PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

I PENDAHULUAN. besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando,

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN KOMPOS JERAMI PADA TANAMAN PADI SAWAH

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

KAJIAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADI GOGO (Oryza sativa L.) DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

EFEKTNITAS PUPUK UREA-ZEOLIT TABLET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAD1 SAWAH. Oleh NOVALLNA

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PADI ORGANIK

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang

Teknologi BioFOB-HES (High Energy Soil)

KAJIAN APLIKASI PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN AN- ORGANIK TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

PENGUJIAN KERAGAAN KARAKTER AGRONOMI GALUR-GALUR HARAPAN PADI SAWAH TIPE BARU (Oryza sativa L) Oleh Akhmad Yudi Wibowo A

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OMISSION PLOT Kajian Efektifitas Pengelolaan Lahan Sawah Irigasi Pada Kawasan Penambangan Nikel Di Wasile - Maluku Utara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. sub tropis. Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina)

III. BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia, meskipun sebagai bahan makanan pokok,

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka pencapaian ketahanan pangan nasional, Pemerintah terus berupaya

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PENGARUH WAKTU DAN CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI HIBRIDA (Oryza sativa L.) Oleh Gita Septrina A

HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. keharusannya memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Berdasarkan Sensus

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih dari 50% kebutuhan

Budidaya Padi Organik dengan Waktu Aplikasi Pupuk Kandang yang Berbeda dan Pemberian Pupuk Hayati

I. PENDAHULUAN. sayuran terutama sawi. Hal ini terjadi karena sawi memiliki kandungan gizi yang

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. RIWAYAT HIDUP... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

PENGURANGAN DOSIS PUPUK NPK PADA PADI SAWAH (Oryza sativa L.) MUSIM TANAM KEEMPAT DI KARAWANG, JAWA BARAT TRI HERDIYANTI A

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

I. Pendahuluan. II. Permasalahan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan Produktivitas Padi di Indonesia dan Permasalahannya

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

Kebijakan PSO/Subsidi Pupuk dan Sistem Distribusi. I. Pendahuluan

EFEKTIVITAS KOMPOS SAMPAH PERKOTAAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN MENURUNKAN BIAYA PRODUKSI BUDIDAYA PADI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat. Sektor pertanian

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian,Perlakuan dan Analisis Data

I. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

PERKEMBANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA BEBERAPA SISTEM BUDIDAYA ABRIANI FENSIONITA

Teknologi Peningkatan Produksi dan Kualitas Hasil Panen Padi

Transkripsi:

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A34104064 PROGRAM STUDI AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

RINGKASAN MUDI LIANI AMRAH. Pengaruh Manajemen Jerami Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.). Dibimbing oleh SUGIYANTA Upaya peningkatan produktivitas padi sawah terus dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsi beras. Salah satu upaya peningkatan produktivitas padi sawah adalah melalui anjuran pemupukan berimbang dan pemanfaatan potensi bahan organik setempat. Jerami padi merupakan bahan organik yang paling potensial untuk tanaman padi sawah. Manajemen atau pengelolaan jerami dapat dilakukan dengan pembenaman jerami secara langsung di lahan dan dengan pembuatan kompos jerami. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Babakan Sawah Baru, Bogor sejak bulan Agustus 2007 hingga bulan Januari 2008. Model rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan 1 faktor yaitu manajemen jerami dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Peubah yang diamati adalah peubah vegetatif yang terdiri dari tinggi tanaman, jumlah anakan, dan bagan warna daun. Peubah generatif yang diamati adalah jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah/malai, bobot 1000 butir, bobot hasil/rumpun, bobot gabah/rumpun, hasil ubinan serta dugaan hasil per hektar. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan manajemen jerami berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu tinggi tanaman dan bagan warna daun. Selain itu perlakuan manajemen jerami juga berpengaruh terhadap jumlah anakan produktif dan panjang malai serta hasil ubinan dan dugaan hasil per hektar. Perlakuan kombinasi jerami + 1 dosis pupuk anorganik menghasilkan hasil gabah tertinggi dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan jerami + 1 dosis pupuk anorganik lebih efektif bila dibandingkan dengan perlakuan jerami atau pupuk anorganik secara tunggal serta dengan kombinasi ½ dosis pupuk anorganik. Hasil gabah basah dan kering perlakuan jerami atau kompos jerami saja, perlakuan jerami + ½ dosis pupuk anorganik, perlakuan kompos + ½ dosis pupuk anorganik tidak berbeda dengan pemupukan dosis rekomendasi pupuk anorganik.

i DAFTAR ISI PENDAHULUAN. 1 Latar Belakang 1 Tujuan Percobaan... 3 Hipotesis... 3 Halaman TINJAUAN PUSTAKA... 4 Bahan Organik... 4 Peran Bahan Organik Pada Tanaman Padi... 5 Jerami Padi... 7 BAHAN DAN METODE... 9 Waktu dan Tempat Percobaan... 9 Bahan dan Alat... 9 Metode Percobaan... 9 Pelaksanaan... 10 Pengamatan... 11 HASIL DAN PEMBAHASAN... 13 Keadaan Umum Percobaan... 13 Rekapitulasi Sidik Ragam... 14 Kandungan Hara Bahan Organik... 14 Kandungan Hara Tanah... 15 Pertumbuhan Tanaman... 19 Hasil dan Komponen Hasil... 22 Pembahasan... 27 KESIMPULAN DAN SARAN... 33 Kesimpulan... 33 Saran... 33 DAFTAR PUSTAKA... 34 LAMPIRAN... 37

ii DAFTAR TABEL No. Halaman Teks 1. Hasil Analisis Kandungan Hara Jerami... 15 2. Hasil Analisis Kandungan Hara Kompos... 15 3. Hasil Analisis Tanah... 15 4. Selisih Kandungan Hara Tanah... 16 5. Pengaruh Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Tinggi Tanaman Padi Sawah... 19 6. Pengaruh Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Jumlah Anakan Tanaman Padi Sawah... 20 7. Pengaruh Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Diagram Warna Daun Tanaman Padi Sawah... 21 8. Persentase Jumlah Anakan Produktif... 22 9. Pengaruh Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Komponen Hasil Tanaman Padi Sawah... 23 10. Pengaruh Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Jerami/rumpun Padi... 24 11. Pengaruh Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Bobot gabah/rumpun Padi... 25 12. Pengaruh Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Bobot Ubinan dan Dugaan Hasil/ha Padi... 26 13. Persen Peningkatan Hasil... 26 14. Efektivitas Agronomi... 27 Lampiran 1. Data Iklim Bulan Agustus Desember 2007... 38 2. Kriteria Sifat Kimia Tanah Berdasarkan PPT (1983)... 38 3. Rekapitulasi Sidik Ragam... 39 4. Deskripsi Varietas Way Apoburu... 41 5. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Tinggi Tanaman saat 3 MST... 43 6. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Tinggi Tanaman saat 4 MST... 43 7. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Tinggi Tanaman saat 5 MST... 43 8. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Tinggi Tanaman saat 6 MST... 43 9. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Tinggi Tanaman saat 7 MST... 44 10. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Tinggi Tanaman saat 8 MST... 44 11. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Tinggi Tanaman saat panen... 44 12. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami

Terhadap Jumlah Anakan saat 3 MST... 44 13. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Jumlah Anakan saat 4 MST... 45 14. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Jumlah Anakan saat 5 MST... 45 15. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Jumlah Anakan saat 6 MST... 45 16. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Jumlah Anakan saat 7 MST... 45 17. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Jumlah Anakan saat 8 MST... 46 18. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Warna Daun saat 3 MST... 46 19. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Warna Daun saat 4 MST... 46 20. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Warna Daun saat 5 MST... 46 21. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Warna Daun saat 6 MST... 47 22. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Warna Daun saat 7 MST... 47 23. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Warna Daun saat 8 MST... 47 24. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Jumlah Anakan Produktif... 47 25. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Jumlah Gabah/malai... 48 26. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Panjang Malai... 48 27. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Bobot 1000 butir... 48 28. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Bobot Basah Gabah?Rumpun... 48 29. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Bobot Kering Gabah/Rumpun... 49 30. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Bobot Basah Rumpun... 49 31. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Bobot Kering Rumpun... 49 32. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Bobot Basah Ubinan... 49 33. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Bobot Kering Ubinan... 50 34. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jeram Terhadap Bobot Gabah Kering Panen... 50 35. Sidik Ragam Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Bobot Gabah Kering Giling... 50 36. Hasil Analisis Tanah Awal dan Akhir... 51 iii

37. Sidik Ragam ph Tanah di Awal Percobaan... 51 38. Sidik Ragam C-organik Tanah di Awal Percobaan... 51 39. Sidik Ragam Nitrogen Tanah di Awal Percobaan... 52 40. Sidik Ragam Fosfor Tanah di Awal Percobaan... 52 41. Sidik Ragam Kalium Tanah di Awal Percobaan... 52 42. Sidik Ragam ph Tanah di Akhir Percobaan... 52 43. Sidik Ragam C-organik Tanah di Akhir Percobaan... 52 44. Sidik Ragam Nitrogen Tanah di Akhir Percobaan... 53 45. Sidik Ragam Fosfor Tanah di Akhir Percobaan... 53 46. Sidik Ragam Kalium Tanah di Akhir Percobaan... 53 iv

v DAFTAR GAMBAR No. Halaman Teks 1. Pengaruh Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap ph Tanah... 17 2. Pengaruh Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Kandungan C-Organik Tanah... 17 3. Pengaruh Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Kandungan N-total Tanah... 18 4. Pengaruh Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Kandungan Fosfor Tanah... 18 5. Pengaruh Perlakuan Manajemen Jerami Terhadap Kandungan Kalium Tanah... 19 Lampiran 1. Denah Petak Percobaan... 42

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan bahan pangan pokok yang dikonsumsi oleh hampir seluruh penduduk Indonesia yaitu sebesar 96.87%. Permintaan terhadap beras akan mengalami peningkatan sebesar 2.23% per tahun, dan menurut Arafah et al. (2003) proyeksi permintaan beras pada tahun 2010 adalah sebesar 41.50 juta ton. Selanjutnya dikatakan bahwa defisit beras akan meningkat sekitar 13.50% per tahun (12.78 juta ton pada tahun 2010) apabila tidak dilakukan peningkatan produktivitas dan perluasan areal. Produksi beras nasional pada tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 0.1 juta ton/ha yaitu 4.6 juta ton/ha pada tahun 2007 menjadi 4.7 juta ton/ha (Deptan, 2007). Produktivitas padi sawah mengalami peningkatan 0.07 ton/ha (1.43 %) yaitu pada tahun 2006 sebesar 4.82 ton/ha menjadi 4.89 ton/ha pada tahun 2007. Indonesia pernah menjadi swasembada beras pada tahun 1984 (Pujo, 2003). Prasetyo (2002) menyatakan bahwa proses pencapaian swasembada beras tersebut tidak lepas dari penerapan dan inovasi teknologi yang dikembangkan pemerintah, misalnya dalam penggunaan benih unggul, teknologi pemupukan, pengendalian organisme penganggu, dan sebagainya. Akan tetapi kebutuhan beras yang semakin meningkat karena jumlah penduduk yang bertambah dan terjadi pergeseran menu dari non-beras ke beras mendorong pemerintah untuk mencari terobosan baru guna meningkatkan produksi pangan yang bersifat massal dan integral (Pujo, 2003). Upaya peningkatan produksi padi diawali dengan adanya program revolusi hijau pada tahun 1960. Teknologi revolusi hijau telah mentranformasikan pertanian menjadi pertanian berinput luar tinggi (High External Input Agriculture, HEIA). Dengan ditanamnya varietas modern berdaya hasil tinggi, respon terhadap pemupukan, dan tahan terhadap serangan jasad penganggu maka produksi padi akan meningkat dengan cepat. Namun demikian, teknologi revolusi hijau menimbulkan berbagai masalah seperti leveling off, rendahnya keuntungan petani karena tingkat biaya input yang tinggi, masalah-masalah lingkungan, dan kesehatan serta ketidakseimbangan hara dan hama serta penyakit (Minami, 1997). Masalah-masalah tersebut telah mendorong pemikiran untuk melaksanakan pertanian berkelanjutan berinput luar

2 rendah (Low External Input Sustainable Agriculture, LEISA) atau pertanian organik (organic farming). Dalam pertanian organik terdapat penambahan bahan organik sebagai suatu tindakan perbaikan lingkungan tumbuh tanaman untuk meningkatkan dan mengoptimalkan manfaat pupuk sehingga efisiensinya meningkat. Bahan organik tanah merupakan hasil penimbunan sisa tumbuhan dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik mempunyai peranan penting dalam meningkatkan serta mempertahankan kesuburan tanah. Untuk tanaman padi sawah, jerami merupakan bahan organik yang paling potensial keberadaannya bagi usaha tani padi sawah (Cho dan Kobata, 2000). Pemanfaatan atau pengelolaan jerami dapat dilakukan dengan pengangkutan jerami ke luar lahan, pembakaran jerami di lahan, pembenaman jerami, ataupun dengan pengomposan jerami. Penurunan hasil padi pada lahan persawahan yang terus menerus diusahakan sering terjadi terutama bila jeraminya ikut terangkut. Pengangkutan jerami pada saat panen mengurangi tingkat kesuburan tanah karena sebagian besar bahan organik dan unsur hara tanah diangkut ke tempat lain sehingga dalam jangka panjang kesuburan tanah akan menurun. Pengembalian jerami padi atau pemberian bahan organik diharapkan dapat memperbaiki keseimbangan unsur hara sehingga kelestarian kesuburan lahan sawah dapat dipertahankan. Di Indonesia, jerami dibakar atau diangkut ke luar lahan karena alasan untuk menghilangkan kesulitan pada saat pengolahan tanah, mengendalikan hama dan penyakit, menghemat tenaga atau untuk pakan ternak serta untuk keperluan lainnya. Penambahan bahan organik dapat menekan penggunaan pupuk anorganik. Bahan organik diperlukan untuk mempertahankan kesuburan tanah dengan menjaga dan meningkatkan fungsi mikroorganisme di dalam tanah sehingga dapat meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah juga meningkatkan efektivitas pemupukan. Oleh karena itu pengelolaan bahan organik pada padi sawah yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas padi. Adanya penambahan bahan organik dapat meningkatkan efisiensi pemupukan sehingga pertumbuhan dan hasil padi dapat meningkat. Pada percobaan

3 ini diteliti pengaruh manajemen jerami yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan manajemen jerami dan penambahan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah (Oryza sativa L). Hipotesis Perlakuan manajemen jerami berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah (Oryza sativa L.).