BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB - E)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

KEGIATAN PEMBELAJARAN. Tahap-tahap perkembangan agama Hindu di India. Kejadian sejarah agama Hindu di India.

17. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Penyusunan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar. Menunjukkan contoh-contoh ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan)

27. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

Konsep Ibadah Dalam Hindu

43. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi syarat. Dilihat dari segi isinya, karya jenis tutur tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai di masyarakat. Karya sastra ini mengandung banyak nilai dan persoalan

BAB 2 DATA DAN ANALISA. - Buku Rupa Wayang Dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia. - Buku Indonesian Heritage Performing Arts.

AGAMA-AGAMA DI MALAYSIA NAMA : VISALNI A/P GUNASEELAN NO MATRIK : NAMA PENSYARAH: AHMAD TARMIZI ZAKARIA

Pengertian Hukum menurut kitab suci agama hindu

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.1

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. nenek moyang yang memiliki nilai-nilai luhur budaya. Bali bukan hanya sebagai

RESUME MEDIA PETUNJUKAN PRIYATIN NIM.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan akar dari kebudayaan nasional. Keberadaan karya sastra dapat

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan, serta tindakan-tindakan penting lainnya (Kanta dalam Suarka, 1989: 1).

INTERAKSI KEBUDAYAAN

Bangsa Arya di India. Sejarah Asia Selatan Pendidikan Sejarah Rhoma Dwi Aria Yuliantri, M. Pd

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. batas formal namun semua itu tidak begitu subtansial. Mitos tidak jauh dengan

Kapan Boleh Menikah? Koran TOKOH No. 514/Tahun X, November Usia Perkawinan Menurut Hukum Adat Bali

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar (SD)

BAB I PENDAHULUAN. Negara menjamin setiap warga untuk memeluk agama masing-masing dan

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Agama Hindu merupakan agama tertua didunia dan masih ada hingga saat ini.

DESKRIPSI PEMELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU

3. Pengertian Hukum Karmaphala dalam Ajaran Agama Hindu adalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kemanakah jiwa manusia setelah tubuhnya binasa?

PENDIDIKAN AGAMA HINDU

Judul Buku : Keagungan Sapi Menurut Weda

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

D. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Rangkuman Isi Buku Dasar Dasar Meditasi ( The Science of Meditation ) karya : Torkom Saradayrian

BAB I PENDAHULUAN. keragaman aktivitas musik pada kelompok agama dan etnis di dunia. Musik tidak

PERAN PURANA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN BERAGAMA UNTUK MENCIPTAKAN GENERASI MUDA YANG RELIGIUS

LANDASAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN YANG BERLANDASKAN CATUR PURUSA ARTHA DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BHAKTI ANAK TERHADAP ORANG TUA (MENURUT AJARAN AGAMA HINDU) Oleh Heny Perbowosari Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

TUGAS AGAMA DEWA YADNYA

FILSAFAT SAMKHYA AJARAN DINAMISME DALAM HINDU

NASKAH DHARMA WACANA REMAJA PUTRA CINTA KASIH OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN UTUSAN KOTA MAKASSAR UTSAWA DHARMA GITA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SILABUS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif,

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

PENDAHULUAN. Dari masa ke masa banyak pujangga yang menghasilkan karya sastra. dengan berbagai bentuk dan gaya penulisan sebagai pengukuh segi

MIMAMSA DARSANA. Oleh: IGN. Suardeyasa, S.Ag dkk

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

David J. Stuart Fox, penulis buku Pura Besakih; Pura, Agama,

BAB I PENDAHULUAN. memikat perhatian para peneliti, salah satunya adalah kakawin yang merupakan

Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional (SK1)

II. ASIA SELATAN. Daftar Negara Asia Selatan: 1. India 2. Pakistan 3. Bangladesh 4. Sri Lanka 5. Maladewa 6. Nepal 7. Bhutan.

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: RIAK KEHIDUPAN. PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

Nirwana dan Cara Pencapaiannya dalam Agama Hindu

A. Pengertian Weda. B. Bahasa Weda

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karya sastra Bali khususnya kidung masih mendapat tempat di hati

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL BUKU ILUSTRASI 33 DEWA-DEWI HINDU WEDA BHATARA TUGAS AKHIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak diminati pembaca, sekaligus salah satu bentuk wacana yang

BAB I PENDAHULUAN. bersifat kuantitatif. Sedangkan pengertian tumbuh itu sendiri yaitu proses

BAB VII SEJARAH FILSAFAT INDIA

BAB I PENDAHULUAN. ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of. Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu budaya

BAB IV ANALISIS DATA. A. Deskripsi aktivitas keagamaan menurut pemikiran Joachim Wach

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. antara sastra Bali dengan kebudayaan Bali, di antaranya: Sastra Bali sebagai

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Karya sastra merupakan hasil ide atau pemikiran dari anggota

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. B. Pokok Permasalahan.

MUNCULNYA AGAMA HINDU

Peninggalan Islam.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam buku Tri Widiarto yang berjudul Psikologi Lintas Budaya

Om bhur bhuvah svah, tat savitur varenyam, bhargo devasya dhimahi, dhiyo yo nah pracodayat

3. Karakteristik tari

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur. Wayang tidak hanya secara artistik memiliki kualitas

BAB II TINJAUAN UMUM MASYARAKAT HINDU TAMIL DI KUIL SHRI SINGGAMMA KALI KOIL MEDAN. Menurut N.Daaldjoeni dalam Edwin (1995:16-17) bahwa orang Tamil

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

PEMBELAJARAN AGAMA HINDU

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan karya sastra di Bali, masyarakat tidak segan-segan dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber ajaran agama Hindu yang tertua adalah Veda. Semua ajaran agama Hindu dijiwai oleh ajaran Veda, walaupun sering dalam bentuk yang berbeda. Semangat ajaran Veda meresapi seluruh ajaran agama Hindu. Ia laksana sumber air yang terus-menerus mengalir melalui sungai-sungai yang panjang, sepanjang abad dan melalui daerah-daerah yang luas. Karena panjangnya masa dan luasnya yang dilalui, wajahnya dapat berubah, namun inti ajarannya selalu dan dimana-mana sama.veda adalah wahyu Tuhan atau sabda suci Tuhan yang diterima olen para Maharesi. Hal ini disebutkan dalam Kitab Bhumikabhasya, karya Maharesi Sayana. Dikatakan Maharesi itu Mantra Drestah, maksudnya orang-orang yang dapat melihat mantra-mantra itu. Kitab suci Veda dikenal dengan nama-nama sebagai berikut : 1. Kitab Sruti, artinya kitab Veda adalah wahyu Tuhan yang diterima melalui pendengaran atas kemekaran intuisi para Maharesi. 2. Kitab Rahasya, artinya kitab Veda mengandung ajaran yang amat rahasia, yakni menyangkut tentang tujuan hidup yang tertinggi berupa moksa. 3. Kitab Mantra, artinya Veda memuat nyanyian-nyanyian pujaan. Berdasarkan uraian di atas maka Veda mempunyai pengertian yang luas, yakni sebagai sumber ajaran Agama Hindu. Di kesempatan kali ini saya akan lebih membahas tentang upaveda. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1 Apa pengertian Upaveda? 1.2.2 Bagaimana kedudukan Upaveda dalam Veda? 1.2.3 Apa itu Itihasa dan Purana? 1.2.4 Apa oti Arthasastra dan Ayurveda? 1.2.5 Apa pengertian Ghandarwaveda?

BAB II DASAR TEORI 2.1 Apa itu Upaveda? Upaveda merupakan kitab-kitab yang menunjang tentang pemahaman Veda, Upaveda bisa diartikan juga sebagai kitab suci bagian atau kelompok dari Veda smerti, sebagaimana dijelaskan dalam sumber kutipan Veda. Veda sebagai himpunan sabda atau wahyu berasal dari Apauruseya (yang artinya bukan dari Purusa atau Manusia), Sebab para Rsi penerima wahyu berfungsi hanya sebagai instrument (sarana) dari tuhan yang maha Esa untuk menyapaikan ajaran-ajaran suci-nya. Sebagai kitab suci, Veda adalah sumber ajaran agama hindu sebab dari vedalah mengalir ajaran yang merupakan kebenaran agama hindu. Ajaran veda dikutip kembali dan memberikan vatalitas terhadap kitab-kitab susastra hindu pada massa berikutnya. Dari kitab veda (sruti) mengalirlah ajarannya dan dikembangkan dalam kitab-kitab

BAB III PEMBAHASAN 3.1 PENGERTIAN UPAVEDA Istilah Upaveda diartikan sebagai Veda yang lebih kecil dan merupakan kelompok yang kedua dari Vedangga. Upa berarti dekat atau sekitar dan Veda artinya pengetahuan. Dengan demikian Upaveda berarti sekitar hal-hal yang bersumber dari Veda. Tujuan penulisan Upaveda karena adanya menyangkut aspek pengkhususan untuk bidang tertentu. Jadi sama dengan Vedangga namun pembahasannya lebih mengkhusus, Upaveda menjelaskan aspek pengetahuan atau hal-hal yang terdapat di dalam Veda dan memfokuskan pada bidang itu saja sehingga dengan demikian kita memiliki pengetahuan dan pengarahan mengenai pengrtahuan dan peruntukan ilmu pengetahuan yang dimaksud. Sebagai kitab suci, Veda adalah sumber ajaran agama hindu sebab dari vedalah mengalir ajaran yang merupakan kebenaran agama hindu. Ajaran veda dikutip kembali dan memberikan vatalitas terhadap kitab-kitab susastra hindu pada massa berikutnya. Dari kitab veda (Sruti) mengalirlah ajarannya dan dikembangkan dalam kitab-kitab smrti itihasa, purana, tantra, darsana, dan tatwa-tatwa yang kita warisi di Indonesia. Seseorang yang mengucapkan mantra suci (veda) dan tidak memahami makna yang terkandung dalam mantram (veda) itu, tidak pernah memproleh penerangan seperti halnya sebatang kayu bakar, walaupun disiram dengan minyak tanah, tidak akan terbakar bila tidak disulut dengan api. Demikian orang yang hanya mengucapkan (membaca) mantram (veda) tidak mendapatkan cahaya pengetahuan yang sejati. Berdasarkan tradisi upaveda terbagi atas 4 bidang ilmu antara lain : Berdasarkan tradisi, Upaveda terbagi atas 4 bidang ilmu antara lain: a. Ilmu obat-obatan atau AyurVeda b. Ilmu musik atau GandharwaVeda c. Ilmu kemiliteran atau penahan yang disebut DhanurVeda d. Ilmu politik atau ilmu pemerintahan atau tentang dunia yang juga disebut Arthasastra. 3.2 KEDUDUKAN UPAWEDA DALAM WEDA

Sesuai dengan arti dan tujuannya serta apa yang menjadi bahan kajian dalam Upaweda itu, maka Upaweda pada dasarnya dinyatakan mempunyai hubungan yang erat pada Weda. Jika kita pelajari lebih mendalam apa yang dibahas dalam purana dan Wedangga maupun dalam Itihasa, banyak dibahas ulang di dalam kitab Upawedadengan penajamanpenajaman untuk bidang-bidang tertentu. Untuk meningkatkan pengertian dan pendalaman tentang ajaran yang ada di dalam Weda, maka Kitab Upaweda ini menjelaskan lebih khusus. Sebagai kitab suci agama hindu, maka ajaran veda diyakini dan dipedomani oleh umat hindu sebagai satu-satunya sumber bimbingan dan informasi yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari ataupun untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Veda dinyatakan sebagai kitab suci karena sifat isinya dan yang menurunkannyapun adalah tuhan yang diyakini maha suci. Apapun yang diturunkan sebagai ajaran oleh tuhan kepada umat manusia kesemuanya itu merupakan ajaran suci. Lebih-lebih isinya dapat dijadikan pedoman bimbingan tentang bagaimana hidup yang suci harus dijalankan. Veda mengandung ajaran yang memberikan keselamatan didunia ini dan akhirat nanti. Ajaran veda tidak terbatas hanya sebagai tuntunan hidup individual saja, tetapi juga dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Veda menuntun hidup manusi sejak lahir hingga akhir menutup mata. Segala tuntunan hidup ditunjukkan kepada kita oleh ajaran veda. 3.3 Itihasa dan Purana Kitab Upaveda, Itihasa ini merupakan kelompok kitab jenis Epos, wiracarita atau cerita tentang kepahlawanan. Pada umumnya pengertian Itihasa adalah nama sejenis karya sastra sejarah agama hindu. Itihasa adalah sebuah epos yang menceritakan sejarah perkembangan raja-raja dan kerajaan hindu di masa silam. Ceritanya penuh fantasi, roman, kewiraan, dan disana sini dibumbui dengan mitologi sehingga memberi sifat kekhasan sebagai sastra spiritual didalamnya terdapat beberapa dialog tentang social politik, tentang filsafat atau idiologi dan teori kepemimpinan yang diikuti sebagai pola oleh raja-raja hindu kata itihasa terdiri atas tiga kata yaitu iti-ha-sa, sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya Secara tradisional jenis yang tergolong itihasa ada dua macam, yaitu Ramayana dan mahabarata, kedua epos ini sangat terkenal di dunia dan memikat imajinasi masyarakat Indonesia dimasa silam hingga sekarang. Kedua kitab ini telah digubah kedalam sastra jawa kuno yang sangat indah. Ceritanya banyak diambil dalam bentuk drama dan pewayangan, demikian pula dalam seni pahat dan seni lukis sangat gemar mengambil tokoh-tokoh dari cerita ini.

Kitab upaveda, purana berarti tua atau kuno. Kata ini dimaksudkan sebagai nama jenis buku yang berisikan cerita dan keterangan mengenai tradisi-tradisi yang berlaku pada zaman dahulu kala berdasarkan bentuk dan sifat isinya. Purana adalah sebuah itihasa karena didalamnya memuat catatan-catatan tentang berbagai kejadian yang bersifat sejarah. Tetapi melihat kedudukannya, purana adalah merupakan jenis kitab upaveda yang berdiri sendiri sejajar pula dengan Itihasa pada garis besarnya, hamper semua purana memuat cerita-cerita yang secara tradisional dapat kita kelompokkan kedalam lima hal, yaitu : 1) Tentang kosmogoni atau mengenai penciptaan alam semesta. 2) Tentang hari kiamat atau pralaya. 3) Tentang silsilah raja-raja atau dinasti raja-raja hindu yang terkenal 4) Tentang masa manu atau manwantara 5) Tentang sejarah perkembangan dinasti surya atau suryawangsa dan chandrawangsa. Menurut catatan yang dapat disimpulkan, pada mulanya kita memiliki kurang lebih 18 kitab purana, yaitu masing-masing namanya adalah : Brahmanda Purana, Brahma Wawarta Purana, Markandeya Purana, Bhawisya Purana, Wamana Purana, Brahama Purana atau Adhi Purana, Wisnu Purana, Narada Purana, Bhagawata Purana, Garuda Purana Padma Purana, Waraha Purnama, Matsya Purana, Karma Purana, Lingga Purana, Siwa Purana, Skanda Purana, dan Agni Purana 3.4 Arthasastra dan Ayurweda Adapun jenis upaveda yang paling penting adalah yang tergolong arthasastra. Arthasastra adalah ilmu tentang politik atau ilmu tentang pemerintahan. Dasar-dasar ajaran arthasastra terdapat hamper di semua bagian kitab sastra dan veda. Didalam Rgveda maupun Yajurveda terdapat pula pokok-pokok pemikiran mengenai arthasastra. Penjelasan lebih lengkap dapat ditemukan dalam kitab itihasa dan purana. Kitab mahabarata dan Ramayana boleh dikatakan memuat pokok-pokok ajaran arthasastra dengan nama raja dharma. Mulai pada abad ke vi sebelum masehi. Bentuk naskah arthasastra mulai memperlihatkan bentuknya yang lengkap dan sempurna setelah dharmasastra meletakkan pokok-pokok pikiran mengenai arthasastra itu pada abad ke iv sm. Kautilya menulis bukunya yang pertama dengan nama arthasastra. Kitab arthasastra inilah yang dianggap paling sempurna sehingga dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa kautilya atau canakya atau visnugupta dapat kita anggap sebagai bapak ilmu politik hindu.

Artahsastra adalah jenis ilmu politik atau ilmu tentang pemeritahan dasar-dasar ajaran arthasastra terdapat pada kitab sastra da veda didalam Rgveda dan Yajurveda terdapat ajaran arthasastra. Dan dijumpai pada purana dan itihasa. Dalam kitab mahabarata dan Ramayana. Relevansi isi arthasastra yang masih belum relevan dengan alam pikiran politik modern di barat, terdapat dalam kitab srthastra itu. Untuk mendapat ilmu politik hindu dianjurkan disamping membaca ithasa dan purana, supaya membaca dharmasastra dan arthasastra karya canakya itu. Banyak istilah yang terdapat dalam sastra veda tidak hanya dikenal dengan istilah arthasastra namun dikenal juga dengan istilah rayadharma, dandaniti, rajaniti, nitisastra, dari berbagai penulisan itu dapat disimpulkan tentang adanya empat aliran pokok dibidang arthasastra. Perbedaan itu tampak dari system penerapan ilmu politik berdasarkan bidang ilmu yang diterima sebagai system untuk mencapai tujuan hidup manusia (purusastra). Tujuan yang diterima oleh semua pemikiran adalah catur widya yang meliputi empat ilmu yaitu : Anwiksaski, w eda trayi, wartta dan dadaniti. Istilah ayurweda berarti ilmu yang menganggkut bagaimana seseorang itu dapat mecapai panjang umur, ayu artinya baik dalam arti panjang umur. Dirga ayu panjang umur. Oleh karena itu isi buku yang tergolong Ayurveda akan menerangkan kepada kita mempergunakan ilmu itu agar kita dapat mencapai umur panjang. Pada umumnya kitab Ayurveda erat kaitannnya dengan kitab dhamasastra dan purana, terutama agni purana. Pengetahuan yang dibahas tentang cara menjaga kesehatan, ilmu pengobatan macam penyakit, Ayurveda berisi tentang ilmu pengetahuan kesehatan macam jenis tumbuh-tumbuhan yang dapat bermanfaat sebagai obat. Ayurveda terbagi atas delapan bidang yaitu : a. Salya yaitu ilmu tentang beda dan cara-cara penyembuhannya. b. Salakya yaitu ilmu tentang berbagai macam penyakit pada waktu itu c. Kayacikitsa yaitu ilmu tentang jenis dan macam obat d. Bhutawidya yaitu ilmu tentang psikoterapi e. Kaumarabhitya yaitu ilmu tentang pemeliharaan pengobatan penyakit f. Anak-anak serta cara perawatannya g. Agadatantra yaitu ilmu tentang pengobatan h. Rasayamatantra yaitu ilmu tentang pengetahuan kemujijatan dan i. Cara pengobatan non medis j. Wajikarantantra yaitu imu tentang pengetahuan jiwa remaja dan permasahannya Asal mula Ayurveda dirintis oleh atreya punarwasu sekitar abad ke vi sm. Beliau menghimpun ajaran araka dalam bentuk buku yang nama carakasamhita. Ada delapan kelompok buku ini yaitu : 1) Sutrasthana yaitu ilmu pengobatan

2) Nidanasthana yaitu ilmu yang membicarakan macam jenis penyakit yang paling pokok 3) Wimanasthara yaitu ilmu yang mempelajarri tentang phatologi, tentang ilmu pengobatan dan kewajiban seorang dokter 4) Indriyasthana yaitu ilmu yang mempelajari tentag cara diagnosa prognosa 5) Sarisasthana yaitu bidang ilmu yang mempelajari tentang anatomi dan embiologi 6) Cikitsasthana yaitu bidang ilmu yang kusus mempelajari ilmu terapi 7) Kalphastana, 8) Siddhi, 3.5 Ghandarveda Ghandarveda ada hubungannya dengan sama veda dan dalam kita purana terdapat ghandarveda. Ghandarveda mengajarkan tentang tari dn seni suara atau music. Nama-nama buku yang tergolong ghandarveda dengan nama lain naryasastra, dimana natya artinya tari tarian dijelaskan bahwa ilmu yang mengajarkan tentang seni tari dan music. Sebagaimana diketahui music, tari-tarian, dan seni suara tidak dapat dipisahkan dari agama. Bahkan siwa terkenal sebagai Nataraja yaitu dewa atas imu seni tari. Dari kitab itu diproleh keterangan tentang ada tokoh penting lainnya. Wrddhabharata dan baharata. Wrddhabharata terkenal telah menyusu sebuah ghandarveda dengan nama naryavedayama atau dengan nama lain, dwadassahari, natyasastra itu sendiri juga dikenal dengan satashasi adapun bharata sendiri membahas tentang rasa dan mimic dlam drama dattila menulis kitab disebut dattila juga yang isinya membahas tentang music. Atas dasar kitab-kitab itu akhirnya berkembang luas penulisn gandharveda antara lain natya sastra, rasarnawa dan rasarat namuscaya. 4.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Agama hindu banyak memiliki kitab suci tapi yang pertama ialah kitab suci veda dan ada beberapa kitab yang isinya diambil dari kitab suci veda, veda merupakan himpunan wahyu-wahyu tuhan. Kitab suci veda berisikan tentang ajaran-ajaran agama hindu baik maupun buruk, dan ajaran tentang yang ada di alam bhuana agung ini. Purana merupakan suatu ajaran yang menceritakan terciptanyaa ala semesta beserta isinya dan mengenai ajaranajaran yang ada didalam agama hindu seperti halnya cara untuk memuja tuhan yang lainnya. Didalam kitab suci purana jugaada kumpulan cerita-cerita kuno yang menganggkut penciptaan dunia

4.2 Saran Apabila didalam pembuatan makalah ini ada kalimat yang sama dengan karya ilmiah orang lain dan belum dicantumkan nama pengarang penulis mohon maaf, dan penulis mohon kritik dan saran dari yang membaca.