I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. bidang telah menyebabkan masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang lebih

dokumen-dokumen yang mirip
Kualitas komunikasi dan kepuasan pasien dalam pelayanan radiogra kedokteran gigi RSGM Prof. Soedomo

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemeriksaan radiografi berperan penting pada evaluasi dan perawatan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keparahannya berbanding lurus dengan dosis dan memiliki ambang batas. Jika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. tepat menghasilkan kualitas gambar intraoral yang dapat dijadikan untuk. sebelumnya (Farman & Kolsom, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. langsung maupun tidak langsung. Interaksi antara sinar X dengan sel akan terjadi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini survei deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpul data.

BAB 1 PENDAHULUAN. Mulut yang merupakan pusat rujukan, pendidikan dan penelitian (Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tenaga kesehatan membutuhkan cara untuk mendukung pekerjaan agar terlaksana

Nasution (2004) berpendapat bahwa mutu mencakup suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Penilaian pasien terhadap mutu pelayanan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN RADIOGRAFER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. sekitar 3,86 sehingga dapat dideskripsikan bahwa rata-rata orang Indonesia memiliki

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PROTEKSI RADIASI PADA PEKERJA BIDANG RADIOLOGI DAN PENERAPANNYA DI RSUD TARUTUNG TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umum sebagaimana yang diamanatkan di dalam pembukaan Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4

GAMBARAN HITUNG JENIS LEKOSIT PADA RADIOGRAFER DI PERUSAHAAN X SURABAYA TAHUN 2012 Laily Hidayati Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

RADIASI PENGION DAN PENGARUHNYA TERHADAP RONGGA MULUT

BAB I 1 PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi

PENGETAHUAN MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK TERHADAP BAHAYA RADIASI PADA SALAH SATU FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DI DAERAH JAKARTA


LEMBAR PENGESAHAN. No. Dok : Tanggal : Revisi : Halaman 1 dari 24

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN RADIOGRAFER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 780/MENKES/PER/VIII/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RADIOLOGI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 6 Evaluasi pasca perawatan penting untuk mendeteksi penyebab

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara optimal. Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sewaktu menikmati layanan jasa yang diberikan perusahaan. Perusahaan jasa harus

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DPK NOMOR : 000/SK/DIR/I/2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RADIOLOGI RUMAH SAKIT DPK

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Layanan radiografi konvensional yang dapat memenuhi kepuasan pasien

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan pada dasarnya ditunjukan untuk. untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Penyakit gigi dan mulut

PENGUKURAN DOSIS RADIASI RUANGAN RADIOLOGI II RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (RSGM) BAITURRAHMAH PADANG MENGGUNAKAN SURVEYMETER UNFORS-XI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA D3 POLITEKNIK KESEHATAN GIGI MAKASSAR MENGENAI PROTEKSI RADIASI PADA FOTO ROENTGEN SKRIPSI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 357/MENKES/PER/V/2006 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA RADIOGRAFER

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1 pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja dan penduduk Indonesia secara umum akan bertambah baik dan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan dikendalikan. Salah satu pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERSETUJUAN... iii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... iv. KATA PENGANTAR...

BUKU PANDUAN PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas kesehatan tersebut dengan biaya

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RSUD DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan pasien merupakan konsep multidimensi. Dimensi kepuasan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. adalah memajukan kesejahteraan bangsa. Salah satunya adalah dalam bidang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit mempunyai. dengan standart pelayanan Rumah Sakit.

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia (2005) adalah puas ; merasa

BAB I PENDAHULUAN. Congrat Roentgen tahun 1895 dan unsur Radium oleh Fierre dan Marie Curie, 3

PENGUKURAN DOSIS PAPARAN RADIASI DI AREA RUANG CT SCAN DAN FLUOROSKOPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Novita Rosyida

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RONTGEN Rontgen sinar X

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Radiodiagnostik merupakan tindakan medis yang memanfaatkan radiasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, maka. yang diberikan bagian Klinik Anak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen memegang kendali, (2) persaingan sangat tajam, (3) perubahan telah

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan. Pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur citra sebuah

BAB I PENDAHULUAN. yang ditawarkan. Merek harus mampu memenuhi atau bahkan harus melebihi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kemampuan yang harus dikuasai untuk menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KARYAWAN MENGGUNAKAN JASA POLIKLINIK KESEHATAN YWBI PT

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD TENGKU RAFI AN SIAK SRI INDRAPURA. Ahmad Satria Efendi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. sehingga apabila kehilangan gigi akan memilih menggunakan gigi tiruan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan prima dalam bidang kesehatan kepada masyarakat.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari demi

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya yang dinilai mempunyai peranan cukup penting adalah penyelenggara

HUBUNGAN PENILAIAN KLINIS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PEMAKAI GIGI TIRUAN PENUH DI RSGMP FKG USU

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Pedersen, 1966). Selama melakukan prosedur pencabutan gigi sering ditemukan

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Kemudahan komunikasi, peningkatan status perekonomian masyarakat, serta peningkatan pengetahuan sebagai hasil pembangunan nasional di segala bidang telah menyebabkan masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, ramah, serta sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat. Suatu jasa layanan kesehatan dapat dikatakan bermutu apabila memiliki sumber daya manusia yang berkualitas (Rachmandani dan Sampurnomo, 2010). Layanan radiologi kedokteran gigi merupakan pelayanan kesehatan gigi yang sering digunakan sebagai pemeriksaan penunjang dalam menegakkan diagnosis penyakit gigi dan mulut melalui teknik pencitraan suatu objek dengan pemaparan radiasi mesin sinar X (Whaites, 2007). Teknik pencitraan layanan radiologi membutuhkan sumber daya manusia sebagai petugas radiografer untuk melaksanakan pelayanan. Petugas radiografer harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain memiliki pengetahuan dasar tentang komponen-komponen yang bekerja menghasilkan radiasi ionisasi pada pemaparan sinar X, bertanggung jawab terhadap dosis radiasi yang diterima oleh pasien, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan interpretasi secara tepat pada radiograf. Radiograf adalah salah satu alat klinis yang digunakan untuk mendeteksi lesi dan penting dalam menegakkan diagnosis. Radiograf memungkinkan pemeriksaan visual struktur mulut yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (White dan Pharoah, 2009). 1

2 Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 357/MENKES/PER/V/2006 tentang registrasi dan izin kerja, radiografer berkewajiban untuk menghormati hak pasien, menyimpan rahasia pasien, melindungi pasien dari bahaya radiasi, melakukan pencatatan pelayanan radiologi dengan baik dan menjelaskan prosedur pelayanan radiografi yang akan diterima pasien, karena pasien memiliki hak untuk mendapatkan informasi tentang pelayanan yang akan diterimanya dengan bahasa yang sama dan dapat dimengerti melalui komunikasi (Potter dan Perry, 2009). Thomson dan Johnson (2014) menyatakan bahwa seorang radiografer harus memiliki komunikasi yang baik untuk dapat memposisikan pasien secara tepat, menempatkan film rontgen di dalam mulut dengan benar, dan memberikan penjelasan mengenai bahaya paparan sinar X yang akan diterima pasien. Elemen-elemen penting komunikasi yang harus dimiliki petugas layanan kesehatan antara lain kemampuan mendengarkan pasien, kemampuan mengumpulkan informasi, kemampuan memberikan informasi, kemampuan memahami pasien, dan kemampuan mengedukasi pasien (Duffy dkk., 2004). Petugas layanan kesehatan diharapkan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar dapat meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan pasien terhadap pelayanan yang diberikan (Raz dan Fadlon, 2006). Greenberg dkk. (2007) menjelaskan bahwa komunikasi yang baik dapat melindungi petugas layanan kesehatan dari tuduhan malpraktik. DiBiasi dkk. (2001) menyatakan bahwa komunikasi yang baik berhubungan dengan hasil pelayanan kesehatan yang memuaskan dan dapat mengurangi kesalahan dalam

