EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas)

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi pustaka. Metode penelitian. Orientasi lapangan.

BAB IV METODE PENELITIAN

EVALUASI JENIS DAN TINGKAT KERUSAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: JALAN ARIFIN AHMAD, DUMAI )

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan analisis data dijelaskan dalam bagan alir seperti Gambar 4.1. Start.

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dijelaskan dalam bagan alir pada Gambar 4.1. Mulai. Studi Pustaka.

BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS KERUSAKAN KONSTRUKSI JALAN ASPAL DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS : JALAN LETJEND HERTASNING)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kerusakan ruas Jalan Pulau Indah, Kupang dari STA 0+00 STA 0+800, maka

LAMPIRAN F PERHITUNGAN KERUSAKAN STRUKTUR JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX A. Hasil Perhitungan Pada Formulir Survei

BAB IV METODE PENELITIAN

PENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN RAYA PADA LAPISAN PERMUKAAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Metode Penelitian. Persiapan. Pengambilan Data

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. UMUM

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

BAB IV METODE PENELITIAN

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN FOLLOW YOUR HEART AKU PERNAH BERCERITA TENTANG RAGU, DIAM-DIAM RAGU, LALU RAGU, DEKAT SEKALI DENGAN RAGU

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Studi Kasus : Ruas Jalan Blora Cepu ) 1 ABSTRAK

Kata Kunci : Jalan Raya, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index (PCI).

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Data Survei. 1. Kelengkapan Infrastruktur Perlintasan Sebidang

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian Ruas Jalan Piyungan-Prambanan Sumber : Google Maps

TEKNIKA VOL.3 NO.2 OKTOBER_2016

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute Dan Metode PCI

Evaluasi Kualitas Proyek Jalan Lingkar Selatan Sukabumi Pada Titik Pelabuhan II Jalan Baros (Sta ) ABSTRAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Survei Kondisi Jalan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Geometrik. Tabel 5.1 Spesifikasi data jalan berdasarkan TCPGJAK.

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement Condition Index

EVALUASI KERUSAKAN JALAN STUDI KASUS (JALAN DR WAHIDIN KEBON AGUNG) SLEMAN, DIY

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN. Wahai ananda permata hati Hitunglah waktu dengan teliti Masa berjalan capat sekali Bila tak ingin hidup merugi

Kata Kunci : Perkerasan Jalan, Kerusakan Jalan, Pavement Condition Index (PCI)

TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX DAN METODE PRESENT SERVICEABILITY INDEX ABSTRAK

DENY MIFTAKUL A. J NIM. I

NASKAH SEMINAR 1 INSPEKSI KESELAMATAN JALAN YOGYAKARTA WONOSARI KM 18 SAMPAI DENGAN KM 22

BAB I PENDAHULUAN. volume maupun berat muatan yang membebani jalan. Oleh karena perubahan

ANALISIS KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

ANALISA TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) Studi Kasus : Jalan Soekarno Hatta Sta s.

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Perlintasan Sebidang

PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan

BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : Analisa, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index

Margareth Evelyn Bolla *)

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi. Aktifitas masyarakat seiring dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN. PERSEMBAHAN : Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini untuk :

Dosen, Diploma 4 Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Buketrata,

Jurnal Teknik Sipil ISSN

BAB III LANDASAN TEORI. Tabel 3.1 Jenis Kerusakan pada Perkerasan Jalan

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Kaku (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

Kata Kunci : Analisa, Kerusakan Jalan, Metode PCI

Kata Kunci : Jenis Jenis Kerusakan, Kerusakan Jalan, Metode PCI

EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 10 No.3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN PERMUKAAN (STUDI KASUS : JALAN ADI SUCIPTO SUNGAI RAYA KUBU RAYA)

TUGAS AKHIR ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

melintang atau memanjang dan disebabkan oleh pergerakan plat beton dibawahnya) Kerusakan alur/bahu turun (lane / shoulder drop-off)...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan volume lalu lintas jalan khususnya di Kota Yogyakarta terus

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

IDENTIFIKASI KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI JALUR EVAKUASI BENCANA MERAPI


EVALUASI PENGGUNAAN AGREGAT EX SUMLILI SEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI ATAS TERHADAP KERUSAKAN JALAN STRATEGIS NASIONAL / JALUR 40

Tabel Tingkat Kerusakan Struktur Perkerasan Lentur

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

INSPEKSI KESELAMATAN JALAN YOGYAKARTA WONOSARI KM 18 SAMPAI DENGAN KM 22

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI KONDISI PERKERASAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS RUAS JALAN BEUREUNUEN BATAS KEUMALA)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

BAB III LANDASAN TEORI

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR 1 INSPEKSI KESELAMATAN PADA PERLINTASAN SEBIDANG

1. Dapat dijadikan bahan rujukan dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Jalan merupakan fasilitas transportasi yang paling sering digunakan oleh

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis data dan pembahasa, maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut :

Pavement Condition Index (PCI) Runway Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta

ANALISIS KINERJA JALAN TANJUNG ANOM DALEMAN KABUPATEN SUKOHARJO TESIS

RANCANG BANGUN SOFTWARE APLIKASI PCI(PAVEMENT CONDITION INDEX) UNTUK EVALUASI KONDISI JALAN

Gambar 3.1. Diagram Nilai PCI

ANALISA KERUSAKAN DAN DESAIN PERBAIKAN OUTER RING-ROAD KOTA MADIUN

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : HIMANTORO MILUDA NIM. I

ANALISIS KERUSAKAN JALAN BETON DI KAWASAN INDUSTRI KIMA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus: Jalan M.H. Thamrin, Ajung, Jember)

Transkripsi:

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas) Febri Noval Trisdianto 1,2*, Sulfah Anjarwati 1, Juanita 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl.Raya Dukuh Waluh PO BOX 202 Purwokerto 5312 Telp; (021) 636751 ext 130. Fax. (021) 637239 * Email: febri.noval@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, tingkat kerusakan jalan dan nilai kondisi jalan. Penelitian ini dilakukan melalui survey, yaitu dengan cara mengukur panjang, lebar, dalam serta luasan setiap jenis kerusakan. Setelah semua data terkumpul, selanjutnya mengevaluasi menggunakan Metode Pavement Condition Index. Dari hasil penelitian bahwa jenis kerusakan terbanyak yang ada pada ruas Jalan Purwokerto Ajibarang yaitu Tambalan 64,77%, mengembang jembul 15,92%, sisanya antara 0,35% - 4,61% (Retak kotak-kotak, Pinggiran jalan runtuh vertikal, Retak kulit buaya, Cekungan, Retak samping jalan, Pelepasan butir) dan nilai indeks kondisi (PCI) Jalan Purwokerto - Ajibarang sebesar 90,6% dengan rating SEMPURNA. Kata kunci : tingkat kerusakan jalan, pavement condition index 1. PENDAHULUAN Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk menunjang segala aktivitas manusia. Namun seiring berjalanya waktu pertumbuhan manusia yang semakin meningkat diikuti pula pertumbuhan kendaraan semakin tinggi tidak diimbangi dengan pembangunan prasarana transportasi yang tidak memadai. Jumlah kendaraan yang semakin tinggi setiap tahunya mengakibatkan sering terjadinya kerusakan jalan dibeberapa wilayah Indonesia (Yani et al, 2012). Kerusakan jalan yang terjadi di berbagai daerah saat ini khususnya di Jalan Purwokerto - Ajibarang Kabupaten Banyumas (Sta 3+400 sd Sta 10+100), sebagai salah satu jalan utama menuju Kabupaten Brebesmerupakan permasalahan yang sangat kompleks. Kerugian yang diderita pengguna jalan akibat kerusakan ini seperti terjadinya waktu tempuh yang lama, kemacetan, kecelakaan lalulintas, dan lain-lain. Banyak kritik telah disampaikan kepada instansi pemerintahan dalam upaya penanganan dan pengelolaan jalan agar berbagai kerusakan yang terjadi segera diatasi. Secara umum penyebab kerusakan jalan ada berbagai faktor seperti umur rencana jalan yang telah dilewati, genangan air pada permukaan jalan yang tidak dapat mengalir akibat drainase yang kurang baik, beban lalu lintas berulang yang berlebihan (overloaded) menyebabkan umur pakai jalan lebih pendek dari perencanaan. Perencanaan yang tidak tepat, pengawasaan yang kurang baik dan pelaksanaan yang tidak sesuai dengan rencana yang ada. Selain itu minimnya biaya pemeliharaan, keterlambatan pengeluaran anggaran serta prioritas penanganan yang kurang tepat juga menjadi penyebab. Panas dan suhu udara, air dan hujan, serta mutu awal produk jalan kurang baik juga sangat mempengaruhi. Oleh sebab itu disamping direncanakan secara tepat jalan harus dipelihara dengan baik agar dapat melayani pertumbuhan lalulintas selama umur rencana. Untuk mengetahui kondisi kerusakan jalan salah satunya dengan menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI). Metode Pavement Condition Index merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan dan mencari cara perbaikan pada permasalahan kerusakan jalan. Metode ini merupakan sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat dan luas kerusakan yang terjadi dan dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. 553

2. METODE PENELITIAN A. Pelaksanaan Survey Langkah-langkah pelaksanaan survey selama penelitian sebagai berikut : 1. Penentuan Ruas jalan Sebelum melakukan kegiatan penelitian, terlebih dahulu menentukan ruas jalan sebagai lokasi penelitian. 2. Survey Lapangan Setelah menentukan ruas jalan sebagai lokasi penelitian, selanjutnya melakukan survey lapangan untuk mengetahui panjang dan lebar ruas jalan. 3. Penentuan Sampel Unit Setelah panjang ruas jalan didapat kemudian jalan dibagi menjadi beberapa segmen (N) dan setiap segmen panjang 100 m. Selanjutnya menentukan sampel unit yang akan disurvey dengan cara : a. Sebagai contoh pada suatu tempat diketahui panjang ruas jalan adalah 6700 m dengan panjang area survey @ segmen 100 m, maka N = 67 segmen. Panjang ruas jalan selanjutnya diplotkan ke grafik. b. Menentukan interval area untuk sampel unit yang akan disurvey Interval = N/n 1 2 3 4 5 6 7 9 10 dst 4. Survey Perkerasan Jalan a. Lubang-lubang b. Alur c. Amblas d. Tambalan e. Retak 020 m Gambar 1. Grafik Sampel Unit B. Analisis Data Hasil survey yang berupa data jenis kerusakan jalan dan tingkat kerusakan jalan kemudian dianalisis sehingga dapat ditentukan nilai PCI suatu ruas jalan dan kemudian dapat dikategorikan tingkatanya, apakah dalam kategori sempurna, baik sekali, baik, sedang, jelek, sangat jelek, gagal. Setelah itu dapat ditentukan jenis penanganan permasalahan tersebut dan dapat diketahui penyebab kerusakan jalan tersebut. 554

Data Hasil Survey 1. Tipe kerusakan 2. Luas kerusakan berdasarkan tingkat kerusakan 3. Presentase atau density keruskan Deduct Value Menentukan deduct velue dengan menggunakan grafik berdasarkan density kerusakan Jumlah Nilai Deduct Value Menjumlah seluruh nilai deduct velue dalam satu Sta yang ditinjau Menentukan q q = banyaknya nilai deduct velue CDV (Corrected Deduct Value) Menentukan CDV menggunakan grafik PCI = 100 - CDV PCI (Pavement Condition Index) Menggunakan grafik PCI Rating PCI REKOMENDASI Gambar 2. Bagan Analisis Data 555

C. Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian Mulai Studi Pendahuluan 1. Perumusan Masalah 2. Studi pustaka Proposal Penelitian Survei Lapangan Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder Jenis kerusakan Peta jaringan jalan jalan Karakteristik Jalan : Jumlah atau luas 1. Panjang 13,54 km kerusakan jalan Llebar m Tingkat kerusakan 2. Kelas jalan III jalan A Analisis Data Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3. Bagan Alir Penelitian 556

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Menentukan Sampel Unit Setelah panjang ruas jalan didapat kemudian jalan dibagi menjadi beberapa segmen dan setiap segmen mempunyai panjang 100 m. Selanjutnya menentukan sampel unit yang akan di survey dengan cara : a. Diketahui panjang ruas Jalan Purwokerto Ajibarang adalah 6700 m dengan panjang area survey @ segmen 100 m, maka N = 67 segmen. 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 19 20 21 22 23 24 25 26 27 2 29 30 31 32 33 34 35 36 37 3 39 40 41 42 43 44 45 46 47 4 49 50 51 52 53 54 55 56 57 5 59 50 61 62 63 64 65 66 67 100m Gambar 4.1 Pembagian Sampel Unit b. Pemilihan unit sampel merupakan interval yang dilakukan untuk pengambilan sampel. Dimana panjang ruas jalan yang akan disurvey dibagi menjadi beberapa segmen (N). Selanjutnya panjang ruas jalan diplotkan pada grafik sampel unit dan diperoleh jumlah sampel unit minimum (n). Selanjutnya membagi jumlah segmen dengan sampel minimum untuk menentukan interval sampel unit. Gambar 4.2 Pengeplotan Sampel Unit Dari grafik sampel unit diatas diperoleh nilai sampel unit minimum (n) yaitu 12. 557

Interval = N/n = 67/12 = 5,5 dibulatkan 5 Jadi pemilihan unit sampel dilakukan pada tiap segmen dengan interval 5 seperti pada gambar pengambilan sampel. 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 19 20 21 22 23 24 25 26 27 2 29 30 31 32 33 34 35 36 37 3 39 40 41 42 43 44 45 46 47 4 49 50 51 52 53 54 55 56 57 5 59 60 61 62 63 64 65 66 67 Gambar 4.3 Pengambilan Sampel Unit 2. Perhitungan PCI a. Mencari Presentase Kerusakan (Density) Density adalah presentase luas kerusakan terhadap luas sampel unit yang ditinjau, density diperoleh dengan cara membagi luas kerusakan dengan luas sampel unit. Menghitung density yang merupakan presentase luasan kerusakan terhadap luasan unit penelitian. Sta 5 + 700 s/d Sta 5 + 00 Density = Ad x 100% As Atau Density = Ld x 100% As Jenis kerusakan Cekungan 11,4 x 100% = 1,4 Retak Memanjang x 100% = 1,16 9,3,2 x 100% = 1,02 Tambalan 17,5 x 100% = 2,19 x 100% = 1,91 15,2 4,5 x 100% = 0,56 Mengembang Jembul x 100% = 1,36 10,95 Tabel 4.1. Nilai Density 55

Jenis Keruskan Tingkat Kerusakan Density Cekungan M 1,4 Retak Memanjang M 1,16 H 1,02 Tambalan L 2,19 M 1,91 H 0,56 Mengembang Jembul M 1,36 Sumber : Pengolahan Data 2016 b. Menentukan Deduct Value Setelah nilai density diperoleh, kemudian masing masing jenis kerusakan diplotkankegrafik sesuai dengan tingkat kerusakanya untuk mencari nilai deduct value. Gambar 4.4 Pengeplotan Nilai Deduct Value Tipe Cekungan - Untuk kerusakan cekungan diplotkan nilai distress ke grafik bumps and sags (sesuai dengan kerusakan) pada lampiran D. - Untuk kerusakan retak memanjang diplotkan nilai distress ke grafik longtudinal and transverse craacking (sesuai dengan kerusakan) pada lampiran D. - Untuk kerusakan kulit buaya diplotkan nilai distress ke grafik aligator craacking (sesuai dengan kerusakan) pada lampiran D. - Untuk kerusakan mengembang jembul diplotkan nilai distress ke grafik swell (sesuai dengan kerusakan) pada lampiran D. Tabel 4.2. Nilai Deduct Value Jenis Keruskan Tingkat Kerusakan Density Deduct Value Cekungan M 1,4 2 Retak Memanjang M 1,16 9 559

H 1,02 19 Tambalan L 2,19 0 M 1,91 14 H 0,56 14 Mengembang Jembul M 1,36 14 Sumber : Pengolahan Data 2016 c. Mencari Nilai q Syarat untuk mencari nilai q adalah nilai deduct value lebih besar dari 2 dengan menggunakan iterasi. Nilai deduct value diurutkan dari yang besar sampai yang kecil. Sebelumnya dilakukan pengecekan nilai deduct value dengan rumus : Mi = 1+ (9/9) * (100- HDVi) Mi = nilai koreksi untuk deduct value HDVi = nilai terbesar deduct value dalam satu sampel unit Jika nilai deduct value lebih besar dari nilai Mi maka dilakukan pengurangan terhadap nilai deduct value dengan nilai Mi, tetapi jika nilai deduct value lebih kecil dari nilai Mi maka tidak dilakukan pengurangan terhadap nilai deduct value tersebut, tapi nilai deduct value semula yang digunakan. Mi = 1+ (9/9) * (100- HDVi) = 1 + (9/9) * (100 2) = 7,62 Tabel 4.3. Tabel Nilai q Deduct Value Total Nilai q 20,3 12,76 12,76 6,3 52,2 4 20,3 12,76 12,76 2 47,90 3 20,3 12,76 2 2 37,14 2 20,3 2 2 2 26,3 1 Sumber : Pengolahan Data 2016 d. Mencari Nilai CDV Nilai CDV dapat dicari setelah nilai q diketahui dengan cara menjumlah nilai deduct value, selanjutnya mengeplotkan jumlah deduct value tadi pada grafik CDV sesuai dengan nilai q. Nilai CDV yang digunakan adalah nilai CDV terbesar. Dari Grafik CDV diatas maka diperoleh nilai CDV sebesar 2. Untuk lebih jelasnya liat tabel nilai CDV di bawah ini. Gambar 4.5. Pengeplotan Nilai CDV 560

Tabel 4.4. Tabel Nilai CDV Deduct Value Total Nilai q CDV 20,3 12,76 12,76 6,3 52,2 4 2 20,3 12,76 12,76 2 47,90 3 30 20,3 12,76 2 2 37,14 2 27 20,3 2 2 2 26,3 1 26,3 Sumber : Pengolahan Data 2016 e. Menetukan Nilai PCI Setelah nilai CDV diketahui makadapat ditentukan nilai PCI dengan menggunakan rumus sebagai berikut : PCI = 100 CDV = 100 40 = 70 Setelah nilai PCI diketahui kemudian diplotkan ke grafik Pavement Condition Rating. Untuk Sta 5+700 s/d Sta 5+00 pada ruas Jalan Purwokerto Ajibarang dengan nilai PCI = 70% dengan rating BAIK. Untuk data rating stasioning yang lain dapat dilihat pada tabel rating PCI. Untuk nilai PCI rata rata sampel unit 5 yaitu PCIr = 73,44+63+53,46+70+79,9 5 = 67,96% Setelah diketahui nilai PCIr pada sampel unit 5 dengan rating BAIK. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 26 27 Juni 2016, kondisi umum sebagian besar ruas Jalan Raya Purwokerto Ajibarang masih terjadi banyak kerusakan. Jenis kerusakan yang ditemui antara lain : Retak Kulit Buaya, Retak Samping Jalan, Pelepasan Butir, Tambalan, Mengembang Jembul, Retak Memanjang, Pinggiran Jalan Runtuh Vertikal, Retak Kotak Kotak, Cekungan. 1. Keseluruhan Unit Sampel Ruas Jalan Purwokerto Ajibarang a. Pada sampel unit 1 (sta 3+400 s/d sta 3+900) didapat nilai PCI rata rata sebesar,4% dengan rating SEMPURNA. b. Pada sampel unit 2 (sta 3+900 s/d sta 4+400) didapat nilai PCI rata rata sebesar 3,6% dengan rating SEMPURNA. c. Pada sampel unit 3 (sta 4+400 s/d sta 4+900) didapat nilai PCI rata rata sebesar 7,5% dengan rating SANGAT BAIK. d. Pada sampel unit 4 (sta 4+900 s/d sta 5+400) didapat nilai PCI rata rata sebesar 3,2% dengan rating SANGAT BAIK. e. Pada sampel unit 5 (sta 5+400 s/d sta 5+900) didapat nilai PCI rata rata sebesar 67,96% dengan rating BAIK. f. Pada sampel unit 6 (sta 5+900 s/d sta 6+400) didapat nilai PCI rata rata sebesar 64,9% dengan rating BAIK. g. Pada sampel unit 7 (sta 6+400 s/d sta 6+900) didapat nilai PCI rata rata sebesar 100% dengan rating SEMPURNA. h. Pada sampel unit (sta 6+900 s/d sta 7+400) didapat nilai PCI rata rata sebesar 97,2% dengan rating SEMPURNA. i. Pada sampel unit 9 (sta 7+400 s/d sta 7+900) didapat nilai PCI rata rata sebesar 93% dengan rating SEMPURNA. j. Pada sampel unit 10 (sta 7+900 s/d sta +400) didapat nilai PCI rata rata sebesar 100% dengan rating SEMPURNA. k. Pada sampel unit 11 (sta +400 s/d sta +900) didapat nilai PCI rata rata sebesar 100% dengan rating SEMPURNA. 561

l. Pada sampel unit 12 (sta +900 s/d sta 9+400) didapat nilai PCI rata rata sebesar 100% dengan rating SEMPURNA. m. Pada sampel unit 13 (sta 9+400 s/d sta 9+900) didapat nilai PCI rata rata sebesar 100% dengan rating SEMPURNA. Untuk perincian data kerusakan ruas Jalan Purwokerto - Ajibarang yang lebih lengkap dapat dilihat di table kerusakan. 2. Nilai PCIs Dari hasil survey dan analisis maka diperoleh nilai PCI ruas Jalan Purwokerto Ajibarang. Jumlah nilai rata rata PCI = 1156,4 N = 13 PCIr =,99 Nilai A = 2 PCIa = 100 PCIs = = (N A) x PCIr+A x PCIa N (13 2) x,99+2 x 100 = 90,6 Setelah dianalisis secara keseluruhan berdasarkan grafik rating perkerasan PCI, maka kondisi ruas Jalan Purwokerto Ajibarang dikatakan SEMPURNA. 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan pada ruas Jalan Purwokerto Ajibarang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Jenis kerusakan terbanyak yang ada pada ruas Jalan Purwokerto Ajibarang yaitu Tambalan 64,77%, mengembang jembul 15,92%, sisanya antara 0,35% - 4,61% (Retak kotak-kotak, Pinggiran jalan runtuh vertikal, Retak kulit buaya, Cekungan, Retak samping jalan, Pelepasan butir). 2. Untuk jenis kerusakan pada ruas Jalan Purwokerto - Ajibarang berdasarkan tingkat kerusakanya yaitu a. Low : Retak Kulit Buaya, Retak Samping Jalan, Pinggiran Jalan Runtuh Vertikal, Tambalan, Mengembang Jembul. b. Medium : Retak Kulit Buaya, Retak Kotak Kotak, Cekungan, Retak Samping Jalan, Pinggiran Jalan Runtuh Vertikal, Retak Memanjang, Tambalan, Mengembang Jembul, Pelepasan Butir. c. High : Retak Memanjang, Tambalan, Pelepasan Butir. 3. Nilai indeks kondisi (PCI) Jalan Purwokerto - Ajibarang sebesar 90,6% dengan rating SEMPURNA. 13 DAFTAR PUSTAKA AASHTO, (196), Guide for Design of Pavement Structures, Washington DC. Amin K., dkk, (2012), Evaluasi Jenis dan Tingkat Kerusakan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (Studi Kasus : Jalan Soekarno Hatta, Dumai), Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bengkalis. Andrianto F., (2015), Evaluasi Tingkat Kerusakan Perkerasan Jalan Menggunakan Metode PCI Pada Ruas Jalan Jatilawang Rawalo, Tugas Akhir, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Departemen Pekerjaan Umum, (1992), Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin Jalan Upr. 02.1 Pemeliharaan Rutin Perkerasan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta, Indonesia Departement of the Army, (192), Pavement Maintenance Management, Washington DC. Manurung, A., M., (2010). Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan. Skripsi Universitas Sumatra Utara, Medan. Nasucha K., (2012), Analisis Kerusakan Jalan dan Cara Penangananya Pada Ruas Jalan 562

Ajibarang Kranggan Kabupaten Banyumas, Tugas Akhir, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34 (2006) tentang Jalan, Jakarta. Sukirman S., (1999), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung. Sukirman. S., (1992), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung. Yani, A., Idham, M., Saleh, H., (2012), Evaluasi Jenis dan Tingkat Kerusakan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) (Studi Kasus : Jalan Arifin Muhammad, Dumai Sta 13+00 sd 19+00) Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bengkalis. 563