TUGAS III MAKALAH TERMODINAMIKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN

Steam Power Plant. Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air

PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)

ANALISA EFISIENSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON/JAM TEKANAN KERJA 20 BAR DI PABRIK KELAPA SAWIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

1. Bagian Utama Boiler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. listrik dimana generator atau pembangkit digerakkan oleh turbin dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan

BAB III PENGUMPULAN DATA. Pusat Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Muara Karang terletak ditepi pantai

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA KONDENSOR DENGAN KAPASITAS m³/ JAM UNIT 4 PLTU SICANANG BELAWAN

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

BOILER / KETEL UAP. 1. Pengertian Ketel Uap

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68

BAB II LANDASAN TEORI

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA UAP

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Bagian dan Cara Kerja PLTU

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI BAB IV BOILER ( KETEL ) 5.1 DEFINISI BOILER FUNGSI BOILER BAGIAN BAGIAN BOILER CARA KERJA BOILER...

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

Maka persamaan energi,

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK

ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

ANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/ PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FOULING DAN PENGARUHNYA PADA FINAL SECONDARY SUPERHEATER PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2

BAB II TEORI DASAR. Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu % sebagai pendingin, antara lain

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

ANALISA DRAFT PADA BOILER DENGAN TEMPERATUR KELUARAN STACK 150 o C

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

Efisiensi PLTU batubara

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

ANALISIS PENGARUH KANDUNGAN KARBON TETAP PADA BATUBARA TERHADAP EFISIENSI KETEL UAP PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

Teknik Tenaga Listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

PERANCANGAN KETEL UAP PIPA API JENIS SCOTCH KAPASITAS. 10 TON UAP Jenuh/jam TEKANAN 15 Kg/cm 2 TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

Gambar 2.1 Bagian-bagian Boiler

BAB II DASAR TEORI. Energy balance 1 = Energy balance 2 EP 1 + EK 1 + U 1 + EF 1 + ΔQ = EP 2 + EK 2 + U 2 + EF 2 + ΔWnet ( 2.1)

KETEL UAP ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR FIBER DAN CANGKANG DI PALM OIL MILL DENGAN KAPASITAS 45 TON TBS/JAM

ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

BAB II PESAWAT PENGUBAH PANAS (HEAT EXCHANGER )

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Cooling Tower (Menara Pendingin)

ANALISA PERFORMANSI KETEL UAP DENGAN KAPASITAS 260 TON/JAM DAN TEKANAN 86 BAR DI UNIT 3 PADA PLTU SEKTOR PEMBANGKIT BELAWAN

ANALISA PEMBEBANAN DAN BIAYA PRODUKSI ENERGI LISTRIK PADA PLTU BATUBARA

No. Karakteristik Nilai 1 Massa jenis (kg/l) 0, NKA (kj/kg) 42085,263

BAB II TEORI PENDUKUNG

ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

TUGAS MATAKULIAH SISTEM PEMBANGKIT TENAGA UAP TURBIN UAP : 1. ADE SURYAN YULIANTO (G1C012003) 2. SEPRIANSYAH (G1C01100)

Gambar 2.2 Flow Diagram PLTP Kamojang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu sangat di butuhkan pasokan energi listrik yang selalu dapat diandalkan.

BAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

Transkripsi:

TUGAS III MAKALAH TERMODINAMIKA DISUSUN OLEH: KELOMPOK 7 Budi Jasmanto 111031098 Seto Ario Dewonggo 111031110 Syahrul Hidayah 111031114 Ahmad Fadli 111031115 Hindratmo 111031117 Rahmad Dani Suprayogi 111031119 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2013

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga kelompok kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul proses termodinamika pada sistem pembangkit listrik tenaga uap (boiler/ketel uap). Makalah ini berisikan tentang proses termodinamika pada sistem pembangkit listrik tenaga uap (boiler/ketel uap) seperti, pengertian boiler, turbin, kondensor dan generator, dll. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi dan ilmu-ilmu kepada kita semua tentang termodinamika. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Wa alaikum salam wr.wb

PROSES TERMODINAMIKA PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (BOILER/KETEL UAP) ABSTRAK Komponen komponen Utama dan Prinsip Kerja PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa sistem utama, yaitu : 1. Boiler Boiler adalah ketel uap yang berfungsi untuk merubah air menjadi uap superheat yang bertemperatu dan bertekanan tinggi. Proses memproduksi uap ini disebut Steam Raising (pembuat uap) Komponen Utama Pada Boiler Boiler berfungsi untuk merubah air menjadi uap seuperheat yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Klasifikasi boiler secara umum dibagi menjadi dua,yaitu : Boiler Pipa Api Boiler Pipa Air 2. Turbin Turbin adalah mesin rotasi yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi mekanik. 3. Kondensor Kondensor berfungsi merubah uap menjadi air. Uap bekas turbin dengan kondisi basah masuk ke kondensor yang dalam keadaan vakum. 4. Generator Generator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Kapasitas Generator dari waktu ke waktu berkembang semakin besar dengan teknologi konstruksi dan rancang bangun yang semakin maju. Kata kunci : proses termodinamika pada sistem pembangkit listrik tenaga uap (boiler / ketel uap)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern ini listrik adalah salah satu aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia dikarenakan manusia zaman sekarang tidak bisa hidup tanpa listrik dan setiap aktivitas baik untuk hiburan juga pekerjaan haruslah menggunakan listrik sebagai sumber utama menghidupkan alat-alat elektronik. Kita sebagai manusia zaman modern alangkah baiknya untuk mengetahui darimana listrik itu berasal dan sumber energi apa saja yang bisa di konversi menjadi energi listrik. Oleh karena itu kelompok penulis tergugah untuk mengkaji proses terciptanya energi listrik khususnya bersumber dari uap panas atau biasa kita sebut dengan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) agar pembaca dapat mengetahui bagaimana proses terciptanya energi listrik sebagai dasar pengetahuan bagi pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami penulis dan juga bagi pembaca khususnya yang memiliki ketertarikan untuk mengeahui lebih lanjut tentang proses konversi energi menjadi listrik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang dapat ditemukan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana prinsip kerja dan komponen komponen yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)? 2. Bagaimana proses terjadinya listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap? C. Tujuan Penulisan Sehubungan dengan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan ini meliputi : 1. Untuk mengetahui prinsip kerja dan komponen yang digunakan untuk PLTU 2. Mengetahui proses terjadinya listrik dari PLTU

D. Manfaat Penulisan Setelah dilakukan penulisan diharapkan makalah ini memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis, dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pendidikan dalam upaya meningkatkan pengetahuan mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2. Manfaat praktis Bagi Mahasiswa, dapat meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar dalam bidang sistem Pembangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bagi Dosen, dapat digunakan sebagai sarana referensi dalam pembelajaran guna peningkatan prestasi siswa didik dalam proses belajar mengajar

PEMBAHASAN A. Komponen komponen Utama dan Prinsip Kerja PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa sistem utama, yaitu : 1. Boiler Boiler adalah ketel uap yang berfungsi untuk merubah air menjadi uap superheat yang bertemperatu dan bertekanan tinggi. Proses memproduksi uap ini disebut Steam Raising (pembuat uap) A. Komponen Utama Pada Boiler Boiler berfungsi untuk merubah air menjadi uap seuperheat yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Klasifikasi boiler secara umum dibagi menjadi dua,yaitu : Boiler Pipa Api Pada jenis Boiler pipa api, gas hasil pembakaran (flue gas) mengalir melalui pipa yang dibagian luarnya diselimuti air sehingga terjadi perpindahan panas dari gas panas ke air dan air menjadi uap. Keterbatasan dari boiler pipa api ini adalah tekanan uap tidak dapat dibuat terlalu tinggi karena ketebalan drum akan sedemikian tebalnya. Boiler seperti ini banyak di gunakan di pabrik gula karena tidak memerlukan tekanan uap yang tinggi. Boiler Pipa Air Pada boiler (Boiler) jenis ini, air berada didalam pipa sedangkan gas panas berada diluarpipa. Boiler pipa air dapat beroperasi dengan tekanan tinggi (lebih dari 100 Bar). 1. Ruang Bakar Ruang bakar adalah bagian dari Boiler yang berfungsi untuk tempat berlangsungnyaproses pembakaran antara bahan bakar dan udara. Tekanan gas panas yang beradadidalam ruang bakar (Furnance) dapat lebih besar dari pada tekanan udara luar(tekanan ruang bakar positip) dan dapat juga bertekanan lebih kecil dari

tekanan udara luar (Tekanan ruang bakar negatif) ataubertekananseimbang(balancedraught). Tekanan Positif, pada boiler dengan tekanan ruang bakar positif, udara luar dihembuskan masukkedalam ruang bakar dengan menggunakan forced draught fan (Kipas tekan paksa),yang sekaligus mendorong gas panas hasil pembakaran ke arah cerobong. Boilerdengan tekanan ruang bakar positif banyak digunakan pada Boiler dengan bahan bakar minyak. Seperti digunakan pada unit PLTU Gresik. Tekanan Negatif, pada boiler dengan tekanan ruang bakar negatif, gas panas hasil pembakaran dihisapoleh induced draught fan sekaligus menghisap udara luar masuk kedalam ruangbakar. Gabungan dari kedua cara tersebut diatas diterapkan pada balanced draughtyang memiliki baik forced draught fan untuk mendorong udara luar masuk kedalamboiler, maupun induced draught fan untuk menghisap gas panas hasil pembakaran.pada sistem balanced draught, tekanan ruang bakar dibuat sedikit negatif yaitu sekitar-10 mm Wg (0,001 bar). Boiler dengan tekanan ruang bakar negatif, jarang digunakan(kurang ekonomis). Sedangkan boiler dengan tekanan balanced draught (seimbang)banyak digunakan oleh Boiler dengan bahan bakar Batubara. 2. Soot Blower Fungsi dari soot blower adalah pembersih abu,debu atau jelaga yang menempel pada pipa pipa boiler,superheater,ekonomizer dan pada elemen air heater,menggunakan uap. Uap yang digunakan biasanya diambil langsung dari boiler,dari sisi keluar pemanas lanjut atau sisi masuk cold reheater.

Ketika boiler menggunakan BBM (residu oil) frekwensi pengoperasian sootblower disesuaikan karena gas buang dari pembakaran menempel pada dindingdinding boiler,tetapi ketika menggunakan BBG (gas alam) frekwensi pemakaian sootblower dapat dikurangi karena gas buang yang dihasilkan sangat bersih sehingga meningkatkah efisiensi dari tube-tube boiler. 3. FAN FAN Penggunaan fan ialah untuk mengalirkan udara pembakaran. Di Unit PLTU Gresik menggunakan beberapa fan,yaitu: a. Forced Draft Fan,berfungsi menghasilkan udara secondary (Secondary Air) yang digunakan sebagai udara pembakaran pada furnace boiler. b. Gas Recycling Fan, berfungsi menghisap kembali sisa gas panas dan dikembalikan ke ruang bakar yang bertujuan meningkatkan efisiensi boiler. c. Include Draft Fan, berfungsi menarik dan mempertahankan tekanan diruang bakar. 4. Air Heater Air heater adalah pemanas udara sehingga temperature udara pembakaran dapat mencapai 300 0 C menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Air heater yang terpasang dari jenis elemen-elemen plat yang berfungsi mengambil panas dari flow gas kemudian dialirkan ke udara pembakaran (discharge FD Fan) dengan mekanisme perpindahan panas konveksi.

5. Ekonomizer Ekonomizer adalah heat exchanger yang digunakan untuk memanaskan feedwater boiler sebelummasuk ke steam drum dengan memanfaatkan temperatur gas buang yang masih tinggi sehinggameningkatkan efisiensi unit Kontruksi ekonomizer berupa sekelompok pipa-pipa kecil yang disusun berderet-deret. Di bagian dalam pipa mengalir air pengisi yang dipompakan oleh BFP dan dibagian luar pipa mengalir gas panas hasil pembakaran yang terjadi diruang bakar. Karena temperatur gas panas lebih tinggi dari temperatur air pengisi maka gas panas menyerahkan panas kepada air pengisi sehingga temperatur air pengisi menjadi naik dan diharapkan mendekati titik didihnya,tidak melampaui titik didih karena akan menyebabkan terbentuknya uap didalam pipa ekonomizer dengan akibat lebih lanjut terjadi overheating pada pipa tersebut. 6. Boiler Drum Boiler Drum adalah bejana tempat menampung air dari ekonomizer dan uap hasil penguapan dari tube wall. Setengah dari drum bagian bawah berisi air dan setengah bagian atas berisi uap. 7. Header Fungsi dari header adalah sebagai tempat keterpasangan tube economizer,dimana pada header dibuat lubang-lubang konis yang sesuai dengan ujungujung tube.

8. (wall tube) dan Down Comer Dinding boiler terdiri dari pipa-pipa yang disatukan oleh membran,oleh karena itu disebut dengan wall tube. Di dalam wall tube tersebut mengalir air yang akan dididihkan. Dinding pipa bpiler adalah pipa yang memiliki ulir dalam (ribbed tube). Dengan tujuan agar aliran air didalam wall tube berpusar (turbulen). Sehingga penyerapan panas menjadi lebih banyak dan merata,serta untuk mencegah terjadinya overheating karena penguapan awal air ada dinding pipa yang menerima panas radiasi langsung dari ruang pembakaran. Wall tube mempunyai dua header pada bagian bawahnya yang berfungsi untuk menyalurkan air dari downcomer. Downcomer merupakan pipa yang menghubungkan steam drum dengan bagian bawah low header. Untuk mencegah penyebaran panas dari dalam furnace ke luar melalui wall tube,maka disisi luar dari wall tube dipasang dinding isolasi yang terbuat dari mineral fiber. 9. Superheater Aliran sirkulasi uap yang terjadi adalah: a. Uap jenuh dari steam drum dialirkan ke primary superheater. Primary superheaterprimary superheaterbiasanya diatur dengan konfigurasi horizontal. b. Uap yang dipanaskan ini selanjutnya mengalir ke secondary superheater yangterletak pada daerah pancaran (radiasi). Sebagian dari superheater terletak tepatdiatas ruang bakar dan menerima panas radiasi langsung dari ruang bakar.kemudian dari secondary superheater, uap mengalir ke turbin tekanan tinggi.

10. Reheater Aliran uap reheat yang terjadi adalah sebagai berikut: Uap superheat yang berasal dari turbin tekanan tinggi, kembali ke steam generator(boiler), untuk mendapatkan panas dalam reheater, kemudian setelah dipanaskan direheater, uap tersebut mengalir ke turbin tekanan menengah. 11. Burner Gun Burner yaitu perangkat dari boiler yang berfungsi menyemprotkan dan membakar bahan bakar di dalam ruang pembakaran (furnace). Burner merupakan pelalatan pembakaran yang dapat membagi bahan bakar menjadi bagian-bagian kecil sehingga memudahkan proses pembakaran dengan udara. Terdapat 3 macam Burner dan 1 Igniter di PLTU Gresik Unit 3 dan 4. 2. Turbin Turbin adalah mesin rotasi yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi mekanik. Uap berekspansi diturbin dengan urutan dari boiler dengan tekanan dan suhu tinggi mengalir melalui nozzle sehingga kecepatannya naik sedangkan tekanannya akan turun. Disini energi potensial dirubah menjadi energi kinetik. Uap dengan kecepatan tinggi diarahkan untuk mendorong sudu sudu gerak sehingga mengakibatkan poros turbin berputar. Disini energi kinetik diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. 3. Kondensor Kondensor berfungsi merubah uap menjadi air. Uap bekas turbin dengan kondisi basah masuk ke kondensor yang dalam keadaan vakum. Proses kondensasi (pengembunan) terjadi dengan mengalirkan air pendingin kedalam pipa-pipa kondensor dan uap berada diluar pipa-pipa. Posisinya biasanya terletak dibawah turbin sehingga memudahkan aliran uap masuk.

Kondensor pada PLTU Gresik Unit 3 dan Unit 4 ada perbedaan yang sangat spesifik. Dimana Unit 3 telah dilakukan inovasi perubahan material tube dengan menggunakan bahan titanium,untuk unit 4 tidak mengalami perubahan dan masih tetap menggunakan material tembaga untuk tubenya. Dengan fungsi kondonsor sendiri adalah sebagai media merubah uap menjadi air material ini sangatlah berpengaruh besar karena memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan penelitian yang sudah ada membuktikkan bahwa untuk masalah perpindahan panas material tembaga lebih baik daripada material titanium. Tetapi material titanium memiliki keunggulan dalam hal kekuatan terhadap korosi air laut. Perbedaan yang sangat mencolok dan dapat mempengaruhi pemakain bahan bakar di setiap unitnya. 4. Generator Generator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Kapasitas Generator dari waktu ke waktu berkembang semakin besar dengan teknologi konstruksi dan rancang bangun yang semakin maju. Kapasitas generator PLTU di Indonesia sangat bervariasi, karena pembangunannya disesuaikan dengan kebutuhan energi yang harus dilayani.kostruksi Generator PLTU semuanya menggunakan kutub medan magnet dirotor. Dimana rotor sebagai medan magnet dan menginduksi rotor. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penyambungan (connection) energi listrik keluar generator, karena titik terminal penyambungan benda pada rotor. B. Prinsip Kerja PLTU 1. Pengelolaan air pada PLTU Tujuan utama pengelolaan air adalah untuk membuat air dimineral (air murni) dan mencegah terjadinya gangguan-gangguan yang diakibatkan oleh air yang masih mengandung ion-ion dan zat-zat vang dapat merusak pipa-pipa air yang ada di Boiler. Ganggungan-gangguan itu seperti kerak. korosi dan gangguan-gangguan lainnya. Proses pengolahan air ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Tahap Penjernihan Air yang diambil dari sungai Keramasan dengan Bantuan pompa (Raw Water Pump) dengan putaran pompa yang cukup besar yaitu 1450 rpm. Air yang di pompa RWP terlebih dahulu masuk kedalam saringan pasir, kemudian ke tower tank dari tower tank ke Reaktor disini air mengalami penjernihan dengan menggunakan tawas dan kapur. Air yang sudah mengalami penjernihan sebagian digunakan sebagai air minum yang dialirkan ke perumahan PLTU Keramasan b. Tahap Pemurnian Pada tahap pemurnian ini dilakukan dengan menggunakan peralatan-peralatan sebagai berikut : Penukar kation Penukar Anion Air yang sudah dijernihkan dengan tawas dan air kapur dialirkan ke sand filter kasar dan halus kemudian dialirkan ke rasin kation sebagai zat yang dapat menyerap ion positif. Kemudian dari proses penukaran kation, air dialirkan ke penukar anion (Anion Exchanger) pada proses ini digunakan Resin Anion yaitu proses penyerapan ion-ion negatif. Air yang sudah mengalami kedua proses diatas sudah terbebas dari mineral dan biasanya disebut dengan air murni (Air Demineral) selanjutnya air mumi (Air Demineral) dipompakan ke Feed water Tank dengan kapasitas 45000 liter yang akan digunakan sebagai air penambah boiler. Disini air mengalami pemanasan yaitu dengan memanfaatkan BME (Boiler Mud Expander) 2. Proses Sirkulasi Air Air yang sudah terbebas dari mineral biasa disebut dengan air murni (Air Dimineral) selanjutnya air dipompakan ke FWT (Feed Water Tank), dengan kapasitas 45000 liter. disini air mengalami pemanasan dengan BME (Boiler Mud Exspander) kemudian air yang mengalami pemanasan tadi melewati BMC (Boiler Mud Cooler) dan kemudian masuk ke dearator.

Air yang masuk ke dearator tadi mengalami pemanasan yang berasal dari Extraksion 2 yang terdapat pada Turbin Uap, kemudian air di alirkan FWT (Feed Water Tank).sesudah itu air dialirkan ke HPH dengan menggunakan Feed Water Pump. HPH adalah pemanas tekanan tingkat tinggi, pemanasnya berasal dari uap extraksion I pada turbin uap. Setelah air mengalami pemanasan tingkat tinggi di HPH. air dialirkan terus masuk ke Economiser lalu dari Economiser air masuk ke Boiler drum. Air yang masuk ke Boiler drum mengalami pemanasan sehingga air yang masuk tadi menjadi uap kemudian uap masuk ke Superheater dan uap dialirkan, sebagai penggerak turbin. Uap yang sudah dimanfaatkan oleh turbin turun ke Condensor. fungsi kondensor untuk mendinginkan uap dalam turbin setelah di dinginkan uap menjadi air. Air dialirkan ke Condensate Cooler setelah melewati condensate cooler dialirkan ke Low Press Heater (LPH). 3. SOP PLTU Jenis sop pada PLTU Cara pengoperasian PLTU Batasan perubahan pada : temperature, tekanan, aliran, level Penanggulangan gangguan Tujuan Melaksanakan sop pada PLTU Mencegah terjadinya penyimpangan operasional Memperpanjang umur peralatan Memberikan kenyamanan untuk pekerja 4. Pemeliharaan PLTU Pemeliharaan adalah perlakuan suatu peralatan agar tetap dalam kondisi baik dan umur peralatan menjadi baik. A. Jenis Pemeliharaan pada PLTU 1. Pemeliharaan rutin Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilakukan secara rutin terhadap suatu peralatan yang menggunakan pelumas, filter, dan pendingin. Pekerjaan pemeliharaan rutin meliputi pemeriksaan, penambahan, penggantian, dan pembersihan.

2. Pemeliharaan Periodik Pemeliharaan Periodik dibedakan tiga macam : Simple Inspection (SI) Pemeliharaan jenis simple inspection dilakukan setiap jam kerja mesin mencapai 8.000 dan 24.000 dihitung sejak awal mesin dioperasikan. Scoope pekerjaan pada jenis pemeliharaan simple inspection hanya dilakukan pada alat-alat bantu dan perlengkapan mesin utama yaitu : a. Penggantian gland packing b. Pemeriksaan katup-katup c. Penggantian pelumas pada alat Bantu d. pembersihan pada alat pendingin dan pemanas e. Penyetelan alat pengatur f. Kalibrasi alat ukur g. Pengujian alat pengaman Mean Inspection Pemeliharaan jenis mean inspection dilakukan nsetiap jam kerja mesin mencapai 16.000. Scoope pekerjaan pada jenis pemeliharaan mean inspection meliputi penggantian komponen pada alat-alat bantu yang yang ada batas jam kerjanya. Disamping pemeliharaan alat-alat Bantu, pemeliharaan jenis ME juga dilakukan pemeriksaan komponen pada mesin utama. Serious Inspection (SE) Pemeliharaan jenis SE dilakukan pada setiap jam kerja mesin mencapai 32.000. Scope pekerjaan pada pemeliharaan jenis SE meliputi penggantian komponen pada alat-alat Bantu dan komponen pada mesin utama. Untuk siklus pemeliharaan periodic selanjutnya dimulai kembali dari 0 terhitung sejak pemeliharaan SE.

3. Pemeliharaan Preventive Pemeliharaan Preventive adalah pemeliharaan yang pelaksanaannya direncanakan lebih dahulu atas dasar pengamatan terhadap suatu peralatan yang dinilai peralatan tersebut mengalami perubahan kondisi dan dapat menimbulkan kerugian, gangguan atau kerusakan. 4. Pemeliharaan Corrective Pemeliharaan corrective adalah pemeliharaan yang sifatnya perbaikan/penggantian material atau penyetelan peralatan akibatnya terjadinya gangguan yang tidak dikehendaki.

PENUTUP KESIMPULAN Komponen komponen Utama dan Prinsip Kerja PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa sistem utama, yaitu : A. Boiler Boiler adalah ketel uap yang berfungsi untuk merubah air menjadi uap yang bertemperatu dan bertekanan tinggi. Proses memproduksi uap ini disebut Steam Raising (pembuat uap) B. Turbin Turbin adalah mesin rotasi yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi mekanik. Uap berekspansi diturbin dengan urutan dari boiler dengan tekanan dan suhu tinggi mengalir melalui nozzle sehingga kecepatannya naik sedangkan tekanannya akan turun. Disini energi potensial dirubah menjadi energi kinetik. Uap dengan kecepatan tinggi diarahkan untuk mendorong sudu sudu gerak sehingga mengakibatkan poros turbin berputar. Disini energi kinetik diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. C. Kondensor Kondensor berfungsi merubah uap menjadi air. Uap bekas turbin dengan kondisi basah masuk ke kondensor yang dalam keadaan vakum. Proses kondensasi (pengembunan) terjadi dengan mengalirkan air pendingin kedalam pipa-pipa kondensor dan uap berada diluar pipa-pipa. Posisinya biasanya terletak dibawah turbin sehingga memudahkan aliran uap masuk. D. Generator Generator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Kapasitas Generator dari waktu ke waktu berkembang semakin besar dengan teknologi konstruksi dan rancang bangun yang semakin maju. Kapasitas generator PLTU di Indonesia sangat bervariasi, karena pembangunannya disesuaikan dengan kebutuhan energi yang harus dilayani.kostruksi Generator PLTU semuanya menggunakan kutub medan magnet dirotor.

Prinsip Kerja PLTU A. Pengelolaan air pada PLTU Tujuan utama pengelolaan air adalah untuk membuat air dimineral (air murni) dan mencegah terjadinya gangguan-gangguan yang diakibatkan oleh air yang masih mengandung ion-ion dan zat-zat vang dapat merusak pipa-pipa air yang ada di Boiler. B. Proses Sirkulasi Air Air yang sudah terbebas dari mineral biasa disebut dengan air murni (Air Dimineral) selanjutnya air dipompakan ke FWT (Feed Water Tank), dengan kapasitas 45000 liter. disini air mengalami pemanasan dengan BME (Boiler Mud Exspander) kemudian air yang mengalami pemanasan tadi melewati BMC (Boiler Mud Cooler) dan kemudian masuk ke dearator. C. SOP PLTU Jenis sop pada PLTU Cara pengoperasian PLTU Batasan perubahan pada : temperature, tekanan, aliran, level Penanggulangan gangguan Tujuan Melaksanakan sop pada PLTU Mencegah terjadinya penyimpangan operasional Memperpanjang umur peralatan Memberikan kenyamanan untuk pekerja D. Pemeliharaan PLTU Pemeliharaan adalah perlakuan suatu peralatan agar tetap dalam kondisi baik dan umur peralatan menjadi baik.

REFRENSI http://indrakn24.blogspot.com/2012/11/proses-termodinamika-padasistem_3.html