STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR SISWA ANTARA METODE IMPROVE DAN METODE EKSPOSITORI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Wiwik Suprihatin, Bambang Priyo Darminto, Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: dwicxzero@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi yang pembelajarannya menggunakan metode IMPROVE lebih baik daripada prestasi yang pembelajarannya menggunakan metode Ekspositori materi segitiga pada siswa kelas VII SMP N 3 Girimulyo tahun pelajaran 2014/2015. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 59 siswa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 siswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan metode tes yang berbentuk soal essay dan telah diuji cobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Untuk uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh t obs sebesar 1,7444 dan t tabel sebesar 1,6893 dengan 5% dan db = 36 diperoleh kesimpulan metode IMPROVE lebih baik daripada metode Ekspositori. Dengan demikian dapat disimpulkan prestasi belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan metode IMPROVE lebih baik daripada prestasi belajar yang pembelajarannya menggunakan metode Ekspositori pada materi segitiga. Kata kunci: IMPROVE, ekspositori, prestasi belajar PENDAHULUAN Pendidikan sebagai upaya untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berdedikasi tinggi memerlukan syarat yaitu mutu pendidikan. Di Indonesia mutu pendidikan masih sangat rendah dibandingkan negara-negara lain di dunia. Perkembangan pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah sangat baik karena adanya perbaikan kurikulum, kualitas guru, maupun sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan proses pembelajaran merupakan dambaan setiap guru dalam mengajar di sekolah. Agar proses pembelajaran berhasil maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat, karena metode pembelajaran merupakan sarana interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Metode kooperatif merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada kegiatan diskusi dalam kelompok kecil. Kegiatan diskusi ini memberikan peluang Ekuivalen: Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa antara Metode IMPROVE dan Metode Ekspositori pada Pembelajaran Matematika 1
kepada siswa yang mempunyai daya belajar yang kurang sehingga dapat dibantu oleh teman yang pintar dalam setiap kelompok. Peneliti mencoba membandingkan metode Ekspositori dengan metode IMPROVE, dengan harapan metode IMPROVE dapat memberikan kemudahan siswa dalam mempelajari matematika di dalam kegiatan belajar mengajar, karena metode IMPROVE menekankan pada tahap-tahap pembelajaran yang berbeda sehingga siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang ada. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap guru matematika di SMP N 3 Girimulyo guru masih mengalami kesulitan dalam memberikan pembelajaran yang aktif dalam diskusi karena siswa masih terbiasa menerima pembelajaran yang langsung dari guru. Selain itu siswa juga masih kurang dalam memahami materi tentang segitiga yaitu tentang sifat-sifat segitiga dan cara melukis garis istimewa pada segitiga. Sehingga dengan adanya penelitian ini semoga dapat membantu siswa untuk lebih aktif dalam berdiskusi dalam pembelajaran matematika. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah prestasi yang pembelajarannya menggunakan metode IMPROVE lebih baik daripada prestasi yang pembelajarannya menggunakan metode Ekspositori materi segitiga pada siswa kelas VII SMP N 3 Girimulyo tahun pelajaran 2014/2015? Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah prestasi yang pembelajarannya menggunakan metode IMPROVE lebih baik daripada prestasi yang pembelajarannya menggunakan metode Ekspositori materi segitiga pada siswa kelas VII SMP N 3 Girimulyo tahun pelajaran 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode IMPROVE dan metode Ekspositori. Metode IMPROVE adalah metode yang melibatkan siswa secara aktif. Dalam penelitian ini metode IMPROVE mempunyai langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. a. Introducing the new concepts (menghantarkan konsep-konsep baru) Membantu siswa untuk menemukan konsep-konsep tentang materi. b. Metacognitif questioning (mengajukan pertanyaan metakognitif) Mengajukan pertanyaan tentang pemahaman konsep. c. Practicing (berlatih) Guru memberikan soal dan dikerjakan secara berkelompok. 2 Ekuivalen: Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa antara Metode IMPROVE dan Metode Ekspositori pada Pembelajaran Matematika
d. Reviewing and reducing difficulties (mengulas dan mereduksi kesulitan) e. Obtaining mastery (penguasan materi) f. Verification (melakukan verifikasi) Dalam hal ini guru dapat mengetahui siswa yang telah menguasai materi dan siswa yang belum menguasai materi. g. Enrichment (pengayaan) Tahap terakhir dari metode ini adalah dengan pemberian pengayaan kepada siswa. METODE PENELITIAN Peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimental semu (quasi experimental research), karena peneliti tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan. Manipulasi variabel penelitian ini dilakukan pada variabel bebas yaitu metode IMPROVE dan metode Ekpositori. Penelitian dilaksanakan di SMP N 3 Girimulyo dan dilaksanakan pada bulan November sampai Juni 2015. Dengan populasi penelitian siswa kelas VII SMP N 3 Girimulyo dan sampel penelitian siswa kelas VIIA dan VIIB dengan teknik pengambilan sampling menggunakan teknik Cluster Sample Random. Metode pengumpulan data dengan metode dokumentasi dan metode tes. Analisis instrumen meliputi uji validitas isi dan uji reliabilitas. Analisis data meliputi uji prasyarat dan uji hipotesis. Untuk uji prasyarat meliputi uji normalitas, uji homogenitas variansi, dan uji keseimbangan. Sedangkan untuk uji hipotesis meliputi uji normalitas, uji homogenitas variansi dan uji hipotesis penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data diperoleh setelah dilakukan penelitian terhadap 40 siswa kelas VII semester 2 SMP N 3 Girimulyo selam 1 bulan pada tahun pelajaran 2014/2015 yang dijadikan sampel. Sampel-sampel tersebut dibagi menjadi dua yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan terdiri dari data kemampuan awal (pretest) yang diperoleh dari nilai ujian akhir sekolah semester gasal dan data kemampuan akhir (posttest) yang diperoleh dari nilai tes prestasi belajar pada materi segitiga yang telah memenuhi uji validitas dan uji reliabilitas. Dari hasil penelitian diperoleh data Ekuivalen: Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa antara Metode IMPROVE dan Metode Ekspositori pada Pembelajaran Matematika 3
kemampuan awal (pretest) untuk kelas eksperimen dengan n = 20 mempunyai nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 71. Sedangkan kelas kontrol dengan n = 20 mempunyai nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 71. Sedangkan data untuk tes kemampuan akhir (posttest) pada kelas eksperimen dengan n = 19 diperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Sedangkan untuk kelas kontrol dengan n = 19 diperoleh nilai tetinggi 90 dan nilai terendah 50. Dari analisis data tersebut, secara sistematis terlihat bahwa kemampuan awal siswa tidak ada perbedaan. Disajikan data kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa kelas VII dalam tabel berikut. Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Perhitungan Kemampuan Awal Kemampuan Akhir Statistik Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol N 20 20 19 19 Rata-rata 78,1 77,8 80,2 73,1 Standar deviasi 5,86 6,39 12,98 12,1 Sebelum diberi perlakuan dilakukan perhitungan uji normalitas, uji homogenitas variansi dengan hasil bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal dan mempunyai kemampuan awal yang sama. Setelah diberi perlakuan diperoleh kedua kelas berada dalam keadaan normal. Untuk perhitungan uji keseimbangan awal penerimaan uji hipotesis H 0 ditolak dan H 1 diterima jika nilai t hitung berada di daerah kritik dengan DK {t t hitung < t tabel atau t hitung > t tabel }. Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 0,1546 sedangkan besar nilai t tabel dengan taraf signifikansi 5% dan db 38 adalah 2,0423 karena t hitung tidak berada di daerah kritik (0,1546 < 2,0423), maka keputusan uji H 0 diterima atau H 1 ditolak. Hasil perhitungan tersebut disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2. Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan Awal s t obs t tabel Keputusan Kesimpulan Eksperimen Kontrol 78,1 5,86 77,8 6,39 0,1546 2,0253 H 0 Diterima Kemampuan Awal Sama Penelitian dilakukan selama 3 kali tatap muka dan 1 kali ulangan. Dengan rincian pertemun pertama membahas sifat-sifat dan jenis-jenis segitiga. Pertemuan kedua 4 Ekuivalen: Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa antara Metode IMPROVE dan Metode Ekspositori pada Pembelajaran Matematika
membahas luas dan keliling segitiga. Sedangkan untuk petemuan ketiga membahas garis istimewa pada segitiga. Hipotesis penelitian ini adalah apakah prestasi belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan metode IMPROVE lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Ekspositori. Penerimaan uji hipotesis H 0 ditolak dan H 1 diterima jika t hitung berada di daerah kritik yaitu DK {t t hitung > t tabel }. Diperoleh nilai t tabel sebesar 1,6973 dengan taraf signifikansi 5% dan db 36. Sedangkan hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 1,7490. Dalam penelitian penulis mengajukan hipotesis yaitu metode IMPROVE lebih baik dari metode Ekspositori. Karena t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa t hitung berada di daerah kritik maka hasil keputusan uji H 1 diterima atau H 0 ditolak. Berikut ini disajikan hasil perhitungan uji hipotesis dalam bentuk tabel. Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Metode s t obs t tabel Keputusan IMPROVE 80,2 12,98 Ekspositori 73,1 12,1 1,7444 1,6893 H 0 Ditolak Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode IMPROVE terdapat 2 kali mengerjakan soal yaitu pada saat diskusi kelompok dan pengayaan diakhir kegiatan pembelajaran, selain itu siswa diberi kebebasan untuk memahami sendiri konsep tentang materi yang dipelajari sehingga siswa akan memahami materi tersebut. Selain itu siswa juga tidak akan merasa bosan karena pada pembelajaran menggunakan IMPROVE siswa akan melewati beberapa langkah-langkah yang berbeda. Sedangkan dalam pembelajaran menggunakan metode Ekspositori dimana siswa cenderung pasif karena siswa hanya menerima materi dari guru. Kurangnya mengerjakan soal membuat siswa hanya menghafal rumus tanpa memahami konsep materi tersebut. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil analisis penelitian dapat diambil kesimpulan hasil belajar siswa kelas VII SMP N 3 Girimulyo tahun pelajaran 2014/2015 yang pembelajarannnya menggunakan metode IMPROVE memiliki prestasi belajar Ekuivalen: Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa antara Metode IMPROVE dan Metode Ekspositori pada Pembelajaran Matematika 5
yang lebih baik daripada prestasi belajar yang menggunakan metode Ekspositori, sehingga metode IMPROVE mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini, bagi guru disarankan pada kegiatan belajar mengajar materi segitiga menggunakan metode IMPROVE, karena dapat membantu siswa dalam memahami materi segitiga. Guru juga perlu memperhatikan kegiatan pembelajaran yang ada dikelas, karena masing-masing siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Suatu metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini metode IMPROVE lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar daripada metode Ekspositori. Semoga metode IMPROVE dapat digunakan pada materi yang lain sehingga dapat memberikan nilai atau prestasi belajar yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Arief, Ardha. 2013. Model Pembelajaran Improve. Http://Arhaphys.blogspot.com/2013/05/Model-Pembelajaran-Improve.html diakses pada tanggal 6 Januari 2015. Budiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. Purnamadewi, Jesyich Anjras. 2013. Keefektifan Pembelajaran Metode Improve dan Pendekatan PMRI Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa VII Materi Segi Empat. Universitas Negeri Semarang. Diakses dari http://lib.unnes.ac.id/17443/4101409012.pdf. pada tanggal 23 Oktober 2014. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group. 6 Ekuivalen: Studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa antara Metode IMPROVE dan Metode Ekspositori pada Pembelajaran Matematika