diperlukan oleh staf pengajar dalam melaksanakan penelitiannya, sumber-sumber yang dimanfaatkan, lokasi perolehan sumber informasi serta tahun publikasi sumber informasi yang berupa dokumen. Sumber 3

Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Staf Pengajar...Sri Sumarsih informasinya dapat berupa dokumen seperti buku, jurnal, majalah, tugas akhir mahasiswa, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya. Selain hal tersebut menurut Voigt dalam Krikelas ilmuwan menggunakan informasi karena didorong oleh tiga macam kebutuhan yang berbeda, yaitu: a. Untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh ilmuwan lain akhir-akhir ini. b. Kebutuhan ilmuwan yang c. ditimbulkan dari pekerjaannya, d. Kebutuhan untuk menemukan e. atau memeriksa melalui semua f. informasi yang relevan dengan g. suatu subjek tertentu. Salah satu pendapat tersebut yang menyatakan, bahwa seorang peneliti membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaannya yaitu penelitian. Dalam proses memecahkan masalah, peneliti akan selalu bertitik tolak dari pengetahuan yang sudah ada dengan melakukan suatu proses menggali temuan dari penelitian oleh ahli-ahli lain. Untuk kebutuhan tersebut diatas, maka staf pengajar dalam melakukan penelitian akan membutuhkan informasi manakala akan memulai penelitian dan dalam melaksanakan penelitian itu sendiri. Dalam melakukan penelitian ini, maka penulis akan menglompokkan kebutuhan informasi staf pengajar dalam beberapa sub variabel yaitu : a. Subjek informasi yang diperlukan. b. Sumber-sumber informasi yang digunakan. c. Lokasi dalam memperoleh sumber informasi. d. Penggunaan alat bantu, seperti katalog, indeks, bibliografi, dan sebagainya. e. Tahun publikasi sumber informasi. 2.1.4. Perilaku Pencarian Informasi Perilaku informasi muncul sebagai suatu akibat dari dorongan adanya kebutuhan informasi. Diao menyatakan bahwa dorongan kebutuhan informasi menimbulkan aktivitas pemakai untuk mencari, mengumpulkan dan memakai informasi yang mereka butuhkan. Pola aktivitas pencarian, pengumpulan dan pemakaian informasi ini disebut sebagai perilaku informasi. Kegiatan pencarian informasi dapat dilihat dari bagaimana cara pemakai dalam memilih sumber informasi. Dalam hubungannya dengan kegiatan pencarian informasi staf pengajar, perilaku merupakan perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi sfesifikasi tertentu dalam pencarian informasi. Perilaku pencari informasi tidak akan tampak tanpa adanya kemampuan yang dimilikinya dalam mencari informasi. Perilaku dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai tingkah laku dari seseorang yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas yang berkaitan dengan pencarian informasi. Pencarian informasi terdiri dari suatu rangkaian aktivitas dan perilaku yang kompleks. Dalam perilaku pencarian informasi dapat dilihat dengan cara bagaimana pemustaka memilih sumber informasi. 2.2. Model Perilaku Pencarian Informasi Staf pengajar dalam memenuhi fungsinya dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya, kebutuhan afeksi, dan kebutuhan kebutuhan kognitif. Dalam proses memenuhi kebutuhannya terdapat hambatan dalam proses pencarian informasinya. Hal lain yang berpengaruh terhadap perilaku pencarian informasi adalah adanya hambatan yang menghalangi dalam proses pencarian informasi. Hambatan tersebut adalah kendala individu, kendala lingkungan dan kendala antar individu (interpersonal) Model pencarian informasi juga diteliti oleh Ellis hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat enam kategori yang dapat mewakili setiap tahap yang 4

ORBITH VOL. 13 NO. 1 Maret 2017 : 1 8 berbeda dalam pola pencarian informasi yang dikenal dengan Ellis s model. Keenam pola pencarian informasi tersebut, meliputi: starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring dan extracting. 2.3. Hambatan-Hambatan Dalam Pencarian Informasi Perilaku informasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan seseorang ketika ingin mendapatkan informasi. Dalam melakukan pencarian informasi seseorang dipastikan akan mengalami suatu hambatan baik internal maupun eksternal. Pendapat Wilson menyatakan bahwa hambatan dalam pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhan informasinya, staf pengajar dalam hal ini sebagai peneliti menemui hambatan. Hambatan tersebut, meliputi: a. hambatan dari dalam individu (personal), b. hambatan berasal dari hubungan antar individu (inter-personal), c. hambatan dari lingkungan (environmental), Menurut Wersig dalam Pendit menyatakan bahwa segala tindakan manusia didasarkan pada suatu keadaan yang dipengaruhi oleh lingkungan, pengetahuan situasi dan tujuan yang ada pada diri manusia. Kaniki dalam Kurniadi menyatakan bahwa perilaku pencarian informasi ternyata sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti situasi dalam pengambilan keputusan, bagaimana cara menjawab pertanyaan, faktor yang terdapat dilapangan, serta faktor mengerti tidaknya terhadap apa yang dicari. Sedangkan menurut Belkin bahwa perilaku pencarian informasi dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam sebab, antara lain latar belakang sosial budaya, pendidikan, tujuan pada diri seseorang dan lingkungan sosial. 3. Metode Penelitian 3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sedangkan metode penelitiannya adalah metode kualitatif 3.2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah staf pengajar Politeknik Negeri Semarang. 3.3. Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis isi (content analysis). 4. Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Staf Pengajar POLINES Bab ini berisi analisis hasil wawancara terhadap delapan orang responden staf pengajar Polines. Hasil dari penelitian ini disajikan dalam bentuk deskriptif dan uraian yang komprehensif, agar pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai isi atau kandungan dari hasil penelitian ini dengan baik. 4.1. Kebutuhan Informasi Hasil dari penelitian ini adalah dalam melaksanakan penelitiannya staf pengajar membutuhkan informasi. Dalam memenuhi kebutuhan informasinya staf pengajar mengalami suatu situasi problematis yaitu adanya kesenjangan. Kesenjangan inilah yang disebut sebagai kebutuhan informasi sehingga dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya staf pengajar memerlukan masukan dari sumber-sumber di luar dirinya. Masukan yang dibutuhkan oleh staf pengajar dalam melaksanakan penelitian ini adalah informasi. Informasi dapat dikategorikan dalam subjek-subjek yang direkam sebagai sumber informasi yang berupa dokumen maupun non dokumen yang tersimpan pada lokasi-lokasi tertentu. Penelitian ini hanya membahas mengenai beberapa faktor dalam kebutuhan informasi yaitu subjek informasi, sumber informasi, tahun publikasi serta lokasi perolehan informasi. Berdasarkan hasil data dokumentasi dan wawancara, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Berdasarkan informasi yang diberikan responden dapat diambil kesimpulan bahwa responden memilih subjek 5

Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Staf Pengajar...Sri Sumarsih penelitian bidang kompetensi yang mereka miliki. Selain itu mempertimbangkan kebutuhan TOR maupun RIP yang telah ditetapkan oleh lembaga serta meneliti subjek/topik yang sedang berkembang di masyarakat. b. Sumber informasi yang digunakan berupa dokumen yaitu buku, jurnal, majalah, dan surat kabar serta internet. c. Sumber informasi yang digunakan yaitu sumber-sumber informasi terbaru ratarata lima tahun terakhir minimal tahun 2005 sampai sekarang. Publikasi lama juga digunakan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dengan melihat penggunaan tahun publikasi yang beragam dari responden, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan tahun publikasi untuk mendukung kegiatan penelitian tidak terbatas tahunnya, akan tetapi melihat tema dan fungsi dari sumber informasi tersebut. d. Responden memperoleh sumber informasi di luar perpustakaan Polines, yaitu dari perpustakaan UNDIP, BPS, Deperindag dan Pemerintah Daerah serta sumber dari internet. 