15 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Di Indonesia, terdapat beberapa jenis beras yang dikembangkan oleh petani, diantaranya; beras putih, beras merah, dan beras hitam. Akan tetapi, beras hitam dan beras merah belum menjadi bahan makanan pokok seperti halnya beras putih. Meskipun kedua beras tersebut memiliki kandungan gizi yang relatif tinggi. Beras hitam (Oryza sativa L. Cempo Ireng ) merupakan padi lokal yang memiliki kandungan antosianin yang cukup tinggi, sehingga aleuron berwarna ungu pekat mendekati hitam. Beras hitam memiliki rasa yang lebih enak, aroma yang wangi dengan penampilan yang spesifik dan unik (Kristamtini, 2009). Padi hitam sangat potensial dikembangkan karena kandungan antosianin, vitamin B1, dan vitamin E padi hitam lebih tinggi dari beras merah maupun beras putih. Di Korea dan China, beras hitam menjadi bagian penting dalam pemeliharaan kesehatan. Hal ini dikarenakan masyarakat telah mengetahui bahwa beras hitam kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan (Suhartini dan Suhardi, 2010). Thiamin hidroklorida (vitamin B1) merupakan gabungan dari senyawa dengan cincin utama pirimidin dan senyawa dengan cincin utama triasol. Thiamin hidroklorida berperan sebagai koenzim dalam metabolism antara dari asam alfaketoglutarat dan asam pirulvat. Thiamin dijumpai hampir pada semua tanaman dan hewan. Sayuran dan buah-buahan mengandung lebih sedikit vitamin B1 jika dibandingkan vitamin B1 pada aleuron dan bekatul padi (Deman, 1997). Thiamin merupakan vitamin larut air, stabil pada kondisi asam dan tidak stabil dalam
16 kondisi netral atau basa, ph optimumnya adalah antara 2-3 (Deman, 1997). Vitamin B1 berperan dalam proses metabolisme karbohidrat, metabolisme lemak dan metabolisme protein. Defisiensi vitamin B1 dapat mengakibatkan timbulnya penyakit kwarsiokor, kehilangan fungsi sensorik, motorik, aritmia, hipertensi, edema, dan kegagalan jantung (Suhardjo et al., 1985). Selain itu, Didi dan Iman (2009) melaporkan bahwa beras hitam berperan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, memperbaiki kerusakan sel hati, membersihkan kolesterol dalam darah, mencegah gangguan fungsi ginjal, kanker, anemia, dan memperlambat penuaan. Kristamtini dan Purwaningsih (2009) juga melaporkan bahwa kandungan zat besi pada beras cempo ireng berkisar antara 31,8 ppm dan kandungan gula + 362 Kkal/100 gr sehingga dapat mencegah terjadinya anemia dan diabetes. Beras hitam secara tidak langsung mempunyai potensi untuk mendukung tubuh agar tetap sehat, sehingga baik dikosumsi sebagai makanan pokok. Oleh karena itu, produktivitas padi hitam harus ditingkatkan, yaitu dengan pemupukan dan penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT). Salah satu ZPT yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu: pakloburazol. Selain itu akan dievaluasi pula efek pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi hitam. Paklobutrazol merupakan turunan pirimidin yang mempunyai rumus empiris C 15 H 20 CIN 3 0 dan mempunyai rumus kimia (2RS,3RS)-1-(4-chlorophenyl)-4, 4-dimethyl-2,-(1,2,4 triazol-1yl) pentan-3-0l (Warner dan Erwin, 2003). Paclobutrazol berfungsi sebagai salah satu zat penghambat pertumbuhan yang bekerja pada bagian meristem yang menghambat sintesis giberelin dengan cara
17 menghambat aktivitas enzim yang mengkatalis biosintesis ent-kaurin menjadi asam Kaurenoic (Hedden, 2005). Hal ini menyebabkan sintesis giberelin berkurang sehingga menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman. Paklobutrazol berperan dalam menghambat pemanjangan batang, mempertebal batang, mendorong pembungaan, mendorong pembentukan pigmen, mencegah etiolasi, memperpanjang perakaran setek, menghambat senescence, meningkatkan ketahanan terhadap stres, mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh polutan udara seperti O 3 dan SO 2, serta dapat meningkatkan ketahanan tumbuhan terhadap penyakit (Cathey, 2005 dan Kurkani et al., 2006). Pupuk organik cair adalah larutan yang diperoleh dari pembusukan bahanbahan organik yang berasal dari sisa tanaman atau kotoran hewan. Pupuk organik cair mengandung unsur hara makro maupun mikro (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk ini berperan dalam memperbaiki sifat fisik, biologis, dan kimia tanah. Selain itu, dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, merangsang pertumbuhan kuncup, bunga dan buah, meningkatkan hasil panen tanaman, dan meningkatkan kualitas produk tanaman. Hadisuwito (2008), menyatakan bahwa pupuk organik cair meningkatkan kapasitas tukar kation, meningkatkan ketersediaan unsur hara, menjadikan sumber makanan bagi mikroorganisme tanah seperti fungi, bakteri, serta mikroorganisme menguntungkan lainnya, sehingga menyebabkan perkembangan tanaman menjadi lebih cepat. Selain itu Indrakusuma (2000), juga menjelaskan pupuk organik cair dapat membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk
18 tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. Adanya perkembangan terus menerus di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pangan yang begitu pesat, memungkinkan untuk meningkatkan produksi dalam hal kualitas maupun kuantitas. Namun demikian, peningkatan produksi padi masih dibayangi oleh laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi sehingga kebutuhan pangan tidak terpenuhi. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mencoba penggunaan paklobutrazol dan pupuk organik cair yang diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen, mempercepat pembungaan dan meningkatkan kualitas hasil. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh paklobutrazol dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan, hasil dan kadar thiamin hidroklorida (vitamin B1) padi (Oryza sativa L. Cempo Ireng )? 2. Berapa konsentrasi paklobutrazol dan pupuk organik cair yang efektif meningkatkan pertumbuhan, hasil dan kadar thiamin hidroklorida (vitamin B1) padi (Oryza sativa L. Cempo Ireng )? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh paklobutrazol dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan, hasil dan kadar thiamin
19 hidroklorida (vitamin B1) padi (Oryza sativa L. Cempo Ireng ). Untuk menentukan berapa konsentrasi paklobutrazol dan pupuk organik cair yang efektif meningkatkan pertumbuhan, hasil dan kadar thiamin hidroklorida (vitamin B1) padi (Oryza sativa L. Cempo Ireng ) Manfaat lain penelitian ini juga dapat memberi tambahan informasi ilmiah mengenai upaya peningkatan hasil dan kualitas padi hitam dengan aplikasi paklobutrazol dan pupuk organik cair. D. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini meliputi pengukuran parameter morfologi, anatomis, dan fisiologis tanaman padi (Oryza sativa L. cempo ireng ) yang berupa tinggi batang, jumlah daun, jumlah anakan, umur keluar daun bendera dan malai, panjang malai, berat 100 biji isi, persentase biji isi, dan berat total biji isi petanaman. Pengamatan anatomi batang meliputi ketebalan anatomi batang dan kortek serta panjang berkas pengangkut.. Pengamatan anatomi daun meliputi kerapatan dan indeks stomata baik permukaan atas maupun bawah daun bendera. Pengamatan fisiolosis meliputi pengukuran kadar klorofil, pati, amilosa, dan pengukuran kadar thiamin hidroklorida (vitamin B1) pada beras hitam.
119 0.3 0.25 y = 0.0515x - 0.0051 R² = 0.918 Absorbansi 0.2 0.15 0.1 0.05 Series1 Linear (Series1) 0 0 2 4 6 Konsentrasi Gambar 3: Kurva standar kandungan thiamin hidroklorida (Vitamin B1) pada padi hitam (Oryza sativa L (Cempo ireng)