BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif dengan desain PTK. Peneliti memilih penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali.

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di kelas VIII-B SMP Negeri 10 Surakarta, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan khususnya di kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. Pemilihan SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali sebagai lokasi penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut : a. Adanya permasalahan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali khususnya pada aspek pemahaman konsep koperasi. b. SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang. c. Adanya keterbukaan dari pihak tempat penelitian yaitu SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali dalam memberikan informasi yang membantu pelaksanaan penelitian. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV pada semester II tahun 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan, dimulai dari bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Juli 2016. Penelitian yang dilaksanakan meliputi kegiatan persiapan proposal, pelaksanaan tindakan, analisis data dan pelaporan. Adapun jadwal kegiatan dalam penelitian yang dilaksanakan terlampir (lampiran 1 halaman 112). B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sukmadinata (2013:140) berpendapat bahwa penelitian tindakan berkaitan erat dengan penelitian kualitatif, karena dalam pengumpulan datanya menggunakan kualitatif. 39

40 Namun, tidak semua data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kualitatif, karena dalam mengukur tingkat pemahaman konsep koperasi siswa diperlukan data kuantitatif. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk angka dan presentase yang didapatkan dari perolehan nilai pemahaman konsep koperasi siswa setelah melaksanakan tes. Ciri khusus PTK adalah adanya tindakan. Tindakan tersebut dapat berupa penerapan model/metode/cara mengajar baru yang diterapkan dalam siklus-siklus. Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2015:210) menjelaskan bahwa dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdapat empat rangkaian kegiatan, yaitu planning, action, observation, dan reflection. Secara lebih rinci, keempat kegiatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Perencanaan (Planning) Kegiatan ini dimulai dari identifikasi masalah, perumusan masalah, dan analisis penyebab masalah, hingga pada pengembangan intervensi (avtion/solution) 2. Pelaksanaan (Action) Action dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki masalah. Selama melakukan tindakan, guru mengacu pada program yang telah dipersiapkan dan disepakati bersama, jika dilaksanakan kolaborasi. Untuk mengurangi kemungkinan terjadi kelemahan dalam pelaksanaan tindakan, maka dalam persiapan dan perencanaan perlu dilakukan secara maksimal. 3. Pengamatan (Observation) Observasi adalah kegiatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti menguraikan jenis-jenis data yang dikumpulkan, cara pengumpulan data, dan alat koleksi datatentang fenomena kelas yang dibuat siswa dan guru merupakan informasi yang berharga. Untuk mendapatkan data yang akurat, perlu disusun suatu instrumen yang valid dan reliabel. 4. Refleksi (Reflection)

41 Reflecting adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada: a) siswa, b) suasana kelas, dan c) guru. berdasarkan hasil refleksi tersebut, peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan/kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan. Siklus selanjutnya, merupakan perbaikan dari siklus sebelumnya, tahapan dari setiap siklus perlu disusun rencana yang matang dengan memperhatikan hasil refleksi dari siklus sebelumnya. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian tindakan ini adalah guru dan siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolalitahun 2015/2016 semester genap. Siswa kelas IV berjumlah 28 orang siswa, yang terdiri atas 20 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. D. Data dan Sumber Data Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta atau angka (Arikunto, 2010:161). Data yang dapat dikumpulkan dalam penelitian tindakan kelas yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah hasil pengukuran pemahaman konsep koperasi siswa yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen tes, sedangkan data kualitatif berupa dokumen pribadi, catatan lapangan, wawancara, dan lain-lain (Sugiyono: 2013, 23). Sumber data merupakan segala sumber informasi yang didapatkan dan digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto (2010:172), sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari guru dan siswa. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Data nilai pemahaman konsep koperasi siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali, yaitu nilai pretest, nilai siklus I, dan nilai siklus II.

