dan adalah teman baik. Mereka selalu bersama. sangat peduli pada, begitu juga. Mereka berteman sejak menjadi murid baru di SMP Pelita Harapan, tempat bersekolah. Di sekolah, sangat terkenal, dia adalah seorang yang pandai bergaul, sedangkan, dia adalah seorang yang pendiam, dan pemalu. sering diejek dan dikerjai oleh teman-teman sekelasnya, karena penampilan yang culun dan kuno, juga hanya dimanfaatkan oleh teman-temannya, karena adalah anak orang kaya. Tetapi selalu melindungi, selalu membela, berteman dengan bukan karena kekayaan, untuk itu begitu tergantung pada. Kemudian orang tua dipindahkan ke kota lain, terpaksa pun harus ikut pindah, dan harus berpisah dengan. berjanji akan selalu mengabari dan akan mengunjungi sesekali, tetapi tidak pernah mengabari atau pun mengunjunginya. sangat sedih dan menganggap telah melupakannya. dan orangtuanya kembali ke tempat mereka semula. sekarang sudah SMA, dan dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan, teman lamanya. masuk ke SMA favorit di tempat itu. Tidak disangka, dia bertemu dengan disana, tetapi sudah sangat berbeda, penampilannya sekarang sudah tidak culun dan kuno lagi, yang sekarang terlihat keren apalagi dia anak orang kaya, menjadi siswa yang paling terkenal dan juga ditakuti siswa lain maupun guru, karena orangtuanya merupakan pemilik yayasan sekolah tersebut. Tetapi saat ingin mendekati, dia berpikir pasti akan senang bertemu dengannya, tetapi tidak seperti yang diharapkannya, malah tidak menghiraukan sama sekali. berubah, sudah tidak seperti dulu, menjadi orang yang dingin. Tetapi yakin, masih memiliki perasaan yang sama seperti, berusaha untuk terus mendekati, tetapi terus menolaknya. Akhirnya usaha pun berhasil dan dia berteman lagi degan, melewati berbagai tantangan untuk mendapat sebuah pertemanan yang sejati. Sebuah pertemanan tidak akan terjadi tanpa adanya tantangan.
Prolog Liburan sekolah sudah selesai, murid-murid tidak sabar untuk bertemu dengan temanteman di sekolah, untuk berbagi cerita, pengalaman saat liburan, atau melepas rindu dengan pacar dan sebagainya. Hal ini pasti terjadi dan selalu terjadi di sekolah-sekolah, tidak terkecuali sekolah SMA Pelita Harapan. Semua murid-murid terlihat begitu semangat, tetapi semua begitu berbeda bagi, dia selalu menyendiri dan merasa sekolah adalah tempat yang menyebalkan dan tempat dia merasa teraniaya oleh teman-teman sekelasnya, karena penampilannya yang sangat kuno, culun, dan tidak keren menurut teman-temannya. Lagi-lagi hanya menghabiskan waktu istirahat di atap gedung sekolah, sendirian, karena tempat itu jarang didatangi oleh siapapun.) Dialog : Benar-benar menyebalkan! Kenapa sih mereka? Selalu saja ngerjain orang, emangnya aku salah apa sih! Kenapa hidupku begitu suram seperti ini. (kemudian terdengar langkah seseorang sedang naik ke atap dan menuju ke tempat biasa mengahabiskan waktu istirahat, merasa pasrah, dia merasa bahwa itu adalah teman-teman sekelasnya yang suka menjahilinya.) : Kalian mau apa lagi? Belum cukup uang yang telah aku berikan kepada kalian tadi hah? : Ups, maaf, aku akan pergi, oh iya aku gak minta uang kamu ok, bye. : (membalikkan badan, menatap dengan seorang perempuan yang sama sekali tidak pernah dia lihat) Kamu siapa? Kok aku gak pernah lihat kamu sebelumnya? : Oh, perkenalkan, aku. Aku murid baru disini, salam kenal yah. : Hmm, pantas, biasanya aku udah dikerjain kalo aku salah ngomong. : Maksudnya? Trus kenapa tadi kamu ngira aku mau minta uang kamu? : Aku emang jadi bulan-bulanan teman-teman aku di sekolah ini, yah kamu tahu kan gimana jadi bulan-bulanan, dimintain uang lah, dikerjain ini itu, dan kalo aku ngelawan bisa dijahilin abis-abisan, contohnya tadi, kalo aku ngomong itu sama mereka, pasti aku dijahilin. Tapi untungnya aku ngomongnya sama kamu. : Ih kok gitu sih..jahat banget mereka sama kamu. Kenapa kamu gak lapor ama guru aja? : Percuma, malah nambah jatah jahil-jahilan mereka sama aku.
: Ya ampun..kasian banget sih kamu! Ngomong-ngomong, aku belum tahu nama kamu nih. : Oh ya, namaku. : Nice name. : Thanks. : Pemandangannya indah ya kalo lihat dari atas sini. : Yaa, kelihatan semuanya. (Bel masuk kelas pun berbunyi) : Eh, Itu bel masuk kan? : Yap, masuk gih. : Loh, kamu gak masuk? : Ntar aja belakangan, eh kamu tau dimana kelas kamu kan? : Aku tau kok, bye. : Okay.Bye. (Sesampainya di kelas, dia langsung berbaur dengan teman-teman yang baru, adalah orang yang cepat bergaul, dan cepat mendapat teman, kemudian masuk dan ternyata dan dia satu kelas.) : Eh lihat tuh si cupu masuk, darimana aja kamu lun? : Paling dari tempat persembuniyannya dia, nangis, meratapi kenapa dia tercipta jadi culun and jelek. : Iya, oma aku aja yang kuno banget kalah ama dia kunonya. : Terserahlah kalian mau ngomong apa. (lalu duduk di tempat duduknya.) : Eh. Ternyata kita sekelas yah. : Yahh. : Jadi itu yang sering temen kamu perbuat sama kamu. : Yah begitulah. : Hey, murid baru, ngapain kamu ngomong sama si culun itu! Mending sini gabung ma kita-kita.
: Iya, ntar kamu ketularan kunonya lagi. : Bener tuh, aku sih ogah. : Enggak ah, mendingan aku gabung sama. Dia orangnya sopan, gak kayak kalian yang suka seenaknya, oh ya orangnya gak kuno dan jelek, biar gayanya begini, tapi dia punya hati yang baik. : Apa kamu bilang? Kamu mau cari masalah ya sama kita! : Murid baru juga! Belagu banget sih! Kita kerjain baru tau rasa kamu. : Kerjain aja kalo bisa! Aku gak takut! ( menarik tangan ) : Hey, kamu tuh apaan sih! Kamu berani banget! Kamu gak tau sih gimana mereka, duhh gawat. : Udah! Ngapain kamu takut. (Hari pertama sekolah sudah diwarnai dengan permusuhan antara dirinya dengan gang nya dan kawan-kawan. Gang dkk itu memang gang sangat ditakuti oleh para murid dan mereka tidak segan-segan menjahili atau membuat perkara dengan siapa saja yang menentang mereka, pun tidak takut pada mereka. justru membalas apa yang mereka lakukan padanya. Semua itu karena dia peduli pada. sering melindugi yang suka dijahili oleh Gang dkk.) Saat selesai olahraga... : Uh, capek yahh. : Iya, eh aku mau beli minum dulu yahh, kamu mau nitip gak? : Iya, Aqua botol satu. (Sesampainya di kelas, hanya sendiri karena yang lain mengganti pakaian mereka di kamar mandi, dan tidak boleh di kelas) : Baru aku sendiri nih, ganti baju di kelas aja deh cepet-cepet, sebelum sih rese-rese itu datang dan jahilin aku. : Loh, mana yah rok aku..loh..tadi ada di tas!kok udah gak ada yah..janganjangan si lagi yang ngambil! Duh gimana nih... : Haa, nyari apa kamu culun? : Kebingungan banget kayaknya.
: Nyari...hmm pasti rok kamu kan? (sambil mengisyaratkan untuk mengambil celana olahraga yang ada di atas meja. : Kurang ajar kamu! Kembaliin rok aku! : Heh cupu! Jangan asal nuduh yah! Aku gak nyimpen rok kamu, aku cuma tau aja, soalnya kamu belum pake rok kamu. : Iya! Dasar kamu culun! : Siapa lagi coba yang ngambil rok aku selain kalian, ayo kasih tau dimana kalian nyimpen rok aku. : Apaan sih kamu!(mendorong ) : Emang kita yang ngambil rok kamu, dan kamu pantes dapetin itu, kamu sih udah berani ngelawan kita-kita! : Dasar kamu dodol banget sih dii!pake bilang segala sih ke dia kalo kita yang ambil. : Udah deh, gak ngaku juga pasti dia tau siapa yang ngambil roknya dia. : Duhh! Kalian ribut banget sih! Mending kalian ambil uangnya. : Apalagi sih yang kalian mau bikin ke aku? Apa sih salah aku sama kalian? Please! Balikin rok aku! : Gak! Mana dulu uang kamu! : Berapa? Minta berapapun kalian suka, aku berikan, asal kembalikan rokku! : Semua yang ada di kantong kamu! : Ini ambil saja semua! (memberikan uangnya pad )dan mana rokku! : (mendekati kemudian merebut kacamata yang dipakainya, lalu mendorongnya sampai terjatuh) Tidak bisa! Gampang banget kamu ngasih uang kamu, dasar bego! Mana mungkin kita mau balikin rok kamu gitu aja! Trus mana si pahlawan kamu itu hah? : (dengan keadaan tersudut) Kalian jahat! Aku benci kalian!huhuhuhu! ( pun menagis) : Kasian. : Uhh, dasar cengeng!
(Teman-teman sekelas pun mulai berdatangan dan dkk pun mempermalukan dengan keadaannya yang hanya memakai boxer, berusaha mengambil kacamatanya, tetapi matanya tidak dapat melihat dengan jelas, dirinya pun begitu malu, dan akhirnya datang kemudian memarahi dkk) : Hei! Apa-apaan kalian! ( mendorong sampai terhimpit di dinding kemudian mendiamkan teman-teman yang sedang menertawakan ) : Kamu!! : Eh kamu apaan sih!(berusaha menarik tangan ) : Eh jangan main kasar dong! ( hanya menangis) :, apa yang sudah mereka lakukan sama kamu? (Masih dalam posisi menahan ) : Rok aku mereka sembunyikan, dan celana OR aku diambil, kacamata aku juga, huhuhuh. : Kurang ajar banget sih kamu! Kembaliin gak! CEPAAT!!!(memarahi dan memaksanya untuk memberitahu dimana ia menyembunyikan rok ) : Dii kasih tau gih, dan ini kacamatanya, dan tolong lepasin aku! : Kasih semua yang kalian ambil dari dia! ( dkk pun mengembalikan barang-barang yang diambilnya dari ) :, makasih ya, kamu udah ngebelain aku dan nolong aku tadi, kalo gak ada kamu, aku pasti udah mati karena malu. : Tenang Pam, aku akan melindungi kamu, karena kamu temanku. : Sekali lagi makasih ya, kamu mau nggak jadi teman baik aku? : Apa? Ya jelas aku mau lah! : Okee, mulai sekarang, kita berdua jadi best friend forever! ( dan pun menjadi teman baik. Mereka saling berbagi satu sama lain, saling menolong, dan selalu melindungi dari Gang dkk, mereka sekarang sudah tidak lagi menjahili, itu berkat. Suatu hari membuat boneka untuk mereka berdua.) : Hai!
: Hai Pam! Keliatannya lagi seneng benget nih, ada apa sih? : Aku ada sesuatu untuk kamu! : Wow. Boneka? Kamu yang buat? : Bukan, aku beli ini. Ini untuk kita berdua, kamu harus simpan boneka ini baik-baik yah, itu adalah lambang persahabatan kita, aku juga simpan yang satunya. : Ohh, haha baik, aku akan jaga boneka ini. : yah, bagus kalo gitu. : Pam, kita foto yuk. : Ayuuuk. ( dan pun mengambil foto bersama dengan memegang boneka masing-masing. Har-hari yang terasa buruk bagi pun berubah menjadi hari yang penuh dengan semangat karena kehadiran dalam hidupnya. merasa bahwa adalah teman terbaiknya, begitu pun dengan. Namun akhirnya, bagaikan mimpi buruk bagi, semuanya berjalan begitu cepat, dan orangtuanya akan pindah, dan mungkin tidak akan pernah kembali. sangat sedih, karena teman yang begitu baik padanya, dan selalu melindunginya akan pergi.) :. Kenapa kamu harus pindah? : Orang tua aku harus pindah tempat dinas di Jakarta, terus orang tua aku tidak ingin aku di sini, jadi aku harus pindah. Maaf, aku juga tidak menginginkan hal ini terjadi, aku merasa sangat sedih kalau harus berpisah denganmu. : Aku tak bisa buat apa-apa. : aa, aku gak mau pergi. : Biarlah..memang kamu harus pindah. :! Kenapa kamu hanya biasa-biasa saja? Emangnya kamu gak sedih aku pergi? :, aku sangat sedih, sedih sekali, tapi mau bagaimana lagi? Kamu memang harus pindah. : a... : Besok kamu sudah harus pergi kan?
: Ya, besok siang, kamu mau ikut nganter aku kan? : Ya, tentu saja. : Oke, besok jam 12 harus datang yah. : Oke. Keesokan harinya di bandara... : Nomor kamu aktif terus kan? Hubungi aku terus yahh. : Okay, aku pasti akan hubungi teru kamu, kamu sahabat terbaik yang pernah aku miliki Pam. (sambil memeluk ) : Ya Lid, kamu juga sahabat terbaik yang pernah aku miliki,dan kamu harus janji akan sms atau telpon aku. : Ya. Aku janji. ( pun akhirnya pergi. Walau pun berpesan pada untuk tidak takut lagi pada dkk, tapi tetap saja tidak bisa melewati semua itu sendirian, dia tetap melewati masa SMAnya dengan penuh kesedihan dan begitu suram, tanpa ada kabar apapun dari, merasa melupakannya dan tidak memikirkannya. Akhirnya, pun lulus SMA dan masuk ke universitas yayasan milik ayahnya. tidak lagi ingin menjadi bulan-bulanan, berpikir mulai sekarang dia akan merubah penampilannya. pun memulai lembaran barunya di universitas, dan dia memutuskan untuk melupakan teman lamanya itu.)