Indeks Masa Tubuh terhadap Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA STATUS NUTRISI PADA IBU NIFAS DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Nifas

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dalam pelayanan kesehatan. Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran

WAKTU PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM DENGAN EPISIOTOMI DAN ROBEKAN SPONTAN

HUBUNGAN PANTANGAN MAKANAN DENGAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU NIFAS

Jurnal Siklus Volume 6 No 1 Januari 2017

Hubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. persalinan dan nifas (Riswandi, 2005). Angka Kematian ibu (AKI) di Indonesia

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian observasional dengan

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Pantang Makanan Selama Masa Nifas di Bpm Sri Lumintu

E-journal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

Pengaruh Penyuluhan Tentang Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Post Sectio

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN PUTIH TELUR DAN IKAN GABUS TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU NIFAS

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST OP SECTIO CAESAREA DI RSUD DR. SOEWONDO KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Wongkaditi Timur Kecamatan Kota Utara Gorontalo Provinsi Gorontalo, Terletak

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

EFEKTIFITAS PEMBERIAN VITAMIN A PADA IBU 24 JAM POST PARTUM TERHADAP PENINGKATAN STATUS GIZI BAYI DALAM RANGKA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Masa Nifas Terhadap Kemampuan Perawatan Mandiri Ibu Nifas Post Sectio Caesarea (SC)

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan. Pada masa ini terjadi perubahan sistem -sistem dalam tubuh, atau

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Yoana Widyasari STIKES NU Tuban Prodi DIII Kebidanan ABSTRAK. χ tabel (3,95 > 3,481) yang berarti H0 ditolak.

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan selama periode masa nifas perlu mendapat perhatian karena sekitar

183 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014,

BAB 1 : PENDAHULUAN. SDKI tahun 2007 yaitu 228 kematian per kelahiran hidup. (1)

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN IBU PRIMIPARA DALAM MERAWAT BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

PENGARUH KONSUMSI TINGGI PROTEIN NABATI TERHADAP KUALITAS PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS MLATI II KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. awal dari usaha menjaga kesehatan wanita. Organ seksual/ reproduksi wanita

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DAN STATUS GIZI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA OLEH

Zaiyidah Fathony. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

Nunung Nurjanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan dengan berat

BAB 1 PENDAHULUAN. lambat untuk mencapai tujuan target Milenium (millenium development goals. 5, adalah penurunan 75% rasio kematian maternal.

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan

2. Indikasi Sectio Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah tinggnya Angka Kematian Ibu.

BAB 1 PENDAHULUAN. ( Mochtar, 1998 ). Persalinan seringkali mengakibatkan perlukaan jalan lahir.luka

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESARIA DI RUANG DEWI KUNTI RSUD KOTA SEMARANG

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN PENELITIAN

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di suatu negara, di Indonesia ternyata masih tergolong tinggi yaitu

Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA NEONATUS DENGAN IBU PASCA SECTIO CAESAREA DI RUANG MAWAR RSUD dr.doris SYLVANUS, PALANGKA RAYA

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI GIZI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASCAOPERASI SECTIO CESAREA


BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

II. METODE PENELITIAN

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN PERILAKU BIDAN DALAM PENERAPAN 58 LANGKAH APN DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2014

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa prevalensi infeksi pada masa nifas mencapai 10%

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN VULVA HYGIENE DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU NIFAS DI BPS TMM DJAMINI DAMUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. masa nifas saat ini didunia masih sangat tinggi. Tahun 2007 setiap 1 menit

Transkripsi:

Indeks Masa Tubuh terhadap Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas Nina Zuhana 1, Lia Dwi Prafitri 2, Wahyu Ersila 3 STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Jl.Raya Ambokembang No.8 Kedungwuni Pekalongan Email: ninazuhana@gmail.com Abstrak. Perawatan yang kurang baik dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada yang dapat menghambat proses penyembuhan luka. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka diantaranya status nutrisi, istirahat, stress, infeksi, merokok, kondisi medis dan pengobatan dan obesitas. Obesitas atau berat badan yang berlebih dapat terjadi pada berbagai usia, menyebabkan penutupan luka kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan penyembuhan luka ibu nifas. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survey analitik Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang mempunyai luka jahit di wilayah kabupaten Pekalongan. Dengan tehnik pengambilan sampel Accidental sampling dari tanggal 21 Maret sampai dengan 2 Mei 2017 didapatkan 30 ibu nifas. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan penyembuhan luka ibu nifas dengan p value 0,003 (< 0,05). Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi kepada ibu nifas bahwa status gizi seorang wanita dapat mempengaruhi penyembuhan luka dan dalam memberikan asuhan kepada ibu nifas tidak hanya secara fisik maupun psikis tetapi secara holistic(menyeluruh) dan harus diperhatikan faktor-faktor lain seperti personal hygiene,lingkungan dan pengetahuan tentang perawatan luka jahit. Kata kunci: Indeks Massa Tubuh, Penyembuhan Luka Perineum PENDAHULUAN Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup, ini berarti kesehatan ibu justru mengalami kemunduran selama 5 tahun. Pada tahun 2007, AKI di Indonesia sebenarnya telah mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu dikarenakan perdarahan, eklampsia, infeksi, persalinan macet, dan komplikasi keguguran (Kemenkes, 2010). Salah satu penyebab utama kematian ibu pada ibu nifas adalah sepsis. Faktor penyebab terjadinya infeksi nifas dapat berasal dari perlukaan pada jalan lahir yang merupakan media yang baik untuk berkembangnya kuman karena daya tahan tubuh ibu setelah melahirkan yang rendah, perawatan yang kurang baik dan kebersihan yang kurang terjaga pada perlukaan jalan lahir (Prawirohardjo, 2008). Hasil penelitian Buhling dkk melaporkan bahwa sekitar 70% wanita bersalin memerlukan perbaikan dan penjahitan, namun tingginya angka tersebut tidak didukung dengan prosedur penjahitan dan monitoring penyembuhan luka yang baik (Sohail, 2009) Perawatan yang kurang baik dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada yang dapat menghambat proses penyembuhan luka. Biasanya penyembuhan luka pada robekan ini akan sembuh bervariasi ada yang sembuh normal dan School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan 228

ada yang mengalami keterlambatan dalam penyembuhan (Rukiyah, 2010) Penyembuhan luka yang mengalami keterlambatan disebabkan karena beberapa masalah diantaranya perdarahan yang disertai dengan perubahan tanda-tanda vital, infeksi seperti kulit kemerahan, demam dan timbul rasa nyeri, pecahnya luka jahitan sebagian atau seluruhnya akbiat terjadinya trauma serta menonjolnya organ bagian dalam ke arah luar akibat luka tidak segera menyatu dengan baik (Hidayat dan Musrifatul, 2014) Beberapa faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka diantaranya status nutrisi, istirahat, stress, infeksi, merokok, kondisi medisdan pengobatan dan obesitas (Boyle, 2008) Obesitas atau berat badan yang berlebih dapat terjadi pada berbagai usia, menyebabkan penutupan luka kurang baik. Adanya lemak yang berlebihan akan menghalangi suplai darah yang baik sehingga luka mudah infeksi atau timbul luka baru. Suplai darah yang tidak adekuat pada daerah luka, Oksigen sangat diperlukan untuk sel, sirkulasi yang buruk akan memperlambat atau bahkan menghentikan proses penyembuhan. Oksigenasi akan terhalangi jika posisi tubuh tidak diperhatikan misal daerah bokong (Boyle, 2009). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh terhadap penyembuhan luka ibu nifas di kabupaten Pekalongan. METODE Penelitian ini menggunakan metode survey analitik yang terdiri dari 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat. variabel bebas (independent) dalam penelitian ini yaitu indeks massa tubuh, sedangkan Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah penyembuhan luka. Variabel indeks massa tubuh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Hasil pengukuran dengan membandingkan antara BB/TB(m 2) berdasarkan WHO/FAO. Sedangkan variabel penyembuhan luka adalah lama kembalinya jaringan yang rusak seperti keadaan semula, dengan menggunakan lembar observasi skala REEDA dengan hasil ukur sesuai bila luka sembuh kurang dari sama dengan 8 hari, tidak sesuai bila luka sembuh lebih dari 8 hari post partum. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang mempunyai luka jahit di wilayah kabupaten Pekalongan. Dengan tehnik pengambilan sampel Accidental sampling dari tanggal 21 Maret sampai dengan 2 Mei 2017 didapatkan 30 nifas. Alat yang digunakan untuk variabel penyembuhan luka jahit adalah ceklist dan alat kesehatan (handscoon, pinset, deppers, senter), sedangkan alat yang digunakan untuk variabel indeks massa tubuh pada penelitian ini adalah dalam bentuk kuesioner. Metode pengumpulan data pada variabel penyembuhan luka adalah observasi (pengamatan) terhadap luka sampai luka benar-benar sembuh, kering dan tidak ada tanda-tanda infeksi, kemudian lama penyembuhan dicatat di lembar observasi. Sedangkan hasil pengukuran langsung BB dengan menggunakan timbangan injak dan TB dengan menggunakan pengukur TB, kemudian dicatat pada lembar kuesioner. Analisa data dilakukan untuk menguji korelasi dari dua variabel dengan skala numerik sehingga menggunakan uji statistik dengan uji korelasi pearson School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan 229

dengan menggunakan level of significance (α : alpha) sebesar 5% (0,05). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisa univariat adalah sebagai berikut Tabel 1 : Analisa indeks massa tubuh pada ibu nifas Variabe l Mea n Media n Standa r Deviasi Indeks Massa Tubuh 23,32 22,62 3,659 Sig 0,19 0 Min - 18-32 Dari hasil analisa indeks massa tubuh pada ibu nifas di wilayah kerja Kabupaten Pekalongan didapatkan IMT terendah 18 dan IMT tertinggi adalah 32. Hasil uji normalitas menunjukkan angka signifikansi saphiro wilk sebesar 0,190 (>0,05), berarti distribusi data normal. Berdasarkan hasil penelitian diatasbahwa rata-rata ibu nifas memiliki status gizi yang baik yaitu 23,3 karena status gizi yang baik sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan luka dan penting untuk aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi ASI Keluarga dan lingkungan dapat berkontribusi terhadap perubahan berat badan karena pengaruh pola makan dan gaya hidup. Faktor lain seperti faktor psikologis juga sangat penting terhadap perubahan berat badan karena dapat mempengaruhi kebiasaan makan seseorang. Sebagian orang makan lebih sedikit banyak sebagai respon terhadap keadaan psikologis yang negatif seperti marah, bosan atau sedih namun ada pula yang bereaksi sebaliknya (Ikawati Z, 2010). Tabel 2. Analisa penyembuhan luka Variabel Mean Median SD Sig Min- penyem buhan luka perineu m 8,30 7,00 3,44 6 0,62 5 4-14 Dari hasil analisa penyembuhan luka pada ibu nifas di wilayah kerja Kabupaten Pekalongan didapatkan waktu penyembuhan minimal 4 hari dan maksimal 14 hari. Hasil uji normalitas menunjukkan angka signifikansi saphiro wilk sebesar 0,01 (<0,05), hasil transformasi data sehingga di dapatkan nilai sig 0,625 hal ini menunjukkan distribusi data normal. Menurut Boyle (2008) bahwa luka terbuka dan dehisensi parsial atau total 6-10 hari setelah pembedahan biasanya berkaitan dengan infeksi. Faktor penyebab terjadinya infeksi ibu yaitu bisa berasal dari perlukaan jalan lahir yang merupakan media yang baik berkembangnya kuman. Hal ini diakibatkan oleh daya tahan tubuh ibu yang rendah setelah melahirkan, perawatan yang kurang baik dan kebersihan yang kurang terjaga (BKKBN, 2004 dalam Moloku, 2013). Penyembuhan luka adalah proses penggantian dan perbaikan fungsi jaringan yang rusak (Boyle 2009). Apabila luka jahitan tersebut pada hari ke-10 belum sembuh dapat dikatakan proses penyembuhannya lama. Dapat disebabkan karena kurangnya perawatan ataupun kurangnya nutrisi sehingga secara umum dapat mengakibatkan berkurangnya kekuatan luka, meningkatnya dehisensi luka, School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan 230

