BAB III METODE PENELITIAN. Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisis dalam penelitian ini adalah penghuni perumahan Puri Mansion: Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk melakukan kegiatan analisis data. dilakukan selama bulan Maret 2015 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air


BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan dan pegawai dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Salah satu kompenen penting dalam sebuah penelitian adalah waktu dan tempat penelitian. Tempat yang menjadi objek penelitian adalah Universitas Mercubuana yang beralamat di Jl Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017 B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal. Menurut Sugiono (2013) kausa adalah melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat, sehingga dalam penelitiannya ada variabel dependen dan variabel independen. Penelitian ini juga merupakan penelitan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel independen yaitu pendidikan kewirausahaan dan faktor demografi dengan minat berwirausaha sebagai variabel dependen. 45

46 C. Definisi dan Operasionalisasi 1. Definisi Variabel Dalam wibowo (2015) variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yang akan digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen keduanya akan dijelaskan sebagai berikut : a. Variabel Terikat (Dependent Variable) Menurut Sugiono (2014:39) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Menurut Creswell (2014:76) variabel terikat (dependen variables) merupakan variablel-variabel yang bergantung pada variabel-variabel bebas. Variabelvariabel terikat ini merupakan outcome atau hasil dari pengaruh variabel bebas. Biasanya dinotasika dengan symbol Y. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Minat Berwirausaha (Y) Menurut Fuadi dalam Risfi (2014) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan.

47 b. Variabel Bebas (Independent Variable) Menurut Sugiono (2014:39) variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Menurut Creswell (2014:77), variabel bebas (independent variabels) merupakan variabel-variabel yang (mungkin) menyebabkan, mempengaruhi, atau berefek pada outcome. Biasanya dinotasikan dengan symbol X. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan kewirausahaan (X1) dan faktor demografi (X2). 1) Pendidikan Kewirausahaan (X1) Menurut Agus Wibowo (2011:76), terdapat dua cara untuk menanamkan mental kewirausahaan kepada para mahasiswa di kampus. Pertama, mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan ke dalam kurikulum. Dalam kurikulum, karakter keilmuan kewirausahaan sebaiknya didesain untuk mengetahui (to know), melakukan (to do), dan menjadi (to be) entrepreneur. Tujuan pendidikan to know dan to do terintegrasi di dalam kurikulum program studi, terdistribusi di dalam berbagai mata kuliah keilmuan. Perguruan Tinggi menyediakan mata kuliah kewirausahaan yang ditujukan untuk bekal motivasi dan pembentukan sikap mental wirausaha. Untuk tujuan to be entrepreneur, diberikan dalam pelatihan keterampilan bisnis praktis. Kedua, aktivitas ekstrakurikuler mahasiswa perlu dikemas sistemik dan diarahkan untuk

48 membangun motivasi dan sikap mental wirausaha. Pembinaan mahasiswa dalam berbagai kegiatan minat dan bakat, keilmuan, kesejahteraan atau keorganisasian hendaknya juga diarahkan untuk memberikan keterampilan berwirausaha. 2) Faktor Demografi (X2) Menurut Barclay dalam Yasin (2007) demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran yang menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Dalam situs IDTesis (2007) demografi adalah salah satu kajian yang membahas mengenai populasi yang satu sama lainya menyangkut jumlah, struktur usia, kepadatan, kematian, kelahiran, pertumbuhan, dan segala variabel social lainya. 2. Operasionalisasi Variabel Operasional variabel merupakan penjelasan secara rinci mengenai variabel yang diteliti oleh penulis mengenai variabel, konsep variabel, indikator variabel, dan skala pengukuran dengan tujuan untuk memperoleh nilai variabel penelitian. Dalam penelitian ini, variabel yang dianalisis ada 3 variabel yaitu Pendidikan Kewirausahaan, Faktor Demografi dan Minat Berwirausaha. Berikut adalah definisi operasionalisasi variabel dalam penelitian ini :

49 Tabel 3.1 Definisi operasional variabel Variabel Dimensi Variabel Indikator Skala Pengukuran Pendidikan kewirausahaan (X1) Bukirom et al (2014) -Tumbuhkan minat berwirausaha 1.Pendidikan kewirausahaan menumbukan keinginan berwirausaha setelah mahasiswa menempuh pendidikan kewirausahaan. Ordina Faktor demografi (X2) Indiarti dan Rostiani (2008) -Menambah ilmu dan wawasan -Tumbuhkan kesadaran adanya peluang bisnis -Latar belakang pendidikan -Gender -Latar belakang orang tua 1. Pendidikan kewirausahaan menambah ilmu dan wawasan dalam bidang wirausaha setelah mahasiswa menempuh pendidikan kewirausahaan. 1.Pendidikan kewirausahaan tumbuhkan kesadaran adanya peluang bisnis setelah mahasiswa menempuh pendidikan kewirausahaan. 1. Pendidikan formal berperan penting dalam membentuk minat berwirausaha 2.Pendidikan non-formal yang diperoleh diluar univesitas. 1.Jenis Kelamin 2.Usia 1. Pekerjaan Orang tua 2.Lingkungan dan teman Ordinal Ordinal Ordinal. Ordonal Ordinal

50 Minat Berwirausaha (Y) Linan dan Chen (2006) -Perasaan senang -Faktor kemampuan 1.Menjadikan saya tidak bergantung kepada orang lain. 2.Untuk mendapatkan pendapatan utama. 1.Dapat mengembangkan potensi diri saya secara maksimal. Ordinal Ordinal -Motif berprestasi -Faktor lingkungan -Faktor keluarga 1.Sukses dengan berwirausaha. 2.Menjadi kaya. 1.Membantu menurunkan tingkat pengangguran. 2.Membuka lapangan pekerjaan. 3.Meningkatkan perekonomian. 4.Menambah relasi. 1.Meningkatkan status social. 2.Menjadikan saya inspirasi yang baik. Ordinal Ordinal Ordinal

51 D. Skala Pengukuran Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social Sugiyono (2014). Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa suvei. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban, yaitu : Tabel 3.2 Skala Likert skor Keterangan 5 Sangat Setuju (SS) 4 Setuju (S) 3 Cukup Setuju (CS) 2 Tidak Setuju (TS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) Sumber : Sugiyono ( 2014)

52 E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2012), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Mercubuana fakultas ekonomi dan bisnis (D3) tahun angkatan 2014 sebanyak 39 mahasiswa. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2014) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dalam penelitian ini semua anggota populasi dijadikan sumber data, yaitu sebagai sampel peneliti. Penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik total sampling atau sampel jenuh yang dimaksud total sampling disini adalah peneliti menggunakan semua populasi sebagai sampel, seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2008) Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel

53 Dengan demikian sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Mercubuana fakultas ekonomi dan bisnis (D3) tahun angkatan 2014 yang sebanyak 39 mahasiswa. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Cara Mengumpulkan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Penelitian kepustakaan dilakukam untuk memperoleh data mengenai teori yang mendukung penelitian. Sementara itu, penelitian lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan secara lebih jelas dan membandingkan dengan teori yang telah didapatkan 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan observasi dan survey secara langsung pada objek penelitian, menggunakan kuesioner yang akan dibagikan kepada responden mahasiswa Universitas Mercubuana fakultas ekonomi dan bisnis (D3) tahun angkatan 2014 3. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan instrument pengumpulan data yang dilakukan dengan

54 cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013). G. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono (2013) data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dan kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah sampel responden yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi yang dalam penelitian ini merupakan data kuesioner dari mahasiswa Universitas Mercubuana jurusan Manajemen tahun angkatan 2013. H. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono (2007) analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

55 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2011) merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut, menurut Ghozali (2011). Dasar pengambilan keputusan uji validitas ini adalah jika loading factor > 0,5, maka item tersebut dikatakan valid. b. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2006), uji reabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali. Pengujian reabilitas setiap variabel dilakukan dengan teknik Cronbach s Alpha. Suatu kuisioner dikatakan reliable (handal) apabila jawaban responden terhadap pertanyaan atau pernyataan dalam kuisioner adaah konsisten atau stabil waktu ke waktu. Apabila nilai Cronbach s Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,60 maka butir pertanyaan dalam instrumen tersebut dianggap reliable atau dapat diandalkan. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

56 a) Jika Cronbach s alpha < 0,60 maka tidak reliable. b) Jika Cronbach s alpha > 0,60 maka reliable. 3. Uji Asumsi Klasik Menurut Ghozali (2005), pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi. Uji asumsi klasik terdiri dari : a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal atau tidak. analisis yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan metode grafik, yaitu dengan menggunakan grafik normal probability flot. Grafik normal probability flot berfungsi membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal, menurut Ghozali (2011). Deteksi normalitas dilihat melalui penyebaran data (flot) pada sumbu diagonal, dengan kriteria : a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

57 b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Menurut Sulistyo (2011), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Multikolonieritas didalam model regresi terdapat tiga pilihan cara, yaitu sebagai berikut : a) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b) Menganalisis matrik kolerasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada kolerasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90) maka hal ini mempengaruhi indikasi adanya multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. c) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari : (1) nilai tolerance dan lawannya. (2) variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance yang

58 rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10. c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Priyatno (2010) adalah keadaan di mana terjadi ketidaksaman varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian pada model regresi. Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat sifat dari variance eror.model regresi yang baik adalah variansnya bersifat homoskedastis atau equal variance. Adapun metode yang digunakan mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas yaitu metode grafik. Metode ini dilakukan dengan melihat grafik flot antara nilai prediksi variabel dependent (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar penentuan ada atau tidaknya Heteroskedastisitas yaitu : a) Jika ada pola tertentu (flot) yang teratur (bergelombang, melebar lalu menyempit) maka terjadi Heteroskedastisitas.

59 b) Jika tidak ada pola yang jelas atau flot menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y secara acak maka tidak terjadi Heteroskedastisitas atau model bersifat Homoskedastis. 4. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Pengujian ini digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Maka dalam penelitian ini persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = a + b1.x1 + b2.x2 + e Keterangan: Y = Variabel terikat/dependen yaitu Minat Berwirausaha Mahasiswa a = Konstanta b1 = Koefisien regresi variable bebas/independen Pendidikan Kewirausahan. b2 = Koefisien regresi variable bebas/independen Faktor Demografi. x1 = Pendidikan Kewirausahaan x2 = Faktor Demografi e = Standar error 5. Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan model regresi linier berganda (multiple linier regretion) digunakan dalam penelitian ini, karena jumlah variabel independen (X) lebih dari satu dan bersifat kuantitatif (metrix), sedangkan

60 jumlah variabel dependen (Y) terdiri dari satu variabel dan juga bersifat kuantitatif (metrix). Tahapan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagi berikut: a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan dalam menerangkan variasi variabel dependen. nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. nilai yang mendekati satu berarti dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masingmasing pengamatan, sedangkan untuk data runtut (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi, teori tersebut dikemukakan oleh Ghozali (2011:46). Untuk mengetahui besarnya variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat dapat diketahui melalui nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai R Square (R). Nilai R Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. b. Uji F (Simultan)

61 Menurut Priyatno (2010), uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji F atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikan yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian. a) Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak. b) Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima. c. Uji t (Parsial) Menurut Priyatno (2010), uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Apakah variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya, yaitu: a) Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak. b) Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima.