68 `BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kota Medan. Zaman dahulu kota Medan dikenal dengan Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih 4 ha. Beberapa sungai melintasi kota Medan ini semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu adalah sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan, Sei Sulang-saling/ sei Kera. Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari sungai ular (Deli Serdang) sampai ke sungai Wampu di Langkat sedangkan kesultanan Deli yang berkuasa saat itu wilayah kekuasannya tidak mencakup daerah di antara kedua sungai tersebut. Kediaman Sultan Deli disebut Kotamatsum dan pusat pemerintahan Kesultanan Deli disebut kota Maimun. 2 B. Letak Geografis Kota Medan. Kota Medan terletak antara 2º.27-2º.47 Lintang Utara, 8º.3-8º.44 Bujur Timur. Kota Medan 2,- 37, meter di atas permukaan laut. Batas kota Medan sebelah utara, selatan barat dan timur dengan kabupaten Deli Serdang. 3 Kota Medan merupakan salah satu dari 33 daerah tingkat II di Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 26, km Kota ini merupakan pusat pemerintahan daerah tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan kabupaten Deli Serdang di sebelah utara, Badan Pusat Statistik Kota Medan, Medan Dalam Angka (Medan in Figurs), 2, h.xliv. 2 Timbul Siregar, Sejarah Kota Medan, Yayasan Pembina Jiwa Pancasila,, h. 3 Badan Pusat Statistik Kota Medan, Medan Dalam Angka (Medan in Figurs), 28, h.
6 selatan, barat dan Timur sebagaimana pada tabel berikut; Tabel 2 Batas wilayah Kota Medan No Arah Berbatasan dengan Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur Kab. Deli Serdang Kab. Deli Serdang Kab. Deli Serdang Kab. Deli Serdang Sumber: Data Badan Statistik Kota Medan Sebagian besar wilayah kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu sungai Babura dan sungai Deli. Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut stasiun Polonia pada tahun 2 berkisar antara 23,2 º C 24,2 C dengan suhu maksimum berkisar antara 3,6 C 3,8 C dan suhu maksimum berkisar 2, C-32, C. 4 Berdasarkan sensus penduduk tahun 2 penduduk kota Medan luas kecamatan, kepadatan penduduk dirinci berdasarkan per km sebagai berikut: Tabel 3 Jumlah penduduk, luas kecamatan, kepadatan penduduk per km. No Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Kepadatan Penduduk per Km² 4 Ibid, h.
7 6. 7. 8. 8 2 Mdn Tuntungan Medan Johor Medan Amplas Medan Denai Medan Area Medan Kota Medan Maimun Medan Polonia Medan Baru Medan Selayang Medan Sunggal Medan Helvetia Medan Petisah Medan Barat Medan Timur Mdn Perjuangan Medan Tembung Medan Deli Medan Labuhan Medan Marelan Medan Belawan 68.83 3 77 7.6.8 882 48.8 34 424 48.28 8.46 87 67.7 77.867 8.7.6.7.82 7 73,,,84 8,86 3,,4 3,8 8,28 4,4,8,7,6 4, 6,6 7,6 4,4 6,8,6 4,2 36,2 63 7.73 8.76 4 27.7 367.3 6.284 8.8 43 6..28.2.78.7 282 4 8.27 3 362.474 Jumlah 67.288 26, 7.78 Sumber: Data badan statistik kota Medan Berdasarkan tabel di atas terlihat jelas bahwa mayoritas penduduk yang menempati porsi jumlah terbesar adalah Kecamatan Medan Deli. Tabel 4 Jarak Ibu kota Medan dengan kecamatan No Antara Jarak ke kantor Walikota (km) 6. 7. Medan Tuntungan Medan Johor Medan Amplas Medan Denai Medan Area Medan Kota Medan Maimun 2
7 8. 8 2 Medan Polonia Medan Baru Medan Selayang Medan Sunggal Medan Helvetia Medan Petisah Medan Barat Medan Timur Medan Perjuangan Medan Tembung Medan Deli Medan Labuhan Medan Marelan Medan Belawan Rata rata 2,7 Sumber: Data badan statistik kota Medan 3, 6 6 8, 3 4, 6,2 22 23 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin tahun 2 laki-laki berjumlah 27.67 dan perempuan berjumlah 68 Orang. Total Jumlah 67.288 jiwa. No Tabel Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Kecamatan Laki laki Perempuan Jumlah Medan Tuntungan 333 3 68.83 Medan Johor 6.83 6.6 3 Medan Amplas. 6.72 77 Medan Denai 6. 68.673 7.6 Medan Area 87 47.8 6. Medan Kota 4434 448 882 7. Medan Maimun 28 288 48.8 8. Medan Polonia 72 26.282 34 Medan Baru 7 2734 424 Medan Selayang 4486 4722 48.28 Medan Sunggal 4 38 8.46
72 8 2 Medan Helvetia Medan Petisah Medan Barat Medan Timur Medan Perjuangan Medan Tembung Medan Deli Medan Labuhan Medan Marelan Medan Belawan 7.847 3733 38.828 6.6 48 68.6 764 27.28 48.62 734 332 3.62 3 7. 7 623 6688 46.3 87 67. 77.867 8.7.6.7.82 7 73 Jumlah 27.67 68 67.288 Sumber: Data badan statistik kota Medan tahun C. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di kota Medan, propinsi Sumatera Utara. Adapun waktu penelitian di mulai pada pertengahan akhir bulan September 2 hingga selesainya penulisan tesis ini. Dalam sebuah penelitian, tidaklah selalu perlu meneliti seluruh individu dalam pupulasi, karena di samping memakan biaya yang sangat besar, juga membutuhkan waktu yang sangat lama. Tentu tidak realistis meneliti seluruh populasi, jika populasi sangat luas. Dengan meneliti sebagian dari populasi (sampel) diharapkan bahwa hasil yang akan diperoleh akan dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. Yang menjadi populasi penelitian atau populasi sasaran adalah masyarakat kota Medan. Dalam penelitian ini penulis memilih masyarakat Islam di Kota Medan sebagai sampel. Kota Medan bersifat heterogen, selain itu tidak semua kecamatan memiliki karakteristik populasi tersebut secara utuh (lengkap), maka dipilih empat kecamatan yang dipandang layak mewakili semua kecamatan yang terdapat di kota Medan yaitu; Kecamatan Medan Amplas, Tembung, Marelan dan Area. Faisar Ananda Arfa, Metode Penelitian Hukum Islam, h.
73 Kota Medan sebahagian besar masyarakatnya beragama Islam. Pada umumnya mereka adalah penganut paham mazhab Syafi i. Hal ini ditandai banyaknya perwiridan baik Ibu-ibu maupun bapak-bapak 6 yang bernafaskan Syafi iyyah dan organisasi seperti Al-Wa liyah, Nah«ah Al- Ulamâ, serta pengajian - pengajian kitab fiqh dan tasawuf yang menggunakan kitab - kitab ulama Syafi iyyah seperti; Al-A kâr oleh Imam Nawawi, Al-Muhazzab, Al-Risâlah Al-Qusyairiyyah, dan lain - lain 7. Al-Wa liyah lahir dan besar di kota Medan, tanggal 3 Nopember. Muhammadiyah di Kauman Yogyakarta pada tanggal 8 Nopember Nahdatul Ulama lahir di Surabaya tanggal 3 Januari 26. Persis lahir di Bandung. 8 Adanya kecendrungan dan dinamika pemikiran ormas Islam yang tidak monolitik. Setiap ormas di atas memiliki model studi keislaman yang berbeda antara satu dengan yang lain. Ini akibat dari perbedaan paradigma dan respon atas keadaan yang selalu berubah, dengan demikian menunjukkan adanya keragaman model studi keislaman dan pada akhirnya ormas keislaman di Indonesia mempunyai perbedaan kecendrungan dalam pemikiran. 48 D. Potensi Agama dan Sarana Peribadatan Kota Medan 6 Muhammad Nasir, wawancara di Universitas Al-Wasliyah, dari penjelasannya menyatakan segi pengamalan bahwa mayoritas ibu-ibu perwiridan menganut paham Ahli Sunnah wa Al-Jama ah bermazhab Syafi i. 7 Penulis sempat mengikuti pengajian rutin sejak 28 di UNIVA setiap minggu pagi dengan membahas kitab fiqh syafiyyah seperti Kitab Riyadus as-shalihin Imam Nawawi (hadis) minggu pertama. Muhazzab atau Fathul Muin pada minggu kedua (fiqh). Di samping itu juga dibahas Shafwah at-tafasir Ali ash-shabuni (tafsir) minggu ke tiga dan al-hikam kitab tasawuf atau tauhid pada minggu keempat. Halaqah ini menunjukkan adanya usaha secara terus menerus mendalami kitab-kitab Syafi iyah. 8 Ismet Batubara, Bunga Rampai al-wasliyah (Banda Aceh: Al-Wasliyah University Press, ), h. 3 Mukhsin Jamil et.al, Nalar Islam Nusantara : Studi Islam Ala Muhammadiyah, al-irsyad, Persis dan Nahdatul Ulama (Cirebon: Fahmina Institute, 28), h. xi
74 Dari segi agama masyarakat kota Medan tergolong masyarakat yang majemuk sebab seluruh agama yang diakui secara nasional oleh pemerintah Republik Indonesia seperti Islam terdapat di kota Medan. Penduduk kota Medan berdasarkan kekuatan potensi ummat beragama bahwa ummat Islam (267.736 Jiwa), Kristen (6.378 Jiwa), Protestan (374), Budha (264), dan Hindu (274). Namun Agama Islam yang memiliki kapasitas jumlah umat yang terbesar di kota Medan. Adapun perbandingan ummat beragama pada tabel berikut ini : Tabel 6 Jumlah Penduduk menurut Potensi Agama No Kecamatan Nama Agama-Agama Islam Katolik Protestan Budha Hindu Jumlah Ibid,.
7 6. 7. 8. 8 2 Mdn Tuntungan Medan Johor Medan Amplas Medan Denai Medan Area Medan Kota Medan Maimun Medan Polonia Medan Baru Medan Selayang Medan Sunggal Medan Helvetia Medan Petisah Medan Barat Medan Timur Mdn Perjuangan Medan Tembung Medan Deli Medan Labuhan Medan Marelan Medan Belawan 367 76.6 86.3 7868 37.224 3 38 228 36 7.82 7 346 48.3 76 626.36 33 8.6 743 644 48 2688 2832 8 843 24 363 34 22 2324 6 244 2378 48 86 34 66 222 3 8 2368 2384 44 7 26 6837 4 284 8 332 3 23 2363 26 2 4 822 63 634 27762 2336 83 87 2348 872 4 324 2 37 2627 4 826 784 4368 324 8 4 442 3 8 83 8 43 48 672 347 267 274 68.83 3 77 7.6.8 882 48.8 34 424 48.28 8.46 87 67. 77.867 8.7.6.7.82 7 73 Jumlah 46 28.38 7. 637 3 6 Sumber: Data badan statistik kota Medan tahun Selain itu, adanya rumah-rumah ibadah yang mengisi di setiap lokasi dari masing masing kelurahan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 7 Jumlah Rumah Ibadah menurut kecamatan No. Kelurahan Mesjid Mushalla Gereja Vihara Kuil 6. 7. 8. Mdn Tuntungan Medan Johor Medan Amplas Medan Denai Medan Area Medan Kota Medan Maimun Medan Polonia Medan Baru Medan Selayang Medan Sunggal 34 67 6 33 22 22 3 2 6 23 8 7 7 2 2 3 2 46 8 3 4 2 2
76 8 2 Medan Helvetia Medan Petisah Medan Barat Medan Timur Mdn Perjuangan Medan Tembung Medan Deli Medan Labuhan Medan Marelan Medan Belawan 66 2 27 76 7 4 32 34 2 7 44 8 22 22 28 3 34 2 8 4 4 2 4 2 Jumlah 88 32 38 8 Sumber: Data Badan Statistik Kota Medan Tahun Tabel di atas menunjukkan bahwa telah ada unit sarana peribadatan bagi umat beragama di kecamatan ini, sedangkan bagi masyarakat yang beragama Hindu, Budha, dan Kristen sarana peribadatannya berupa vihara, kuil dan gereja masih sangat terbatas, belum begitu banyak terdapat di Kecamatan ini namun hal tersebut bukan berarti mereka tidak dapat melakukan ibadah atau kegiatan keagamaannya dengan leluasa akan tetapi mereka dapat melakukannya di suatu tempat atau rumah tempat tinggal mereka atau bahkan mereka dapat melakukan peribadatan ke daerah lainnya. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa kecamatan medan Tembung termasuk kecamatan yang memiliki rumah ibadah Masjid yang banyak. Jumlah penggabungan antara mesjid dan langgar mencapai angka 88 unit rumah ibadah. Suasana yang kondusif antar umat beragama dirasakan di kecamatan Medan Tembung ini. Rasa saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama yang membuat keadaan selalu aman, sehingga jarang terjadi konflik di masyarakat. Banyak tokoh ormas keagamaan Nahdatul Ulama berdomisili di kecamatan ini, sebagaimana banyaknya dijumpai tokoh al-wasliyah tinggal di kecamatan Medan
77 Amplas. Masyarakat kecamatan Medan Tembung sangat kuat dalam toleransi beragama. Kegiatan gotong - royong tercipta oleh anggota masyarakat di setiap kelurahan menjadi rutinitas yang mudah ditemukan. Data penerimaan Zakat fitrah dirinci berdasarkan kecamatan sebagaimana tabel berikut; Tabel 8 Data Penerimaan Zakat Fitrah NO NAMA KECAMATAN JUMLAHI MUZAKKI PENERIMAAN ZAKAT FITRAH BERAS (KG) UANG (RP) Penulis pernah bertugas sebagai Pegawai pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Medan Tembung tahun s/d
78 Medn Tuntungan 643 83 44 Medan Johor 472 83 473 Medan Amplas 22 82382 Medan Denai 264 72763 22843 Medan Area 362 8, 88 6. Medan Kota 743 48,4 6823 7. Medan Maimun 368 846 8. Medan Polonia 287 3277, 887472 Medan Baru 8347 3 464384 Medan Selayang 22787 48 3673 Medan Sunggal 8 2 48 Medan Helvetia 6736,8 3282 Medan Petisah 363 272,2 47 Medan Barat 44726 72 267 Medan Timur 772 432,4 2 Mdn Perjuangan 266 436,2 6362 Medan Tembung 26 8782 2 8 Medan Deli 6 3 Medan Labuhan 2887 4 2 Medan Marelan 382 62,2 7887 Medan Belawan 3643 3277,3 2476834 Jumlah 864 6,.342 Jumlah rumah tangga 47.48 Berdasarkan survei sosial ekonomi tahun 23, jumlah penduduk miskin di kota Medan mencapai 7,2 %. Ibid, h.37. Ibid, h. 36.
7 Administrasi pemerintahan kota Medan yang dipimpin oleh seorang walikota pada saat ini terdiri atas kecamatan dengan kelurahan yang terbagi dalam 2 lingkungan. Ibid, h. 2