42 2. Data tentang aktivitas siswa yang diperoleh dari pengamatan peneliti terhadap siswa kelas IV semester II SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali saat pembelajaran koperasi berlangsung. 3. Data tentang kinerja guru yang diperoleh dari pengamatan peneliti terhadap guru kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali saat pembelajaran koperasi berlangsung. 4. Data penunjang berupa Silabus Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV, RPP Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV, lembar observasi, foto dan video pelaksanaan pembelajaran IPS pemahaman konsep koperasi yang diperoleh melalui dokumentasi. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini meliputi observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Masing-masing secara singkat diuraikan di bawah ini: 1. Observasi Sukmadinata (2013:220) mengungkapkan bahwa observasi (pengamatan) adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Menurut Kasihani Kasbolah (2001:50) menyatakan bahwa observasi adalah kegiatan yang ditunjukkan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingannya. Dengan demikian, observasi adalah upaya untuk mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa berupa perhatian, kedisiplinan, keaktifan, tanggung jawab, kerjasama, dan keberanian selama proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi digunakan untuk mengetahui proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk memperbaiki langkah-langkah

43 pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Langkah-langkah observasi yang akan dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pembahasan balikan. Observasi ini bertujuan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam kelas sebelum melaksanakan tindakan dan saat melaksanakan tindakan dari awal hingga akhir. Observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas sebagai pengajar yang berperan penuh melakukan tindakan. Observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran pemahaman konsep koperasi pada siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolaliserta penerapan metode pembelajaran Talking Stick saat proses pembelajaran berlangsung. Alat penilaian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi guru kelas IV dengan menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) b. Observasi terhadap siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali yang difokuskan pada pengamatan aspek afektif (pengamatan perilaku berkarakter). 2. Tes Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan sebagai alat mengukur keterampilan, sikap, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:193). Tes dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali mengenai pemahaman konsep koperasi dan sesudah dilakukannya tindakan menggunakan metode Talking Stick. Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. 3. Wawancara Sumber data yang sangat penting dalam penelitian ini berupa manusia yang dalam posisinya sebagai narasumber (informan). Wawancara dilakukan

44 dengan tujuan untuk menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya (Slamet dan Suwarto dan Suwarto, 2007:48). Menurut Sukmadinata (2013:216) wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual, adakalanya wawancara dilakukan secara berkelompok. Wawancara atau interviu (interview) adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari narasumber dengan jalan tanyajawab sepihak. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang diharapkan. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap guru dan siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. Wawancara dimaksudkan untuk menggali informasi guna memperoleh data yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada pemahaman konsep koperasi siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali serta peningkatan kualitas proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pemahaman konsep koperasi sebelum dan sesudah penerapan metode Talking Stick. Alat pengumpul data yang digunakan dalam wawancara adalah panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap tentang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pemahaman konsep koperasi sebelum dan sesudah penerapan metode Talking Stick. 4. Dokumentasi Sukmadinata (2013:221) mengatakan bahwa dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen yang tertulis maupun dokumen gambar dan elektronik. Dalam pengumpulan dokumen sebaiknya dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Sugiyono (2009:329) berpendapat bahwa dokumen merupakan catatan dari peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Dokumen-dokumen tersebut dapat berbentuk tulisan, gambar, foto, maupun karya-karya dari seseorang yang telah didokumentasikan.

45 Teknik dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang berupa dokumen yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian yaitu data mengenai pemahaman konsep koperasi siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. Data yang berupa dokumen tersebut diantaranya: Silabus Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV koperasi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ilmu Pengetahuan Sosial koperasi kelas IV semester II, hasil observasi selama proses pembelajaran, hasil evaluasi siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali sebelum dan sesudah menerapkan metode Talking Stick, foto kegiatan pembelajaran dan video proses pembelajaran pemahaman konsep koperasi. F. Teknik Uji Validitas Data Dalam penelitian diperlukan uji validitas data, hal ini dimaksudkan agar data yang dihasilkan valid sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar kuat dalam penarikan kesimpulan (Suwandi, 2009: 60). Validitas menunjukkan ketepatan pengumpulan data, atau data yang dikumpulkan nyata dan berupa fakta. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Slamet dan Suwarto (2007: 54) mengemukakan bahwa trianggulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multi perspektif. Artinya, dalam penarikan kesimpulan tidak hanya dilihat dari satu sudut pandang saja, melainkan dapat mempertimbangkan berbagai fenomena yang muncul sehingga dapat ditarik kesimpulan yang lebih mantap dan dapat diterima kebenarannya. Adapun yang dimaksud dengan keduanya adalah sebagai berikut : 1. Trianggulasi Sumber Trianggulasi sumber sering disebut juga dengan trianggulasi data. Dalam mengumpulkan data peneliti wajib menggunakan berbagai macam sumber data yang ada (Slamet dan Suwarto, 2007: 54). Dengan begitu data yang diperoleh dari berbagai sumber diharapkan lebih teruji ketepatan dan kebenarannya. Sugiyono (2009:330) mengatakan bahwa data yang diperoleh

46 melalui trianggulasi sumber bersumber dari sumber yang berbeda-beda tetapi menggunakan teknik yang sama. Trianggulasi sumber berarti membandingkan atau mengecek derajat kebenaran suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Kegiatan yang akan dilakukan dalam trianggulasi sumber yaitu membandingkan data terkait proses pembelajaran pemahaman konsep koperasi mulai dari data yang diperoleh dari guru, siswa, dan data hasil observasi terhadap guru dan siswa sebelum dan sesudah penerapan metode Talking Stick dalam pembelajaran pemahaman konsep koperasi. Hasil perbandingan dari sumber data yang berbeda tersebut kemudian disimpulkan. 2. Trianggulasi Metode Jenis trianggulasi ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data yang sejenis, tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda (Slamet dan Suwarto, 2007: 54). Penekanan dalam trianggulasi metode yaitu pada teknik pengumpulan data yang berbeda dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informannya. Dalam penelitian ini peneliti bertujuan mendapatkan data tentang pembelajaran pemahaman konsep koperasi. Peneliti akan membandingkan data yang diperoleh melalui teknik observasi tentang aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran pemahaman konsep koperasi, wawancara guru tentang aktivitas siswa, dan tes pemahaman konsep koperasi pada siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus. Aktivitas dalam analisis data ini adalah sebagai berikut :

47 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui 4 teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Pengumpulan data ini dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaa tindakan pada siklus I dan siklus II. 2. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses merangkum, memilih, memfokuskan serta membuang data yang tidak diperlukan (Sugiyono, 2009:338). Reduksi data berguna untuk memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Proses reduksi data dilakukan terus-menerus selama proses penelitian berlangsung. Reduksi data dilakukan dengan pemilihan data terkait hal-hal pokok dan memfokuskan pada data nilai pemahaman konsep koperasi dan data hasil observasi guru dan siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali tahun2015/2016. 3. Penyajian Data Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya suatu penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data adalah bagian dan proses penampilan data secara sederhana dalam bentuk uraian, bagan, hubungan antar kategori, dan sebagainya. Data yang disajikan dalam penelitian ini meliputi: a. Data nilai pemahaman konsep koperasi siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali tahun 2015/2016. b. Data hasil observasi guru dan siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali tahun 2015/2016. c. Data hasil pengamatan penerapan metode Talking Stick. d. Data hasil wawancara guru dan siswa sebelum dan sesudah tindakan penerapan metode Talking Stick. 4. Penarikan Kesimpulan Data-data hasil penelitian setelah direduksi, disajikan, kemudian langkah terakhir yaitu penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan adalah

48 proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisasi dalam bentuk pernyataan kalimat baik secara penyajian isi kalimat secara singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara mengecek kembali data yang telah dikumpulkan berupa hasil tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi disesuaikan dengan tujuan dan rumusan masalah sehingga dapat menjawab pertanyaan hipotesis. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap, mulai dari simpulan sementara, simpulan yang ditarik pada akhir siklus I, dan simpulan terakhir yang ditarik pada akhir siklus II. Simpulan yang pertama sampai dengan yang terakhir harus terkait. Setiap simpulan yang ditarik pada akhir siklus dilakukan refleksi untuk menentukan atau menyusun rencana tindakan berikutnya. Setelah semua data disajikan peneliti membandingkan rekapitulasi nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pemahaman konsep koperasi antara prasiklus dengan siklus I dan siklus II saat penerapan metode Talking Stick, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan terhadap data hasil penelitian yang merupakan jawaban dari hipotesis penelitian. Untuk lebih jelasnya proses analisis interaktif ini dapat digambarkan pada gambar di bawah ini : Pengumpulan Data (Data Collection) Reduksi Data (Data Reduction) Penyajian Data (Data Display) Penarikan Kesimpulan Gambar 3.1.Model Analisis Data Interaktif Miles and Hubberman (Sugiyono, 2009)

49 H. Indikator Kinerja Penelitian Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya pemahaman konsep Koperasi dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit Boyolalidengan menggunakan metode Talking Stick. Sumber dari indikator penelitian ini berasal dari kurikulum dan silabus mata pelajaran IPS kelas IV serta Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Indikator kinerja yang ingin dicapai adalah 80% (22 siswa dari 28 siswa) mendapat nilai 70. Pada siklus I diharapkan 60% siswa mendapatkan nilai 70. Pada siklus II, kemampuan pemahaman konsep koperasi pada siswa dapat meningkat hingga 80% dari jumlah seluruh siswa IV mendapatkan nilai 70. I. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Untuk mengetahui dan mengumpulkan data maka dilakukan kegiatan observasi dan wawancara kepada siswa dan guru melalui langkah-langkah yang telah ditetapkan. Dari kegiatan tersebut didapat refleksi awal. Berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka prosedur pelaksanaan penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap siklus. Tahap-tahap prosedur penelitian yang telah dilakukan meliputi: 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV dengan standar konpetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator tentang materi koperasi. 2) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan. 3) Menyiapkan lembar penilaian.

50 b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1) Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Talking Stick. 2) Siswa belajar Koperasi dengan menggunakan metode pembelajaran Talking Stick. 3) Memantau perkembangan pemahaman konsep koperasi pada siswa. c. Tahap Observasi Tahap observasi ini dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Talking Stick untuk mengamati keadaan dan tingkah laku siswa. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah keadaan dan tingkah laku siswa dan kinerja guru sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak. Sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya. d. Tahap Refleksi Dalam tahap refleksi, tindakan yang dilakukan peneliti adalah merefleksi atau merenungkan kembali tahapan-tahapan yang sudah dilakukan. Tahap refleksi merupakan tahapan yang sangat penting, karena untuk menentukan apakah ada siklus selanjutnya atau tidak. 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan masalah. 2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS kelas IV dengan standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD) dan indikator tentang materi Koperasi. 3) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan.

51 4) Menyiapkan tes evaluasi setelah dilaksanakan pembelajaran. 5) Menyiapkan lembar penilaian. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan pada siklus 2 ini harus berdasarkan refleksi dari Siklus I. Jadi dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini adalah dengan: 1) Melakukan tindakan perbaikan skenario pembelajaran pada siklus I. 2) Guru tetap menerapkan metode Talking Stick dalam pembelajaran. 3) Siswa melaksanakan pembelajaran berdasarkan langkah-langkah metode pembelajaran Talking Stick. 4) Guru memantau jalannya pelaksanaan pembelajaran dan memantau keterampilan bercerita pada siswa. c. Tahap Observasi Tahap observasi yang digunakan sama dengan tahap observasi pada siklus I yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas dan tingkah laku siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran yang dimaksud adalah ketika menggunakan metode Talking Stick. d. Tahap Refleksi Tahap refleksi ini dilakukan peneliti dalam merefleksi dan mengevaluasi tahap observasi pada siklus II. Kegiatan ini berguna untuk menentukan adanya siklus tiga atau selanjutnya hingga target yang diinginkan dapat tercapai. Siklus tindakan pada penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

52 Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Siklus selanjutnya Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010: 137)