meningkatnya kerentanan terhadap infeksi, dan parut dengan kualitas yang buruk. Defisiensi nutrien tertentu dapat berpengaruh pada penyembuhan (Boyle 2009). Tabel 3. Analisa hubungan indeks massa tubuh dengan penyembuhan luka Variabel Mean Min- IMT 23,32 18-32 penyembuhan luka 8,30 4-14 Sig 0,003 Dari tabel diatas didapatkan nilai p value menggunakan uji korelasi pearson didapatkan 0,003 hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan penyembuhan luka Hasil penelitian ini sesuai dengan fitri (2013) yaitu ibu nifas dengan status gizi normal (IMT 18,5-24,9) maka waktu penyembuhan lukanya lebih cepat daripada yang status gizinya kurang (IMT < 18,5) dan lebih (> 25-29,9). Hasil penelitian Handayani (2014) juga menunjukkan bahwa ada pengaruh gizi terhadap penyembuhan luka responden yang memiliki gizi yang baik akan berdampak pula pada penyembuhan luka. Menurut Boyle (2009) Waktu penyembuhan luka dipengaruhi oleh perfusi jaringan dan oksigen, merokok, gangguan hati, stress, kondisi medis dan pengobatan, status nutrisi, infeksi, asuhan kurang optimal, obesitas, karakteristik ibu bersalin, kondisi perlukaan dan perawatannya Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan yaitu berat badan dan tinggi badan (Supariasa, 2012). Peninjauan peran berbagai nutrient khususnya dalam mengidentifikasi pengaruh nutrisi dalam penyembuhan luka yang efisien setelah melahirkan. Wanita yang baru melahirkan tidak dapat dihindari mengalami pola tidur yang kurang, nutrisi yang tidak adekuat dan stress psikologis (Hayu R, 2013) Obesitas atau berat badan yang berlebih dapat terjadi pada berbagai usia, menyebabkan penutupan luka kurang baik. Adanya lemak yang berlebihan akan menghalangi suplai darah yang baik sehingga luka mudah infeksi atau timbul luka baru. Suplai darah yang tidak adekuat pada daerah luka, Oksigen sangat diperlukan untuk sel, sirkulasi yang buruk akan memperlambat atau bahkan menghentikan proses penyembuhan. Oksigenasi akan terhalangi jika posisi tubuh tidak diperhatikan misal daerah bokong (Boyle, 2009). Nutrisi yang baik untuk ibu nifas tentu saja kana bermanfaat bagi ibu dan bayi. Mal nutrisi secara umum dapat mengakibatkan berkurangnya kekuatan luka, meningkatnya dehisensi luka, meningkatnya kerentanan terhadap infeksi dan parut dengan kualitas buruk (Boyle 2009). Defisiensi nutrient tertentu dapat berpengaruh pada penyembuhan contohnya defisiensi zink akan mengurangi kecepatan epitelisasi, mengurangi sintesis kolagen sehingga mengurangi kekuatan luka. Asam lemak tak jenuh yang esensial dibutuhkan dalam School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan 231

fase inflamasi dan vitamin A penting dalam deferensiasi sel dan kreatinisasi epitel. Vitamin C yang adekuat akan lebih lemah (Hayu R, 2013) KESIMPULAN 1. indeks massa tubuh pada ibu nifas di wilayah kerja Kabupaten Pekalongan didapatkan IMT terendah 18 dan IMT tertinggi adalah 32 2. waktu penyembuhan minimal 4 hari dan maksimal 14 hari 3. terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan penyembuhan luka dengan p value 0,003 REFERENSI Boyle. 2009. Pemulihan Luka. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kemenkes RI. 2010. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 AKI. Diakses tanggal 19 April 2016. EGC Fitri, Elida. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lamanya Penyembuhan Luka Pada Ibu Nifas Di Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Handayani Y, & Idriana A. 2014. Faktor faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka pada ibu nifas di rumah sakit umum dr. Zainoel abiding banda aceh. Skripsi. Program studi DIV kebidanan STIKES u budiyah Banda Aceh. http://simtakp.uui.ac.id/dockti/yulia_ HANDAYANI-skripsi.pdf Hidayat, A.A & Musrifatul, U. 2014.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta : Salemba Medika Ikawati, Z.2010. Resep Hidup Sehat: Menumpas Obesitas. Kanisius. Yogyakarta Moloku, F. 2013. Hubungan pengetahuan tentang Perawatan dengan penyembuhan Luka episiotomy pada Ibu post partum di ruangan IRINA D bawah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandau Malalayang.ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1 Nomor 1, Agustus 2013. Diakses tanggal 28 Juni 2017 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p hp/jkp/article/viewfile/2183/1741. Prawirohardjo, S. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Rukiyah, A, Y & Yulianti, L. 2010.Asuhan kebidanan IV (patologi kebidanan). (Cetakan Pertama). Jakarta: Trans Info Media. Sohail S, Abbas T, Ata S. Comparison between synthetic vicryl & chromic catgut on perineal repair. Medical Channel. 2009;15(2):48-50. Supariasa, 2012.Penilaian Status Gizi, Jakarta. EGC Hayu R, Rohmawati A, & Alie Y. 2013. Hubungan antara status nutrisi pada ibu nifas dengan penyembuhan luka di wilayah kerja puskesmas cukir kabupaten jombang School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan 232