III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari pada bulan

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Januari 2015 di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, karena hanya. Kabupaten Blora sedangkan pemeriksaan laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan di Pusat Konservasi Gajah (PKG), Taman

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kecepatan pemusingan berbeda yang diberikan pada sampel dalam. pemeriksaan metode pengendapan dengan sentrifugasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Pemeriksaan cacing parasit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis panelitian yang digunakan adalah analitik, karena akan membahas

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel pada satu saat tertentu (Sastroasmoro, 2011). Cara pengumpulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Sampel Feses Sapi Potong segar dan sludge (100 gram/sampel) 2. Batu bara jenis Subbitumminus dan Bituminus

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Pemeriksaan cacing parasit

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

Prevalensi Trematoda pada Sapi Bali yang Dipelihara Peternak di Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung

PENUNTUN PRAKTIKUM PARASITOLOGI

PENUNTUN PRAKTIKUM MATA KULIAH PARASITOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (potong lintang), dimana pengukuran variabel hanya dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nematoda adalah cacing yang berbentuk panjang, silindris (gilig) tidak

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang Soil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara keberadaan Soil Transmitted Helminths pada tanah halaman. Karangawen, Kabupaten Demak. Sampel diperiksa di

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Perkebunan pisang PT Nusantara Tropical Farm (NTF) terletak di

Prevalensi Trematoda di Sentra Pembibitan Sapi Bali Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang Studi Rehabilitasi Tanah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian bersifat analitik karena akan membandingkan jumlah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

PEMERIKSAAN FESES PADA MANUSIA

III. METODE PENELITIAN. Penentuan Titik sampel. Mengukur Sudut Duduk Daun Pemeliharaan Setiap Klon

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan sampel secara langsung dari lokasi pengamatan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

II. METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari Maret 2016 di Desa Bocor,

III. METODOLOGIPENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium

II. METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang kerjasama

III. BAHAN DAN METODE. dengan Yokohama National University Jepang yang dilaksanakan di Kebun

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Pengadaan dan Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

BAB IV METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Februari 2014 di Pekon

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali pada tanggal 17 Februari 28 Februari 2014.

MATERI DAN METODE. Materi

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas

BAB III MATERI DAN METODE. yang berbeda konsentrasi terhadap total koloni bakteri dan ph susu segar kambing

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian kombinasi tepung kayambang

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian paha yaitu silver side sebanyak 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober Lokasi

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di bulan april - mei tahun 2012, lokasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan. hygiene dan status gizi (Notoatmodjo, 2010).

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN. (BALITTAS) Karangploso Malang pada bulan Maret sampai Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

MATERI DAN METODE. Materi

No Nama Alat Merk/Tipe Kegunaan Tempat 1. Beaker glass Pyrex Tempat membuat media PDA

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Kimia untuk pembuatan ekstrak Myrmecodia pendens Merr. &

Transkripsi:

25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari pada bulan Januari selama satu bulan. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari. Pukul 06:00 07:00 WIB setelah sapi melakukan defikasi. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Parasitologi Balai Veteriner Lampung. 3.2 Gambaran Tempat Penelitian Kecamatan Tanjungsari adalah salah satu kecamatan dari Provinsi Lampung Selatan. Kecamatan ini memiliki luas sekitar 14. 112 Ha yang terbagi beberapa desa, yaitu: Kertosari, Umbul Asem, Wetan Paret, Umbul Jati, Berhen, Umbul Dawong, Umbul Kumi dan Umbul Kupeng. Desa Kertosari merupakan desa terbesar yang ada di Kecamatan Tanjungsari. Desa ini memiliki luas wilayah 2076 Ha yang terbagi menjadi IV RT dan 11 RW. Desa ini berbatasan dengan Desa Malangsari di sebelah Utara. Desa Wonodadi di sebelah Selatan, perkebunan PTPN VII di sebelah Barat dan di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mulyosari. Kondisi geografi dari Desa Kertosari dengan ketinggian tanah dari permukaan laut setinggi 70 M,

26 dengan banyaknya curah hujan 200-300 L/tahun. Suhu udara rata-rata mencapai 30ᵒ C-35ᵒ C. Luas wilayah yang mencapai 2076 Ha berpenduduk sebanyak 8. 478 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 2. 348 KK. Warga desa ini mayoritas berprofesi sebagai petani dan juga peternak, dengan area pertanian seluas 366, 5 Ha dan jumlah binatang ternak sebanyak 233. 834 ekor. Hewan ternak yang banyak dimiliki oleh warga desa Kertosari ini adalah hewan sapi dengan jumlahnya mencapai 250 ekor. Banyaknya jumlah sapi di desa ini, maka dibentuk sebuah tempat penang-karan sapi yang di sebut Banker. Banker ini berfungsi sebagai tempat penitipan sapi warga pada malam hari untuk menjaga keamanan, maka warga secara bergantian bertugas menjaga banker. Desa Kertosari mempunyai area untuk banker sebanyak 3 tempat dengan jumlah sapi mencapai kurang lebih 70 ekor sapi/banker (Profil Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari, 2013). 3.3 Alat Alat yang digunakan adalah sendok plastik, mikroskop cahaya, gelas ukur ukuran 25 ml, penyaring (100 Mesh) timbangan analitik digital, gelas objek, kaca penutup, ose, tabung setrifugasi ukuran 15 ml, sarung tangan, tusuk gigi, kain kasa, pipet, gunting, gelas ukur, masker, kamera, kertas label dan alat tulis. 3.4 Bahan Bahan yang digunakan adalah feses segar dari sapi (Bos indicus) dan larutan NaCl jenuh, kalium bromat dan akuades.

27 3.5 Metode Penelitian Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria sapi yang dipilih mempunya ciri ciri seperti berbadan kurus, tidak aktif berektifitas dan pertumbuhannya terhambat. Pengambilan dan pemeriksaan sampel dilakukan sebanyak dua kali dengan pengulangan setiap satu minggu apabila pada pengambilan dan pemeriksaan pertama tidak ditemukan cacing parasit. Metode pemeriksaan stadium telur menggunakan metode natif (Taylor, 2007) dan Mc Master (Natadisastra, 2009), untuk mengetahui frekuensi kehadiran mengikuti rumus dari Suin (2002). 3.6 Cara Kerja 3.6.1 Pengambilan Sampel Pengambilan feses sapi dilakukan pada pagi hari setelah sapi melakukan defekasi dan keluar dari kandang. Sapi yang diambil fesesnya sejumlah 30 ekor sapi Ongole di Desa Kertosari Dusun 01 RT 01. Berat sampel yang diambil adalah 100 gram, untuk masing-masing matode dan dimasukkan kedalam kantong plastik mengikuti cara yang dilakukan Taylor (2007). Setiap sampel dicampur dengan larutan kalium bromat sebagai pengawet, kemudian diberi keterangan waktu pengambilan sampel dan pemilik Freeman et al (2004). 3.6.2 Persiapan Sampel Sampel feses sapi ongole yang diamati ditimbang sebanyak dua gram untuk masing masing metode. Sampel yang telah ditimbang kemudian

28 disimpan di dalam plastik sampel dan diberi keterangan pada kertas label (Taylor, 2007). 3.6.3 Pembuatan Larutan NaCl Jenuh Akuades sebanyak 600 ml ditambahkan NaCl secara terus menerus hingga NaCl mengendap dan berhenti larut (Dryden, 2005). 3.6.4 Pemeriksaan Langsung (Natif) Akuades diteteskan di atas gelas objek sebanyak dua tetes. Sampel feses diambil menggunakan tusuk gigi dan oleskan di atas gelas objek yang telah ditetesi akuades. Sampel dan akuades dihomogenkan menggunakan tusuk gigi, lalu ditutup dengan kaca penutup dan diperiksa di bawah mikroskop (Taylor, 2007). 3. 6. 5 Pemeriksaan Menggunakan Metode Mc. Master Dua gram sampel dicampurkan dengan 28 ml larutan NaCl jenuh dan dihomogenkan, lalu larutan disaring menggunakan alat penyaring dan dituang ke dalam tabung. Kemudian ditambahkan larutan NaCl jenuh sebanyak 30 ml di atas saringan untuk membilas agar tidak ada telur cacing yang masih menempel di tempat penyaringan. Larutan di homogenkan dengan menggunakan pipet, lalu diletakkan di gelas objek. Larutan didiamkan selama 5 menit dan diperiksa di bawah mikroskop (Natadisastra, 2009).

29 3.6.6 Identifikasi Cacing usus yang ditemukan kemudian diidentifikasi menggunakan kunci identifikasi dan untuk memudahkan pengidentifikasian dibuat fotomikrograf dengan kamera mengikuti cara yang dilakukan Dewi dan Nugraha (2007). 3.7 Analisis Data Frekuensi kehadiran parasit dihitung menggunakan rumus yang mengacu pada referensi Suin (2002) sebagai berikut: Jumlah sampel ditemukan parasit cacing FK = X 100% Jumlah seluruh sampel Keterangan nilai FK: 0-25% : Aksidental (Kehadiran cacing sangat jarang) 5-50% : Assesori ( Kehadiran cacing jarang) 50-75% : Konstan (Kehadiran cacing sedang) 75-100% : Absolut (Kehadiran cacing sering)