PEMETAAN KONDISI FISIK JALAN DAN DRAINASE ZONA-2 KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE KOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENYUSUNAN DATABASE JARINGAN JALAN KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE

PEMETAAN JARINGAN DRAINASE BERBASIS QUANTUM GIS OPEN SOURCE DI KOTA MAKASSAR

Oleh Peserta PKL beranggotakan : Mokhammad Ali Imron Jamaal Wira Prasaja Candra Mukti Wijaya Ilham Mashudi. Dosen Pembimbing : Anita, S.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM

BAB 1 PENDAHULUAN. memarkirkan mobilnya di tempat-tempat perparkiran yang cukup sibuk seperti

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

1.1. Latar Belakang. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Isu-isu strategis

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT KALIWUNGU KENDAL TAHUN 2028 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

MONITORING KONDISI JALAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN JALAN KOTA DEPOK

Taman edukasi profesi dan Rekreasi anak medan

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis

OTOMATISASI SISTEM REKOMENDASI LAYANAN KESEHATAN UNTUK BEROBAT BERBASIS WEBGIS

APLIKASI GIS UNTUK PEMETAAN POLA ALIRAN AIR TANAH DI KAWASAN BOROBUDUR

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS Standard Operating Procedures tentang Pengelolaan Data Batas Wilayah

2. Android Google Maps Android API v2 3. Proses Bisnis Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan kabupaten Malang

Expert. Jurnal Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi ISSN Volume 06, Nomor 02, Desember 2016

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MONITORING BANDWIDTH INTRANET DI PUSPIPTEK-BPPT

SISTEM KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH DENGAN ANALISA WILAYAH LUMBUNG PANGAN BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

system) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

TUGAS AKHIR RG

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN. dampak bermunculannya banyak developer game di negara-negara tersebut.

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

BAB I. I.1.Latar Belakang PENDAHULUAN

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Desain Software. Arna Fariza PENS. Rekayasa Perangkat Lunak. Materi. Apakah desain software itu? Apakah modularisasi itu? Model

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI LAPORAN PRAKTIKUM 7 BUFFER

PENERAPAN SISTEM INFORMASI UNTUK MANAJEMEN DATA MINERAL

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Geographic Information System (GIS) Arna Fariza TI PENS. Apakah GIS itu?

A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN

Implementasi Algoritma Dijkstra pada Peta Spasial

ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas

Tujuan. Pengenalan SIG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Bohal K. Simorangkir UTSU Agustus 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemodelan Penyebaran Polutan di DPS Waduk Sutami Dan Penyusunan Sistem Informasi Monitoring Kualitas Air (SIMKUA) Pendahuluan

Lahan 3.1. Kondisi Peruntukan. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman. Tabel 3.1. Kondisi Peruntukan Lahan Kawasan Prioritas Kelurahan Tenilo

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut. Berkembangnya teknologi informasi dan komputer

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

Konsep Sistem Informasi Manajemen

1.2 TUJUAN PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM SIDOARJO on HANDS (SOH) UNTUK MENDUKUNG PROMOSI POTENSI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

17.2 Pengertian Informasi Geografis

BAB I PENDAHULUAN I.1.

SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh : Djunijanto

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Polusi maupun efek rumah kaca yang meningkat yang tidak disertai. lama semakin meninggi, sehingga hal tersebut merusak

C. Prosedur Pelaksanaan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang I.2 Maksud dan Tujuan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SILABUS. Sifat: Pendukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3.

Pengenalan Sistem Informasi Geografis

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah uang. Salah satu yang menunjang aktivitas manusia adalah alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penentuan Lokasi Rumah Pompa Kota Surabaya Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process(AHP)

Proposal. PT. Lexion Indonesia. Aplikasi GIS Database Saluran Air Hal. 0

Perancangan Sistem Informasi Geografis Sebaran Calon Legislatif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003

SISTEM PEMASUKAN DATA. A. Data masukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem Informasi Geografi (SIG) atau yang lebih dikenal dalam bahasa inggris

SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD TAUFIQ

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

BAB 2 Sistem Utilitas Distribusi Jaringan Listrik

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... iii BAB I PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Definisi GIS... 2

Tujuan. Data dan SIG. Arna fariza. Mengerti data dan informasi Mengerti tentang sistem informasi geografis 3/8/2016

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari )

PERTEMUAN. Modul I/O. 1. Komponen-komponen Komputer SEPERTI : CENTRAL PROCESSING UNIT MEMORY. memory

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO

Transkripsi:

PEMETAAN KONDISI FISIK JALAN DAN DRAINASE ZONA-2 KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE KOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN Syafruddin Rauf Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jln. Perintis Kemerdekaan Km. 10 KampusTamalanrea, Makassar 90245, Sul-Sel Tel: (0411)-587636 dan Fax: (0411)-580505 N. Anggta HPJI: e-mail: syafrauf@yah.c.id Achmad Zubair Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jln. Perintis Kemerdekaan Km. 10 KampusTamalanrea, Makassar 90245, Sul-Sel Tel: (0411)-587636 dan Fax: (0411)-580505 N. Anggta HPJI:. e-mail: achmad.zubair@gmail.cm Lawalenna Samang Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jln. Perintis Kemerdekaan Km. 10 KampusTamalanrea, Makassar 90245, Sul-Sel Tel: (0411)-587636 dan Fax: (0411)-580505 N. Anggta HPJI: B-0847 e-mail: samang_l@yah.cm ABSTRAK Hampir setiap layanan tritas lkal menawarkan dan memiliki unsur gegrafis. Dengan demikian, memiliki akses cepat dan akurat untuk infrmasi gegrafis dapat membantu mempercepat peningkatan pelayanan bagi masyarakat. Penggunaan Sistem Infrmasi Gegrafis (GIS) sekarang ini sudah menjadi keharusan akibat makin kmpleksnya permasalahan yang ada. Dan memerlukan penanganan yang cepat pula. Banyak bidang yang dapat diterapkan dengan aplikasi Sistem Infrmasi gegrafis, salah satunya adalah dalam bidang jalan dan drainase. Makalah ini membahas mengenai pemetaan kndisi fisik jalan dan drainasi dengan menggunakan prgram Quantum GIS pensurce (QGIS). Prgram qgis sudah banyak digunakan didalam banyak bidang, khususnya bidang transprtasi. Dengan penggunaan prgram tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah pengadaan prgram gis yang berlisensi.yang harganya cukup mahal.. Kata Kunci: Pemetaan, jalan, drainase, zna, Quantum GIS pensurce. 1. PENDAHULUAN Hampir setiap layanan tritas lkal menawarkan dan memiliki unsur gegrafis. Dengan demikian, memiliki akses cepat dan akurat untuk infrmasi gegrafis dapat membantu mempercepat peningkatan pelayanan bagi masyarakat. Penggunaan Sistem Infrmasi Gegrafis (GIS) sekarang ini sudah menjadi keharusan akibat makin kmpleksnya permasalahan yang ada. Dan memerlukan penanganan yang cepat pula. Banyak bidang yang dapat diterapkan dengan aplikasi Sistem Infrmasi gegrafis, salah satunya adalah dalam bidang jalan dan drainase. Makalah ini membahas mengenai pemetaan kndisi fisik jalan dan drainasi dengan menggunakan prgram Quantum GIS pensurce (QGIS). Prgram qgis sudah banyak digunakan didalam banyak bidang, khususnya bidang transprtasi. Dengan penggunaan prgram tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah pengadaan prgram gis yang berlisensi.yang harganya cukup mahal. GIS telah menjadi alat penting dalam menganalisis dan menyajikan data dan peta dari berbagai sumber untuk lebih memahami permasalahan yang menyangkut masalah 1

teknis jalan dan kndisi drainase dan yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat. Dengan perangkat gis dapat meprediksi daerah rawan banjir maupun pengaruh kndisi jalan terhadap kemacetan arus lalulintas. Dengan gis dapat digunakan untuk membuat pangkalan data menyangkut jaringan jalan dan utilitasnya seperti lkasi jembatan, grnggrng, lkasi jalur pedestrian, lampu jalan dan semua utilitas yang menyangkut gespatial. Pengellaan infrmasi spasial telah menjadi lebih mudah dilakukan dengan makin berkembangnya penggunaan aplikasi GIS. Aplikasi GIS sekarang ini berkembang dan diaplikasikan di berbagai bidang ilmu. Dengan pertumbuhan ekspnensial dari internet dan penyebaran teknlgi multimedia seperti internet dan Handphne. GIS menyediakan sarana yang efektif untuk manajemen jaringan jalan dan system drainase perktaan. Para management system jaringan drainase perktaan memungkinkan untuk menggunakan aplikasi GIS didalam manajemen jaringan drainase yang memungkinkan terintegrasi ke platfrm sub-sistem (seperti sistem pemantauan, design dan sistem perencanaan, dll), dikmbinasikan dengan perangkat survey GPS. Makalah ini memberikan gambaran mengenai penggunaan aplikasi Quantum gis pen surce dalam bidang transprtasi khususnya jaringan jalan dan drainase yang ada di zna 2 (dua) Kta Makassar. Adapun tujuan dari makalah ini adalah: a). melakukan Pemetaan jaringan jalan dan system drainase dan b). menganalisis kndisi eksisting jaringan jalan dan kndisi saluran drainase yang berhubungan dengan tingkat endapan yang terjadi. 2. LANDASAN KONSEPSIONAL Sistem Infrmasi Gegrafis (SIG) adalah teknlgi baru yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis dan mentransfer data kebumian. Menurut Burrugh (Dulbahri, 1996), sistem infrmasi gegrafis adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mendapatkan kembali, mentransfrmasi, dan menayangkan kembali data keruangan dari dunia nyata untuk tujuan tertentu. Dengan kata lain, SIG adalah suatu sistem berbasis kmputer yang dapat menglah dan menginfrmasikan unsur alam dan unsur buatan yang bergereferensi. Unsur bergereferensi artinya unsur tersebut mempunyai acuan psisi tertentu dimuka bumi. SIG mempunyai kemampuan untuk menglah data grafis, nn-grafis secara terpadu. Agar supaya knsep SIG dapat terwujud, maka diperlukan 5 kmpnen, yaitu sumber daya manusia, data, perangkat lunak, perangkat keras dan manajemen. Kelima kmpnen tersebut saling terkait satu dengan lainnya (Dulbahri, 1996). Penerapan sistem infrmasi gegrafis sudah berkembang untuk berbagai bidang, antara lain : (1). Pemetaan kadaster, (2). Pemetaan jalan raya, (3). Perencanaan kta dan wilayah, (4). Pemilihan rute jalan raya, jalur pipa, dan jalur transmisi, (5). Bidang teknik sipil, (6). Bidang kesehatan, (7). Prses kartgrafi. Keunggulan SIG terletak pada kemampuannya memadukan data untuk memperleh infrmasi baru berdasarkan data base yang sudah ada, dan analisis keruangan serta integrasi. data vektr, raster, dan data atribut. Kmpnen-kmpnen Sistem Infrmasi (SIG) Secara umum Sistem Infrmasi Gegrafis (GIS) memiliki 5 (lima) kmpnen utama yang satu sama lain sangat mempengaruhi keberhasilan penerapan sistem tersebut dalam segala keperluan, termasuk untuk keperluan pengembangan pada Sistem database drainase. Pada gambar 3.1 ditunjukkan kmpnenkmpnen tersebut dan 2

hubungannya satu dengan yang lain. Terlihat dengan jelas bahwa kelima kmpnen tersebut adalah Data, Methds (metde), Peple (sumber daya manusia), Hardware (perangkat keras system kmputer), dan Sftware (perangkat lunak). Sistem infrmasi meliputi sftware, hardware dan data. Sftware merupakan perangkat lunak dalam kmputer untuk menglah data yang berasal dari perangkat keras (hardware), Peta merupakan representasi grafik dari elemen gegrafi yang terdistribusi menurut keruangan, dinamakan juga feature peta (map feature). Feature peta ini disajikan dengan sekumpulan elemen grafik seperti titik, garis dan area. Peta menyampaikan : infrmasi tentang lkasi unsur / byek alam buatan manusia, karakteristik unsur dan hubungan keruangan dengan unsur yang lainnya. Data peta digital merupakan feature peta yang disimpan dalam besaran-besaran numeris dan angka-angka krdinat. Jadi data yang disajikan tidak lagi berupa lembaran-lembaran peta tetapi sudah dalam bentuk digital. Data gegrafis sebagai data keruangan (spatial data) dapat disajikan baik sebagai titik (pint), garis (line), ataupun bidang (area). Dengan dukungan perangkat keras dan perangkat lunak kmputer, maka data tersebut dapat dilah dan dimanipulasi untuk berbagai kebutuhan dalam GIS. Hal ini tentunya dapat dilakukan karena data dalam bentuk digital bersifat fleksibel dan mudah diperbaharui. Berbeda halnya dengan petapeta knvensinal yang terbatas dalam menyajikan infrmasi, maka peta digital dapat memuat berbagai macam infrmasi yang dikumpulkan dalam suatu database. Disamping data grafis (peta), maka GIS memerlukan data nn-grafis (atribut/ nn spasial). Data atribut yang dibutuhkan tergantung dari kebutuhan dan tujuan pemakaian GIS itu sendiri. Data atribut harus disimpan dalam bentuk digital, sehingga akan mudah digabungkan dengan data grafisnya. Tahapan Dalam GIS. Gambar 1: kmpnen-kmpnen GIS Secara khusus, perangkat lunak GIS (Gegraphic Infrmatin Systems), terdiri dari tiga tahapan yaitu tahapan Input, Prses dan Analisis,,Output dan Visualisasi. ambar 3.4 berikut menjelaskan diagram kerja perangkat lunak tersebut. 3

Gambar 2: Diagram Perangkat Lunak Sistem Infrmasi Gegrafis GIS Input, Aplikasi GIS menerima data-data masukan dari pengguna maupun dari pengembang sistem. Adapun data-data yang dapat dijadikan data masukan bagi sistem tersebut adalah sebagai berikut: Peta Digital, Data utama yang membedakan sistem infrmasi gegrafik dengan sistem infrmasi lainnya adalah kemampuannya dalam menampilkan dan menangani basis data spasial atau data bergereferensi. Dalam hal inilah keberadaan peta digital menjadi sangat esensial bagi system ini. Data Tabular, Yang dimaksud dengan data tabular adalah data-data yang berupa teks, angka, ataupun biner yang disimpan dalam bentuk tabel-tabel. Terdapat 2 (dua) jenis data tabular yang dimaksud, yaitu data tabular yang terikat dengan bjek dalam peta dan yang tidak terikat. Data Image, Database GIS dapat menerima data masukan berupa ft digital, gambar, dan bjek grafis digital lainnya. Data-data tersebut dapat ditampilkan sebagai data pelengkap, misalnya: ft Lkasi Bangunan pelintas, pintu air, tapal batas, byek vital, dan berbagai macam hal lainnya. Data Digital Lainnya, Secara umum, hampir semua jenis data dalam bentuk digital yang ingin dicantumkan dan ditampilkan dapat diterima dan disimpan dengan baik leh basis data GIS dan dapat pula ditampilkan sesuai dengan kebutuhan. Selain data peta digital, data image, dan data tabular, data-data berbentuk digital lainnya juga dapat dengan mudah diikutkan dalam sistem ini: musik, animasi, atau film misalnya. Analisis, Data yang tersimpan dalam sistem basis data yang bersangkutan kemudian dijadikan bahan untuk melakukan analisis sehingga dapat ditarik sebuah infrmasi darinya sesuai dengan kebutuhan pengguna dan pemilik sistem. Adapun analisis-analisis yang dapat dilakukan dalam sistem ini adalah sebagai berikut: Analisis Spasial, Analisis Tabular, Analisis numeris, Analisis Statistik, Analisis Tekstual Output Keluaran dari prses analisis-analisis yang telah disebutkan sebelumnya adalah berupa infrmasi-infrmasi yang diinginkan leh pengguna. Infrmasi tersebut disajikan dalam berbagai bentuk yaitu peta tematik, tabel, dan grafik. Salah satu keunggulan GIS adalah kemampuannya untuk menghasilkan sebuah peta tematik sebagai hasil analisis nya. Peta tematik yang dihasilkan selain 4

dapat ditampilkan pada mnitr kmputer pada saat analisis selesai dilakukan, ia dapat juga disimpan dan dipanggil lagi saat diperlukan, dan dicetak di atas kertas setelah dilakukan penyesuaian terhadapnya. Gambar 3: Visualisasi Peta QGIS plugin dengan Ggle earth Gambar 4: pemetaan Kndisi badan Air dan Saluran Drainase 3. MEDTOLOGI STUDI Metdlgi studi terdiri atas beberapa tahapan yaitu : Survey data sekunder meliputi : Peta kta Makassar Peta wilayah adminstrasi Jaringan jalan Survey inventarisasi yang meliputi atas : Survey lkasi system jaringan Jalan dan drainase yang meliputi saluran drainase primer, saluran drainase sekunder, saluran drainase tersier dan saluran drainase kuarter. Survey lkasi menggunakan alat GPS untuk penentuan Krdinat saluran. Survey eksisting gemetric saluran. Survey Kndisi endapan saluran. 5

Survey kndisi eksisting struktur salura Input data. Dalam penyusunan data base system drainase berbasis GIS Open Surce input data berupa : Data kndisi eksisting system jaringan jalan dan drainase primer, sekubder, tersier serta saluran kuarter. Data kndisi eksisting jaringan jalan primer, sekunder,tersier dam kuarter Data batas-batas wilayah administratif kecamatan Kta Makassar. Data lkasi sungai/badan air. Data tpgrafis, Data Gegrafis Output Studi. Autput dari studi ini adalah : Jaringan jalan Jaringan Drainase Dimensi Saluran, Kndisi sedimen Kndisi struktur bangunan drainase. Kndisi pengaliran saluran Peta Spatial. Gambar 5. Metdlgi penelitian 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Sistem Drainase Kta Makassar Diapit leh dua sungai besar yaitu sungai tall dan sungai jeneberang dan kndisi tpgrapinya datar. Hal tersebut menyebabkan Kta Makassar rawan terjadi banjir khususnya pada musim hujan. Penataan dan manajemen system drainase mutlak dilakukan agar terhindar dari banjir dan jaringan jalan tidak tergenang air yang dapat mengurangi umur rencana jalan Peta lkasi studi dengan menggunakan bantuan prgram Quantum GIS dan peta jaringan sungai / badan air yang berada di Kta Makassar diperlihatkan pada gambar 7 dibawah 6

Gambar 7: Peta Lkasi Daerah Studi (Badan Air dan Sistem Drainase) Jaringan Drainase Sistem drainase di kta makassar terdiri atas saluran primer/kanal, saluran sekunder, saluran tersier dan saluran kuarter. Panjang saluran primer/canal sekitar 14 km yang membentang dari utara ke selatan dan melalui pusat kta Makassar. Sedangkan panjang saluran sekunder berdasarkan hasil survey sekitar 1,75 km yang letaknya terpencar dan belum terintegrasi dengan baik dengan saluran primer, sehingga belum ptimal dalam mengalirkan limpasan air hujan sehingga rawan terjadinya genangan air yang menggenangi badan jalan. Taksasi Endapan Saluran Drainase Masalah banjir di Kta makassar erat kaitannya dengan sistem drainase dan pemeliharaannya. Banyak saluran drainase yang ditutupi leh endapan lumpur dan sampah sehingga menghambat pengaliran. Kndisi endapan lumpur dan sampah yang mengendap pada saluran drainase sudah dalam kndisi yang kritis, khususnya pada saluran primer/canal dan perlu dikakukan tindakan pengerukan agar dapat memperlancaran pengaliran. Hasil survey pada saluran primer berdasarkan tinggi endapan dikategrikan dalam kelmpk a) Taksasi Endapan 20%-30%xH, b) Taksasi Endapan 31%-40%xH, c) Taksasi Endapan pada saluran primer dikelmpkkan dalam 41%-50%xH, Taksasi Endapan 51%-60%, Taksasi Endapan 61%-70%. Lkasi dan besarnya tingkat taksasi diperlihatkan pada gambar 8. Gambar 8: Peta Taksasi Tingkat Endapan Pada Sistem Jaringan Drainase Primer 7

Kndisi Struktur Saluran Kndisi struktur saluran primer pada saat ini masih bagus karena material dinding saluran dari bahan betn. Kerusakan hanya terjadi pada beberapa lkasi kneksi berupa sambungan grng-grng, penampang saluran maupun kneksi lainnya seperti yang dijelaskan pada Gambar 9. Gambar 9: Visualisasi Kndisi Struktur Penampang Saluran primer Sistem Jaringan Jalan Sistem Jaringan jalan di Kta Makassar berdasarkan wewenangnya dapat dibagi atas jaringan jalan nasinal, Sistem jaringan jalan prpinsi, jaringan jalan Kabupaten/kta. Serta jaringan jalan Tll. Panjang jalan tll di Makassar sekitar 14 km dan panjang jaringan jalan nasinal sekitar Gambar 10: Visualisasi jaringan jalan Tll, jalan Nasinal dan jalan Kta 8

KESIMPULAN Dari Hasil survey dan pemetaan dengan bantuan prgram qgis pen surce dapat disimpulkan : Dari hasil survey jaringan drainase primer, kndisi fisik masih dalam kndisi baik, sedangkan tingkat taksasi endapan lumpur dan sampah sudah menghawatirkan dan rata-rata 50% x H, sehingga sangat mempengaruhi kelancaran pengaliran pembuangan. Sedangkan kndisi saluran drainase sekunder pada lkasi tertentu sudah dalam kndisi rusak berat. Jaringan jalan Kta Makassar khusus di wilayah studi menunjukkan banyak yang rusak yang diakibatkan leh banyaknya endapan lumpur dan sampah pada saluran drainase, yang mengakibatkan terjadinya genangan air pada badan jalan pada saat musim hujan. Dengan penggunaan aplikasi qgis database jaringan jalan dan jaringan drainase, memudahkan dalam analisis, perencanaan, dan mnitring kndisi jaringan drainase jalan. DAFTAR PUSTAKA Brnzini,Michael S. 2004.Handbk f Transprtatin Engineering. The Mcgrw-Hill Cmpanies. Butter,David.Davis,Jhn W.2004.Urban Drainase. Spn Press Hamid marwan.2007. Pengukuran Tpgrafi Dan teknik pemetaan Prahasta, Edy.2007. Knsep-knsep Dasar Sistem Infrmasi Gegrafis, Infrmatika Bandung. Athan, Tara. Blazek, Radim.2011.Quantum GIS, User Guide, Versin 1.7.0.Wrclw Allen Ibaugh. 2001. Jumping GIS: Hw Lcal Gvernments Can get Stared in GIS With Limited resurces. The urban and Regianl Infrmatin System Assciatin (URISA) 1460 Reinanssece Drive. www.urisa.rg. 9