BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian mengenai Pengaruh Program keselamatan kerja dan Kesehatan kerja terhadap kineja teknisi PT. Megarindo Jaya dilakukan selama 3 bulan terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari 2015. 3.1.2 Tempat Penelitian Penelitian mengenai Pengaruh Program keselamatan kerja dan Kesehatan kerja terhadap kinerja teknisi PT. Megarindo Jaya dilaksanakan di area office yang berlokasi di Jl. Raya Pondok Gede No.36, Jakarta Timur. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian kausal yang menjelaskan hubungan atau pengaruh dari satu atau beberapa variabel (variabel Independen) terhadap variabel lainnya ( variabel dependen ). 34
35 3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono (2012). Berdasarkan telaah pustaka dan perumusan hipotesis, maka variabelvariabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikatnya adalah kinerja (Sugiyono (2012). 2. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas atau independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebasnya adalah program keselamatan kerja dan kesehatan kerja (Sugiyono (2012). Berdasarkan definisi variabel penelitian di atas maka dapat diterangkan konsep variabel, dimensi dan indikator penelitian pada Tabel 3.1. dengan keseluruhan variabel ini kemudian diadakan pengukuran.
36 Tabel 3.1 Variabel, Dimensi dan Indikator Variabel Dimensi Indikator Skala Variabel Bebas Program keselamatan kerja (X1), Moenir (2006) Variabel Bebas Kesehatan Kerja (X2), Manullang(2000) Variabel Terikat Kinerja Karyawan (Y1), Mangkunegara (2010) a.lingkungan Kerja Fisik b.lingkungan Sosial Psikologis a.kondisi kerja b.sarana kesehatan Tenaga Kerja c.pemeliharaan Kesehatan Tenaga Kerja a. Kuantitas Kerja b. Kualitas Kerja Pemberian tanda peringatan pada peralatan kerja Kondisi peralatan perlindungan kerja Ketersediaan peralatan perlindungan Aturan yang baku Tunjangan kecelakaan kerja Kebersihan lingkungan kerja Suhu atau ventilasi di tempat kerja Sistem pengolahan limbah industri Penyediaan air bersih Sarana kamar mandi Pemberian makanan yang bergizi Pelayanan Kesehatan Hasil kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan Mampu menyelesaikan semua tugas yang diberikan Pencapaian mutu Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang ditetapkan Ordinal Ordinal Ordinal
37 c. Ketepatan Waktu Ketelitian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan perusahaan. Segera melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan Berdasarkan Tabel 3.1 mengenai konsep variabel, dimensi dan indikator penelitian berikut skala pengukurannya : 1. Skala Pengukuran Untuk memperoleh data kuantitatif variabel diatas diukur dengan menggunakan skala interval dengan memakai metode pengukuran yang dikembangkan oleh Likert. Formasi dan daftar pertanyaan yang diajukan adalah bentuk tertutup, dimana responden hanya diperkenankan untuk memilih jawaban dari sekian alternatif jawaban yang tersedia. Setiap pertanyaan atau pertanyaan memiliki 5 poin skala penentu skor adalah sebagai berikut: 1. Sangat Setuju : Skor 5 2. Setuju : Skor 4 3. Netral : Skor 3 4. Tidak Setuju : Skor 2 5. Sangat Tidak Setuju : Skor 1
38 1.4 Populasi dan Sampling 1.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono. 2005). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh teknisi PT.Megarindo Jaya Baik yang berada dalam wilayah office maupun area proyek. Jumlah seluruh karyawan PT.Megarindo Jaya adalah 50 orang. 1.4.2 Sampel Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Dari keseluruhan karyawan PT Megarindo Jaya yakni sebanyak 50 orang. Penulis menggunakan sampel 40 orang teknisi baik karyawan tetap, maupun karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh dengan pendekatan dari Arikunto (2004) yang mengemukakan bahwa apabila subjek penelitian kurang dari 100 responden, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan Penelitian Populasi.
39 1.5 Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu dilihat dari sumbernya data dapat menggunakan sumber primer. (Sugiyono (2012 ). Data tesebut dikumpulkan melalui survey dengan menggunakan kuesioner sebagai alat. 1.6 Pengujian 1.6.1 Pengujian Instrumen Langkah awal sebelum menguraikan analisis data, perlu mengungkapkan bagaimana caranya mengukur keabsahan (validity) dan keterandalan (reliability) dari instrumen yang dipergunakan untuk penelitian. Menurut Sugiyono (2012) instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Hal ini tidak berarti bahwa dengan menggunakan instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, otomatis hasil (data) penelitian menjadi valid dan reliabel. Hal ini masih akan dipengaruhi oleh kondisi obyek yang diteliti, dan kemampuan orang yang menggunakan instrument untuk mengumpulkan data. a. Validitas Validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument ukur
40 dalam melakukan fungsi ukurannya. Validitas menunjukan sejauh mana instrumen ukur itu dapat mengukur apa yang diukur. Suatu test atau instrumen ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi alat ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut tersebut. Test yang menghasilkan data tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai test yang dimiliki validitas yang rendah. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, Sugiyono (2012). Untuk mengetahui validitas instrument yang digunakan, menurut sugiyono (2012) dapat digunakan korelasi Pearson Product Moment dengan rumus : Keterangan : rxy = Koefisien Korelasi Σxy = Jumlah Koefisien Korelasi
41 Σx 2 = Jumlah kuadrat nilai X Σ y 2 = Jumlah kuadrat nilai Y Keputusan apakah suatu butir pertanyaan dapat dianggap valid apabila dilakukan dengan cara: a. Jika t hitung > = t tabel, maka dapat dikatakan instrumen pertanyaan tersebut valid. b. Jika t hitung < t tabel, maka dapat dikatakan instrumen pertanyaan tersebut tidak valid. b. Reliabilitas Pengujian reliabilitas berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap alat uji instrument. Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil dari pengujian tersebut menunjukan tetap. Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliablilitas instrumen. Bila suatu instrumen ukur dipakai dua kali untuk mengukur konsep yang sama dan hasil pengukurannya yang diperoleh relatif konsisten, maka instrumen ukur tersebut reliable. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan konsistensi suatu instrumen ukur didalam mengukur konsep yang sama. Instrument yang reliabel belum tnetu valid.
42 Reliablitas instrumen merupakan syarat pengujian validitas instrument. Oleh karena itu walaupun instrumen yang valid pada umunya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrument perlu dilakukan. Pengujian reliabiltas dapat dilakukan dengan pendekatan Alpha Cronbach (Sugiyono 2012) dengan rumus : 1.6.2 Uji Asumsi Klasik Langkah kedua adalah uji asumsi klasik, dimana pengujian ini digunakan untuk memperoleh hasil/nilai yang tidak bias atau estimator linear tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbiased Estimator/BLUE). Asumsi klasik tersebut yaitu : a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normalitas distribusi populasi data berdistribusi. Uji normalitas ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio. Distribusi sampling bisa memiliki distribusi normal atau tidak normal. Secara teoritis, semakin besar ukuran sampel, maka data
43 akan mendekati normal. Uji Normalitas distribusi akan banyak digunakan dalam statistik inferensi untuk menentukan metode pengolahan data. Jika data berdistribusi normal, maka bisa dilakukan analisis statistik parametrik, namun jika data berdistribusi tidak normal, maka dilakukan analisis statistik non parametrik Kolmogorov Sminov (Sugiyono, 2005: 110) variabel tersebut normal jika nilai Kolmogorov-Sminov dan Unstandardized Residual Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 yang berarti lolos uji normalitas. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang akan digunakan adalah pendekatan Kolmogorov Sminov tersebut diatas. b. Uji Heterokedastis Uji Heterokedastis bertujuan untuk menguji kesamaan atau ketidaksamaan varians dari residual, dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Dalam penelitian ini digunakan Uji Glejser (Sugiyono, 2005) yaitu jika hasil uji menunjukkan nilai signifikan constant > 0,05 berarti lolos uji dan model regresi yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara variable-variabel bebas dalam model regresi berganda ditemukan adanya korelasi (hubungan) antara satu dengan yang lain. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam analisis regresi ini
44 ditemukan adanya korelasi tersebut. Apakah terjadi multikolinearitas, maka koefisien regresi dari variable bebas akan tidak signifikan dan mempunyai standard error yang tinggi. Semakin kecil korelasi antar variable bebas, maka model regresi akan semakin baik. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai inflasi variance. Jika nilai tolerance semua variabel bebas > 0,10 dan nilai VIF < 10. Maka dapat disimpulakn bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi yang berarti lolos uji (Imam, Ghozali, (2002). Dalam penelitian ini, uji multikolinearitas digunakan pendekatan dari Ghozali (2002) tersebut diatas. 1.7 Metode Analisis Sehubungan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang berarti analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono (2012 ). Maka teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik deskriptif. Sehubungan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang berarti analisis data
45 merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. 1.7.1 Penelitian Pengujian Hipotesis Variabel-variabel penelitian ini diuji dengan metode regresi multivariate dengan tingkat probabilitas (α = 5 %) pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perubahan variabel independent mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent atau tidak. Hipotesis penelitian akan diterima jika terdapat salah satu diantara variabel independent yang mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. 1. Uji T Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro, 2001). Uji-t adalah uji signifikansi secara parsial yang dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Ho : βi = 0 (tidak ada pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen); dan b. Ha : βi 0 (ada pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen). 2. Uji menyeluruh/simultan (Uji F)
46 Untuk mengetahui bahwa variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Formula Hipotesis: Ho : R1 = R2 = R3 = 0 :