BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan yang digunakan adalah case control untuk mempelajari perbedaan pemberian jenis MP-ASI dengan status gizi anak. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control yaitu penelitian dengan mempelajari data dimulai dari efek atau akibat yang terjadi dengan melihat penyebab atau variabel-variabel yang mempengaruhi di masa yang sama (backward looking) (Notoatmodjo, 2014). MP-ASI lokal MP-ASI Pabrikan MP-ASI lokal MP-ASI Pabrikan Status gizi normal (kelompok kontrol) Status gizi tidak normal (kelompok kasus) Gambar 3.1 Skema Rancangan Case Control sampel B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari s.d. Maret 2016. 30
31 C. Populasi Penelitian 1. Populasi a. Populasi target Populasi target dalam penelitian ini adalah bayi umur 9 24 bulan. b. Populasi aktual Populasi aktual pada penelitian ini adalah bayi umur 9-24 bulan yang bertempat tinggal di lingkup kerja Puskesmas Ngoresan sejumlah 23 anak kelompok kasus dan 23 anak kelompok kontrol. D. Sampel dan Teknik Sampling 1. Sampel a. Kelompok Kasus Sampel penelitian kelompok kasus adalah anak usia 9-24 bulan dengan status gizi tidak normal di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan. b. Kelompok Kontrol Sampel penelitian kelompok kontrol adalah anak usia 9-24 bulan dengan status gizi normal di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan. 2. Teknik Sampling a. Kelompok Kasus Teknik sampling dalam kelompok kasus adalah quota sampling yaitu mengambil total sampel anak usia 9-24 bulan dengan status gizi tidak normal. Jumlah sampel yang digunakan adalah sejumlah 23 anak.
32 b. Kelompok Kontrol Teknik sampling dalam kelompok kontrol adalah sejumlah 23 anak dengan status gizi normal dengan kriteria matching berdasarkan usia dan jenis kelamin yang ditentukan dari kelompok kasus. E. Kriteria Retriksi 1. Kriteria Inklusi a. Kelompok kasus Anak sehat usia 9-24 bulan dengan status gizi kurang yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan dan bersedia menjadi responden. b. Kelompok kontrol Anak sehat usia 9-24 bulan dengan status gizi baik yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan dan bersedia menjadi responden. 2. Kriteria Eksklusi a. Kelompok kasus (1) Anak sehat usia 9-24 bulan dengan status gizi tidak normal yang orang tua atau pengasuhnya menolak menjadi responden. (2) Anak usia 9-24 bulan dengan status gizi tidak normal yang sedang sakit. b. Kelompok Kontrol (1) Anak sehat usia 9-24 bulan dengan status gizi normal yang orang tua atau pengasuhnya menolak menjadi responden. (2) Anak usia 9-24 bulan dengan status gizi normal yang sedang sakit.
33 F. Definisi Operasional Variabel Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala Variabel bebas : Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dominan MP-ASI lokal adalah bahan makanan pendamping ASI yang diolah di rumah tangga. MP-ASI pabrikan adalah MP-ASI yang diproduksi oleh pabrikpabrik yang telah mendapat izin dari Departemen Kesehatan RI. Penetuan jenis MP- ASI berdasarkan kandungan kalori dominan dari setiap jenis MP-ASI. Lembar wawancara Recall food 24 jam a. MP-ASI lokal : Jika jumlah kalori MP- ASI lokal lebih dominan b. MP-ASI pabrikan : Jika jumlah kalori MP- ASI pabrikan lebih dominan Nominal (MP-ASI lokal, MP- ASI Pabrikan) Variabel terikat: Status gizi anak usia 9 24 bulan Status gizi anak usia 9-24 bulan adalah status gizi berdasarkan BB/TB.. Timbangan yang sudah dikalibrasi, papan pengukur tinggi badan. a. Normal b. Tidak normal (gizi kurang, gizi buruk, obesitas) Nominal (gizi normal, tidak normal) G. Instrumentasi dan Cara Pengukuran Peneliti menggunakan teknik wawancara recall food 24 jam dalam pengumpulan data jenis MP-ASI yang dikonsumsi dan melakukan pengukuran BB dan TB untuk menentukan analisis gizi pada anak. 1. Data Umum Pada data umum meliputi identitas anak dan ibu. Peneliti langsung menuliskan pada lembar wawancara sesuai dengan jawaban yang diberikan ibu.
34 2. Data khusus Pada data khusus meliputi pemberian frekuensi jenis MP-ASI yang diperoleh langsung dari hasil wawancara metode recall food 24 jam yang dilakukan oleh peneliti pada saat penelitian berlangsung. Wawancara ditujukan kepada ibu dari anak usia 9-24 bulan di lingkup kerja Puskesmas Ngoresan dan dilakukan kepada dua kelompok anak, yaitu kelompok anak dengan status gizi tidak normal dan kelompok anak dengan status gizi normal. Kemudian untuk menentukan nilai dominan MP-ASI baik lokal ataupun pabrikan dari jenis MP ASI, yaitu dengan menggunakan lembar wawancara recall food 24 jam yang kemudian setiap jenis makanan dihitung dan dikelompokan berdasarkan perkiraan ukuran rumah tangga (URT). Pengumpulan data untuk menentukan status gizi anak dilakukan dengan cara melakukan pengukuran BB dan TB oleh tim peneliti yang sebelumnya sudah diberi arahan tentang cara pengambilan data. Kemudian hasil pengukuran, dianalisis sesuai perencanaan pengolahan data yang dilakukan peneliti. H. Rencana Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengumpulan data Langkah langkah yang diperlukan dalam mengumpulkan data antara lain: a. Peneliti mengurus perizinan penelitian. b. Peneliti membuat daftar responden.
35 c. Peneliti datang ke puskesmas dan melakukan pendataan jumlah balita usia 9 24 bulan. d. Peneliti menentukan sampel yang akan dijadikan subjek penelitian. e. Peneliti melakukan kunjungan rumah kepada subjek penelitian f. Peneliti meminta kesediaan subjek penelitian. g. Peneliti melakukan pengukuran BB dan TB pada subjek penelitian. h. Peneliti melakukan wawancara dengan orangtua atau pengasuh responden untuk mengetahui jenis MP-ASI yang dominan diberikan. Wawancara dilakukan dengan wawancara metode Recall food 24 jam untuk megetahui frekuensi jenis MP-ASI dan URT pemberian pada MP-ASI yang diberikan selama 24 jam yang lalu. i. Peneliti mengelompokan MP-ASI berdasarkan jenis dominan yang dikonsumsi dalam 1 hari dengan menggunakan URT pada setiap jenis makanan yang dikonsumsi. Kemudian di interpretsikan hasil jenis MP-ASI pada status gizi anak yang telah dilakukan penimbangan BB dan pengukuran PB. j. Peneliti melakukan pengolahan data. 2. Pengolahan data Setelah data terkumpul dari responden sebelum dianalisis data tersebut harus melalui tahapan dalam pengolahan data.
36 a. Editing (pemeriksaan data) Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau angket (Notoadmodjo, 2012). Editing dalam penelitian ini mengecek kelengkapan jumlah dan isi lembar wawancara. b. Coding (pemberian kode) Coding merupakan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoadmodjo, 2012). Coding untuk pemberian jenis MP-ASI : a. MP-ASI lokal : 1 b. MP-ASI Pabrikan : 0 Coding untuk status gizi: a. Status gizi normal : 1 b. Status gizi tidak normal : 0 c. Data entry (pemasukan data) Data entry yaitu kegiatan membuat file dan memasukkan satu persatu ke dalam file data komputer sesuai paket program statistik komputer yang digunakan. d. Scoring dan Tabulasi Data (Tabulating) Cara scoring yaitu dengan memberikan nilai untuk masing-masing jawaban pada lembar wawancara pemberian MP-ASI dominan lokal atau MP-ASI dominan pabrikan, hasil penilaian status gizi bayi umur 9-24 bulan, menjumlah hasil (scoring) dari semua data, kemudian membuat tabulasi untuk pengorganisasian data yang telah
37 terkumpul agar mudah dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis. Tabulasi data bisa dilakukan secara langsung, dengan kartu tabulasi dan dengan komputer (Hidayat, 2011). e. Analisis Data 1) Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui angka setiap variabel, dengan kata lain analisis univariat merupakan deskripsi berupa angka presentase oleh setiap variabel, baik variabel terikat, bebas, maupun luar (Notoatmodjo, 2014). Analisis univariat menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: P : Hasil Persentase f : Jumlah Kejadian n : Jumlah Sampel 2) Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diteliti yaitu pemberian MP-ASI dan keadaan status gizi anak. Kedua variabel tersebut menggunakan skala nominal dan nominal, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian statistik dengan uji Chi Square untuk mengetahui perbedaan antara pemberian jenis MP-ASI terhadap status gizi anak umur 9 24 blan. Analisis data ini akan
38 dilakukan melalui proses komputerisasi dengan program SPSS (Notoatmodjo, 2014). Analisis Chi square Rumus Chi Square yaitu: Keterangan : 2 = Chi square fo = Frekuensi yang diobservasi fh = Frekuensi yang diharapkan Bila p value menunjukkan <0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara konsumsi MP-ASI lokal dan MP-ASI pabrikan terhadap status gizi anak. 3. Odds Ratio (OR) Dalam mencari besarnya risiko dinyatakan dengan OR dengan interval kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5%. Besarnya risiko dapat dihitung dengan menggunakan tabel 2x2 untuk menunjukkan hasil pengamatan pada studi kasus kontrol (Sastroasmoro, 2011). Tabel 3.2 Tabel 2x2 Kasus Kontrol Total Pajanan (+) A B A+B Pajanan (-) C D C+D Total 23 23 46
39 Keterangan: Pajanan (+) yaitu anak yang mengkonsumsi MP-ASI lokal Pajanan (-) yaitu anak yang mengkonsumsi MP-ASI Pabrikan Kasus yaitu anak dengan status gizi tidak normal Kontrol yaitu anak dengan status gizi tidak normal A : Anak dengan status gizi tidak normal yang mengkonsumsi MP-ASI lokal B : Anak dengan status gizi normal yang mengkonsumsi MP ASI lokal C : Anak dengan status gizi tidak normal dan mengkonsumsi MP-ASI pabrikan D : Anak dengan status gizi normal dan mengkonsumsi MP- ASI pabrikan Rumus odds ratio sebagai berikut : Ratio Odds Interpretasi nilai OR menurut Riwidikdo (2013) yaitu: OR > 1, artinya mempertinggi risiko kejadian gizi tidak normal OR < 1, artinya tidak terdapat asosiasi atau hubungan OR = 1, artinya mengurangi risiko kejadian gizi tidak normal