IDENTIFIKASI BOBOT BADAN DAN UKURAN UKURAN TUBUH ITIK BALI (Kasus Di Kelompok Ternak Itik Manik Sari Dusun Lepang Desa Takmung Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung Provinsi Bali) IDENTIFICATION OF BODY WEIGHT AND BODY SIZE S BALI DUCK (Case of Ducks Farmer Group Manik Sari, Takmung Village, Banjarangkan Subdistrict, Klungkung Regency of Bali Province) Herbert Jumli Tarigan*, Iwan Setiawan**, Dani Garnida** Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21 Sumedang 45363 * Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2015 ** Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran email: herbertsibero@gmail.com Abstrak Penelitian mengenai Identifikasi Bobot Badan dan Ukuran-Ukuran Tubuh Itik Bali telah dilaksanakan di Kelompok Ternak Itik Manik Sari Dusun Lepang Desa Takmung Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung Provinsi Bali pada tanggal 21-27 Juli 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan deskripsi mengenai bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh Itik Bali yang diidentifikasi didaerah asalnya dengan metode deskriptif. Objek penelitian yang digunakan adalah Itik Bali dewasa berumur 6 bulan lebih dengan jumlah sampel 30 ekor jantan dan 50 ekor betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum sifat kuantitatif Itik Bali relatif sama dengan Itik Tegal dan Itik Magelang, yang membedakannya hanya panjang punggung, panjang sayap, panjang dan lingkar shank pada Itik Bali lebih pendek. Itik Bali Jantan memiliki sifat kuantitatif dengan ukuran yang lebih besar dari Itik Bali betina. Kata Kunci: itik Bali, Bobot Badan, Ukuran-Ukuran Tubuh Abstract Research about identification of Body Weight and Body size s Bali Ducks had been conducted in Manik Sari Ducks Farmer Group, Takmung Village, Banjarangkan Subdistrict, Klungkung Regency of Bali Province on July 21 st until July 24 nd, 2014. The aim of this research was to know and obtain description of body weight and body measurements Bali Ducks which identified in situ by descriptive method. The object of this research was Bali Ducks adults more than 6 months of age with number of samples were 30 males and 50 females. The result showed that quantitative characteristics of Bali Ducks were relatively similar with Tegal and Magelang Ducks, which differentiation only on back length, wing length, length and circle of shank on Bali Ducks were short. Bali Ducks Males had a quantitative characteristics were large than females. Keywords: Bali Duck, Body Weight, Body Size s 1
PENDAHULUAN Itik merupakan sumber keanekaragaman hayati ternak Indonesia yang mempunyai peluang untuk dikembangkan sebagai penghasil telur dan daging. Keanekaragaman itik yang ada di Indonesia didasarkan pada letak geografinya, sehingga itik yang berkembang memiliki nama dan karakteristik yang berbeda-beda. Beberapa jenis itik yang ada di Indonesia sebagian besar dikenal dengan itik petelur dan secara morfologi dapat dibedakan antara lain: Itik Cirebon, Itik Cihateup, Itik Mojosari, Itik Magelang, Itik Turi, Itik Alabio dari Kalimantan, Itik Damiaking dari Tangerang Banten, Itik Lombok, Itik Pegagan, dan masih banyak itik lainnya yang tersebar dibeberapa wilayah Indonesia. Dilihat dari keanekaragaman jenis itik di Indonesia, masih ada yang belum teridentifikasi secara spesifik. Salah satu itik lokal yang belum dikenal secara luas adalah Itik Bali, sehingga perlu adanya identifikasi lebih lanjut mengenai karakteristik sifat-sifat kuantitatifnya. Itik Bali merupakan sumber kekayaan dan sumber daya genetik asli Bali, namun keberadaannya saat ini masih kurang mendapat perhatian secara khusus. Pada umumnya, Itik Bali hampir sama dengan Itik Jawa karena tergolong dalam bangsa Indian Runner. Itik Bali memiliki badan yang langsing dan berdiri tegak, warna bulunya cenderung lebih terang. Paruh dan kakinya berwarna hitam, serta memiliki jambul diatas kepalanya. Namun demikian sejauh ini belum banyak diungkapkan dalam tulisan-tulisan, terutama yang menyangkut sifatsifat khusus seperti bobot badan dan ukuran-ukuran tubuhnya secara lebih spesifik. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Ternak yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Itik Bali dewasa dengan umur lebih dari 6 bulan. Berdasarkan Suharsimi (1997), jumlah ternak yang digunakan dalam penelitian adalah 10-15 % dari jumlah keseluruhan populasi. Kelompok ternak itik Manik Sari memiliki populasi itik dewasa rata-rata 600-800 ekor, sehingga jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 ekor dengan perbandingan 30 jantan dan 50 betina. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian : (1) kamera digital, (2) alat tulis, (3) pita ukur dan jangka sorong, (4) timbangan, (5) format pengumpulan data sifat kuantitatif, dan (6) tali 2
plastik, untuk mengikat kaki itik dengan tujuan mempermudah dalam penimbangan dan sebagai alat penanda bagi ternak yang sudah diukur. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi: bobot badan, panjang paruh, lebar paruh, tinggi kepala, lebar kepala, panjang leher, lingkar leher, panjang dada, lingkar dada, lebar dada, panjang punggung, panjang sayap, panjang paha, panjang shank, dan lingkar shank. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Keadaan umum Kelompok Ternak Itik Manik Sari merupakan salah satu kelompok peternak di Dusun Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Kecamatan Banjarangkan merupakan Kecamatan yang terletak paling Barat dari 4 (empat) Kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung, dengan batas-batas, sebelah Utara Kabupaten Bangli, sebelah Timur Kecamatan Klungkung, sebelah Barat Kabupaten Gianyar dan sebelah Selatan Selat Badung, dengan luas 45,73 Km². Secara administratif Kecamatan Banjarangkan terdiri dari 13 Desa, 55 dusun, dan 26 Desa Adat. Perekonomian di wilayah ini telah didukung dengan beberapa sarana seperti, pasar umum, koperasi, KUD, dan bank. 2. Manajemen pemeliharaan Sistem pemeliharaan Itik Bali yang terdapat di Kelompok Ternak Itik Manik Sari dilakukan secara intensif yaitu dipelihara dengan cara dikandangkan selama 24 jam penuh. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari diberikan pada pukul 07.00 WITA dan sore hari diberikan pada pukul 15.00 WITA. Pakan yang diberikan pada Itik Bali adalah Konsentrat Itik Petelur Comfeed produksi PT. JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk dicampur dengan dedak yang diambil dari poultryshop terdekat. Kandungan pada Konsentrat dapat dilihat pada Tabel 1. 3
Tabel 1. Kandungan Gizi Ransum. Nutrisi Ransum Konsentrat Comfeed Kadar Air Maks % 11 Energi Kkal/Kg 3100 Protein Kasar Min % 37 Lemak Kasar % 3-7 Serat Kasar Maks % 5 Abu Maks % 38 Kalsium % 12-13 Phosphor % 1,2-1,3 Antibiotik % + Sumber: PT. Jafpa Comfeed Indonesia. Tbk. 3. Bobot badan dan ukuran-ukuran Itik Bali Bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh dapat menjadi acuan untuk mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh mempunyai kegunaan untuk menaksir bobot badan dan persentase karkas, sehingga dapat menunjukkan nilai pada seekor ternak (Cole, 1970). Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 2, seluruh variable yang diukur memiliki koefisien variasi lebih kecil dari 11 %, hal ini menunjukkan bahwa ukuran variabel tersebut seragam. Rataan bobot badan Itik Bali betina dewasa (1.784,27 ± 160,32) lebih besar dibandingkan dengan rataan bobot badan Itik Tegal betina dewasa (1.580,44 ± 186,36 g) hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang betina dewasa (1523,26 ± 144,99 g) yang dilaporkan oleh Sopyana dkk., (2006). Panjang dan lebar paruh Itik Bali betina dewasa (6,60 ± 0,25 cm) dan (2,75 ± 0,14 cm) bila dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (5,54 ± 0,20 cm) dan (2,56 ± 0,19 cm) yang dilaporkan Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang betina dewasa (6,17 ± 0,34 cm) dan (2,58 ± 0,20 cm) yang dilaporkan Sopyana dkk., (2006) lebih panjang pada panjang paruh tetapi relatif sama pada ukuran lebar paruh. Tinggi dan lebar kepala Itik Bali betina dewasa (4,14 ± 0,18 cm) dan (3,21 ± 0,12 cm ) dibandingkan dengan Itik Cihateup betina dewasa (4,20 ± 0,11 cm) hasil penelitian Dudi, (2007) memiliki ukuran yang hampir sama 4
pada tinggi kepala. Rataan panjang leher Itik Bali betina dewasa (19,77 ± 1,29 cm) relatif sama dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (19,67 ± 0,69 cm) hasil penelitian Setioko dkk., (2005), tetapi lebih panjang dari Itik Magelang betina dewasa (17,08 ± 1,54 cm) yang dilaporkan Sopyana dkk., (2006). Tabel 2. Bobot Badan dan Ukuran Tubuh Itik Bali Jantan dan Betina Dewasa No Variabel / Rataan SB KV Min Max 1 Bobot (g) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 P. Paruh L. Paruh T. Kepala L. Kepala P. Leher Ling. Leher P. Dada Ling. Dada L. Dada P. Punggung P. Sayap P. Paha P. Shank Ling. Shank 1.916,35 143,46 7,49 1.646,67 2.250,00 1.784,27 160,32 8,99 1.346,67 2.123,33 6,92 0,30 4,40 6,30 7,83 6,60 0,25 3,77 6,00 7,20 2,90 0,14 5,00 2,69 3,38 2,75 0,14 4,97 2,50 3,21 4,32 0,13 3,08 3,96 4,57 4,14 0,18 4,35 3,82 4,57 3,40 0,12 3,52 3,15 3,72 3,21 0,12 3,90 2,96 3,60 22,52 1,27 5,63 19,93 25,77 19,77 1,29 6,53 15,73 22,53 8,51 0,45 5,29 7,30 9,40 8,05 0,43 5,38 7,27 8,73 12,07 0,65 5,36 10,73 14,07 11,32 0,71 6,28 8,12 12,63 30,45 1,23 4,03 28,27 32,80 28,36 1,40 4,93 23,83 31,60 10,38 0,72 6,92 8,60 12,40 9,41 0,61 6,46 8,13 10,60 21,10 1,33 6,29 18,73 25,77 20,04 1,19 5,91 17,20 22,10 25,54 1,36 5,33 23,43 28,13 24,95 1,25 5,00 22,17 28,77 11,69 0,66 5,66 10,40 13,30 11,41 0,49 4,30 10,33 12,60 4,84 0,41 8,44 4,33 6,00 4,75 0,34 7,23 3,43 5,43 3,90 0,41 10,40 3,40 4,87 3,76 0,24 6,26 3,43 4,63 5
Parameter bagian-bagian tubuh yang diukur meliputi panjang, lebar dan lingkar dada, panjang punggung, dan panjang sayap. Berdasarkan data pada Tabel 2, rataan panjang, lebar dan lingkar dada Itik Bali dewasa (11,32 ± 0,71 cm), (9,41 ± 0,61 cm), dan (28,36 ± 1,40 cm) dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (27,13 ± 0,20 cm) hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang betina dewasa (27,55 ± 0,1 cm) hasil penelitian Sopyana dkk., (2006), Itik Bali betina dewasa memiliki ukuran lebih besar pada lingkar dada. Rataan panjang punggung Itik Bali dewasa (20,04 ± 1,19 cm) dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (22,11 ± 1,48 cm) hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang betina dewasa (25,95 ± 1,87 cm) hasil penelitian Sopyana dkk., (2006), Itik Bali betina dewasa memiliki ukuran lebih pendek. Demikian pula panjang sayap Itik Bali betina dewasa (24,95 ± 1,25 cm) lebih pendek dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (26,24 ± 0,94 cm) hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang betina dewasa (27,2 ± 1,46 cm) hasil penelitian Sopyana dkk., (2006). Parameter bagian kaki yang diamati meliputi panjang paha, serta panjang dan lingkar shank. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 2, panjang paha Itik Bali betina dewasa (11,41 ± 0,49 cm) lebih panjang dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (8,1 ± 0,67 cm) hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang (9,62 ± 0,62 cm) yang dilaporkan Sopyana dkk., (2006). Panjang dan lingkar shank Itik Bali betina dewasa (4,75 ± 0,34 cm) dan (3,76 ± 0,24 cm) dibandingkan dengan Itik Tegal betina dewasa (7 ± 0,45 cm) dan (0,71 ± 0,06 cm) hasil penelitian Setioko dkk., (2005) dan Itik Magelang (7,1 ± 0,51 cm) dan (0,74 ± 0,06 cm) hasil penelitian Sopyana dkk., (2006), Itik Bali betina dewasa memiliki ukuran panjang shank yang lebih pendek, tetapi lingkar shank nya lebih besar. KESIMPULAN Secara umum sifat kuantitatif Itik Bali relatif sama dengan Itik Tegal dan Itik Magelang, yang membedakannya hanya panjang punggung, panjang sayap, dan panjang shank pada Itik Bali lebih pendek dengan bobot badan yang lebih besar. Itik Bali Jantan memiliki sifat kuantitatif dengan ukuran yang lebih besar dari Itik Bali betina. 6
UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Rune sebagai ketua Kelompok Ternak Itik Manik Sari yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini sampai selesai. DAFTAR PUSTAKA Cole, H. 1970. Introduction to Livestock Production Including Dairy and Poultry. Second Edition. Topan Co. Ltd. Tokyo. 179. Dudi. 2007. Identifikasi Sifat Kuantitatif Itik Cihateup sebagai Sumberdaya Genetik Unggas Lokal. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Sumedang. Setioko, A. R., Syamsudin, M. Rangkuti, H. Budiman dan A. Gunawan. 2005. Budidaya Ternak Itik. Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian, Badan Litbang Pertanian. Bogor. Sopyana, S., A. R. Setioko, M. E. Yusnandar. 2006. Identifikasi Kualitatif dan Ukuranukuran Tubuh pada Itik Tegal, Itik Magelang, dan Itik Damiaking. Lokakarya. Balai Penelitian Ternak Departemen Pertanian. Bogor Suharsimi, 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Rineka Cipta. Jakarta. 7