RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 176/PHPU.DXI/2013 Tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Mimika I. PARA PIHAK A. Pemohon Drs. Yoseph Yopi Kilangin dan H. Andi Tajerimin Nur, SE. (Pasangan Calon Nomor Urut 3) Kuasa Hukum Iwan Anwar, SH dan Safarullah, SH,MH, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 1 November 2013 B. Termohon Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika II. OBJEK PERMOHONAN Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika Nomor : 30/Kpts/KPUMMK/031.434172/2013, tanggal 30 Oktober 2013 Tentang Penetapan Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pada Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika Tahun 2013 III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 24C ayat (1) UndangUndang Dasar 1945, Pasal 10 ayat (1) huruf d UndangUndang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana diubah dengan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2011 tentang perubahan atas UndangUndang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, Pasal 29 ayat (1) huruf d UndangUndang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman salah satu kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. 1
Bahwa dengan berlakunya UndangUndang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilu maka Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang sebelumnya disebut Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) dimasukkan dalam rezim Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud oleh UndangUndang Dasar 1945. Bahwa selanjutnya selaras dengan berlakunya UndangUndang Nomor 22 Tahun 2007, Pasal 236C UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menentukan bahwa penanganan sengketa hasil perhitungan suara oleh Malikamah Agung dialihkan kepada Mahkamah Konstitusi paling lambat 18 bulan sejak berlakunya UndangUndang ini diundangkan. Pada tanggal 29 Okteber 2008, Ketua Malikamah Agung dan Ketua Mahkamah Konstitusi telah menandatangani Berita Acara Pengalihan Wewenang Mengadili sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 236C UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008. Bahwa beberapa putusan Mahkamah, Nomor 41/PHPUDVI/2008, Mahkamah Konstitusi sebagai pengawal dan penafsir konstitusi, tidak saja berwenang memeriksa, mengadili dan memutus sengketa Hasil Pemilihan Umum dan Pemilukada dalam arti teknis matematis, tetapi juga berwenang menilai dan memberikan keadilan terhadap pelanggaranpelanggaran yang menyebabkan adanya hasil penghitungan suara yang dipersengketakan; Bahwa perkara yang diajukan oleh Pemohon ini adalah perkara mengenai Sengketa Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika tahun 2013, dengan demikian menurut Pemohon, sengketa yang diajukan Pemohon adalah merupakan kewenangan Mahkamah Konstitusi; IV. KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON (LEGAL STANDING) Pemohon adalah Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tahun 2013 dengan Nomor Urut 3, berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika Nomor 20/Kpts/KPUMMK/031.434172/2013 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika Periode 20132018, tanggal 24 Agusuts 2013. 2
V. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN PERMOHONAN Berdasarkan Pasal 5 PMK 15/2008, permohonan pembatalan penetapan hasil perhitungan suara Pemilukada diajukan ke Mahkamah paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Termohon menetapkan hasil penghitungan suara Pemilukada di daerah yang bersangkutan. Menurut Pemohon, hasil Penghitungan suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika Tahun 2013 ditetapkan pada tanggal 30 Oktober 2013 sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika Nomor 30/Kpts/KPUMMK/031.434172/2013, tanggal 30 Oktober 2013 tentang Penetapan Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pada Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika Tahun 2013, sehingga hitungan 3 (tiga) hari kerja adalah hari Kamis tanggal 31 Oktober 2013, hari Jumat tanggal 1 November 2013, dan hari Senin tanggal 4 November 2013. Pemohon mengajukan permohonan kepada Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi pada hari Senin, tanggal 4 November 2013. Dengan demikian, menurut Pemohon, permohonan diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 5 ayat (1) PMK 15/2008. VI. ALASAN PERMOHONAN 1. Telah terjadi penggelembungan jumlah pemilih yang sangat signifikan yang menguntungkan Pasangan Calon Nomor Urut 2, Nomor Urut 6 dan Nomor Urut 9, yang disebabkan peningkatan jumlah pemilih tetap yaitu sebanyak 47.422 pemilih atau 21,23.% pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika Tahun 2013 dibandingkan pada pemilihan Gubernur Papua saat bulan Januari 2013 lalu; 2. Dalam penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT), Termohon tidak memberikan salinan Daftar Pemilih Sementara kepada Pemohon, serta tidak mengumumkan atau menempel DPS di tempattempat umum, sehingga masyarakat tidak melihat apakah namanya telah terdaftar di DPS atau belum terdaftar; 3
3. Terjadinya penggelembungan data pemilih yang terlihat dengan lebih banyaknya jumlah suara dibandingkan jumlah DPT, seperti yang terjadi pada beberapa TPS; 4. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mimika (Termohon) tidak melaksanakan program sesuai dengan Tahapan yang telah disusun oleh Termohon, sebagaimana yang terdaftar dalam Surat Keputusan Nomor 10/Kpts KPUMMK/031.434172/2013, tanggal 24 April 2013, tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tahun 2013; 5. Termohon telah meloloskan pasangan calon yang tidak memenuhi syarat dukungan partai; 6. Pada saat penghitungan suara di tingkat Panitia Pemilihan Distrik (PPD), sebelumnya telah terjadi pembukaan Kotak Suara di tingkat PPS/ Kelurahan/Kampung dengan tanpa dihadiri saksi Pasangan Calon, sehingga terjadi penggelembungan suara untuk Pasangan Calon Nomor Urut 2 (dua) sebesar 10.531 suara, Nomor Urut 6 (enam) sebesar 1.284 suara, Nomor Urut 9 (sembilan) sebesar 5.900 suara, sementara Pemohon (Pasangan Calon Nomor Urut 3) berkurang suaranya sebanyak 45 suara; 7. Banyaknya pemilih yang tidak menggunakan haknya pada hari pemilihan yang disebabkan karena tidak memperoleh Kartu Panggilan; VII. PETITUM 1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Pemohon untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Tidak Sah dan tidak berkekuatan hukum Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika Nomor 30/Kpts/KPU MMK/031.434172/2013, tanggal 30 Oktober 2013 tentang Penetapan Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pada Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika Tahun 2013; 3. Memerintahkan kepada Termohon untuk mendiskualifikasi Pasangan Nomor Urut 2 (dua) Abdul Muis ST, MM, dan Hans Magal, SP, Pasangan Nomor Urut 6 (enam) Athanasius Allo Rafra, SH, M.Si dan Titus Natkime, dan Nomor Urut 9 (sembilan) Eltinus Omaleng dan Yohanis Bassang, SE, M.Si dan selanjutnya Memerintahkan Kepada Termohon untuk menetapkan Pemohon 4
Sebagai Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Mimika Terpilih Periode Tahun 20132018; 4. Memerintahkan Kepada Termohon untuk menetapkan Pemohon sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika terpilih Periode 20132018 ; Atau Memerintahkan Kepada Termohon untuk melaksanakan Pemungutan Suara Ulang di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Mimika dalam waktu yang sesingkatsingkatnya, dengan tidak menyertakan Pasangan Nomor Urut 2 (dua) Abdul Muis ST, MM dan Hans Magal, SP, Pasangan Nomor Urut 6 (enam) Athanasius Allo Rafra, SH, M.Si dan Titus Natkime, dan Nomor Urut 9 (sembilan) Eltinus Omaleng dan Yohanis Bassang, SE, M.Si. Atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain mohon putusan yang seadiladilnya (ex aequo et bono). 5