BAB I PENDAHULUAN. potensi untuk dijadikan sebagai objek wisata bahari.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan aset dan potensi pariwisata. Sumatera Barat yang terletak

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003),

BAB I PENDAHULUAN. banyak dikembangkan di Indonesia saat ini. Perkembangan industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, tetapi juga lokal eksposur dan advokasi serta membantu membentuk

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Tanjung Bira terletak di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN... i HALAMAN SAMPUL DALAM... ii HALAMAN JUDUL... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sandang. Dalam menaikan industri pariwisata Indonesia, menteri pariwisata Arief

BAB V PENUTUP. Penilitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Electronic word of mouth

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan daerah maupun bagi devisa negara, bahkan negara-negara maju

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa: Negara Indonesia ialah

Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara saat ini. Potensi pasar global yang amat besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha hingga mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dampak krisis ekonomi juga membuat sejumlah brand perusahaan. untuk memilih produk/jasa yang mereka ingin gunakan.

Data Kungjungan Wisatawan Mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti ini, internet telah menjadi sesuatu hal yang tidak asing

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti. pada bab sebelumnya, maka kesimpulan akhir yang menjawab rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Siapa yang tidak memiliki akun social media? Pertanyaan ini rasanya menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai

BAB I PENDAHULUAN. wisata seperti ini dengan tujuan yang bermacam-macam. mereka bermacam-macam, seperti ingin berwisata ke lokasi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. pantai. Sumatera barat terletak disepanjang pesisir barat pulau Sumatera sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Shera, Andy., Step by Step Internet Marketing, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), hlm Ibid

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

Gambar 1.1 Penetrasi Internet di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. panorama alam, keberadaan seniman, kebudayaan, adat-istiadat dan sifat religius

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Natuna merupakan bagian dan wilayah Kepulauan Riau.. Natuna

BAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya peradaban manusia. Perubahan yang terjadi menuntut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era digital, sosial media bukan lagi merupakan hal yang awam digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA.

BAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik wisata. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki keragaman

BAB I PENDAHULUAN. internet yang bertambah setiap waktunya. keuntungan bisnis dengan memanfaatkan jaringan yaitu pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan data yang dihimpun dari Miniwatts Marketing Group (2014),

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat secara signifikan. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang sudah dijelaskan pada bab

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis global yang menjanjikan. Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial, seperti facebook, twitter maupun instagram (data Puskakom UI).

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh dalam kegiatan-kegiatan seperti perekonomian, pengiriman barang atau jasa,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Barat mempunyai peluang yang sangat besar dalam meningkatkan perkonomian masyarakat melalui sektor pariwisata. Sektor pariwisata Sumatra Barat bukan hanya berupa lembah, gunung, air terjun, museum sejarah, adat dan budaya, bahkan bahari pun ada. Kota Padang sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat memiliki garis pantai yang cukup panjang, yakni mencapai 84 Kilometer (www.infosumbar.com), dan menyimpan sejumlah wisata bahari yang mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai objek wisata bahari. Setidaknya, ada sejumlah pulau pulau kecil di lautan Kota Padang yang dapat menjadi objek wisata bahari diantaranya: Pulau Sawo, Pulau Padan, Pulau Air, Pulau Pisang Ketek, Pulau Pisang Gadang, Pulau Pasir Gadang, Pulau Setan, Pulau Pasumpahan, Pulau Sikuai, Pulau Siranda, Pulau Sironjong, Pulau Ular, Pulau Toran, dan lain lain (www.infosumbar.com). Para wisatawan dapat melakukan berbagai aktifitas, seperti berfoto, foto dalam air (underwater), berjemur, penyelaman (diving),free diving dan lain-lain. Pulau Pasumpahan, Pulau Pagang, Pulau Siranda, yang saat ini menjadi primadona tujuan wisata bahari oleh wisatawan lokal di Kota Padang bagi yang bisa di tempuh melalui desa Sungai Pisang dan Bunguih Teluk Kabuang. Sementara untuk destinasi wisata pulau lainnya masih belum terkelola secara maksimal untuk dijadikan objek wisata bahari di Kota Padang. 1

Menurut penuturan beberapa nelayan yang mengangkut wisatawan yang berada di Sungai Pisang di Bunguih Teluk Kabuang, perkapalnya nelayan wisatawan bisa membawa sampai dengan 50 wisatawan perhari libur biasa, seperti akhir pekan, libur panjang akhir pekan, sedangkan untuk hari libur besar seperti libur lebaran, tahun baru, hari imlek, libur panjang sekolah, nelayan wisatawan bisa sampai membawa 100 orang wisatawan perhari libur, sedangkan untuk nelayan wisatawan yang berada di Bunguih, dengan menggunakan kapal bisa mencapai 40 orang wisatawan perharinya dengan tujuan objek wisata Pulau Pamutusan, Pulau Pagang, Pulau Sikuai, Pulau Siranda, Pulau Pasumpahan. Yang membedakannya adalah jarak tempuh jalur laut dengan keberangkatan sampai ke objek wisata pulau. Jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur bulan September 2015 mencapai 4292 orang, meningkat dibandingkan bulan Agustus mencapai 4199 orang. Sementara bulan Januari-September 2015 jumlah wisatawan mengalami penurunan sebesar 14,58% dibandingkan dengan periode yang sama pada bulan September 2015 untuk wisatawan mancanegara, yang memberikan kontribusi sebesar 0,49% terhadap total wisatawan yang berkunjng ke Indonesia (http://sumbar.bps.go.id). Untuk Kota Padang, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang yang tercatat di dinas Pariwisata Kota Padang dari tahun 2010-2014 baik mancanegara dan juga nusantara adalah sebagai berikut: 2

Tabel 1.1 Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Tahun Mancanegara Nusantara Jumlah 2010 47.002 1.823.401 1.870.403 2011 47.609 2.252.336 2.299.945 2012 53.368 2.965.807 3.019.175 2013 53.057 3.001.306 3.054.363 2014 54.967 3.199.392 3.254.359 Sumber : Dinas Pariwisata Kota Padang. Seseorang atau wisatawan yang telah berkunjung dan telah melakukan perjalanan wisata, lalu mereka tentunya ingin menceritakan perjelanan mereka kepada orang lain, baik orang yang merka kenal atau pin tidak. Mereka bercerita tentang apa yang mereka peroleh dan apa yang mereka dapatkan selama melakukan traveling atau berwisata di objek wisata bahari di Kota Padang. Wisatawan yang sudah pernah mengunjungi objek wisata tersebut mereka bercerita dan bakan mereka memberikan rekomendit kepada teman-teman mereka ke tempat yang telah mereka kunjungi. Word of mouth merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal (Hasan, Ali 2013). Kebiasaan masyarakat Indonesia yang memiliki kebiasaan bersosialisasi dan berkumpul hanya sekedar untuk bercerita, sehingga kesempatan untuk meyebar luaskan informasi objekwisata bahari pun sangat terbuka. 3

Wisatawan selalu mencari referensi dan lebih percaya opini-opini dalam komunitas tentang tempat wisata, hal ini muncul dalam dinamika pemasaran sebelumnya. Hal ini lah biasanya kita bisa menyebutnya dengan word of mouth. Word of mouth berpersan besar dalam pengambilan keputusan wisatawan mengunjungi objek wisata, dan dari pada media komunikasi-komunikasi tradisional lainnya seperti iklan (Jalilvand, 2012). Pada era teknologi yang semakin berkembang saat ini, hampir semua orang mengenal Facebook, Twitter, Instagram, Path dan lain-lain. Ketika menjadi ajang curhat bagi para pengguna akun, baik bercerita, memposting foto perjalanan mereka ke suatu tempat objek wisata bahari dan mereka menguraikan dengan kalimat semenarik mungkin, hal demikian akan mengundang respon dari para pengguna atau teman-teman akun lainnya. Kehadiran social media ditengah masyarakat menimbulkan banyak pro dan kontra. Social media merupakan web berbasis jasa yang memungkinkan penggunanya utuk membuat profil, melihat list penguna, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut (Boyd dan Ellison, 2007). Terlepas dari itu, semua kita harus sadar bahwa juga memberikan sumbangsih yang sangat bagus untuk perkembangan pariwisata dengan perannya sebagai media publikasi, termasuk objek wisata bahari yang ada di Kota Padang. Social media adalah kumpulan internet yang berbasis aplikasi dan membangun pondasi dan teknologi web yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten (isi) yang dihasilkan oleh penguna (Kapllan dan Haelein, 2010). 4

Social media memiliki konten yang sangat kuat sebagai publikasi dan referensi dalam informasi mengenai pariwisata bagi para wisatawan. Di Indonesia, jumlah pengguna internet sudah mencapai 88,1 juta orang. Hal menarik pertama yang kita temukan adalah sebuah fakta bahwa pengguna internet di Indonesia sudah mencapai angkat 88,1 Juta. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang ada 252,4 Juta, maka dapat dikatakan bahwa penetrasi pengguna internet di negara ini mencapai 34,9%. Angka tersebut meningkat cukup banyak bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana penetrasi internet baru mencapai 28,6% (http://www.techninasia.com). Gambar:1.1 Data Pengguna Atau Internet di Indonesia Sumber: Pusat Kajian Komunikasi (PUSKAKOM) UI Sebagian besar mengakses internet dengan telepon seluler, 85% dari jumlah pengguna internet di Indonesia menggunakan telepon seluler. Laptop berada diperingkat kedua dengan 32% persentase, disusul dengan PC atau Komputer 14%, dan diperingkat selanjutnya tablet dengan 13%. Rata-rata waktu yang orang gunakan rara-rara satu sampai tiga jam per harinya (PUSKAKOM UI). 5

Informasi yang dihasilkan oleh pengguna socila media, baik para pengelola pulau, agent tour travel, guide, tentang objek wisata bahari yang ada di Kota Padang menjadi daya tarik dan nilai tambah yang cukup besar bagi pengguna lain. Kurangnya referensi dan informasi akan menyebabkan para pengguna untuk mencari ke akunakun lainnya untuk melengkapi informasi yan mereka butuhkan. Menjadi konten yang kuat sebagai referensi, informasi, mengenai objek wisata bahari bagi para wisatawan, hal ini mendorong terjadinya word of mouth. Kehadiran social media menimbulkan interaksi sosial, memperluas kesempatan informasi, mengembangkan usaha atau jasa, membentuk pasar, bermitra, memperluas networking, efeknya dapat mendorong terciptanya electronic word of mouth. Memberikan tempat untuk berbagi informasi, review tempat wisata, memberikan saran, bahkan tempat bertanya yang lazim dilakukan oleh pelanggan saat ini. Penyebaran elecrtonic word of mouth disengaja dan juga tidak sengaja. Disengaja maksudnya tersebar secara sengaja, sadar dan direncanakan. Sedangkan secara tidak sengaja maksudnya adalah penyebaran word of mouth bersifat random dan tidak direncanakan sehingga word of mouth ini muncul dengan begitu saja. Wisata bahari yang ada di Kota Padang saat ini dapat mengambil keuntungan yang besar dari komunikasi yang terjalin dari para wisatawan yang memposting di social media dan mendeskripsikan perjalanan mereka. Mereka dapat membangun dan menciptakan jaringan electronic word of mouth yang baik mengenai objek wisata yang mereka kunjungi. 6

Electronic word of mouth sebagai sebuah media komunikasi untuk saling berbagi informasi mengenai suatu produk atau jasa yang telah dikonsumsi antar konsumen yang tidak saling mengenal dan bertemu sebelumnya (Gruen 2006). Para wisatawan memberikan pertukaran informasi tanpa face to face atau bertemu secara langsung, namun kehadiran electronic word of mouth di tanpa disadari bahwa memberikan kemudahan, efektif dan relatif mudah. Namun dalam konteks online, para penerima dan pengirim pesan belum tentu mereka saling kenal satu sama lain, namun telah memberikan kemudahan bagi para penggunanya dalam melakukan transaksi informasi. Dalam objek wisata bahari di Kota Padang, electronik word of mouth memudahkan wisatawan untuk mencari informasi objek wisata bahari yang ada di Kota Padang dan bahkan yang lagi trendnya, kehadiran web dan untuk mempromosikan objek wisata oleh para marketer. Memanfaatkan jasa internet oleh para marketer, atau pelaku bisnis tour&travel, guide untuk memperlancar penyebaran informasi melalui facebook, twitter, instagram, dan path dalam meningkatkan keputusan wisatawan untuk mengunjungi objek wisata bahari di Kota Padang. Hal ini akan mempercepat lagi berkembangnya electronic word of mouth dan akhirnya mempengaruhi keputusan wisatawan untuk mengunjungi objek wisata bahari Kota Padang. Electronic word of mouth telah berkembang lebih dari sekedar wadah untuk berhubungan dengan keluarga dan teman, kini telah menjadi wadah bagi konsumen untuk mendapatkan informasi perusahaan dan produk yang dijual (Holly Paquette, 7

2013). Banyak perusahaan dan sektor pariwisata menyadari kekuatan dari electronic word of mouth. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik mengadakan penelitian terhadap wisatawan yang berkunjung pada wisata bahari yang ada di Kota Padang dengan judul Pengaruh Electronic Word of Mouth Terhadap Keputusan Wisatawan Mengunjungi Objek Bisata Bahari di Kota Padang dengan studi pada objek wisata Pulau Pasumpahan dan Pulau Sirandah. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka diambil rumusan masalahnya adalah bagaimana pengaruh electronic word of wouth terhadap keputusan wisatawan mengunjungi objek wisata bahari di Kota Padang, dengan studi pada objek wisata Pulau Pasumpahan dan Pulau Siranda. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh electronic word of mouth terhadap keputusan wisatawan mengunjungi objek wisata bahari di Kota Padang, dengan studi kasus objek wisata Pulau Pasumpahan dan Pulau Siranda. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : a. Bagi penulis, mengetahui pengaruh electronic word of mouth terhadap keputusan wisatawan mengunjungi objek wisata bahari di Kota Padang. b. Memberikan kontribusi positif bagi ilmu akademik, terutama yang berkaitan dengan electronic word of mouth. 8

c. Menjadi referensi bagi sektor pariwisata untuk pengembangannya. d. Sebagai masukan bagi pelaku usaha tour travel, pengelola pulau, dan lain-lain e. Menambah wawasan serta dapat dikembangkan lebih luas lagi bagi penelitian selanjutnya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk mengarahkan penulis dalam melakukan penelitian, maka penelitian ini hanya mencangkup pada sumber komersil dan sumber pribadi, dengan mengkususkan pada pengaruh electronic word of mouth terhadap keputusan wisatawan mengunjungi objek wisata bahari di Kota Padang pada pengguna social media Pulau Pasumpahan dan Pulau Siranda di Kota Padang. Hal ini dilatar belakangi oleh beberapa landasan teori dan penelitian yang menggambarkan sumber ini sebagai bahan pertimbangan yang kuat. 1.6 Sistematika Penelitian Sistematika penulisan ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas dan tidak menyimpang dari pokok penelitian, secara sistematika berisi informasi mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHLUAN : Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang menjadi dasar pemikiran atau latar belakang yang menjadi dasar pemikiran atau latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. 9

BAB II LANDASAN TEORI : Bab ini menguraikan teori tentang electronic word of mouthdi social media terhadap keputusan wisatawan mengunjungi objek wisata bahari di kota padang, penelitian terdahulu, hipotesis, dan teori-teori yang relevan dalam mendukung penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN : Bab ini menguraikan tentang kerangka pikiran, jenis penelitian, metode pengumpulan sampel, populasi dan sampel, metode pengumplan data, sumber data, definisi operasional, analisis data yang dipakai dalam penelitian. BAB IV ANALISIS DATA DAN HASI PENELITIAN : Bab ini uraian tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan sehasil penelitian. BAB V PENUTUP : Bab ini menyajikan secara singkat tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan, keterbatasan penelitian dan saran- saran yang direkomendasikan oleh penelitian kepada perusahaan atau pengelola objek wisata bahari, para pelaku bisnis. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 10