BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Sepatu Formal. Penunjang penampilan. Faktor Ergonomis Pengguna

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Handphone). Handphone saat ini sudah menjadi alat komunikasi yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antara perusahaan spring bed memaksa perusahaan harus melakukan inovasi

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, seperti Blackberry,

kecocokan dengan pelanggan. Karena jika pelanggan puas akan produk yang

penting sejalan dengan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi selalu prinsip-prinsip sentral pemasaran. Pemasaran adalah mengenai memahami

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk selalu menghasilkan produk-produk yang baru dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang, terutama di dunia industri gadget. Melihat kondisi tersebut menyebabkan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

KANSEI ENGINEERING. Dr. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini penggunaan telepon genggam (handphone) sudah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Misalnya seperti mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil perancangan desainer dalam

BAB I PENDAHULUAN. khususnya telepon genggam atau yang biasa kita sebut handphone. Telepon

BAB I PENDAHULUAN. hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian yang sebelumnya didasari dengan kepuasan. Kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen adalah faktor penentu keberhasilan suatu produk, oleh karena itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis elektronik. hal ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan media dan budaya populer saat ini. Korean wave atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial. Sebagai makhluk individu ia memiliki sifat dan ciri-ciri yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan dengan menempatkan konsumen menjadi sasaran

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di

Jumlah Penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Blackberry Limited kini sudah memasuki pasar. masuk ke pasar Indonesia melalui bantuan operator Indosat dan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya teknologi, kehidupan manusia tidak lepas dengan

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE SAMSUNG GALAXY PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PEDAHULUAN. satu alat komunikasi yang digunakan saat ini adalah handphone.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai teknologi pada saat ini, baik dari teknologi yang sangat sederhana hingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan masing-masing, ini disebabkan perkembangan industri ponsel yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. Teknologi merupakan hal yang sangat penting dalam era. globalisasi sekarang ini. Teknologi sudah sangat maju, dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Merek yang baik adalah merek yang dapat membedakan dirinya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1.1 Pertumbuhan penjualan PC dan Laptop No. Tahun Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan handphone atau ponsel. Smartphone yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam produk baru bermunculan mengikuti arus kebutuhan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi perkembangan telekomunikasi semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis saat ini sudah semakin baik dalam bidang industri,

BAB I PENDAHULUAN. meja. Masing-masing jenis kursi lipat ini mempunyai manfaat dan. aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan secara bertahap seiring perkembangan teknologi dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era yang modern, pertumbuhan ekonomi terus berkembang seiring

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan bagi konsumen untuk berpindah dari satu merek ke

BAB I PENDAHULUAN UKDW. konsumen. Kebutuhan akan gadget yang bisa mengerjakan segala hal menggantikan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. ini. Seiring dengan hal tersebut manusia sebagai pemakai (user), teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pada saat ini, persaingan antar perusahaan baik dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. oleh perilaku seseorang yang menganut nilai-nilai dan tata hidup yang hampir

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. titik awal dan titik akhir kesuksesan dalam industri manufaktur. Oleh karena

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Produk

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I. Dilihat dari perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini. kebutuhan akan komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion akhir-akhir ini mengakibatkan banyak persaingan

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan langkah awal dalam melakukan sebuah penelitian. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Beragam produk Smartphone dengan fitur dan spesifikasi yang semakin canggih setiap tahunnya terus dikembangkan untuk menarik hati penggunanya. Sampai saat ini fitur-fitur yang menjadi perhatian di antaranya, fitur fast charging, wireless charging, dan fingerprint. Serta didukung dengan baterai yang lebih tahan lama, koneksi data 4G LTE, dan semakin menjamurnya aplikasi. Selain itu, spesifikasi yang tak kalah penting diantarannya RAM 4 GB, kapasias memori internal sampai 256 GB, dan kualitas kamera dengan resolusi tinggi juga menjadi fokus perhatian. Menurut lembaga survey JD Power 2017 US dalam Smartphone Satisfaction Study, menyebutkan bahwa Fitur Wireless Charging dan Fingerprint Scanners, memungkinkan pelanggan Smartphone terlibat lebih aktif dengan perangkat mereka dan membantu meningkatkan kepuasan mereka, dalam surveinya yang didasarkan pada pengalaman pelanggan yang dievaluasi sebesar 7.994 dan Penelitian yang dilakukan antara bulan Oktober dan Desember 2016 menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berdasarkan pada lima faktor (tercantum dalam urutan kepentingan): kinerja (25%), kemudahan operasi (21%), baterai (20%), desain fisik (19%), dan fitur (16%). JD Power 2017 US menjelaskan bahwa teknologi canggih ini dapat meningkatkan pembeli dan penggunaan Smartphone. (Sumber: http://www.jdpower.com/pr-id/2017033)

Gambar 1.1 Tingkat Pembelian dan Penggunaan Smartphone (Sumber: http://www.jdpower.com/pr-id/2017033). Produk Smartphone masih terasa kurang jika hanya mengandalkan kecanggihan teknologinya saja karena teknologi terus berkembang di setiap waktunya. Jika hari ini ada teknologi baru, besok akan berganti dan ditemukan teknologi yang lebih baru lagi. Maka dari itu, dibutuhkan produk Smartphone yang dapat membangkitkan emosi yang tepat dalam diri pengguna. Sekarang bagaimana menghasilkan Smartphone yang berbeda dari produk lainnya? Yaitu produk yang customer oriented, user friendly dan dapat mendatangkan kepuasan pada diri penggunanya, produk ini biasanya terdapat pada premium product. Yang mana premium product adalah produk yang sengaja didesain khusus oleh produsen untuk menangkap segmen pasar menengah ke atas dengan menawarkan keistimewaan yang lebih dari produk lainnya. Premium product biasanya memiliki karakteristik di antaranya, memiliki harga yang relatif lebih mahal, well-branded, dan kualitas produk yang lebih baik. 10

Kebutuhan konsumen terhadap premium product ini diawali karena adanya ketidakpuasan konsumen terhadap produk yang sudah ada sehingga konsumen ingin adanya produk yang memiliki kualitas yang lebih baik walau harganya agak mahal. Kesempatan inilah yang diambil oleh para produsen untuk menyediakan premium product yang menawarkan kualitas lebih baik dengan harga yang relatif lebih mahal pula. Premium product akan memberikan keuntungan bagi perusahaan karena memiliki margin yang lebih besar. Meskipun begitu, jika tidak diimbangi dengan adanya perbaikan kualitas dari produk maka dapat merubah persepsi dari konsumen yang dapat mengarah kepada timbulnya ketidakpercayaan konsumen terhadap perusahaan karena premium product juga mengusung image perusahaan. Hal yang menarik dari penggunaan premium product, yaitu adanya persepsi bahwa pemakaian premium product dapat memberikan prestise bagi penggunanya karena konsumen pada dasarnya juga memiliki ego needs, seperti yang dikonsepkan oleh Abraham Maslow. Oleh karena itu, pada masa sekarang konsumen terkadang bersedia membayar secara premium karena adanya persepsi bahwa nilai dari premium product adalah tinggi. Bahkan premium product menurut mindset orang eropa adalah premium product secara total, mulai dari produknya sendiri, kualitas dalam penggunaannya akan dapat menjawab keinginanan selera konsumennya. Demikian juga dengan produk Smartphone yang saat ini penggunaannya semakin mendominasi aktivitas kehidupan kita, ada banyak faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen terhadap produk Smartphone. Keputusan konsumen untuk memilih menggunakan suatu produk dapat dipengaruhi oleh faktor yang melekat pada produk itu sendiri, seperti kualitas, brand, fitur, dan lain-lain. Selain itu, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor psikologis tiap pribadi dalam menerima teknologi baru serta preferensi tiap individu. Karena itu, produk yang dapat diterima tidak hanya produk yang bagus dari sisi produsen dan memiliki teknologi mutakhir, namun juga produk yang memiliki keterikatan emotional dan psikologis dengan penggunanya. Oleh karena itu, perusahaan harus jeli dalam menganalisis apa yang diinginkan penggunanya, karena dalam pemilihan suatu produk sampai keputusan pembelian, konsumen sesungguhnya dipengaruhi oleh emosi dan perasaan. Ekspresi dari emosi dan perasaan ini akan menimbulkan suatu 11

nuansa, kesan, rasa suka, nyaman ketika konsumen memilih suatu produk (Norman, 2004). Dengan kondisi tersebut mereka akan membeli produk jika merasa senang, nyaman, dan sesuai dengan selera yang diinginkan. Menurut Damasio dalam Wahyuning (2011), aspek emosi dipandang menjadi fokus perhatian yang cukup penting mengingat segala tindakan dan pengambilan keputusan manusia tidak bisa dilepaskan dari aspek emosi. Adanya keterlibatan emosi dan perasaan konsumen dalam pemilihan suatu produk sebaiknya menjadi bahan pertimbangan bagi para perancang ketika akan merancang suatu produk. Konsumen akan memilih suatu produk jika kesan yang ingin dirasakan oleh konsumen ada pada produk tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelusuran terhadap emosi dan perasaan yang ingin dirasakan oleh pengguna terhadap suatu produk, yang pada akhirnya akan diimpelentasikan ke dalam suatu konsep rancangan produk (Wahyuning, 2011). Evolusi pengembangan produk telah menghasilkan banyak inovasi, yang membawa produk-produk berkualitas tinggi di pasaran. Tekanan permintaan pasar yang terus meningkat menyebabkan produsen harus mampu menghasilkan produk yang memiliki keunikan dan mampu menarik perhatian pengguna atau pembeli. Secara teoritis, kepuasan pengguna dan aspek teknis sama-sama penting untuk menghasilkan produk yang sukses di pasaran (Norman, 2004). Saat ini, produsen cenderung mengalihkan strategi pengembangan produk dari berorientasi pada aspek teknis produk, menjadi berorientasi pada pengguna, di mana perasaan (psikologis) dan kebutuhan pengguna harus dapat ditangkap untuk kemudian diterjemahkan dalam bentuk aspek teknis yang lebih baik dari sebelumnya (Nagamachi, 2002). Beberapa pendekatan telah dikembangkan untuk mengevaluasi kepuasan pengguna dalam rangka memahami kebutuhan dan keinginan pengguna, seperti Quality Function Deployment (QFD), Conjoint Analysis, dan Voice of Customer (VoC), serta Kansei Engineering (KE). Meskipun metode-metode tersebut memiliki tujuan yang sama untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pengguna, namun Kansei Engineering memiliki perbedaan yang signifikan. QFD, Conjoint Analysis, dan VoC fokus pada keinginan eksplisit pengguna, sementara Kansei 12

Enginering berfokus pada keinginan implisit pengguna yang selanjutnya dikaitkan dengan karakteristik desain produk (Hardiningtyas, 2016). Berbagai penelitian terdahulu yang telah dilakukan dengan menggunakan Metode Kansei Engineering untuk menghasilkan kualitas desain produk yang lebih baik dari sebelumnya: Mamaghani, Rahimian, & Mortezaei menerapkan Kansei Engineering pada kemasan botol saos. Sementara itu Kumar & Kalra menggunakan Kansei Engineering untuk mengevaluasi produk pegangan pintu. Xue, Zang, Ji, & Imaoka menerapkan pada produk fashion. Selain produk kebutuhan harian, Kansei Engineering juga diterapkan untuk mengevaluasi produk dalam ukuran besar seperti furniture dan permesinan. Di Indonesia, Kansei Engineering juga telah dikenal dan diterapkan untuk mengevaluasi produk-produk lokal, seperti souvenir keramik atau batik tulis (Hardiningtyas, 2016). Penelitan dengan Metode Kansei Engineering pertama kali dimulai oleh Profesor Mitsuo Nagamachi, pada tahun 1986, Metode Kansei Engineering ini telah terbukti sukses dalam perancangan Mobil Sport Roadster Mazda Miata. Dengan Kansei Engineering Nagamachi mengarahkan pengembangan suatu produk yang dirancang berdasarkan kebutuhan pelanggan atau customer-oriented. Pada konsep ini, produsen akan menggali keinginan dan kebutuhan pelanggannya. Kemudian mengubahnya menjadi suatu produk yang berdaya guna. Akan tetapi, ketika memilih suatu produk, pelanggan tidak hanya mendasarkan pilihannya pada alasanalasan logis, seperti fungsi produk. Lebih jauh lagi, yaitu emosi dan perasaan ketika melihat, bahkan merasakan produk tersebut kemudian juga menjadi faktor penting dalam memilih produk. Emosi, perasaan, dan keinginan, serta hasrat tersembunyi dalam diri seseorang ini selanjutnya diungkapkan sebagai faktor afektif. Faktor afektif pada suatu produk inilah yang kemudian menjadi fokus perhatian dalam pengembangan produk dengan Metode Kansei Engineering ini. Kansei Engineering merupakan sebuah metode untuk mewujudkan desain produk tertentu berdasarkan eksplorasi secara sistematis dari perasaan dan penginderaan manusia yang meliputi penglihatan, perabaan, penciuman, 13

pendengaran, dan pengecapan (Lokman, 2010). Kansei Engineering merupakan sebuah teknologi yang dapat menggabungkan Kansei ke dalam dunia rekayasa dalam mewujudkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan kata lain, Kansei Engineering adalah teknologi dalam bidang ergonomi yang berorientasi pada pelanggan untuk pengembangan produk termasuk di dalamnya software product. Ilustrasi sederhana dari alur Kansei Engineering dapat dilihat pada Gambar 1.2, yang dimulai dengan proses Kansei Investigation, lalu dilanjutkan dengan Kansei Analysis, sampai diperoleh Product Design (Wicaksono, 2016). Gambar 1.2 Diagram Sederhana Metode Kansei Engineering (Lokman, 2006) Proses desain produk memungkinkan designer untuk memodelkan perasaan (emosi) pelanggan dan kemudian menerjemahkannya ke dalam parameter desain. Desain yang menggunakan pendekatan Kansei Engineering akan memberikan perhatian ke perilaku dari beberapa orang ketika mereka melihat gambar atau obyek. Lalu, mereka mempelajari bagaimana personal preferences mereka terhadap gambar atau objek tersebut. Kemudian, melalui Metode Kansei Engineering akan dapat dipastikan apakah suatu produk atau jasa memenuhi tanggapan emosional yang diinginkan atau tidak. Kansei Engineering menjadi metode untuk menerjemahkan perasaan, emosi, dan impresi seseorang terhadap produk yang diinginkan (Nagamachi, 2011). Kansei Engineering dianggap memiliki keunggulan terhadap metode lain yang serupa karena metode ini memiliki kemampuan untuk menerjemahkan kebutuhan emosional konsumen ke dalam parameter desain yang konkret melalui teknik-teknik tertentu (Nagamachi, 1995). Jika metode Kansei Engineering ini dilakukan secara tepat, akan dihasilkan suatu produk yang tidak hanya berdaya guna, tetapi juga memiliki nilai estetika yang dapat memanjakan Kansei pelanggannya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan emosional konsumen terhadap produk premium Smartphone yang berdasarkan pada Kansei konsumennya menggunakan Metode Kansei Engineering. 14

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana memahami kebutuhan emosional (Kansei) pelanggan produk premium Smartphone dan menerjemahkannya ke dalam faktorfaktor yang mempengaruhi keinginan dan pilihan pengguna? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah memahami kebutuhan emosional (Kansei) pelanggan produk premium Smartphone dan menerjemahkannya ke dalam faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan dan pilihan pengguna. 1.4 Batasan Masalah Penelitian ini memiliki batasan agar tidak terjadi penyimpangan dari tujuan yang diharapkan. Yang menjadi batasan dalam penelitiaan ini adalah 1. Produk premium Smartphone yang digunakan dalam penelitian ini adalah iphone 7 dan Samsung Galaxy S7 Edge. 2. Perancangan produk premium Smartphone ini menggunakan Metode Kansei Engineering Type I: Klasifikasi Kategori. 3. Representasi dari makna Kansei yang dapat diukur hanyalah sebatas yang terlintas di pikiran dan dapat diungkapkan dengan Kansei Words. 15

1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada laporan penelitian bertujuan untuk mengetahui secara umum kerangka isi bab yang ada dalam laporan penelitian. Berikut adalah alur sistematis dari penulisan laporan penelitian ini. BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab landasan teori berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu tentang telepon genggam (handphone) dan Smartphone, konsep emotional design, dan metode Kansei Engineering, serta uji statistic dan analisis faktor. Teori-teori tersebut digunakan sebagai acuan dalam melakukan pemecahan masalah dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metodologi penelitian berisi tentang tahapan sistematis yang dilakukan dalam penelitian, mulai dari pengumpulan dan pengolahan data sampai diperoleh kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan data-data yang telah dikumpulkan dan dilakukan pengolahannya. Pengolahan data berupa uji statistik Analisis Faktor dengan bantuan Software SPSS 24, dari pengolahan data tersebut didapatkan faktorfaktor yang mempengaruhi emosional pengguna dan dapat menjadi pertimbangan dalam perumusan konsep rancangan produk premium Smartphone dengan Metode Kansei Engineering. BAB V ANALISIS Bab ini menjelaskan mengenai analisis terhadap faktor-faktor yang telah didapatkan, analisis mengenai faktor yang menjadi pertimbangan dan analisis terhadap hasil konsep rancangan produk premium Smartphone. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil penelitian dan saran dalam penelitian selanjutnya. 16