4.2. Perilaku Pencarian Informasi Hasil penelitian dalam pencarian informasi menggunakan enam tahapan dalam pencarian informasi yang diungkapkan oleh Ellis yaitu starting, chaining, differentiating, browsing, monitoring, extracting. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh responden dapat diambil kesimpulan bahwa pola tahapan dalam pencarian informasi yang digunakan responden dalam memperoleh informasi mengikuti pola tahapan pencarian informasi menurut Ellis yaitu starting, chaining, differentiating, browsing, monitoring dan extracting. Tahap pertama yaitu starting yang merupakan tahap awal penelitian pada umumnya responden menggunakan sumber-sumber yang berasal dari jurnal, melakukan diskusi dengan teman sejawat, menggunakan sumber informasi dari dokumen berupa buku, surat kabar serta literatur sekunder makalah-makalah yang digunakan sebagai sumber untuk memperoleh ide-ide dalam mencari subjek penelitian. Tahap kedua yaitu chaining, ditandai dengan mengikuti mata rantai atau mengkaitkan daftar literatur yang ada pada rujukan awal, responden melihat daftar pustaka untuk mencari rujukan lain berdasarkan subjek dan nama pengarang. Dalam penelitian ini yang dilakukan oleh sebagian responden yaitu menggunakan penelitian terdahulu karena adanya keterkaitan dengan roadmap yang sudah dibangun oleh responden. Tahap ketiga yaitu browsing ini merupakan tahapan yang dilakukan oleh responden dalam mencari informasi dengan menggunakan cara penelusuran semi tersetruktur dengan tujuan untuk mengarahkan pada subjek yang diminati dengan melihat daftar isi jurnal, abstraksi hasil penelitian, ke toko buku maupun browsing di internet. Tahap selanjutnya yaitu tahap keempat adalah differentiating, tahap ini merupakan kegiatan memiliah-milah sumber untuk menyaring informasi berdasarkan sifat, dan kualitas rujukan untuk mendapatkan sumber-sumber informasi yang bermanfaat bagi responden. Pada penelitian ini responden melakukan kegiatan ini dengan membandingkan dan memilih sumber informasi dari berbagai sumber yaitu buku dan jurnal, sehingga diperoleh sumber informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Tahap berikutnya merupakan tahap kelima yaitu monitoring, tahap ini merupakan tahap dimana responden melakukan kegiatan memantau perkembangan suatu bidang kajian yang diminati dengan cara mengikuti sumber informasi secara teratur dengan tujuan untuk memiliki informasi terbaru. Dalam penelitian ini yang dilakukan oleh responden adalah dengan melalui jurnal-jurnal ilmiah yang memiliki keterbaruan dalam artikelnya. Tahap terakhir yaitu tahap keenam extracting, adalah tahap dimana responden melakukan kegiatan memeriksa atau membaca sumber 6

ORBITH VOL. 13 NO. 1 Maret 2017 : 1 8 informasi yang dipilih kemudian melakukan pengutipan informasi yang dibutuhkan. Cara pengutipan yang dilakukan oleh responden yaitu dengan mengutip tidak langsung, hanya teori yang fundamental dan hasil wawancara dari narasumber atau responden saja yang dikutip secara langsung dan kecenderungan meninggalkan cara-cara tradisional dengan menggunakan sumber-sumber melalui media internet. 4.3. Hambatan-hambatan Staf Pengajar Dalam Pencarian Informasi Dalam melakukan pencarian informasi seseorang akan mengalami suatu hambatan yaitu faktor internal dan faktor eksternal, begitupun yang terjadi dengan staf pengajar dalam melaksanakan penelitian akan menemui hambatan. Berdasarkan hasil penelitian, responden dalam melaksanakan kegiatan penelitian menemui hambatanhambatan yaitu hambatan faktor lingkungan yaitu penyediaan fasilitas baik yang disediakan oleh lembaga maupun oleh perpustakaan, misalnya koleksi yang tidak memenuhi kebutuhan guna melaksanakan kegiatan penelitian, layanan link ke lembaga lain untuk dapat mengakses datadata hasil kajian dan penelitian dan akses internet, penyediaan e-journal, dan lokasi perpustakaan yang kurang representatif. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil data dokumentasi dan wawancara, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Berdasarkan kebutuhan informasi, responden cenderung memilih subjek penelitian sesuai bidang kompetensi, subjek yang dipilih dalam penelitian sesuai kebutuhan TOR maupun RIP yang telah ditetapkan oleh lembaga. Sumber informasi yang digunakan berupa dokumen yaitu buku, jurnal, majalah, surat kabar, internet dan bahan pustaka non dokumen dengan melakukan wawancara dengan responden atau narasumber. Kebutuhan sumber-sumber informasi terbaru ratarata lima tahun terakhir dan publikasi lama juga digunakan sesuai topik penelitiannya. Sumber informasi diperoleh di luar perpustakaan Polines yaitu melalui perpustakaan lain. Lokasi perolehan informasi dari lembagalembaga yang berkaitan dengan topik yang diteliti dan melakukan browsing internet. b. Pola tahapan dalam pencarian informasi mengikuti pola tahapan pencarian informasi menurut yaitu starting, chaining, differentiating, browsing, monitoring dan extracting. Tahap pertama starting yaitu dalam meneliti responden menggunakan jurnal, diskusi dengan teman sejawat dan menggunakan sumber informasi dari dokumen berupa buku, surat kabar serta literatur sekunder makalah-makalah. Tahap kedua chaining, yaitu responden menggunakan penelitian terdahulu untuk melihat keterkaitan dengan roadmap yang sudah dibangun oleh responden. Tahap ketiga yaitu browsing dengan melihat daftar isi jurnal, abstraksi hasil penelitian, ke toko buku maupun browsing di internet. Tahap selanjutnya yaitu tahap keempat differentiating, yaitu melakukan kegiatan membandingkan dan memilih sumber informasi dari berbagai sumber yaitu buku dan jurnal. Tahap berikutnya yaitu tahap kelima monitoring, yaitu responden melalui jurnal-jurnal ilmiah yang memiliki keterbaruan dalam artikelnya. Tahap terakhir yaitu tahap keenam adalah tahap extracting, yaitu bagaimana cara pengutipan dengan mengutip secara tidak langsung, hanya teori yang fundamental dan hasil wawancara dari narasumber atau responden saja yang dikutip secara langsung dan menggunakan sumbersumber yang dapat diakses melalui media internet. c) Hambatan-hambatan dalam penelitian yaitu berasal dari faktor lingkungan yaitu penyediaan fasilitas baik yang disediakan oleh lembaga maupun oleh perpustakaan. Fasilitas 7

Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Staf Pengajar...Sri Sumarsih berupa layanan link ke lembaga lain untuk mengakses data-data hasil kajian dan penelitian, akses internet, penyediaan e-journal, dan lokasi perpustakaan yang kurang representatif. DAFTAR PUSTAKA Diao, Ai Lien, Metode Penelitian kualitatif dalam penelitian tentang kebutuhan dan perilaku informasi dalam Prosiding seminar sehari layanan Pusdokinfo berorientasi pemakai di era informasi: pandangan akademis dan praktisi, Depok 16 Maret 1996. (Depok: Program Studi Ilmu Perpustakaan, Program Pascasarjana), Editor: Putu Laxman Pendit. Elis, David, The derivation of a behavioural model for information retrieval system design. (Disertasi Doktor di University of Sheffield Departement of Information Studies. Sheffield) 1987. Krikelas, James, Information seeking behavior:pattern and concepts. Drexel Library Quertely, 19 (2), 1983. Kurniadi, Deni. Kebutuhan dan perilaku pencari informasi dan kemanusiaan di Perpustakaan Nasional RI (Tesis Program Ilmu Perpustakaan: Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI), 2004. Laloo, Bakika Tarlang, Information seeking behaviour and users, (New Delhi:Ess Ess Publications), 2002. Spiller, David, Book selection: an introduction to principles and practice 4 th (Ed), (London:Bingley), 1986. Syafruddin, R.M, Perilaku Pencarian Informasi oleh mahasiswa dan hubungannya dengan pemanfaatan perpustakaan di lingkungan Universitas Indonesia, Majalah Unanti, 1994. 2(7). Wijayanti, Luki. Kebutuhan dan perilaku pencarian informasi staf pengajar fakultas sastra Universitas Indonesia dalam rangka mengerjakan penelitian tahun 2000. (Tesis Program Ilmu Perpustakaan: Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI), 2001. Wilson, T.D, Human Information Behaviour, Information Science, 3(2), 2000. 8