3 memberikan prosedur pelayanan. Kualitas komunikasi yang dimiliki oleh seorang radiografer diharapkan mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi pasien (Octavia dan Anwar, 2012). Kepuasan pasien merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk mengamati kualitas layanan kesehatan. Pengukuran tingkat kepuasan pasien dilakukan sejalan dengan sudut pandang pasien terhadap kualitas komunikasi petugas layanan kesehatan (Otani, 2009). Kepuasan pasien merupakan gabungan dari persepsi dan penilaian pasien. Persepsi merupakan kepercayaan pasien terhadap suatu peristiwa yang menggambarkan kebenaran yang terjadi. Penilaian merupakan penghargaan yang diberikan pasien terhadap suatu peristiwa yang digambarkan melalui pertimbangan khusus seperti harapan, kebutuhan dan keinginan pasien (Richard, 1998). Pasien dapat mengukur tingkat kepuasannya terhadap kualitas komunikasi petugas layanan kesehatan dengan membandingkan persepsi dan harapannya (Alfianasari, 2010). Grayson dkk. (2015) menyatakan bahwa terdapat empat dimensi pengukur tingkat kepuasan pasien, antara lain kemampuan petugas dalam mengawali dan mengakhiri pertemuan (open-ended-ness), empati petugas layanan kesehatan (empathy), kepercayaan pasien terhadap kemampuan petugas (abilities), dan kepuasan pasien terhadap interaksi yang terjadi dengan petugas (general satisfaction). Faktor-faktor diatas berpotensi dalam memberikan petunjuk letak

4 permasalahan yang terjadi apabila salah satu faktor memperoleh nilai kepuasan yang buruk. B. Rumusan masalah Apakah terdapat hubungan tingkat kepuasan pasien dengan kualitas komunikasi pada pelayanan radiografi kedokteran gigi? C. Keaslian penelitian Penelitian berjudul A Questionnaire Identifying Four Key Components of Patient Satisfaction With Physician Communication mengenai identifikasi komponen-komponen kepuasan pasien terhadap komunikasi dokter (Grayson dkk., 2015). Terdapat pula penelitian berjudul patient-physician communication: why and how mengenai bagaimana cara tenaga klinis berkomunikasi dengan pasien (Travaline dkk., 2005). Penelitian ini berbeda dengan penelitian Grayson dkk. (2015) dan penelitian Travaline dkk. (2005). Penelitian ini meneliti hubungan kualitas komunikasi radiografer terhadap tingkat kepuasan pasien dalam layanan radiografi kedokteran gigi RSGM Prof. Soedomo FKG UGM. Peneliti mengadopsi empat komponen kepuasan pasien terhadap komunikasi dokter pada penelitan Grayson dkk. (2015) untuk dipakai menjadi sumber acuan pengambilan data kuesioner tingkat kepuasan pasien, sedangkan melalui penelitian Travaline dkk. (2005), peneliti mengadopsi beberapa aspek komunikasi yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasein. Sepengetahuan penulis, penelitian tentang tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas komunikasi pada layanan radiologi kedokteran gigi belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penulis hendak meneliti tentang perbedaan

5 tingkat kepuasan setiap pasien terhadap kualitas komunikasi pada layanan radiologi kedokteran gigi. D. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas komunikasi pada pelayanan radiografi kedokteran gigi. E. Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan akan didapat dari hasil penelitian ini adalah: 1. Manfaat keilmuan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama bagi penelitian tentang komunikasi pada layanan radiologi kedokteran gigi. 2. Manfaat aplikatif dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada pimpinan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo FKG UGM tentang mutu pelayanan kesehatan, khususnya di Instalasi radiologi kedokteran gigi sehingga nantinya dapat dilakukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang lebih maksimal melalui peningkatan kualitas komunikasi petugas layanan kesehatan khususnya di Satuan Medik Fungsional Radiologi Dentomaksilofasial RSGM Prof. Soedomo FKG UGM.