BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Mikrositer hipokrom adalah gambaran morfologi sel darah merah dengan nilai MCV lebih kecil dari normal (< 80fl) dan MCH lebih kecil dari nilai normal (<27pq). Penyakit yang paling umum ditemukan dengan gambaran morfologi darah tepi anemia mikrositik hipokrom adalah anemia defisiensi besi dan thalassemia.para klinisi sering dihadapkan dengan gambaran mikrositik hipokrom dari sel darah merah (eritrosit) pada daerah dimana prevalensi anemia defisiensi besi dan thalassemia yang tinggi. Sehingga dalam memberikan obat-obatan selalu keliru. Mentzer Indeks adalah perbandingan MCV dan RBC yang dipakai selama ini untuk membedakan anemia defisiensi besi dan thalassemia. Pemeriksaan ferritin merupakan salah satu tes untuk menentukan status besi pada keadaan dimana anemia defisiensi besi dan thalassemia belum dapat dipastikan. Penentuan kadar HbA2 dan HbF juga dapat membantu untuk membedakan anemia defisiensi besi dan thalassemia yang dapat diperiksa dengan menggunakan hemoglobin elektroforesis 1,3,9,15. Saat ini telah dikembangkan pemeriksaan elektroforesis hemoglobin dengan tingkat ketelitian yang tinggi yaitu dengan metoda elektroforesis kapiler dari Sebia.Metoda ini merujuk pada elektroforesis yang dilakukan pada tabung kapiler,menggunakan voltase tinggi,waktu yang singkat dalam pengerjaannya dan memerlukan jumlah darah yang minimal.fraksi hemoglobin normal maupun abnormal dapat dengan jelas dipisahkan dan ditentukan persentasenya. 29 1
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat kurangnya zat penyediaan besi untuk eritropoesis,karena cadangan besi kurang,yang akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin menjadi berkurang. Defenisi anemia menurut kriteria WHO adalah kadar hemoglobin dibawah nilai normal menurut umur bayi sampai umur 6 tahun:<11g/dl,6tahun-14tahun <12g/dl, wanita dewasa:<12g/dl, laki-laki dewasa : < 13 gr/dl, dimana kadar Hb berbeda bervariasi berdasarkan jenis kelamin dan umur. Pada umumnya digunakan definisi anemia berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan World Health Organization (WHO). 1,2,7,18,21. Menurut SKRT Indonesia 1995, prevalensi anemia defisiensi besi pada populasi Indonesia berkisar 40-58% ( SKRT 1995,NHS HKI 2001) yaitu,1-2 tahun sebesar 61,4%, 0-5 tahun sebesar 47%,15-19 tahun sebesar 26,5%, wanita usia subur sebesar 51,4%, wanita hamil sebesar 40%. 29, Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (2004) diperoleh data bahwa 39% untuk balita,24% untuk 5-11 tahun. 29 Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) Nasional tahun 2007 di 440 kota/kabupaten di 33 propinsi di Indonesia oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI mengungkapkan bahwa secara nasional prevalensi anemia diperkotaan menurut Riskesda paling tinggi pada usia balita 27,7% diikuti oleh kelompok usia lanjut (> 75 tahun) 17,7%. 29, Thalassemia adalah sekumpulan kelainan genetik yang mengakibatkan berkurang atau tidak ada sama sekali sintesis satu atau lebih rantai globin.kelainan ini dapat dijumpai gambaran darah tepi mikrositik hipokrom, dengan kadar hemoglobin dalam batas normal atau menurun dibandingkan dengan 2
anemia defisiensi besi disertai penurunan kadar hemoglobin tergantung tingkat keparahannya. 10,11,12,13.14. Kelainan genetik thalassemia tersebar luas di daerah di dataran Cina di daerah perbatasan Muangthai,Laos,Kamboja dengan frekwensi sebesar 50-60% dan juga tersebar di daerah lain Asia Tenggara dengan frekwensi yang makin berkurang di daerah yang lebih jauh.frekwensi gen untuk Indonesia belum jelas. Diduga sekitar sekitar 3-5%,sama seperti Malaysia dan Singapura. 11,12,23,25. Mentzer indeks dapat membantu membedakan defisiensi besi dengan thalassemia dimana pemeriksaan ini merupakan hasil perhitungan MCV/RBC.Bila hasil perhitungan >14 ( suggestive) merupakan indikasi untuk anemia defisiensi besi, namun bila <12 (suggestive) merupakan indikasi untuk thalassemia trait.tetapi bila ditemukan anemia defisiensi besi dan thalassemia secara bersamaan, maka Mentzer indeks tidak dapat dipakai.. 1,2,5,10,22. Penelitian yang dilakukan oleh Aysin Demir dkk,ankara,turkey,mentzer Indeks digunakan untuk mendiagnosa anemia defisiensi besi dengan trait thalassemia oleh karena untuk anemia defisiensi besi memiliki sensitiviti 62%,specificiti 86% sedangkan β trait thalassemia memiliki sensitiviti 86%,specifisiti 62%. 26. Dari hasil penelitian ini,belum bisa dibuktikan bahwa Mentzer Indeks dapat dipakai untuk diagnosa anemia defisiensi besi dan thalassemia walaupun penelitian lain yang dilakukan oleh Fakher Rahim dkk, Ahwaz,Iran, dengan menggunakan Mentzer indeks untuk membandingkan antara anemia defisiensi besi dengan β trait thalassemia mendapatkan : anemia defisiensi besi memiliki sensitiviti 80% dan spesifisiti 95%, untuk β trait thalassemia memiliki sensitiviti 95%, spesitiviti :80%. 26,27. 3
Berdasarkan ini penelitian ingin membuktikan ketepatan Mentzer Indeks untuk dapat membedakan anemia defisiensi besi dengan thalassemia melalui skrining morfologi eritrosit mikrositer hipokrom dan analisa hemoglobin menggunakan mikro capillary elektroforesis. 1.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan paparan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas dapatlah dirumuskan permasalahan penelitian adalah: 1. Apakah ada hubungan Mentzer indeks dalam membedakan antara pasein anemia defisiensi besi dengan thalassemia? 1.3. HIPOTESA PENELITIAN Mentzer indeks dapat digunakan untuk membedakan anemia defisiensi besi dan thalassemia. 1.4. TUJUAN PENELITIAN 1.4.1. Tujuan umum Dengan menggunakan Mentzer indeks diharapkan anemia defisiensi besi dapat dibedakan dengan thalassemia. 1.4.2.Tujuan khusus - Untuk melihat nilai Menzter Indeks dari gambaran hipokrom mikrositer pada anemia defisiensi besi. - Untuk melihat nilai Mentzer Indeks dari gambaran hipokrom mikrositer pada thalassemia. 4
- Untuk mendapatkan nilai HbA2 dan HbF pada anemia defisiensi besi dan thalassemia dengan menggunakan Mikrocappilary Elektroforesis. - Untuk mendapatkan nilai Ferritin pada anemia defisiensi besi dan thalassemia. - Untuk menentukan sensitivitas dan spesitifitas dari Mentzer Indeks.terhadap anemia defisiensi besi dan thalassemia. 1.5. Manfaat penelitian Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberi masukan kepada klinisi bahwa Mentzer indeks dengan gambran hipokrom mikrositer dapat dipakai untuk membedakan antara anemia defisiensi besi dengan thalassemia. Sehingga para klinisi dapat menentukan untuk pemeriksaan lanjutan yang akan dilakukan atau dirujuk. 5