PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA KELAS X BERDASARKAN PENELITIAN BAKTERI PENGHASIL ENZIM KITINASE

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Andi Joko Purnomo NIM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN MANUSIA UNTUK SISWA SMA N 1 GAMPING KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

52 Suatu hasil penelitian untuk dapat dijadikan sebagai sumber belajar di sekolah harus melalui tahap tahap berikut ini (Suhardi, 2012: 8-10) : a. Ide

PENYUSUNAN MODUL KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG SEBAGAI ALTERNATIF PENGAYAAN DI SMA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS WEBMATERI PROTOZOA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SISWA KELAS X SMA DI NEGERI 1 SEWON

BAB III METODE PENELITIAN. berupa perangkat pembelajaran atau produk-produk yang terkait dengan kegiatan

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Kata kunci : hasil belajar kognitif, modul sistem reproduksi manusia, sikap spiritual

PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN DALAM PENYUSUNAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS INKUIRI MATERI KULTUR JARINGAN

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN MODUL MERAKIT KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 JOGONALAN

PENDAHULUAN. : Dwi Astuti, Suratsih, M.Si FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PROSES PENYUSUNAN MODUL, KUALITAS MODUL DAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN PISANG UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA

Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 7 Tahun 2016

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suatu hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS OUTDOOR ACTIVITY

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENYUSUNAN MEDIA BELAJAR MANDIRI BERBASIS BLOG SUBMATERI SISTEM SARAF MANUSIA UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN PAKU WANAGAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA DI GUNUNGKIDUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar siswa Kelas X SMA di Gunungkidul.

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN JENIS MAKROALGA DI PANTAI DRINI SEBAGAI BAHAN AJAR KEANEKARAGAMAN HAYATI SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN MODUL MENGGAMBAR PROPORSI DAN MACAM-MACAM BUSANA SESUAI BENTUK TUBUH DAN KESEMPATAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI

Abstrak PENDAHULUAN.

PENYUSUNAN KAMUS ANIMALIA BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER II SMA/MA

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI PERUSHAAN DAGANG

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN JENIS ECHINODERMATA PANTAI DRINI GUNUNGKIDUL BAGI SISWA KELAS X SMA

Atina Nur Faizah, Eko Setyadi Kurniawan, Nurhidayati

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Konsep Disertai Contoh pada Materi Sel untuk Siswa SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN JARINGAN TUMBUHAN BERBASIS HAKIKAT SAINS. Evi Mardiani, Siti Romlah Noerhodijah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM INDERA BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama

Oleh ABSTRACT. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Padang, diperoleh informasi bahwa peserta didik dalam belajar

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN I LEMBAH GUMANTI.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN

ANALISIS BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS X BERDASARKAN RUMUSAN KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

THE DEVELOPMENT MODULE OF PRACTICAL CHEMISTRY BASED PROBLEM BASED LEARNING (PBL) ON THE SUBJECT OF ACID BASES FOR CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL LEVELS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Yesi Wispa¹, Sudirman², Siska Nerita¹

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN AUTOCAD UNTUK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMK N 2 PENGASIH KULON PROGO

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI GEOMETRI UNTUK SISWA KELAS X DI SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL UNTUK PEMBELAJARAN GAMBAR MANUFAKTUR SMK KELAS XI

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA KELAS VIII SEMESTER I UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BAGI MAHASISWA PGSD UAD

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

THE DEVELOPMENT OF NON-EXPERIMENTAL STUDENT WORKSHEET IN NEWTONIAN GRAVITY

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SUMBER ZAT ENERGI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT DENGAN TAMPILAN SITUS WEB DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

Rizza Untsa Nuzulia 1, Pendidikan Biologi, FMIPA, UNY Dr. Slamet Suyanto, M.Ed. 2, Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes.

Transkripsi:

Pengembangan Modul Pengayaan... (Andi Joko Purnomo) 155 PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA KELAS X BERDASARKAN PENELITIAN BAKTERI PENGHASIL ENZIM KITINASE DEVELOPMENT OF ARCHAEBACTERIA AND EUBACTERIA MODULE FOR X CLASS BASED ON CHITINASE ENZYME PRODUCING BACTERIA RESEARCH Oleh: Andi Joko Purnomo, Universitas Negeri Yogyakarta jokomomo121@gmail.com Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi hasil penelitian Bakteri Penghasil Enzim Kitinase dari Guano Kelelawar serta Potensinya dalam Menghambat Kapang Colletotrichum sp. sebagai sumber belajar Biologi dan mengetahui kualitas modul pengayaan materi Archaebacteria dan Eubacteria untuk kelas X SMA berdasarkan penelitian tersebut. Penelitian merupakan penelitian pengembangan dengan modifikasi model ADDIE. Implementasi dilakukan secara terbatas kepada 2 guru biologi dan 10 peserta didik kelas X MAN 1 Yogyakarta, kemudian dilakukan penilaian untuk mengetahui kualitas modul pengayaan. Data nilai kualitas yang diperoleh data kualitatif diolah menjadi skor. Hasil review modul oleh dosen ahli materi menunjukan 78% materi di dalam modul benar sedangkan 22% salah. Hasil review modul oleh dosen ahli media termasuk dalam kategori 50 % sangat baik dan 50% baik, sedangkan menurut guru Biologi termasuk kedalam kategori baik dan menurut siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Keseluruhan hasil menunjukkan bahwa modul pengayaan bakteri kitinase layak digunakan sebagai bahan ajar dalam program pengayaan bagi siswa kelas X SMA Kata kunci: pengembangan, modul pengayaan, bakteri kitinase Abstract This research conducted to knew the potency of Chitinase Enzyme Producing Bacteria from Bat s Guano and It s Potency to Inhibit Colletotrichum sp. finding research became enrichment module as a new source for study Biology and to knew the quality of this Archaebacteria and Eubacteria module for High School Students Grade X. This research is a developmental research using ADDIE model modification. The implemetation of this modul was done to Biology teachers (2 person) and 10 students from High School of MAN 1 Yogyakarta. Data collection then rated to knew the quality of this enrichment module. The data collection was in qualitative form, then processed became score form. The result of this research by material experts showed that 78% material are right and 22% material are false. The appropriateness of module based on media experts showed that 50% are very good and 50% are good. Based on Biology teachers, showed that this module include on good category and from the students it showed on very good category. From all of the results, its showed that Chitinase Producing Bacteria module is suitable as study material on enrichment program for student grade X of Senior High School. Keywords: development, enrichment module, chitinase enzyme producing bacteria PENDAHULUAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Amirin et al, 2011 : 37). Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran. Kondisi pembelajaran yang sering terjadi saat ini adalah guru hanya memberikan program

