BAB V PENUTUP Bab kelima yang merupakan bab terakhir dalam skripsi ini berisi kesimpulan d ari hasil penelitian. Disamping itu, bab ini juga akan membahas saran yang diharapkan dapat membantu penelitian ini menjadi lebih baik dan komprehensif. A. KESIMPULAN 1. Dari data yang berhasil dikumpulkan terbukti bahwa pada umumnya media baik televisi, majalah dan radio masih memiliki pengaruh kepada perubahan sikap perempuan muslimah di Kota Yogyakarta kepada produk berlabel halal. 2. Kebiasaan mengonsumsi perempuan muslimah terhadap konten-konten religi di media akan memengaruhi mereka untuk mengonsum si produk berlabel halal yang kemudian timbul dari diri sendiri, atau berhasil pada tahap internalisasi. Sehingga bukan keinginan mereka mengonsumsi produk berlabel halal karena ketakutan mereka akan tuntutan dari lingkungan sekitar atau hanya sekedar ingin mendapatkan penghargaan. 3. Pemberian informasi dari media dengan manfaat meningkatkan informasi kognitif memang menjadi alasan bagi perempuan muslimah untuk mengakses informasi konten religi di media. Hal ini juga memberikan pengaruh kepada perubahan sikap mereka untuk mengonsumsi produk berlabel halal. 4. Sedangkan untuk informasi afektif, perempuan muslimah di Kota Yogyakarta cenderung tidak menganggap bahwa konten religi di media memberikan hiburan kepada diri mereka. Sehingga mereka tidak mengakses media religi untuk mendapatkan informasi afektif. Hal ini pada akhirnya tidak memberikan pengaruh kepada perubahan sikap mereka untuk mengonsumsi produk berlabel halal. 5. Terdapat pengaruh peningkatan integrasi personal dan integrasi sosial dari hasil mereka mengakses media dengan konten religi. Informasi yang disampaikan oleh media yang bertujuan meningkatkan kredibilitas, 132
kepercayaan diri khalayak setelah mendapatkan informasi menjadi alasan juga bagi perempuan muslimah untuk mengakses media dengan konten religi. Hal ini kemudian memberikan pengaruh kepada perempuan muslimah untuk mengonsumsi produk berlabel halal. 6. Sedangkan selektifitas yang menjadi alasan bagi media memberikan informasi yang dipilih untuk dikonsum si khalayak dengan beberapa konten media terpilih menjadikan perempuan muslimah merasa ingin mengonsumsi media religi dengan kesadaran yang terbentuk dari diri sendiri. Kemudian dari kesadaran untuk mengonsumsi media dengan konten religi membangun mereka mengonsumsi produk berlabel halal juga berasal dari kesadaran diri sendiri. 7. Sedangkan selektifitas yang menjadi alasan bagi media memberikan informasi terpilih untuk dikonsum si khalayak menjadikan perempuan muslimah tidak ingin mengonsumsi media hanya karena tuntutan dari lingkungannya. Hal ini yang kemudian menjadi berhubungan dengan keinginan mereka mengonsumsi produk berlabel halal datang dari kesadaran diri sendiri, melainkan bukan tahap kepatuhan dan identifikasi yang hanya ingin menyenangkan lingkungannya. B. PEMBAHASAN Secara teoritis media sebagai kekuatan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dipandang memiliki efek langsung terhadap khalayaknya. Khalayak dianggap sebagai pihak yang terkena terpaan media dan memberikan dampak langsung terhadap perubahan sikap khalayak setelah menerima stimulus yang diberikan oleh media. Media yang memiliki kekuatan penuh dalam menyampaikan informasi dianggap mampu memengaruhi pikiran serta perilaku khalayaknya. Setelah dilakukan penelitian, masih ada pengaruh dari media terhadap sikap perempuan muslimah di Yogyakarta. Sikap di dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap. Yakni kepatuhan karena menghindari hukuman, kemudian kepatuhan karena tuntutan lingkungan, 133
dan terakhir kepatuhan karena lahir dari keinginan dan kesadaran dari diri sendiri. Penelitian ini menguji kepada ketiga macam sikap perempuan muslimah terhadap label produk halal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan tingkat attitude yang ada, pada perempuan muslimah di Yogyakarta, hanya internalisasi yang terpengaruh dari media majalah, televisi, dan radio yang diakses oleh perempuan muslimah di Yogyakarta. Hal ini menguatkan teori sebelumya, bahwa media memiliki kekuatan untuk dapat merubah opini atau dapat membentuk opini bagi pengakses informasi. Ternyata hal ini masih berlaku di Kota Yogyakarta, terutama perempuan muslimah dalam rentang usia 20-39 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media memang masih bisa membentuk opini masyarakat, media berhasil menyadarkan kepada masyarakat pentingnya mengonsumsi produk berlabel halal di tengah semakin banyaknya produk yang ditawarkan di tengah masyarakat. Menyadarkan dengan tahap untuk menyenangkan lingkungan, atau untuk menghindari hukuman dan mendapatkan penghargaan dari lingkungan sekitar memang tidak berhasil dipengaruhi oleh media kepada perempuan muslimah di Yogyakarta. Media tidak berhasil membentuk perempuan muslimah di Yogyakarta untuk mengonsum si produk berlabel halal untuk mendapatkan sebuah penghargaan, atau untuk menyenangkan lingkungan di sekitarnya. Hal ini terjadi bisa karena program atau konten yang disampaikan oleh media mengenai informasi agama bukan merupakan informasi yang menakuti perempuan muslimah untuk takut akan hukuman yang mereka dapatkan jika tidak menaati peritah. Informasi yang diberikan di media mengenai agama mungkin ju ga bukan merupakan informasi yang disampaikan mengenai pentingnya memenuhi harapan dan keinginan dari lingkungan sekitar. Informasi yang diberikan di media bisa saja merupakan informasi yang menyentuh hingga ke dasar hati perempuan muslimah di Yogyakarta, sehingga pada saat mereka memutuskan mengonsumsi produk berlabel halal, maka mereka akan mengonsumsi karena keinginan yang berasal dari dalam hati, kesadaran yang berasal dari diri sendiri, melainkan bukan keinginan menyenangkan orang lain. 134
Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa teori media memiliki kekuatan untuk membentuk perubahan sikap khalayak. Perempuan muslimah di Yogyakarta masih sesuai dengan teori media, bahwa ternyata informasi mengenai agama di media dapat membentuk opini dan menyadarkan perempuan muslim untuk mengonsumsi produk berlabel halal yang terbangun dari kesadaran diri sendiri. Teori efek media masih berlaku di khalayak perempuan muslimah di Kota Yogyakarta. Kemudian untuk studi perbandingan yang telah dilakukan di penelitian ini menemukan bahwa televisi masih menjadi peringkat tertinggi jika dibandingkan dengan media radio dan majalah. Perempuan muslimah di Kota Yogyakarta memang lebih banyak mengakses televisi dan majalah. Namun dengan karakteristik yang berbeda-beda antar media, radio dan televisi yang memberikan pengaruh kepada internalisasi atau kesadaran untuk mengonsumsi produk berlabel halal. Karakteristik radio yang tidak banyak diminati oleh perempuan muslimah di Kota Yogyakarta ternyata memberikan efek yang lebih besar jika dibandingkan dengan pengaruh dari majalah yang dikonsumsi perempuan muslimah di Kota Yogyakarta. C. SARAN Dalam penelitian ini saran yang diberikan diharapkan dapat berkontribusi positif dalam penelitian selanjutnya. Konsep dasar penelitian ini lahir dari teo ri klasik media. Konsep ini memiliki anggapan bahwa media dapat memberikan perubahan sikap dan opini khalayak yang mendapatkan informasi dari media. Saran yang diberikan peneliti terhadap penelitian selanjutnya, salah satunya adalah metode penelitian. Penelitian kuantitatif hanya terbatas kepada menemukan fakta-fakta umum dari sebuah fenomena. Sifat kuantitatif yang mengeneralisasi temuan dalam sebuah fenomena, tidak dapat melihat fenomena dengan lebih dalam dan memahami faktor-faktor lain yang mungkin membentuk suatu opini selain dari media. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan penelitian selanjutnya menggunakan metode kualitatif terhadap pengaruh konten media religi yang diakses perempuan muslimah terhadap attitude produk berlabel halal, diharapkan 135
mampu menangkap pesan yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor penentu lain yang apabila digali lebih dalam maka bisa saja menemukan sebuah temuan - temuan baru. Penelitian yang telah dilakukan terbatas hanya mencakup fenomena attitude produk berlabel halal dari perempuan muslimah di Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta dipilih dengan alasan efektivitas dan efisiensi penelitian. Penelitian dilakukan kepada penduduk asli Kota Yogyakarta yang berdomisili di Yogyakarta. Rentang usia responden didasarkan kepada penelitian sebelumnya yang mengincar rentang usia terbanyak yang mengakses tiga media yang menjadi objek penelitian. Penelitian yang selanjutnya disarankan agar mencakup wilayah dan jangkauan yang lebih luas, bisa dilakukan di DIY yang memiliki predikat sebagai kota pelajar, dengan kemungkinan besar puluhan ribu orang dari luar DIY datang untuk mengenyam pendidikan dengan latar belakang dan daerah asal yang berbeda-beda. Sehingga DIY menjadi salah satu miniatur Indonesia.. Penelitian bisa dilakukan dengan lebih beragam mengenai perempuan muslimah di DIY dengan rentang usia pelajar yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga bisa mendapatkan hasil informasi perempuan muslimah di seluruh Indonesia yang sedang berkuliah di DIY dengan sampel masing-masing daerah. 136