BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. kematian tiap hari di seluruh dunia. Berdasarkan laporan POLRI, angka

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan pesat teknologi yang terjadi saat ini telah. memberi banyak kenyamanan dan kemudahan bagi kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, Laju pertumbuhan penduduk dan

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Sleman merupakan salah satu daerah administrasi yang luas dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ini menyebabkan kepadatan arus Lalu Lintas yang terjadi pada jam jam

BAB III LANDASAN TEORI. diangkut selalu bertambah seperti pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

BAB III LANDASAN TEORI. hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan bahkan sering sampai

BAB I PENDAHULUAN. orang meninggal dunia setiap tahun nya dan lebih dari 50 jt jiwa mengalami luka luka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi sumber kecelakaan. (EC.,1996) kecelakaan di jalan raya penyebab

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

BAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang

KUESIONER. Identitas Responden

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNA JALAN DALAM MEMATUHI PERATURAN DI KAWASAN TERTIB LALU LINTAS PROPOSAL

BAB II TIXJAUAX PUSTAKA. Sekarang ini pola arus lalu lintas jalan raya di Yogyakarta umumnya

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian

BAB I PENDAHULUAN. kota yang memiliki predikat sebagai kota pelajar telah mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak bersamaan. Persimpangan pun menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dengan ruas jalan lain, yang disebut persimpangan. Jalan Letnan Jendral M. T. Haryono, Jalan Serangan Umum 1 Maret (Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengguna jalan itu bukan hanya satu, dua atau tiga orang. Belasan,

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur. Untuk menunjang pembangunan tersebut, salah satu

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkendara yang aman sangat diperlukan di dalam berlalu lintas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. banyak menyita perhatian masyarakat dan menjadi masalah yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. instansi swasta, pemerintahan, pendidikkan, dan perbelanjaan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak yang

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR

ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha. Tahun Mobil Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. transportasi pribadi khususnya sepeda motor guna mempercepat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Transportasi merupakan bagian terpenting dari kehidupan sehari-hari, namun masih mengalami berbagai

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Tanjakan Ale Ale Padang Bulan, Jayapura, dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pembelian kendaraan bermotor yang tinggi. motor meningkat setiap tahunnya di berbagai daerah.

I. PENDAHULUAN. menjembatani kesenjangan dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar wilayah,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 13

BAB 1 PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Lalu lintas dan angkutan jalan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat, sebaliknya peningkatan taraf

BAB 3 PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasar AASHTO 2001 dalam Khisty and Kent, persimpangan jalan dapat didefinisikan sebagai daerah umum di

PERILAKU PENGGUNA SEPEDA MOTOR DALAM MENGUTAMAKAN KESELAMATAN BERLALU LINTAS

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

operasi simpang yang umum diterapkan adalah dengan menggunakan sinyal lalu

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

BUKU MONITORING KESEHATAN PENGEMUDI

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan kepemilikan kendaraan makin meningkat, pada gilirannya. berdampak pada kecelakaan yang terjadi cenderung meningkat.

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN PADA ZONA SELAMAT SEKOLAH DI YOGYAKARTA. Jaya Yogyakarta. Atma Jaya Yogyakarta ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pemilikkan kendaraan, perluasan kota serta peningkatan aktivitas

Pengertian Lalu Lintas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan lalu lintas yang terjadi di kota Bandung dari hari ke hari

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Lokasi kejadian kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan Yogya-Magelang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepentingan yang segara diselesaikan oleh individu, sehingga seseorang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Kecelakaan. 1. Jumlah kecelakaan dan jumlah korban kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. Bajo, kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Perkembangan yang. sektor, salah satunya yang sangat pesat ialah pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bertambah banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN. hampir terjadi diberbagai daerah terutama di kota-kota besar. Kondisi semacam

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu hal pokok untuk perkembangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dengan mudah. Hal ini berpengaruh terhadap pergeseran kebutuhan manusia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan berkendara merupakan salah satu masalah yang selalu mendapatkan perhatian serius di setiap negara. Pencanangan Hari Keselamatan Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan bentuk perhatian khusus tentang masalah keselamatan transportasi jalan. Dengan mengusung tema Road Safety is No Accident, membuktikan bahwa tingkat kecelakaan di jalan raya tetap membutuhkan perhatian serius. Penyebab kecelakaan tertinggi diakibatkan oleh perilaku pengemudi kendaraan bermotor, selain itu penyebab lainnya adalah kendaraan, kondisi geometrik jalan dan faktor cuaca (www.wikipedia.org, diakses Mei 2013). Banyak hal telah diupayakan untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya, peraturan dan rambu rambu diterapkan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Pesan layanan masyarakat berupa iklan ataupun papan reklame juga menjadi media untuk menyampaikan pesan keselamatan dan kepatuhan berlalu lintas di jalan raya. Namun yang terjadi di jalan raya adalah masih ditemukan pengemudi kendaraan bermotor yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas dan cenderung membahayakan dirinya sendiri dan pengguna jalan lain. Beberapa pelanggaran terhadap peraturan yang kerap dilakukan oleh pengemudi kendaraan bermotor di jalan raya adalah pelanggaran batas kecepatan, pengemudi sepeda motor tidak memakai pelindung kepala (helm), pengemudi 1

2 sepeda motor tidak menyalakan lampu utama pada siang hari dan mengabaikan penggunaan sabuk pengaman bagi pengemudi kendaraan roda empat. Tidak memprioritaskan pejalan kaki yang menyeberang jalan oleh pengemudi kendaraan bermotor juga merupakan bentuk pelanggaran yang kerap terlihat di jalan raya. Jalan Kaliurang merupakan jalan yang berada dalam wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalan ini merupakan jalan kolektor yang menghubungkan arus lalu lintas dari beberapa kawasan padat penduduk di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Kawasan yang dilintasi oleh ruas jalan ini merupakan kawasan kawasan padat penduduk, baik tempat usaha, sekolah, universitas, daerah hunian, kantor dan lain lain. Pada ruas Jalan Kaliurang, terdapat dua pasar yang lokasinya tepat berada di pinggir ruas jalan. Pasar yang pertama bernama pasar Kolombo yang berada di kilometer 6 dan pasar Gentan yang berada di kilometer 9,5. Kedua pasar ini merupakan pasar tradisional dengan tingkat aktifitas yang tinggi. Kegiatan di kedua pasar ini dimulai sejak dinihari hingga menjelang sore hari. Pada jam jam sibuk, aktifitas pengguna jalan di ruas jalan Kaliurang yang melintasi area pasar sangat padat. Volume arus kendaraan yang melintas cukup tinggi berpadu dengan aktifitas keluar masuk pengungunjung pasar. Di lokasi inilah sering terlihat perilaku pengemudi yang melanggar peraturan dan cenderung membahayakan keselamatan pengemudi itu sendiri dan pengguna jalan lain. Hal inilah yang akhirnya menjadi dasar dilakukannya penelitian di area ini. Pengamatan terhadap perilaku pengemudi kendaraan bermotor saat melintasi titik keramaian seperti pasar Kolombo dan pasar Gentan dalam hal ini adalah

3 kecepatan mengemudikan kendaraan, kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas dan respon terhadap pejalan kaki patut diamati. Dengan adanya pengamatan ini diharapkan mampu menjadi dasar untuk melaksanakan manajemen lalu lintas yang lebih baik di lokasi tersebut. 1.2. Perumusan Masalah Permasalahan yang akan diamati dalam penelitian ini adalah perilaku pengemudi kendaraan bermotor saat melintasi titik keramaian yaitu pasar Kolombo dan pasar Gentan di ruas Jalan Kaliurang, perilaku yang dimaksud dalam hal ini adalah : 1. kecepatan mengemudikan kendaraan, 2. kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas,dan 3. respon terhadap pejalan kaki. Kelayakan rambu rambu dan atribut pendukung lalu lintas yang ada di area pengamatan juga akan diamati sebagai data pendukung dalam penelitian ini. 1.3. Keaslian Tugas Akhir Penelitian mengenai kecepatan kendaraan memang sudah ada sebelumnya, karya ilmiah yang membahas kecepatan di antaranya adalah Tugas Akhir Sarjana Strata Satu Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang berjudul Analisis Pengaruh Rambu Batas Kecepatan Terhadap Tingkat Kecepatan Kendaraan (Suwanto, 2007). Dalam karya ilmiah ini dilakukan penelitian tentang kecepatan kendaraan dan reaksi pengendara dengan adanya rambu batas kecepatan di jalan. Kemudian

4 ada karya tulis lainnya yang berjudul Perilaku Agresif Menyebabkan Resiko Kecelakaan Saat Mengemudi (Lulie dkk, 2005). Penelitian dalam karya tulis ini adalah hubungan perilaku agresif pengendara sepeda motor terhadap resiko kecelakaan di jalan raya. Tugas akhir yang berjudul Analisis Perilaku Pengemudi Kendaraan Bermotor Saat Melintasi Titik Keramaian merupakan karya tulis yang menempatkan dua karya tulis yang disebutkan di atas sebagai referensi. Penelitian ini juga mengamati kecepatan kendaraan yang dikemudikan pengemudi kendaraan bermotor dan perilaku pengendara itu sendiri terhadap area keramaian yang akan dilewatinya. Penelitian tentang kecepatan dan perilaku pengendara di lokasi ruas Jalan Kaliurang km 6 di depan area pasar Kolombo dan ruas jalan Kaliurang km 9 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta belum pernah dilakukan sebelumnya. 1.4. Batasan Masalah Permasalahan akan dibatasi sebagai berikut : 1. lokasi penelitian adalah ruas jalan yang melintasi area depan pasar Kolombo Sleman, Yogyakarta yaitu Jalan Kaliurang km 6, dan ruas jalan yang melintasi area depan pasar Gentan Sleman, Yogyakarta yaitu Jalan Kaliurang km 9, 2. penelitian yang dilakukan adalah mengamati perilaku pengemudi kendaraan bermotor antara lain : a. kecepatan dalam mengemudikan kendaraan, b. pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas, yaitu :

5 1) penggunaan helm berstandar SNI bagi pengemudi sepeda motor, 2) menyalakan lampu utama bagi sepeda motor, 3) menggunakan sabuk pengaman bagi pengemudi roda empat atau lebih, c. respon terhadap pejalan kaki yang menyeberang jalan, 3. pengemudi yang diamati hanya pengemudi kendaraan yang melintas lurus dari arah utara menuju selatan dan pengemudi dari arah selatan ke utara yang tidak memutar, berbelok ataupun berhenti/parkir dalam waktu yang lama di area pengamatan, 4. total panjang ruas jalan yang yang akan menjadi area pengamatan adalah sepanjang 200 meter, dimulai dari titik di depan pintu masuk pasar ke utara sepanjang 100 meter untuk jalur arah utara ke selatan dan dari titik di depan pintu masuk pasar ke selatan sepanjang 100 meter untuk jalur arah selatan ke utara, 5. mengamati keberadaan dan kelayakan rambu rambu dan petunjuk lalu lintas yang ada di area pengamatan sebagai data pendukung pengamatan. 1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. mengidentifikasi kondisi lokasi kelayakan rambu rambu dan petunjuk lalu lintas yang ada di sekitar area pengamatan,

6 2. menganalisis kecepatan kendaraan dan perilaku pengemudi kendaraan tersebut ketika melintasi area keramaian yaitu pasar Kolombo jalan Kaliurang km. 6 dan pasar Gentan jalan Kaliurang km. 9 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 3. menganalisis sebab sebab terjadinya pelanggaran dan potensi yang terjadi melalui pengamatan perilaku pengemudi ketika melintasi titik keramaian, 4. memberi solusi solusi sehubungan dengan hasil pengamatan apabila diperlukan dengan tujuan untuk manajemen lalu lintas dan keselamatan berkendara yang lebih baik. 1.6. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang pertama adalah ruas Jalan Kaliurang kilometer 6 yang melintasi bagian depan pasar Kolombo kecamatan Ngaglik, kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta seperti yang terlihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2. Lokasi penelitian yang kedua adalah ruas jalan Kaliurang kilometer 9 yang melintasi bagian depan pasar Gentan kecamatan Ngaglik, kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta seperti yang terlihat pada Gambar 1.3 dan Gambar 1.4.

7 Gambar 1.1. Foto satelit lokasi penelitian pasar Kolombo sumber : google maps

8 Gambar 1.2. Peta lokasi penelitian pasar Kolombo sumber : google maps

9 Gambar 1.3. Foto satelit lokasi penelitian pasar Gentan sumber : google maps

10 Gambar 1.4. Peta lokasi penelitian pasar Gentan sumber : google maps