156 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 3 Tahun 2017 pengayaan bagi peserta didik yang belum tuntas KKM tetapi tidak memberikan program pengayaan bagi peserta didik yang sudah tuntas KKM. Guru memiliki berbagai alasan dengan tidak memberikan program pengayaan, diantaranya kurangnya waktu yang tersedia untuk mengadakan program pengayaan dan masih terbatasnya bahan ajar yang digunakan untuk program pengayaan. Menurut Suryobroto (2002:109-110) tujuan dari kegiatan pengayaan adalah memperdalam ataupun memperluas konsep yang telah dipelajari, menambah beberapa kegiatan yang belum terdapat dalam pelajaran pokok dan memotivasi, menarik dan menantang peserta didik untuk memperoleh pengetahuan tambahan. Dalam proses pembelajaran perlu adanya program pengayaan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan peserta didik. Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Modul juga dapat digunakan sesuai dengan kecepatan belajar peserta didik dengan pengertian tersebut maka modul yang baik memiliki lima karakteristik, yaitu self instruction, self contained, stand alone, adaptive, dan user friendly (Depdikbud, 2008a; Depdikbud, 2008b; Prastowo, 2013). Sehingga modul ini dapat menjadi salah satu sumber belajar untuk dilakukannya program pengayaan. Salah satu materi dalam pembelajaran SMA kelas X adalah materi Archaebacteria dan Eubacteria. Peserta didik kesulitan dalam mengobservasi Archaebacteria dan Eubacteria karena sifatnya yang makroskopis. Di beberapa sekolah sarana dan prasarana kurang mendukung untuk melakukan pengamatan sehingga peserta didik membutuhkan modul untuk mempermudah mempelajari Arcahebacteria dan Eubacteria. Hasil penelitian Isolasi dan karakterisasi bakteri penghasil enzim kitinase dari guano kelelawar serta potensinya dalam menghambat pertumbuhan kapang Colletotrichum sp penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai secara in vitro (Heny Rahmawati, 2015) dapat digunakan untuk menambah pengetahuan peserta didik mengenai materi Archaebacteria dan Eubacteria. Setelah melakukan analisis terhadap hasil penelitian yang dilakukan Heny Rahmawati diperoleh beberapa informasi. Informasi tersebut mengenai karakter bakteri penghasil enzim kitinase, metode penumbuhan, habitat, hasil pertumbuhan bakteri sebagai penghasil enzim kitinase, serta kemampuan bakteri penghasil enzim kitinase dalam menghambat penyakit antraknosa yang disebabkan oleh kapang Colletotrichum sp. Penelitian ini berpotensi untuk dapat dikembangkan menjadi modul pengayaan. Bakteri penghasil enzim kitinase belum termuat dalam buku pembelajaran SMA, sehingga materi ini dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan peserta didik mengenai bakteri penghasil enzim kitinase. Tujuan pengembangan modul untuk membantu guru dalam menyediakan sumber belajar guna memperkaya pengetahuan peserta didik mengenai materi Archaebacteria dan Eubacteria. Modul pengayaan diperuntukan bagi peserta didik kelas X yang telah lulus Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Archaebacteria dan Eubacteria. Modul pengayaan ini dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara

Pengembangan Modul Pengayaan... (Andi Joko Purnomo) 157 andiri dalam memperkaya pengetahuan mengenai media pembelajaran Biologi lainnya yang bakteri penghasil enzim kitinase, sehingga program pengayaan menjadi efektif dan efisien meskipun tanpa didampingi oleh guru. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengambangan atau R&D (Research and Development). Tujuan dari penelitian R&D adalah untuk menghasilkan produk tertentu, menguji keefektivan produk tertentu. Penelitian ini menghasilkan sumber belajar biologi berupa modul pengayaan Archaebacteria dan Eubacteria. Data yang didapatkan dari penelitian tersebut diseleksi untuk disesuaikan dengan KI dan KD biologi materi Archaebacteria dan Eubacteria kelas X. Model pengembangan yang digunakan dalam Pengembangan modul pengayaan ini adalah model ADDIE yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation (Paidi, 2012: 56-58, Dewi, 2004: 418-423). Produk kemudian diuji coba secara terbatas untuk menentukan kualitas modul. Waktu dan Tempat Penelitian Uji coba terbatas modul dilaksanakan pada bulan Deember 2016-Januari2017 di MAN I Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Subjek dan Objek Penelitian Subjek Penelitian terdiri atas: 1. Ahli materi yang ditunjuk sebaga reviewer modul adalah dosen Biologi yang ahli dalam bidang Mikrobiologi dan Enzimologiyang berjumlah 2 orang. 2. Ahli media yang ditunjuk sebagaireviewer modul adalah dosen Biologi yang ahli dalam bidang perancangan/penyusunan modul dan berjumlah 2 orang. 3. Guru mata pelajaran yang ditunjuk untuk memberikan tanggapan mengenai kelayakan modul ini adalah guru mata pelajaran Biologi di MAN 1 Yogyakarta yang berjumlah 2 orang. 4. Siswa yang ditunjuk untuk memberikan tanggapan mengenai kelayakan modul ini adalah siswa kelas X MAN 1 Yogyakarta yang berjumlah 10 orang. Objek penelitian adalah modul pengayaan yang telah disusun. Prosedur Langkah penyusunan bahan ajar berdasarkan model ADDIE: A. Analisis 1. Analisis Potensi Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar. Data hasil penelitian dianalisis sesuai dengan prosedur pemanfaatan hasil penelitian sebagai sumber belajar (Suhardi, 2008: 14) melalui prosedur identifikasi proses dan produk, seleksi dan modifikasi hasil penelitian serta penerapan dan pengembangan hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi. 2. Analisis karakteristik siswa Kondisi siswa yang dianalisis adalah kemampuan awal siswa dan kesanggupan belajar siswa SMA kelas X semester 1. 3. Analisis kompetensi (Analisis kurikulum) Analisis ini dilakukan terhadap kurikulum yang ada dengan mengidentifikasi kompetensi baik Kompetensi Inti maupun Kompetensi Dasar untuk memahami

158 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 3 Tahun 2017 kedalaman dan keluasan kompetensi yang dikembangkan. 4. Analisis instruksional pembelajaran Analisis ini merupakan analisis materi yang akan dimuat di dalam modul beserta indikator-indikator pencapaian pembelajaran yang diharapkan. B. Desain Tahap desain merupakan proses penyusunan dan pengorganisasian materi pembelajaran dari suatu kompetensi atau sub kompetensi menjadi satu kesatuan yang sistematis. Tahap ini meliputi penyusunan kerangka modul, sistematika penulisan modul, intrumen penilaian kelayakan produk dan alat evaluasi C. Pengembangan Tahap pengembangan terdiri atas enam langkah, yaitu: 1. Pra penulisan Tahap ini dilakukan dengan mengkaji hasil penelitian dan referensi yang relevan dengan materi Langkah Isoalasi dan Identifikasi Bakteri Penghasil Enzim Kitinase dan penyusunan modul. 2. Penulisan draft Penyusunan draft dilakukan berdasarkan kerangka yang telah disusun. 3. Penyuntingan 1 Penyuntingan dilakukan oleh dosen yang relevan yaitu dosen ahli materi dan ahli media. 4. Revisi 1 Hasil penilaian dari dosen ahli media dan ahli materi selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk merivisi modul. 5. Uji coba terbatas pada guru dan siswa Uji coba terbatas dilakukan dengan melibatkan guru Biologi dan siwa SMA kelas X. 6. Revisi 2 Hasil evaluasi dari uji coba terbatas yang melibatkan guru Biologi dan siswa digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam modul sehingga akan dihasilkan produk akhir modul. Intrumen 1. Lembar angket kelayakan modul untuk ahli materi, terdiri dari kolom pembenaran konsep-konsep yang disajikan dalam modul. 2. Lembar angket kelayakan modul untuk ahli media, berisi penilaian kelayakan modul ditinjau dari aspek penyajian, keterbacaan, dan kualitas interaksi dengan menggunakan skalalikert. 3. Lembar angket kelayakan modul untuk guru biologi, berisi penilaian modul ditinjau dari aspek kesesuaian dengan Kurikulum 2013, kelengkapan materi, penyajian, keterbacaan, dan kualitas interaksi dengan menggunakan skala likert. Validasi Instrumen Penelitian Validasi instrumen penelitian ini dilakukan dengan mengkonsultasikan instrumen yang telah disusun kepada dosen pembimbing skripsi yang bertindak sebagai ahli (expert judgement) sehingga hasilnya instrumen tersebut dapat dianggap valid dan siap digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Teknik Analisis Data Data hasil validasi dan revisi selanjutnya dianalisis dengan statistika deskripstif. Data hasil

Pengembangan Modul Pengayaan... (Andi Joko Purnomo) 159 penilaian dimuat dalam tabel intrumen penilaian 1. Tahap analisis (analysis) beserta saran/masukan.kemudian data saran/masukan dirangkum dan disimpulkan sehingga dapat dijadikan landasan untuk melakukan revisi setiap komponen dari modul yang telah disusun. Penghitungan presentase tiap kriteria peniliain berdasarkan rumus: Berdasarkan rumus tersebut akan diperoleh presentase masing-masing kriteria yakni sangat baik, baik, kurang, sangat kurang. Kriteria yang memiliki kemunculan paling banyak (modus) atau presentase paling besar maka akan menjadi kesimpulan kelayakan modul pengayaan Isolasi Bakteri Penghasil Enzim Kitinase ini. Modul pengayaan Isolasi Bakteri Penghasil Enzim Kitinaseini dikatakan layak apabila memiliki modus dengan kriteria minimal baik. Data presentase masing-masing kriteria ini kemudian disajikan dalam diagram pie. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Proses pengembangan modul pengayaan pertumbuhan dan peran bakteri kitinolitik mengacu pada metode penelitian R & D (Research and Development). Pengemasan bahan ajar menjadi modul pengayaan berdasarkan modifikasi dari metode ADDIE (Analsys, Design, Development, Implementation and Evaluation). Model ADDIE ini merupakan model pengembangan bahan ajar. Tahapan pengembangan modul hanya sampai pada tahap pengembangan (development) karena adanya keterbatasan waktu pada penelitian ini. Hasil penelitian yang akan dijadikan sebagai sumber belajar, akan dikaji terlebih dahulu mengenai proses dan produk hasil penelitian untuk mengetahui potensi penelitian tersebut. Tahapan analisis ini terdiri atas: a. Analisis Potensi Proses dan Produk sebagai Sumber Belajar Biologi b. Analisis Kompetensi c. Analisis Karakter Peserta Didik d. Analisis Instruksional 2. Tahap Desain Pada tahap ini dilakukan penyusunan kerangka materi dan penyajiannya dalam modul. Tahapan desain terdiri atas: a. Penyusunan Kerangka Modul b. Penentuan Sistematika Pengayaan c. Perancangan Alat Evaluasi 3. Tahap Pengembangan Tahap ini terdiri atas: a. Pra Penulisan b. Penulisan Draft c. Penyuntingan (Review) d. Revisi e. Uji Coba Terbatas f. Evaluasi terhadap Hasil Uji Coba Terbatas dan Revisi Beberapa hasil penyuntingan oleh ahli materi dan ahli media tersaji dalam tabel-tabel berikut ini. Tabel 1. Hasil Review oleh Ahli Materi Presentase kriteria Ahli Materi penilaian aspek kebenaran konsep (%) Benar Salah 1 34 5 2 27 12 Total 61 17 Presentase 78% 22%

160 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 3 Tahun 2017 Jika digambarkan maka: Gambar 1. Diagram Presentase Hasil Review Ahli Materi Tabel 2. Hasil Review oleh Ahli Media Penilaian Kualitas Materi Kelayaka n Penyajian Keterbac aan Kualitas Interaksi Presentase Hasil Review Ahli Materi Rata- rata Dos en 22% Sanga t Baik (4) Baik (3) Presentase Kura ng (2) Kurang (1) 1 8 2 0 0 2 1 9 0 0 f 9 11 0 0 % 45% 55% 0% 0% 1 24 3 0 0 2 7 19 1 0 f 31 22 1 0 57,5 40,7 % 1,8% 0% % % 1 8 1 0 0 2 1 8 0 0 f 9 9 0 0 % 50% 50% 0% 0% 1 4 1 0 0 2 1 4 0 0 f 5 5 0 0 % 50% 50% 0% 0% 50,63 % Jika digambarkan maka: 78% 48,92 % 0,45 % Presentase Penilaian Ahli Media 0.45% 0.00% 48.92% 50.63% baik 0 % Gambar 2. Diagram Presentase Hasil Review Ahli Media Baik Kurang kurang Benar Salah Modul hasil revisi kemudian diuji cobakan secara terbatas kepada 2 guru Biologi dan 10 siswa kelas X MAN 1 Yogyakarta. Uji coba terbatas ini dilakukan untuk mendapatkan penilain kelayakan modul oleh guru Biologi dan tanggapan siswa kelas X. Hasil dari uji coba terbatas adalah sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Penilaian Kelayakan Modul Oleh Penilaian Kualitas Materi Kelayaka n Penyajian Keterbac aan Kualitas Interaksi Guru Biologi Guru Baik (4) Baik (3) Presentase Kurang (2) Kurang (1) 1 7 3 0 0 2 0 9 1 0 f 7 12 1 0 % 35% 60% 5% 0% 1 20 7 0 0 2 0 26 1 0 f 20 33 1 0 % 37% 61,1% 1,9% 0% 1 3 6 0 0 2 0 9 0 0 f 3 15 0 0 % 16,7% 83,3% 0% 0% 1 4 1 0 0 2 0 5 0 0 f 4 6 0 0 % 40% 60% 0% 0% Tabel 4. Hasil Penilaian Kelayakan Modul Oleh Peserta Didik Penilaian Kelayakan Isi Keterbacaan Penyajian Kegrafisan Rata Rata Presentase Setuju (%) Presentase kriteria penilaian (%) Setuju (%) Tidak Setuju (%) Tidak Setuju (%) 56,2 42,4 1,4 0 32 56 12 0 50 42 8 0 55,6 33,3 11,1 0 48,45 43,43 8,12 0 Berikut ini adalah evaluasi yang dilakukan dari beberapa masukan yang telah diseleksi dan disesuaiakan dengan modul pengayaan:

Pengembangan Modul Pengayaan... (Andi Joko Purnomo) 161 Tabel 5. Evaluasi dan Tanggapan terhadap Isi pengasaan secara tuntas (masteri) (3) tujuan, Modul Oleh Guru Biologi dan Peserta Didik (4) motivasi, (5) fleksibilitas, (6) No Masukan Evaluasi menimbulkan kerjasama (Nasution, 2010 1 Guru Memberikan Memberikan keterangan pada keterangan berupa gambar 2.15 zona hambat bakteri pada kapang 2 Tulisan keterangan Memperkecil dan gambar huruf mencetak tebal huruf :206-207). Semua peserta didik dapat mencapai standar kompetensi yang ditentukan, namun diperkecil dan pada keterangan waktu untuk mencapai ketuntasan ini yang dicetak tebal gambar 3 Menyamakan spasi Menseragamkan berbeda- beda pada setiap anak. Dalam pada daftar isi, daftar spasi pada daftar isi, tabel dan daftar tabel daftar gambar, dan proses belajar setiap peserta didik melakukan dengan isi materi daftar tabel sesuai dengan kemampuan dan kecepatan masing 4 Diperlukan quiz atau evaluasi tentang alat dan bahan yang diperlukan dalam mengkultur bakteri kitinolitik 5 Penyusunan daftar pustaka dirapikan 6 Penambahan istilah pada glosarium 1 Siswa Desain modul kurang berkaitan dengan isi modul seperti instrumen untuk kultur bakteri 2 Ukuran buku terlalu besar, sehingga kurang nyaman untuk dibaca atau dibawa 3 Banyak bagian kosong pada halaman buku, sehingga terkesan kurang rapi dengan isi Menambahkan quiz atau evaluasi tentang alat dan bahan untuk kultur bakteri kitinolitik Merapikan penulisan daftar pustaka Menambahkan istilah yang belum tercantumkan pada glosarium Modul pengayaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peserta didik untuk dapat mengembangkan pengetahuannya mengenai bakteri kitinolitik dan perannya. Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan belajar mandiri dengan kecepatan belajar dan cara belajar masing-masing. Keuntungan pembelajaran dengan menggunakan modul yang telah disusun dalam penelitian ini antara lain: (1) memberikan balikan (feedback), (2) masing. Dengan adanya modul pengayaan ini peserta didik dapat menggali informasi selain dari guru, yaitu dengan memnggunakan informasi hasil penelitian yang diangkat sebagai sumber belajar. Peserta didik harus aktif dan kreatif dalam memperoleh informasi mengenai pembelajaran biologi secara mandiri. Peserta didik dalam mengerjakan tugas tugas yang ada pada modul digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses sains dalam memprediksi, mengintepretasi data hasil penelitian, membaca grafik pertumbuhan bakteri, melengkapi bagan teknik aseptik dan menyimpulkan hasil penelitian. Dengan belajar menggunakan modul pengayaan ini siswa dapat menemukan fakta dan konsep mengenai pertumbuhan bakteri penghasil enzim kitinolitik dan potensinya dalam menghambat pertumbuhan kapang Colletotrichum sp. Materi yang diangkat dari hasil penelitian ini lebih luas dan mendalam, sehingga tidak dapat digunakan untuk semua peserta didik. Peruntukan dari materi yang ada pada modul pengayaan ini adalah peserta

162 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 3 Tahun 2017 didik yang telah lulus KKM materi Archaebacteria dan Eubacteria. Materi ini disajikan dalam modul untuk program pengayaan. Modul pengayaan ini diharapkan dapat membantu guru dalam menyediakan bahan ajar bagi peserta didik yang telah lulus KKM sehingga kompetensi peserta didik tersebut semakin bertambah. Walaupun modul ini secara umum dinilai sangat baik oleh guru dan peserta didik, namun pada prosedur penelitian yang masih perlu adanya penyederhanaan. Penyederhanaan ini diharapkan agar siswa lebih mudah memahami prosedur penelitian. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil pembahasan terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1. Berdasarkan analisis proses dan produk hasil penelitian, Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Penghasil Enzim Kitinase dari Guano Kelelawar serta Potensinya dalam Menghambat Pertumbuhan Kapang Colletotrichum sp Penyebab Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai secara In Vitro berpotensi untuk dijadikan modul pengayaan materi Archaebacteria dan Eubacteria untuk kelas X SMA. Hal ini berdasarkan kesesuaian hasil penelitian dengan persyaratan sumber belajar biologi yaitu kejelasan ketersediaan potensi objek dan permasalahan, sasaran materi dan peruntukan, informasi yang diungkap, pedoman eksplosari dan perolehan yang diharapkan. 2. Hasil review dosen ahli materi menunjukan 78% materi di dalam modul benar sedangkan 22% materi salah dan sudah diperbaiki berdasarkan saran dari ahli materi. Hasil review modul pengayaan menurut dosen ahli media termasuk dalam kategori 50 % sangat baik dan 50% baik, sedangkan penilaian modul menurut guru Biologi termasuk kedalam kategori baik dan menurut siswa termasuk kedalam kategori sangat baik. Keseluruhan hasil penilaian menunjukkan bahwa modul pengayaan bakteri kitinase layak digunakan sebagai bahan ajar dalam program pengayaan bagi siswa kelas X SMA. Saran 1. Bagi Guru Guru dapat menyusun modul pengayaan untuk program pengayaan, dengan mengangkat masalah kongkrit hasil penelitian biologi. 2. Bagi Peserta Didik Siswa dapat belajar mandiri secara aktif untuk mengembangkan dan memperdalam materi biologi tentang materi Archaebacteria dan Eubacteria. 3. Bagi Peneliti lain a. Mengembangkan modul pengayaan untuk meningkatkan kemampuan afektif dan psikomotor peserta didik. b. Melakukan implementasi lebih luas dengan beberapa sekolah untuk penyempurnaan modul pengayaan. Sehingga modul ini dapat digunakan oleh khalayak yang lebih luas. c. Melakukan evaluasi modul pengayaan dengan meminta masukan kepada beberapa penulis buku.

Pengembangan Modul Pengayaan... (Andi Joko Purnomo) 163 DAFTAR PUSTAKA Amirin, Tatang M. (2011). Pokok-pokok Teori Sistem. PT. Raja Granfindo Persada. Jakarta Depdikbud. (2008a). UU Sistem Pendidikan Nasional. RI. Jakarta. (2008b). Teknik Peyusunan Modul. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Nasution. (2010). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Paidi. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Biologi (MPPB). Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY. Padmo, Dewi. (2004). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi. Prastowo, A. (2013). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Rahmawati, Heny. (2015). Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Penghasil Enzim Kitinase dari Guano Kelelawar dan Potensinya dalam Menghambat Pertumbuhan Kapang Colletotrichum sp. Penyebab Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai secara In Vitro. UNY: SKRIPSI Suhardi. (2012). Pengembangan Sumber Belajar Biologi. Yogyakarta: UNY Press Suryobroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta