BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial. Sebuah. pernyataan yang sekaligus menunjukkan identitas manusia,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Salatiga merupakan kota kecil dengan luas wilayah km 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. makna kepada orang lain dalam bentuk lambang-lambang, simbol, atau bahasabahasa

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup bagi suatu kelompok masyarakat (Berry et al,1999). Pandangan

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,

Keterampilan Sosial Pustakawan Dalam Berkomunikasi Interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat pesat menuju perkembangan keperawatan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia

BAB 1. derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang. tidak asing lagi yang berkembang di kehidupan masa kini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran kewirausahaan adalah salah satu mata pelajaran yang memegang peranan

PERBEDAAN PERILAKU ASERTIF ANTARA ETNIS JAWA DENGAN ETNIS DAYAK

BAB I PENDAHULUAN. Ketuhanan Yang Maha Esa (UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974). Perkawinan pada pasal 6 menyatakan bahwa Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan meningkatnya ketergantungan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sosial di mana manusia akan selalu melakukan kontak sosial yakni dengan

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan

Bab I. Pendahuluan. Tingkat perputaran karyawan (turnover) memang biasa. terjadi dalam sebuah organisasi, namun jika perputaran pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Psychological well-being atau kesejahteraan psikologis individu merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia memiliki suku, adat istiadat, bahasa, agama, ras, seni dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terutama karena berada dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru.

Bab I Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup bermasyarakat atau dikenal dengan

FUNGSI KELUARGA SELAMA MENDAMPINGI ANGGOTA KELUARGANYA (PASIEN) YANG MENDERITA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KOTA AMBON SKRIPSI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi pemrosesan data telah mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mampu menghasilkan output yang unggul. Mengutip pendapat Gorton. tujuan sekolah yang dikenal sebagai tujuan instruksional.

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidupnya, tetapi perlu

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dari gagasan simbol-simbol dan nilai-nilai yang mendasari hasil karya dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. sudut pandang saja. Sehingga istilah pacaran seolah-olah menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. harkat, martabat dan nilai-nilai kemanusiaannya. Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kodrat alam, manusia dimana-mana dan pada zaman apapun juga selalu

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi Bidan telah mengembangkan kode etik profesi sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. bersama orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Komunikasi terbagi ke

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU SUNTIK KEMBALI BAGI AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI PUSKESMAS SIDOREJO LOR SALATIGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode kehidupan penuh dengan dinamika, dimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

LAMPIRAN LAMPIRAN 73

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan sumber daya yang berkualitas. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. sementara di lingkungan Gereja Kristen Protestan disebut Pendeta. Sebelum menjadi

PENGARUH ETNOSENTRISME TERHADAP KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA. Oleh. Robby Juanphilibert Anggajaya SKRIPSI

BAB I. Pendahuluan. Trap-trap di desa Booi kecamatan Saparua, Maluku Tengah.Booi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

BAB VII PENUTUP. 7.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

FAKTOR-FAKTOR DOMINAN YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PENYAKIT KULIT MENULAR PADA WARGA KELURAHAN KALIBENING KECAMATAN TINGKIR SALATIGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB IV ANALISIS DATA. bermanfaat untuk menelaah data yang telah di peroleh dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Encar Carwasih, 2013

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa dari jabat tangan yang

BAB I PENDAHULUAN. hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. akses kepada anak usia sekolah dengan diberikannya KIP.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial, dimana kehidupan manusia ditandai dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu alat penghubung antara yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negra.pendidikan di tiap negara mempunyai sistem sendiri untuk mengatur agar pendidikan

PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DAN TUTOR TEMAN SEBAYA UNTUK MEMBANTU KOMUNIKASI MAHASISWA DALAM MATAKULIAH DASAR-DASAR PEMROGRAMAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial. Sebuah pernyataan yang sekaligus menunjukkan identitas manusia, dimana dalam kehidupan sehari-hari individu melakukan interaksi dengan individu lain ataupun kelompok yang dijumpainya. Untuk menciptakan suatu interaksi maka perlu dilakukan sebuah komunikasi. Shannon dan Weaver (dalam Cangara, 2007) menjelaskan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi yang saling mempengaruhi antara satu sama lain, yang terjadi secara sengaja atau tidak disengaja. Menurut Laswell komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa, mengatakan apa, dengan cara apa, kepada siapa dan menimbulkan efek apa. Seseorang tidak akan dapat bertahan kalau tidak berkomunikasi dengan orang lain. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya sebuah komunikasi. Komunikasi yang baik akan menghasilkan suatu hubungan yang baik pula. Hal yang sama yang dikatakan oleh Rakhmat (2003) bahwa komunikasi menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan. Untuk 1

mencapai tujuan tersebut, maka komunikasi yang dilakukan harus berlangsung secara efektif. Komunikasi disebut efektif apabila penerima menginterpretasikan pesan yang diterimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim (Supratiknya, 1995). Untuk dapat menciptakan komunikasi yang efektif, maka diperlukan suatu keterampilan untuk melakukan komunikasi. Keterampilan untuk melakukan komunikasi merupakan suatu keterampilan yang dipelajari dan terus dikembangkan. Keterampilan dasar berkomunikasi menurut Johnson (dalam Supraktiknya, 1995) meliputi kemampuan untuk saling memahami, kemampuan untuk mengkomunikasikan pikiran serta perasaan secara tepat dan jelas, kemampuan saling menerima serta kemampuan untuk memecahkan konflik antarpribadi. Keterampilan untuk berkomunikasi dengan baik dan efektif sangat diperlukan individu untuk dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar, terutama pada aktivitas yang situasi formal seperti dalam lingkungan kerja. Keperawatan merupakan salah satu profesi, dimana dalam aktivitasnya sehari-hari melakukan komunikasi dengan pasien. Untuk dapat menciptakan komunikasi yang efektif dengan pasien, maka diperlukan suatu keterampilan komunikasi, terutama keterampilan berkomunikasi secara 2

interpersonal. Komunikasi interpersonal menurut Suryani (2005) adalah komunikasi yang dilakukan kepada oranglain atau komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Bentuk komunikasi inilah yang sering dilakukan oleh perawat kepada pasien. Pada interaksi maupun komunikasi yang dilakukan dalam profesi keperawatan, keberagaman latar belakang budaya merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dihindari. Hingga saat ini, Indonesia memiliki 33 provinsi dan berdasarkan data dari Sensus Penduduk terakhir yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, diketahui jumlah suku di Indonesia yang berhasil terdata sebanyak 1.128 suku bangsa. Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman budaya. Suatu fenomena yang tidak dapat dihindari ketika perawat memberikan pelayanan kepada seluruh pasien yang dijumpai dengan latar belakang budaya yang berbeda. Komunikasi antara dua orang atau lebih yang berbeda latar belakang kebudayaan, dikenal dengan istilah komunikasi antarbudaya (Liliweri, 2009) Budaya memegang peranan yang penting hampir dalam seluruh aspek kehidupan manusia, seperti yang dikatakan oleh E.B. Taylor (dalam Deddy dan Rakhmat, 2006) 3

bahwa budaya merupakan keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral hukum, adatistiadat, dan kemampuan atau kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh anggota-anggota suatu masyarakat. Dengan demikian, budaya akan mempengaruhi proses komunikasi seperti yang dikatakan Smith (dalam Liliweri, 2009) bahwa komunikasi dan budaya tidak dapat dipisahkan. Suatu situasi yang terjadi dimana mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana (PSIK FIK UKSW) Salatiga, memiliki latar belakang keberagaman budaya. Hasil pengamatan penulis, dalam kesehariannya mahasiswa mampu untuk berkomunikasi dengan teman-teman berbagai daerah dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang mulai mempengaruhi satu dengan yang lain. Akan tetapi, menjadi kendala ketika mahasiswa mempersiapkan diri untuk praktek klinik di rumah sakit, berinteraksi dan melakukan komunikasi dengan pasien. Melalui wawancara dengan beberapa mahasiswa yang sudah melaksanakan praktek klinik di rumah sakit, mereka mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan ketika harus berinteraksi dengan pasien yang mayoritas berasal dari Jawa dan menggunakan bahasa daerah. 4

Salah satu penerapan terhadap ilmu yang dimiliki dan merupakan suatu keharusan, dimana mahasiswa melakukan komunikasi dengan pasien. Melakukan komunikasi dengan pasien yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda dengan pasien merupakan tantangan tersendiri bagi mahasiswa karena adanya perbedaan yang hadir dalam proses komunikasi, terutama bahasa. Selain itu, praktek klinik di rumah sakit yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan praktek klinik yang pertama kali dan seperti yang telah disinggung pada bagian awal bahwa keterampilan dalam melakukan komunikasi merupakan keterampilan yang harus dikembangkan melalui proses pembelajaran. Melihat situasi tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti keterampilan mahasiswa praktek dalam melakukan komunikasi dengan pasien. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana keterampilan mahasiswa praktek dalam melakukan komunikasi dengan pasien? 1.3 Tujuan Menganalisis keterampilan mahasiswa praktek dalam melakukan komunikasi dengan pasien. 5

1.4 Manfaat 1.4.1 Manfaat Praktisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi serta masukan bagi profesi keperawatan tentang keterampilan melakukan komunikasi, secara khusus bagi mahasiswa keperawatan yang melaksanakan praktek klinik serta institusi keperawatan yang mempersiapkan mahasiswa melaksanakan praktek klinik. 1.4.2 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu keperawatan, secara khusus aspek komunikasi didalam ilmu keperawatan. 6