Penerapan Metode Meshless Local Petrov Galerkin untuk Simulasi Profil Aliran Limbah di Sungai

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE MESHLESS LOCAL PETROV-GALERKIN UNTUK SIMULASI PROFIL ALIRAN LIMBAH DI SUNGAI

Tugas Akhir ANALISIS MORFOLOGI SUNGAI PADA POLA DISTRIBUSI SEDIMENTASI

Aplikasi Metode Meshless Local Petrov- Galerkin (MLPG) Pada Permasalahan Sedimentasi Model Sungai Shazy Shabayek BY SOFWAN HADI

TUGAS AKHIR. OLEH : Mochamad Sholikin ( ) DOSEN PEMBIMBING Prof.DR.Basuki Widodo, M.Sc.

ANALISIS MORFOLOGI SUNGAI PADA POLA DISTRIBUSI SEDIMENTASI. Oleh : Kamiran Danang Bagiono

PROFIL SEDIMENTASI PADA SUNGAI MODEL SHAZY SHABAYEK SEDIMENTATION PROFILE ON THE RIVER SHAZY SHABAYEK MODEL

PROFIL SEDIMENTASI PADA SUNGAI MODEL SHAZY SHABAYEK

APLIKASI METODE MESHLESS LOCAL PETROV-GALERKIN (MLPG) PADA PERMASALAHAN MODEL SEDIMENTASI SUNGAI SHAZY SHABAYEK ABSTRAK

PROFIL KONTUR SEDIMENTASI DI PERTEMUAN DUA SUNGAI MODEL SINUSOIDAL. Oleh : Febriyan Eka Priangga

ANALISIS NUMERIK PROFIL SEDIMENTASI PASIR PADA PERTEMUAN DUA SUNGAI BERBANTUAN SOFTWARE FLUENT. Arif Fatahillah 9

PROFIL KONTUR SEDIMENTASI DI PERTEMUAN DUA SUNGAI MODEL SINUSOIDAL

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

Solusi Persamaan Laplace Menggunakan Metode Crank-Nicholson. (The Solution of Laplace Equation Using Crank-Nicholson Method)

I. PENDAHULUAN. II. DASAR TEORI Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 LOGICAL VALIDATION MELALUI PEMBANDINGAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

Sidang Tugas Akhir - Juli 2013

BAB-4. METODE PENELITIAN

SIMULASI ALIRAN PANAS PADA SILINDER YANG BERGERAK. Rico D.P. Siahaan, Santo, Vito A. Putra, M. F. Yusuf, Irwan A Dharmawan

Penyelesaian Numerik Advection Equation 1 Dimensi dengan EFG-DGM

OPTIMASI PENGGUNAAN AIR CONDITIONER (AC) PADA SUATU RUANGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA SKRIPSI LAMTIUR SIMBOLON

PENGARUH LAJU ALIRAN SUNGAI UTAMA DAN ANAK SUNGAI TERHADAP PROFIL SEDIMENTASI DI PERTEMUAN DUA SUNGAI MODEL SINUSOIDAL

Simulasi Model Gelombang Pasang Surut dengan Metode Beda Hingga

METODA ELEMEN BATAS UNTUK ANALISIS PROBLEM MEDIUM INFINITE DAN SEMI-INFINITE ELASTIS DUA DIMENSI. Thesis

PENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

Penyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient

MODEL POLA LAJU ALIRAN FLUIDA DENGAN LUAS PENAMPANG YANG BERBEDA MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA

I. PENDAHULUAN. dan kotoran manusia atau kotoran binatang. Semua polutan tersebut masuk. ke dalam sungai dan langsung tercampur dengan air sungai.

PERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN ADAM- BASHFORD

PERBANDINGAN PENYELESAIAN SISTEM OREGONATOR DENGAN METODE ITERASI VARIASIONAL DAN METODE ITERASI VARIASIONAL TERMODIFIKASI

MODEL EPIDEMI STOKASTIK SUSCEPTIBLE INFECTED SUSCEPTIBLE (SIS)

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

OLEH: SEPTIAN HERMAWAN

Estimasi Solusi Model Pertumbuhan Logistik dengan Metode Ensemble Kalman Filter

PENGARUH SALINITAS TERHADAP DISTRIBUSI KECEPATAN PENGENDAPAN PARTIKEL KOLOID

Distribusi Air Bersih Pada Sistem Perpipaan Di Suatu Kawasan Perumahan

IMPLEMENTASI METODE ELEMEN HINGGA DALAM PERSOALAN ALIRAN DARAH PADA PEMBULUH DARAH SKRIPSI ABNIDAR HARUN POHAN

SIMULASI LAJU PERTUMBUHAN PENJUALAN AUTOMOTIF DENGAN METODE EKSPONENSIAL DAN GUI MATLAB DI JAWA TIMUR

SEMINAR TUGAS AKHIR. Penerapan Metode Ensemble Kalman Filter untuk Estimasi Kecepatan dan Ketinggian Gelombang Non Linear pada Pantai

Elly Musta adah 1, Erna Apriliani 2

KAJIAN PENGARUH LIMBAH INDUSTRI SOUN TERHADAP KUALITAS AIRTANAH DI DESA MANJUNG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN. Setyawan Purnama

Simulasi Konduktivitas Panas pada Balok dengan Metode Beda Hingga The Simulation of Thermal Conductivity on Shaped Beam with Finite Difference Method

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PROSES PENYEBARAN LIMBAH CAIR PADA AIR TANAH

ANALISIS DAN SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR RUANGAN BERDASARKAN BENTUK ATAP MENGGUNAKAN FINITE DIFFERENCE METHOD BERBASIS PYTHON

Prosiding Matematika ISSN:

SOLUSI PERSAMAAN BOLTZMANN DENGAN NILAI AWAL BOBYLEV MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK YOANITA HISTORIANI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS STABILITAS METODE FORWARD TIME-CENTRE SPACE (FTCS) DAN LAX-WENDROFF PADA SIMULASI PENYELESAIAN PERSAMAAN ADVEKSI SKRIPSI

Analisis Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Mangetan Kanal Kabupaten Sidoarjo dengan Metode QUAL2Kw

Analisis Model SIR dengan Imigrasi dan Sanitasi pada Penyakit Hepatitis A di Kabupaten Jember

PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI

Parameter Yang Mempengaruhi Distribusi Aliran Debris

PEMODELAN PREDIKSI ALIRAN POLUTAN KALI SURABAYA

Menentukan Distribusi Temperatur dengan Menggunakan Metode Crank Nicholson

Analisis Kestabilan Model Penurunan Sumber Daya Hutan Akibat Industri

Kesalahan Akibat Integrasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Euler dan Trapesium

SIMULASI SMOOTHED PARTICLE HYCRODYNAMICS DUA DIMENSI DENGAN METODE DETEKSI PARTIKEL PERMUKAAN

ABSTRAK. Teknologi pengkode sinyal suara mengalami kemajuan yang cukup. pesat. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendapatkan tujuan dari

PENYELESAIAN INVERS PROBLEM PADA REAKSI DIFUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OPTIMASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI PENYEBARAN GAS SO 2 DENGAN MODEL FLUENT DAN MODEL DIFUSI GAUSS GANDA

Gunawan Hadi Prasetiyo, Optimasi Penempatan Recloser pada Penyulang Mayang Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember Menggunakan Simplex Method

ANALISIS PENCEMARAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM, KONDUKTIVITAS, TDS DAN TSS

FUNGSI ACKLEY DAN PENCARIAN NILAI OPTIMUMNYA MENGGUNAKAN ALGORITMA STROBERI. Muhamad Fadilah Universitas Jenderal Soedirman

DARI IPAL INDUSTRI FARMASI DENGAN SISTEM

Dinamika Proses pada Sistem Pemanas Tangki Berpengaduk dengan Arus Bypass

Aplikasi QUAL2Kw sebagai Alat Bantu Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Kali Madiun (Segmen Kota Madiun)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

PENGARUH PERUBAHAN NILAI PARAMETER TERHADAP NILAI ERROR PADA METODE RUNGE-KUTTA ORDE 3

Metode Asimilasi Data sebagai Estimasi Penyelesaian Masalah-masalah Lingkungan

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BAB IV VALIDASI SOFTWARE. Validasi software Ansys CFD Flotran menggunakan dua classical flow

KAJIAN ARUS PERAIRAN PANTAI SEMARANG PENDEKATAN PEMODELAN NUMERIK TIGA DIMENSI DISERTASI

PENGARUH SINAR ULTRA VIOLET (UV) UNTUK MENURUNKAN KADAR COD,TSS DAN TDS DARI AIR LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT T E S I S

III. BAHAN DAN METODE

METODE REGRESI DATA PANEL UNTUK PERAMALAN KONSUMSI ENERGI DI INDONESIA

CAPACITY CALCULATION OF RIVER FOR PADDY FIELDS SECTIONAL KECAMATAN KOTA BANGUN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DEVELOPMENT OF MAXIMUM ENTROPY ESTIMATOR FOR CALIBRATING TRIP DISTRIBUTION MODELS

KAJIAN MODEL PERTUMBUHAN TUMOR MENGGUNAKAN MODEL PERTUMBUHAN RICHARD DAN MODEL GOMPERTZ

III PEMBAHASAN. (3.3) disubstitusikan ke dalam sistem koordinat silinder yang ditinjau pada persamaan (2.4), maka diperoleh

PERBANDINGAN PERSEN VOLUME LIMBAH CAIR KELUARAN DIGESTER SEDIMENTASI DAN FERMENTASI BIOGAS UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

DEKONVOLUSI MENGGUNAKAN METODA NEURAL NETWORK SEBAGAI PRE-PROCESSING UNTUK INVERSI DATA SEISMIK TUGAS AKHIR

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK SEBARAN AIR PANAS SPRAY POND MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

Studi Penentuan Viskositas Darah Ayam dengan Metode Aliran Fluida di Dalam Pipa Kapiler Berbasis Hukum Poisson

METODE ELEMEN BATAS UNTUK MASALAH TRANSPORT

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA

MODEL MATEMATIK UNTUK MENENTUKAN LAMA JATUH BATANG KENDALI. Elfrida Saragi *, Utaja **

Studi Numerik Pengaruh Gap Ratio terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Susunan Setengah Tube Heat Exchanger dalam Enclosure

MODEL NUMERIK DUA-DIMENSI TRANSFORMASI GELOMBANG DENGAN PERSAMAAN BOUSSINESQ TESIS MAGISTER. Oleh : ALWAFI PUJIRAHARJO N.I.M.

STUDI GANGGUAN KOBALT, NIKEL DAN TEMBAGA PADA PENETAPAN BESI DENGAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DALAM NYALA UDARA - ASETILEN

PENERAPAN METODE ELEMEN HINGGA UNTUK SOLUSI PERSAMAAN STURM-LIOUVILLE

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN :

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN SHEET PILE

SIMULASI NUMERIK ALIRAN 3D UNTUK KONDISI QUASI STEADY DAN UNSTEADY PADA TURBIN UAP AKSIAL

METODE SEQUENTIAL QUADRATIC PROGRAMMING (SQP) PADA OPTIMASI NONLINIER BERKENDALA SKRIPSI

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK RUMAH SUSUN WONOREJO SECARA BIOLOGI DENGAN TRICKLING FILTER

Bab 3 MODEL MATEMATIKA INJEKSI SURFACTANT POLYMER 1-D

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK.

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 336 Penerapan Metode Meshless Local Petrov Galerkin untuk Simulasi Profil Aliran Limbah di Sungai (Application of Meshless Local Petrov Galerkin Method for Profile Simulation of Waste Flow in River) Maya Ayu P. 1, Rusli Hidayat 2, Kusbudiono 3 1,2,3 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember E-mail: rusli_mat@yahoo.ac.id Abstrak Metode Meshless Local Petrov-Galerkin (MLPG) merupakan metode tanpa pias. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk menghilangkan mesh/grid atau untuk mengurangi kesulitan dalam membuat grid dengan menggunakan titik sebagai penggantinya. Keunggulan dari metode ini adalah dalam proses diskritisasi daerah penyelesaian (domain). Pada metode-metode numerik yang telah ada, untuk melakukan interpolasi ataupun penghitungan integral, dibutuhkan grid pada domain yang akan diselesaikan. Sehingga untuk domain yang bentuknya kompleks, diskontinu atau mempunyai boundary (batas domain) yang bergerak merupakan permasalahan yang sulit diselesaikan. Persamaan dispersi yang dikembangkan oleh G.I Taylor merupakan model yang dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi limbah yang diangkut oleh aliran air sungai. Konsentrasi limbah yang diteliti pada penelitian ini hanya pada panjang sungai. Sehingga persamaan dispersi yang digunakan adalah persamaan dispersi satu dimensi. Hasil simulasi yang diperoleh adalah konsentrasi limbah di titik terdekat sumber lebih tinggi dari konsentrasi limbah yang jauh dari sumber. Semakin menjauhi titik sumber, nilainya semakin kecil, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, konsentrasi limbah di sepanjang titik terus meningkat. Kecepatan sungai memiliki pengaruh untuk memperkecil nilai konsentrasi limbah. Semakin cepat aliran sungai, konsentrasi limbah di setiap titik akan semakin kecil daripada sungai yang memiliki kecepatan aliran rendah. Selanjutnya, laju transportasi limbah berbanding lurus dengan besar kecilnya konentrasi limbah dalam sungai. Nilai laju transportasi limbah yang tinggi menyebabkan nilai konsentrasi limbah di sungai juga tinggi. Kata Kunci: Meshless Local Petrov Galerkin, Persamaan Dispersi. Abstract Meshless Local Petrov-Galerkin (MLPG) is a method without mesh. The main purpose of this method is to remove the mesh or to reduce the difficulty in making the grid by using the point. The advantage of this method is in the process of discretization settlement areas (domains). In the numerical methods that available, to interpolate or to calculate the integral, required mesh on the domain to be solved. For a complex and discontinuous domain such as a domain that have moving boundaries will be difficult to be solved. Dispersion equation developed by GI Taylor is a model that can be used to

Maya Ayu P., et. al. Penerapan Metode Meshless Local Petrov Galerkin... 337 calculate the concentration of waste being transported by the water flow of the river. Effluent concentration observed in this study only on the length of the river. So the dispersion equation used is one-dimensional dispersion equation. The simulation results obtained the concentration of the waste at the point nearest the source is higher than the concentration of the waste away from the source. Further away from the point source, the smaller the value, but over time, the concentration of waste continues to rise at the point. The speed of the river has the effect to decrease the concentration of waste. The faster the flow, the concentration of waste in each point will be smaller than a river that has a low flow rate. Furthermore, the rate of transport of waste is directly proportional to the size of waste concentration in the river. Value of the rate of transport of waste which leads to high concentration of waste in the value stream is also high. Keywords: Meshless Local Petrov galerkin, Dispersion models. 1 Pendahuluan Pencemaran sungai disebabkan oleh limbah industri, limbah rumah tangga, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika. Air limbah rumah tangga merupakan sumber yang banyak ditemukan di lingkungan. Salah satu komponennya yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan berasal dari deterjen karena manusia pasti menggunakan deterjen setiap harinya sebagai bahan pembersih di rumah tangga. Taylor [1] menganalisis proses dispersi aliran geser sehingga menghasilkan sebuah model matematika yang dapat digunakan untuk menghitung limbah yang terangkut dalam aliran air. Penelitian sebelumnya, Luknanto [2] menggunakan model dispersi aliran geser ini menggunakan metode Beda Hingga skema Holly-Preissmann. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut masih menggunakan mesh/pias dalam perhitungannya. Metode penyelesaian numerik lain dengan mesh yang umum digunakan adalah metode elemen hingga. Metode Meshless Local Petrov-Galerkin (MLPG) merupakan metode tanpa pias. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk menghilangkan mesh atau untuk mengurangi kesulitan dalam membuat grid dengan menggunakan titik sebagai penggantinya (Atlury dan Lin, 2001). Beberapa metode meshless yang telah dikembangkan antara lain Elemen Free Galerkin (EFG), Reproducing Kernel Particle Method (RKPM), the Partition of Unity Finite Elemen Method (PUFEM), Natural Elemen Method (NEM), Meshless Galerkin yang menggunakan Radial Basis Function (RBF), dan lain lain. Metode MLPG lebih banyak disukai karena merupakan metode tanpa mesh yang lebih mudah daripada metode-metode lain [3]. Saidin [4] menjelaskan keunggulan dari metode ini adalah dalam proses diskritisasi daerah penyelesaian (domain). Pada metode-metode numerik yang telah ada, untuk melakukan interpolasi ataupun penghitungan integral, dibutuhkan mesh (pias) pada domain yang akan diselesaikan. Sehingga untuk domain yang bentuknya kompleks, diskontinu atau mempunyai boundary (batas domain) yang bergerak merupakan permasalahan yang sulit diselesaikan. Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana aplikasi metode Meshless Local Petrov-Galerkin pada model limbah yang terangkut dalam aliran sungai serta bagaimana simulasi penyebaran konsentrasi BOD pada sungai.

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 338 Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengaplikasikan metode MLPG pada model dispersi dan untuk mengetahui profil konsentrasi BOD dalam sungai. 2 Metode Penelitian Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menyelesaikan penelitian ini diantaranya yaitu Langkah yang pertama adalah melakukan kajian pustaka mengenai model persamaan dispersi oleh G.I Taylor kemudian diselesaikan dengan MLPG. Langkah selanjutnya adalah membuat program yang kemudian melakukan simulasi program dengan memvariasikan nilai parameter. Berikut ini merupakan nilai parameter yang digunakan dalam proses simulasi, dimana parameter tersebut dapat mempengaruhi profil dari dinamika aliran limbah. Beberapa parameter tersebut adalah kedalaman (hi), kecepatan (ui), konsentrasi (bo), debit (Q), lama simulasi yang dibutuhkan (T), selang waktu untuk iterasi (dt). Parameter yang nilainya telah ditentukan terdiri dari faktor friksi Darcy-Weisbach untuk aliran laminar sebesar 0,02 satuan. Panjang sungai yang diamati sepanjang 5 meter dengan jumlah titik sepanjang simulasi adalah 100 titik. 3 Hasil Penelitian Persamaan dispersi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Untuk menerapkan metode Meshless Local Petrov Galerkin, persamaan mula-mula diubah ke dalam bentuk local weak dan menghasilkan persamaan sebagai berikut: Nilai pada persamaan local weak didekati dengan Moving Least Square (MLS) sebagai berikut: Dengan adalah indeks terkecil dan adalah indeks terbesar dari titik-titik diskrit yang berada di dalam sub domain [ ] sehingga : turunan terhadap waktu fungsi MLS ini adalah : Dengan mensubstitusikan MLS pada persamaan dispersi dalam bentuk local weak yang ada, maka diperoleh persamaan: Persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut:

Maya Ayu P., et. al. Penerapan Metode Meshless Local Petrov Galerkin... 339 Persamaan di atas dapat ditulis ke dalam bentuk matriks, yaitu : Selanjutnya persamaan di atas didiskritisasi terhadap waktu menggunakan Deret Taylor, sehingga diperoleh: Dengan mengumpulkan setiap komponen dalam waktu t ke ruas kanan, diperoleh persamaan linier yang terdiskritisasi terhadap waktu t, yaitu : Setelah diselesaikan dengan metode Meshless Local Petrov Galerkin, masukkan nilai awal dari parameter yang digunakan yaitu Simulasi 1 kedalaman sungai (hi) = 2 kecepatan aliran sungai (ui) = 0,3 konsentrasi BOD (bo) = 6 waktu (T) = 5 delta t (dt) = 0,2 debit sungai (Q) = 0,36 Berikut ini merupakan tampilan profil simulasi aliran limbah pada umunya ditunjukkan oleh Gambar 1. Gambar 1. Profil Konsentrasi BOD di sungai sepanjang x Pada Gambar 1 terlihat Nilai konsentrasi BOD dalam sungai di titik yang semula nol pada berubah menjadi 0,240649628837322 ppm pada saat dan meningkat menjadi 1,937811381753990 ppm saat. Hingga pada saat waktu mencapai 5 detik, terjadi penumpukan limbah di titik yang sama hingga menyebabkan konsentrasi BOD dalam air sungai di titik tersebut meningkat menjadi 2,571050457158386 ppm.

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 340 Besarnya nilai konsentrasi BOD dalam sungai menunjukkan bahwa limbah yang mencemari sungai tersebut juga besar. Simulasi 2 Selanjutnya, akan dilihat dinamika tingkat pencemaran pada sungai dengan nilai konsentrasi yang lebih rendah dan waktu yang lebih singkat. Nilai parameter yang digunakan pada profil konsentrasi BOD seperti ditunjukkan gambar 2 adalah sama dengan simulasi pada gambar 1. Perbedaan ada pada nilai konsentrasi yang sebesar 3 dan waktu simulasi hanya 1 detik dengan delta sebesar 0,1. Gambar 2 Profil Konsentrasi BOD di sungai sepanjang x Dinamika yang terlihat pada gambar hasil simulasi 2 tidak jauh berbeda dengan dinamika simulasi 1. Pada gambar 4.2 dapat dilihat sungai tercemar limbah yang memiliki konsentrasi BOD = 3, nilai konsentrasi BOD pada t = 0,1 detik di titik x = 1 m meningkat menjadi 0,014349899125272 ppm, pada waktu t = 0,5 detik nilainya meningkat menjadi 0,227396315391253 ppm dan meningkat lagi menjadi 0,620718095404386 ppm pada saat t = 1 detik di titik yang sama. Konsentrasi BOD di dalam sungai yang meningkat setiap waktu, menyatakan bahwa limbah yang mencemari sungai semakin banyak. Tetapi, nilai konsentrasi BOD terus menurun seiring dengan panjang sungai hingga mencapai mendekati nol. Artinya, semakin jauh jarak yang ditempuh limbah, nilai konsentrasinya akan semakin kecil. Simulasi 3 Untuk mengetahui pengaruh kecepatan aliran sungai dalam mengangkut limbah, diberikan nilai masukan yang sama seperti simulasi 2 tetapi nilai kecepatan sungai berbeda.

Maya Ayu P., et. al. Penerapan Metode Meshless Local Petrov Galerkin... 341 Gambar 3(a) Profil Konsentrasi BOD dengan kecepatan 0,5 m/s Gambar 3(b) Profil Konsentrasi BOD dengan kecepatan 0,8 m/s Pada simulasi 3 (a), diberikan masukan untuk kecepatan aliran sungai sebesar 0,5 m/s. Pada simulasi 3 (b), diberikan masukan untuk kecepatan aliran sungai sebesar 0,8 m/s. Dinamika nilai konsentrasi BOD pada simulasi 3 tidak jauh berbeda dengan dinamika nilai konsentrasi BOD yang dihasilkan oleh simulasi sebelumnya. Nilai konsentrasi BOD terus meningkat seiring bertambahnya waktu dan semakin jauh dari titik sumber nilainya semakin turun. Simulasi 4

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 342 Pada simulasi 1 dan 2, nilai untuk laju transportasi limbah nol. Selama waktu nol sampai 1, tidak ada laju penambahan limbah yang masuk ke dalam sungai. Simulasi berikut ini diasumsikan limbah terus menerus dimasukkan ke dalam sungai selama waktu 1 detik. Gambar 4(a) Profil Konsentrasi BOD dengan S=0,3 mgr/s Gambar 4(b) Profil Konsentrasi BOD dengan S=0,5 mgr/s Pembuangan limbah yang dilakukan terus menerus selama waktu t dengan kecepatan tinggi menghasilkan nilai konsentrasi BOD yang lebih tinggi daripada limbah yang memiliki kecepatan rendah. Dari tabel 4.3 dapat dilihat nilai konsentrasi BOD untuk nilai S = 0,5 mgr/s lebih tinggi daripada S = 0,3 mgr/s. Hasil akhir nilai konsentrasi yang diperoleh pada titik x = 5 m untuk S = 0,3 mgr/s adalah 0,134834003643562 ppm, dan S = 0,5 mgr/s adalah 0,224870340609767 ppm.

Maya Ayu P., et. al. Penerapan Metode Meshless Local Petrov Galerkin... 343 Simulasi 5 Pada simulasi berikut ini, konsentrasi awal sungai adalah sebesar 5,5. Kemudian sungai dicemari limbah cair yang memiliki konsentrasi 7 ppm selama 5 detik dan tidak ada pencemaran lagi untuk waktu selanjutnya. Kecepatan limbah yang masuk ke dalam badan sungai sebesar 3 mgr/s. Gambar 5 Profil Konsentrasi BOD dengan Nilai Awal BOD Sungai 5,5 ppm. Nilai awal konsentrasi BOD pada sungai sepanjang x adalah 5,5. Setelah limbah cair masuk selama 5 detik, nilai konsentrasi BOD di semua titik mencapai di atas 5,5. Ketika nilai konsentrasi berada di atas 5,5, ketidakstabilan nilai konsentrasi BOD terlihat jelas. Sebenarnya pada simulasi-simulasi sebelumnya nilai konsentrasi juga tidak stabil mengecil ketika menjauhi sumber limbah, tapi karena selisih ketidakstabilan yang sangat kecil, maka konsentrasi dianggap konstan mengecil. 4 Pembahasan Pada Gambar 1 dapat dijelaskan mengenai simulasi model aliran limbah di sungai pada umunya menggunakan metode Meshless Local Petrov Galerkin tanpa adanya variasi kecepatan sungai dan laju transportasi limbah. Garis berwarna-warni pada gambar menunjukkan waktu simulasi. Seiring berjalannya waktu, grafik yang terbentuk semakin menunjukkan angka konsentrasi yang tinggi di titik sumber. Nilai konsentrasi BOD dalam sungai di titik yang semula nol pada berubah menjadi 0,240649628837322 ppm pada saat dan meningkat menjadi 1,937811381753990 ppm saat. Hingga pada saat waktu mencapai 5 detik, terjadi penumpukan limbah di titik yang sama hingga menyebabkan konsentrasi BOD dalam air sungai di titik tersebut meningkat menjadi 2,571050457158386 ppm. Besarnya nilai konsentrasi BOD dalam sungai menunjukkan bahwa limbah yang mencemari sungai tersebut juga besar.

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 344 Pada saat limbah masuk ke dalam sungai, konsentrasi BOD dalam sungai langsung meningkat walaupun terdapat kecepatan air sungai yang membawa limbah menjauhi titik sumber, tetapi kecepatan limbah yang masuk ke dalam sungai membuat limbah menumpuk pada satu titik sebelum limbah tersebut sempat terseret oleh aliran sungai. Sehingga mengakibatkan konsentrasi BOD dalam air sungai di sekitar titik sumber masuk limbah semakin lama semakin tinggi seiring waktu yang dibutuhkan. Pada titik yang berbeda dalam waktu yang sama, nilai konsentrasi BOD berbeda. Di titik yang dekat dengan sumber, nilai konsentrasi BOD lebih tinggi daripada di titik yang jauh dari sumber. Hal ini dikarenakan ketika limbah masuk, kepekatan limbah akan tercampur dengan air sungai, sehingga limbah menjadi encer dan konsentrasinya berkurang. Adanya kecepatan aliran air sungai yang membawa limbah terlarut ke dalam air dan bergerak menjauhi titik sumber mengakibatkan angka konsentrasi BOD di titik yang jauh dari sumber semakin kecil. Gambar 2 menampilkan profil konsentrasi BOD dengan nilai yang lebih rendah. Hasil simulasi yang didapatkan sama dengan hasil yang diperolehdi simulasi 1. Hanya saja nilainya yang lebih sedikit. Simulasi 3 menampilkan variasi nilai kecepatan aliran sungai. Pada gambar 3(a) nilai kecepatan sungai sebesar 0,5 m/s sedangkan gambar 3(b) kecepatan sungai sebesar 0,8 m/s. Dari gambar yang dihasilkan dapat diketahui bahwa konsentrasi BOD pada sungai yang memiliki kecepatan aliran sebesar 0,5 m/s lebih tinggi daripada konsentrasi BOD dalam sungai berkecepatan 0,8 m/s. Artinya besar kecilnya kecepatan sungai berbanding terbalik dengan nilai konsentrasi. Simulasi selanjutnya adalah variasi nilai kecepatan laju transportasi limbah. Gambar 4(a) menunjukkan kecepatan limbah yang masuk ke dalam badan sungai sebesar 0,3 mgr/s dan laju transportasi limbah pada gambar 4(b) adalah 0,5 mgr/s. Hasilnya, konsentrasi limbah yang memiliki laju sebesar 0,3 mgr/s lebih kecil dari konsentrasi limbah dengan laju 0,5 mgr/s. Semakin cepat lajunya, konsentrasii BOD akan semakin tinggi dan sebaliknya. Pada gambar 5, terlihat jelas profil nilai konsentrasi BOD naik turun seperti. Pada titik ketika t = 5 detik, konsentrasi meningkat hingga mencapai 12,463245963842711 ppm, di titik x = 1 m nilai konsentrasi BOD sebesar 8,205183075258580 ppm, sedangkan pada titik x = 2 m, nilai konsentrasi BOD hampir setengah kali nilai konsentrasi saat di titik yaitu sebesar 6,924843279666956 ppm. Saat mencapai titik, konsentrasi BOD sebesar 6,103918311021144 ppm, kemudian pada titik nilainya meningkat menjadi 6,109829210495155 ppm. Hingga pada titik nilai BOD meningkat lagi mencapai 6,135827421969974 ppm, kemudian pada titik nilainya turun lagi menjadi 6,129457486232710 ppm. Selanjutnya nilai konsentrasi BOD terus menurun hingga di titik nilainya mencapai 6,038824104333380 ppm dan kemudian naik di titik menjadi 6,056635954822816 ppm. Nilai konsentrasi terjadi peningkatan hingga pada x = 5 m. Pada titik ini, konsentrasi mencapai angka sebesar 6,148471586351864 ppm. Hingga pada detik terakhir simulasi, konsentrasi BOD selalu berada di atas 5,5 ppm dan tidak pernah mencapai nol. 5 Kesimpulan dan Saran Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

Maya Ayu P., et. al. Penerapan Metode Meshless Local Petrov Galerkin... 345 a. Profil dinamika pengangkutan limbah oleh air sungai secara umum konsentrasinya terus mengalami kenaikan setiap waktu. Pada simulasi 1 nilai konsentrasi BOD dalam sungai di titik x = 1 m yang semula nol pada berubah menjadi 0,240649628837322 ppm pada saat dan meningkat menjadi 1,937811381753990 ppm saat. Hingga pada saat waktu mencapai 5 detik, terjadi penumpukan limbah di titik yang sama hingga menyebabkan konsentrasi BOD dalam air sungai di titik tersebut meningkat menjadi 2,571050457158386. b. Nilai konsentrasi BOD di tempat yang dekat dengan sumber pembuangan berbeda dengan tempat yang jauh dengan sumber pembuangan walaupun tempat tersebut dilalui oleh limbah. Semakin menjauhi titik sumber, nilai konsentrasi BOD-nya semakin kecil. Terbukti pada simulasi 2, pada saat konsentrasi mencapai waktu 1 detik di titik nilai BOD sebesar 0,620718095404386 sedangkan di titik nilai konsentrasi BOD adalah 0,000220501860797. Sehingga semakin jauh jarak yang ditempuh limbah, konsentrasinya akan semakin kecil. c. Kecepatan aliran sungai memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai konsentrasi BOD. Pada simulasi 2, nilai konsentrasi BOD pada sungai yang memiliki kecepatan aliran tinggi lebih kecil daripada nilai konsentrasi pada sungai yang memiliki kecepatan aliran rendah. Sehingga dapat disimpulkan jika kecepatan sungai berbanding terbalik dengan besar konsentrasi BOD. Semakin besar kecepatan sungai, nilai konsentrasi BOD akan semakin kecil dan sebaliknya. d. Laju transportasi limbah juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai konsentrasi BOD. Pada simulasi 3, nilai laju transportasi limbah yang tinggi menghasilkan nilai konsentrasi BOD yang lebih tinggi daripada nilai laju transportasi limbah yang rendah. Artinya, laju transportasi limbah berbanding lurus dengan besarnya nilai konsentrasi BOD dan sebaliknya. e. Kecepatan limbah ketika memasuki sungai memberikan pengaruh yang lebih besar dalam menaikkan konsentrasi BOD daripada kecepatan aliran sungai. Hal ini dapat dilihat pada simulasi 3 dan 4. Tabel konsentrasi limbah pada simulasi 4 menunjukkan tingkat pencemaran yang lebih tinggi daripada tabel pada simulasi 3. Daftar Pustaka [1] Taylor, G.I. 1953. Dispersion of Soluble Matter in Solvent Flowing Slowly Through a Tube. Proceedings The Royal of Society. 219(1137): 186-203. [2] Luknanto, D. 1992. Angkutan Limbah. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. [3] Atluri, S. N. & Lin, H. 2000. The Meshless Local Petrov-Galerkin (MLPG) Method for Convection-Diffusion Problems. CMES. 1(2): 45-60. [4] Saidin, M. 2010. Profil Sedimentasi pada Sungai Model Shazy Shabayek. Tidak diterbitkan. Skripsi. Surabaya: Jurusan Matematika Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember.