Identifikasi Bobot Badan dan Ukuran-ukuran Tubuh Itik Bali...Herbert Jumli Tarigan

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Kamruton adalah salah satu bagian dari Kecamatan Lebak Wangi,

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN UKURAN TUBUH PADA ITIK TEGAL, ITIK MAGELANG, DAN ITIK DAMIAKING

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Itik atau yang lebih dikenal dimasyarakat disebut bebek (bahasa jawa),

Performans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan 20 ekor Itik Rambon Betina, 4 ekor Itik

KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KOSTA JANTAN DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

Karakteristik Kuantitatif Sapi Pasundan di Peternakan Rakyat... Dandy Dharma Nugraha KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT

I. PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber protein hewanidi masyarakat baik sebagai penghasil telur

Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatif Burung Puyuh...Listiana

I PENDAHULUAN. lokal adalah salah satu unggas air yang telah lama di domestikasi, dan

Pengukuran Sifat Kuantitatif...Fachri Bachrul Ichsan.

PERFORMANS DAN KARAKTERISTIK AYAM NUNUKAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

Performa Pertumbuhan Puyuh Petelur Betina Silangan... Henry Geofrin Lase

Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatf Pada Kalkun... Fauzy Eka Ferianto

BOBOT DAN PERSENTASE BAGIAN-BAGIAN KARKAS ITIK MOJOSARI AFKIR BERDASARKAN SISTEM DAN LOKASI PEMELIHARAAN

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

Korelasi Antara Nilai Frame Score Dan Muscle Type... Tri Antono Satrio Aji

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN UKURAN TUBUH SAPI PERAH FRIES HOLLAND LAKTASI DI KAWASAN USAHA PETERNAKAN BOGOR

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF MERPATI BALAP TINGGIAN DAN MERPATI BALAP DASAR JANTAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh

PROGRAM VILLAGEBREEDING PADA ITIK TEGAL UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI TELUR: SELEKSI ITIK TEGAL GENERASI PERTAMA DAN KEDUA ABTRACT ABTRAK

Evaluasi Indeks Kumulatif Salako Pada Domba Lokal Betina Dewasa Di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta

Karakteristik Produksi dan Fertilitas Telur Itik Rambon dan Cihateup Hasil Kawin Alam dengan Lama Pencampuran Jantan dan Betina Berbeda

MATERI DAN METODE. Materi

Identifikasi sifat-sifat Kualitatif ayam Wareng Tangerang. Andika Mahendra

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF PADA KALKUN (Meleagris gallopavo sp.) JANTAN DAN BETINA DEWASA

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN UKURAN TUBUH PADA ITIK TEGAL, ITIK CIREBON DAN ITIK TURI

KARAKTERISTIK UKURAN TUBUH KERBAU RAWA DI KABUPATEN LEBAK DAN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

PENDAHULUAN. Puyuh petelur Jepang (Coturnix coturnix japonica) merupakan penyedia telur

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

PROGRAM PEMBIBITAN ITIK MA DI BPTU PELAIHARI KALIMANTAN SELATAN: SELEKSI PADA POPULASI BIBIT INDUK ITIK ALABIO

CIRI - CIRI FISIK TELUR TETAS ITIK MANDALUNG DAN RASIO JANTAN DENGAN BETINA YANG DIHASILKAN ABSTRACT ABSTAAK

KARAKTERISTIK SAPI PERAH LAKTASI FRIES HOLLAND (Kasus di Wilayah Kerja Koperasi Peternak Garut Selatan, Garut)

SKRIPSI BERAT HIDUP, BERAT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS, GIBLET

ABSTRAK. Kata kunci: Morfologi, korelasi, performans reproduksi, itik Tegal, seleksi ABSTRACT

MATERI DAN METODE. Materi

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan adalah Itik Peking Mojosari Putih (PMp)

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi Umum Kandang Local Duck Breeding and Production Station

KARAKTERISTIK KUALITATIF DAN UKURAN-UKURAN TUBUH AYAM WARENG TANGERANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor

Performan Pertumbuhan dan Produksi Karkas Itik CA [Itik Cihateup x Itik Alabio] sebagai Itik Pedaging

KARAKTERISTIK HASIL TETAS TELUR ITIK RAMBON DAN CIHATEUP PADA LAMA PENCAMPURAN JANTAN DAN BETINA YANG BERBEDA

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. puyuh turunan hasil persilangan warna bulu coklat dengan hitam. Jumlah telur

Performans Produksi Telur Itik Talang Benih pada Fase Produksi Kedua Melalui Force Moulting

PEMANFAATAN BEKICOT SAWAH (TUTUT) SEBAGAI SUPLEMENTASI PAKAN ITIK UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS ITIK PETELUR DI DESA SIMOREJO-BOJONEGORO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

PERFORMANS AYAM MERAWANG BETINA DEWASA BERDASARKAN KARAKTER KUALITATIF DAN UKURAN- UKURAN TUBUH SEBAGAI BIBIT

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah telur Itik Rambon dan

KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN ITIK BALI SEBAGAI SUMBER PLASMA NUTFAH TERNAK (GROWTH CHARACTERISTICS OF BALI DUCK AS A SOURCE OF GERMPLASM) ABSTRACT

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah Coturnix coturnix Japonica

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Mortalitas Puyuh

PERTUMBUHAN STARTER DAN GROWER ITIK HASIL PERSILANGAN RESIPROKAL ALABIO DAN PEKING

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan pertama pada umur

MATERI DAN METODE. Materi

Penyimpangan Bobot Badan Dugaan Mohammad Firdaus A

Karakteristik Eksterior Telur Tetas Itik... Sajidan Abdur R

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian

(PRODUCTIVITY OF Two LOCAL DUCK BREEDS: ALABIO AND MOJOSARI RAISED ON CAGE AND LITTER HOUSING SYSTEM) ABSTRACT ABSTAAK PENDAHULUAN

II KAJIAN KEPUSTAKAAN

Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 360/Kpts/PK.040/6/2015 TENTANG PELEPASAN GALUR ITIK ALABIMASTER-1 AGRINAK

PENINGKATAN PERFORMA DAN PRODUKSI KARKAS ITIK MELALUI PERSILANGAN ITIK ALABIO DENGAN CIHATEUP

PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 12,692,213 ekor atau meningkat. sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kambing Peranakan Etawah jantan di Kabupaten Klaten

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KACANG BETINA SEBAGAI SUMBER BIBIT DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA

Lampiran 1 Gambar cara pengukuran, corak dan pola warna bulu itik Alabio

TINGKAT KEPADATAN GIZI RANSUM TERHADAP KERAGAAN ITIK PETELUR LOKAL

TINJAUAN PUSTAKA. Itik (Anas platyrhynchos)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

EVALUASI KARAKTERISTIK SAPI PERAH FRIES HOLLAND (Studi Kasus pada Peternakan Rakyat di Wilayah Kerja KPSBU Lembang)

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup

Performa Produksi Puyuh Petelur (Coturnix-coturnix Japonica) Hasil Persilangan..Wulan Azhar

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

MENGATASI HAMBATAN PEMELIHARAAN ITIK SECARA EKSTENSIP (DIGEMBALAKAN)

IDENTIFIKASI SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF PUYUH MALON BETINA DEWASA

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

I. PENDAHULUAN. juga mempunyai potensi untuk dikembangkan karena memilki daya adaptasi yang

I PENDAHULUAN. dari generasi ke generasi di Indonesia sebagai unggas lokal hasil persilangan itik

PENDUGAAN UMUR BERDASARKAN PERGANTIAN BULU PADA ITIK BETINA LOKAL PERIODE INDUKAN SKRIPSI NOVI GIANTI LOKOLLO

PENDAHULUAN. prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan

I PENDAHULUAN. pengembangannya harus benar-benar diperhatikan dan ditingkatkan. Seiring

BOBOT BADAN BERBAGAI JENIS AYAM SENTUL DI GABUNGAN KELOMPOK TANI TERNAK CIUNG WANARA KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS

MORFOMETRIK ITIK CIHATEUP DAN ITIK ALABIO SERTA PERSILANGANNYA YANG DIBERI PAKAN BERBEDA MUHAMMAD RIDHO ISKANDAR

PENANGKARAN DAN PERBIBITAN AYAM MERAWANG DI BANGKA BELITUNG

DAMPAK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN DAN KOMPOSISI KARKAS ITIK LOKAL JANTAN

Dudi Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

Bobot Potong, Edible dan Non Edible Itik PMp... Sarito Simanullang

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

RESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK. Muharlien

Transkripsi:

IDENTIFIKASI BOBOT BADAN DAN UKURAN UKURAN TUBUH ITIK BALI (Kasus Di Kelompok Ternak Itik Manik Sari Dusun Lepang Desa Takmung Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung Provinsi Bali) IDENTIFICATION OF BODY WEIGHT AND BODY SIZE S BALI DUCK (Case of Ducks Farmer Group Manik Sari, Takmung Village, Banjarangkan Subdistrict, Klungkung Regency of Bali Province) Herbert Jumli Tarigan*, Iwan Setiawan**, Dani Garnida** Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21 Sumedang 45363 * Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2015 ** Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran email: herbertsibero@gmail.com Abstrak Penelitian mengenai Identifikasi Bobot Badan dan Ukuran-Ukuran Tubuh Itik Bali telah dilaksanakan di Kelompok Ternak Itik Manik Sari Dusun Lepang Desa Takmung Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung Provinsi Bali pada tanggal 21-27 Juli 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan deskripsi mengenai bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh Itik Bali yang diidentifikasi didaerah asalnya dengan metode deskriptif. Objek penelitian yang digunakan adalah Itik Bali dewasa berumur 6 bulan lebih dengan jumlah sampel 30 ekor jantan dan 50 ekor betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum sifat kuantitatif Itik Bali relatif sama dengan Itik Tegal dan Itik Magelang, yang membedakannya hanya panjang punggung, panjang sayap, panjang dan lingkar shank pada Itik Bali lebih pendek. Itik Bali Jantan memiliki sifat kuantitatif dengan ukuran yang lebih besar dari Itik Bali betina. Kata Kunci: itik Bali, Bobot Badan, Ukuran-Ukuran Tubuh Abstract Research about identification of Body Weight and Body size s Bali Ducks had been conducted in Manik Sari Ducks Farmer Group, Takmung Village, Banjarangkan Subdistrict, Klungkung Regency of Bali Province on July 21 st until July 24 nd, 2014. The aim of this research was to know and obtain description of body weight and body measurements Bali Ducks which identified in situ by descriptive method. The object of this research was Bali Ducks adults more than 6 months of age with number of samples were 30 males and 50 females. The result showed that quantitative characteristics of Bali Ducks were relatively similar with Tegal and Magelang Ducks, which differentiation only on back length, wing length, length and circle of shank on Bali Ducks were short. Bali Ducks Males had a quantitative characteristics were large than females. Keywords: Bali Duck, Body Weight, Body Size s 1

PENDAHULUAN Itik merupakan sumber keanekaragaman hayati ternak Indonesia yang mempunyai peluang untuk dikembangkan sebagai penghasil telur dan daging. Keanekaragaman itik yang ada di Indonesia didasarkan pada letak geografinya, sehingga itik yang berkembang memiliki nama dan karakteristik yang berbeda-beda. Beberapa jenis itik yang ada di Indonesia sebagian besar dikenal dengan itik petelur dan secara morfologi dapat dibedakan antara lain: Itik Cirebon, Itik Cihateup, Itik Mojosari, Itik Magelang, Itik Turi, Itik Alabio dari Kalimantan, Itik Damiaking dari Tangerang Banten, Itik Lombok, Itik Pegagan, dan masih banyak itik lainnya yang tersebar dibeberapa wilayah Indonesia. Dilihat dari keanekaragaman jenis itik di Indonesia, masih ada yang belum teridentifikasi secara spesifik. Salah satu itik lokal yang belum dikenal secara luas adalah Itik Bali, sehingga perlu adanya identifikasi lebih lanjut mengenai karakteristik sifat-sifat kuantitatifnya. Itik Bali merupakan sumber kekayaan dan sumber daya genetik asli Bali, namun keberadaannya saat ini masih kurang mendapat perhatian secara khusus. Pada umumnya, Itik Bali hampir sama dengan Itik Jawa karena tergolong dalam bangsa Indian Runner. Itik Bali memiliki badan yang langsing dan berdiri tegak, warna bulunya cenderung lebih terang. Paruh dan kakinya berwarna hitam, serta memiliki jambul diatas kepalanya. Namun demikian sejauh ini belum banyak diungkapkan dalam tulisan-tulisan, terutama yang menyangkut sifatsifat khusus seperti bobot badan dan ukuran-ukuran tubuhnya secara lebih spesifik. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Ternak yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Itik Bali dewasa dengan umur lebih dari 6 bulan. Berdasarkan Suharsimi (1997), jumlah ternak yang digunakan dalam penelitian adalah 10-15 % dari jumlah keseluruhan populasi. Kelompok ternak itik Manik Sari memiliki populasi itik dewasa rata-rata 600-800 ekor, sehingga jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 ekor dengan perbandingan 30 jantan dan 50 betina. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian : (1) kamera digital, (2) alat tulis, (3) pita ukur dan jangka sorong, (4) timbangan, (5) format pengumpulan data sifat kuantitatif, dan (6) tali 2

plastik, untuk mengikat kaki itik dengan tujuan mempermudah dalam penimbangan dan sebagai alat penanda bagi ternak yang sudah diukur. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi: bobot badan, panjang paruh, lebar paruh, tinggi kepala, lebar kepala, panjang leher, lingkar leher, panjang dada, lingkar dada, lebar dada, panjang punggung, panjang sayap, panjang paha, panjang shank, dan lingkar shank. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Keadaan umum Kelompok Ternak Itik Manik Sari merupakan salah satu kelompok peternak di Dusun Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Kecamatan Banjarangkan merupakan Kecamatan yang terletak paling Barat dari 4 (empat) Kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung, dengan batas-batas, sebelah Utara Kabupaten Bangli, sebelah Timur Kecamatan Klungkung, sebelah Barat Kabupaten Gianyar dan sebelah Selatan Selat Badung, dengan luas 45,73 Km². Secara administratif Kecamatan Banjarangkan terdiri dari 13 Desa, 55 dusun, dan 26 Desa Adat. Perekonomian di wilayah ini telah didukung dengan beberapa sarana seperti, pasar umum, koperasi, KUD, dan bank. 2. Manajemen pemeliharaan Sistem pemeliharaan Itik Bali yang terdapat di Kelompok Ternak Itik Manik Sari dilakukan secara intensif yaitu dipelihara dengan cara dikandangkan selama 24 jam penuh. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari diberikan pada pukul 07.00 WITA dan sore hari diberikan pada pukul 15.00 WITA. Pakan yang diberikan pada Itik Bali adalah Konsentrat Itik Petelur Comfeed produksi PT. JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk dicampur dengan dedak yang diambil dari poultryshop terdekat. Kandungan pada Konsentrat dapat dilihat pada Tabel 1. 3

Tabel 1. Kandungan Gizi Ransum. Nutrisi Ransum Konsentrat Comfeed Kadar Air Maks % 11 Energi Kkal/Kg 3100 Protein Kasar Min % 37 Lemak Kasar % 3-7 Serat Kasar Maks % 5 Abu Maks % 38 Kalsium % 12-13 Phosphor % 1,2-1,3 Antibiotik % + Sumber: PT. Jafpa Comfeed Indonesia. Tbk. 3. Bobot badan dan ukuran-ukuran Itik Bali Bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh dapat menjadi acuan untuk mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh mempunyai kegunaan untuk menaksir bobot badan dan persentase karkas, sehingga dapat menunjukkan nilai pada seekor ternak (Cole, 1970). Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 2, seluruh variable yang diukur memiliki koefisien variasi lebih kecil dari 11 %, hal ini menunjukkan bahwa ukuran variabel tersebut seragam. Rataan bobot badan Itik Bali betina dewasa (1.784,27 ± 160,32) lebih besar dibandingkan dengan rataan bobot badan Itik Tegal betina dewasa (1.580,44 ± 186,36 g) hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang betina dewasa (1523,26 ± 144,99 g) yang dilaporkan oleh Sopyana dkk., (2006). Panjang dan lebar paruh Itik Bali betina dewasa (6,60 ± 0,25 cm) dan (2,75 ± 0,14 cm) bila dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (5,54 ± 0,20 cm) dan (2,56 ± 0,19 cm) yang dilaporkan Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang betina dewasa (6,17 ± 0,34 cm) dan (2,58 ± 0,20 cm) yang dilaporkan Sopyana dkk., (2006) lebih panjang pada panjang paruh tetapi relatif sama pada ukuran lebar paruh. Tinggi dan lebar kepala Itik Bali betina dewasa (4,14 ± 0,18 cm) dan (3,21 ± 0,12 cm ) dibandingkan dengan Itik Cihateup betina dewasa (4,20 ± 0,11 cm) hasil penelitian Dudi, (2007) memiliki ukuran yang hampir sama 4

pada tinggi kepala. Rataan panjang leher Itik Bali betina dewasa (19,77 ± 1,29 cm) relatif sama dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (19,67 ± 0,69 cm) hasil penelitian Setioko dkk., (2005), tetapi lebih panjang dari Itik Magelang betina dewasa (17,08 ± 1,54 cm) yang dilaporkan Sopyana dkk., (2006). Tabel 2. Bobot Badan dan Ukuran Tubuh Itik Bali Jantan dan Betina Dewasa No Variabel / Rataan SB KV Min Max 1 Bobot (g) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 P. Paruh L. Paruh T. Kepala L. Kepala P. Leher Ling. Leher P. Dada Ling. Dada L. Dada P. Punggung P. Sayap P. Paha P. Shank Ling. Shank 1.916,35 143,46 7,49 1.646,67 2.250,00 1.784,27 160,32 8,99 1.346,67 2.123,33 6,92 0,30 4,40 6,30 7,83 6,60 0,25 3,77 6,00 7,20 2,90 0,14 5,00 2,69 3,38 2,75 0,14 4,97 2,50 3,21 4,32 0,13 3,08 3,96 4,57 4,14 0,18 4,35 3,82 4,57 3,40 0,12 3,52 3,15 3,72 3,21 0,12 3,90 2,96 3,60 22,52 1,27 5,63 19,93 25,77 19,77 1,29 6,53 15,73 22,53 8,51 0,45 5,29 7,30 9,40 8,05 0,43 5,38 7,27 8,73 12,07 0,65 5,36 10,73 14,07 11,32 0,71 6,28 8,12 12,63 30,45 1,23 4,03 28,27 32,80 28,36 1,40 4,93 23,83 31,60 10,38 0,72 6,92 8,60 12,40 9,41 0,61 6,46 8,13 10,60 21,10 1,33 6,29 18,73 25,77 20,04 1,19 5,91 17,20 22,10 25,54 1,36 5,33 23,43 28,13 24,95 1,25 5,00 22,17 28,77 11,69 0,66 5,66 10,40 13,30 11,41 0,49 4,30 10,33 12,60 4,84 0,41 8,44 4,33 6,00 4,75 0,34 7,23 3,43 5,43 3,90 0,41 10,40 3,40 4,87 3,76 0,24 6,26 3,43 4,63 5

Parameter bagian-bagian tubuh yang diukur meliputi panjang, lebar dan lingkar dada, panjang punggung, dan panjang sayap. Berdasarkan data pada Tabel 2, rataan panjang, lebar dan lingkar dada Itik Bali dewasa (11,32 ± 0,71 cm), (9,41 ± 0,61 cm), dan (28,36 ± 1,40 cm) dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (27,13 ± 0,20 cm) hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang betina dewasa (27,55 ± 0,1 cm) hasil penelitian Sopyana dkk., (2006), Itik Bali betina dewasa memiliki ukuran lebih besar pada lingkar dada. Rataan panjang punggung Itik Bali dewasa (20,04 ± 1,19 cm) dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (22,11 ± 1,48 cm) hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang betina dewasa (25,95 ± 1,87 cm) hasil penelitian Sopyana dkk., (2006), Itik Bali betina dewasa memiliki ukuran lebih pendek. Demikian pula panjang sayap Itik Bali betina dewasa (24,95 ± 1,25 cm) lebih pendek dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (26,24 ± 0,94 cm) hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang betina dewasa (27,2 ± 1,46 cm) hasil penelitian Sopyana dkk., (2006). Parameter bagian kaki yang diamati meliputi panjang paha, serta panjang dan lingkar shank. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 2, panjang paha Itik Bali betina dewasa (11,41 ± 0,49 cm) lebih panjang dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (8,1 ± 0,67 cm) hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang (9,62 ± 0,62 cm) yang dilaporkan Sopyana dkk., (2006). Panjang dan lingkar shank Itik Bali betina dewasa (4,75 ± 0,34 cm) dan (3,76 ± 0,24 cm) dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (7 ± 0,45 cm) dan (0,71 ± 0,06 cm) hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang (7,1 ± 0,51 cm) dan (0,74 ± 0,06 cm) hasil penelitian Sopyana dkk., (2006), Itik Bali betina dewasa memiliki ukuran panjang shank yang lebih pendek, tetapi lingkar shank nya lebih besar. KESIMPULAN Secara umum sifat kuantitatif Itik Bali relatif sama dengan Itik Tegal dan Itik Magelang, yang membedakannya hanya panjang punggung, panjang sayap, dan panjang shank pada Itik Bali lebih pendek dengan bobot badan yang lebih besar. Itik Bali Jantan memiliki sifat kuantitatif dengan ukuran yang lebih besar dari Itik Bali betina. 6

UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Rune sebagai ketua Kelompok Ternak Itik Manik Sari yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini sampai selesai. DAFTAR PUSTAKA Cole, H. 1970. Introduction to Livestock Production Including Dairy and Poultry. Second Edition. Topan Co. Ltd. Tokyo. 179. Dudi. 2007. Identifikasi Sifat Kuantitatif Itik Cihateup sebagai Sumberdaya Genetik Unggas Lokal. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Sumedang. Setioko, A. R., Syamsudin, M. Rangkuti, H. Budiman dan A. Gunawan. 2005. Budidaya Ternak Itik. Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian, Badan Litbang Pertanian. Bogor. Sopyana, S., A. R. Setioko, M. E. Yusnandar. 2006. Identifikasi Kualitatif dan Ukuranukuran Tubuh pada Itik Tegal, Itik Magelang, dan Itik Damiaking. Lokakarya. Balai Penelitian Ternak Departemen Pertanian. Bogor Suharsimi, 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Rineka Cipta. Jakarta. 7