BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran. Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Jadi peneitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu. Bentuk analisa ini menekankan pada penggambaran dan penginterpretasian atas penilaian perbandingan efisiensi, kualitas aset dan stabilitas bank syariah dan bank konvensional di indonesia. penelitian ini hanya membatasi pada ruang lingkup data keuangan untuk menganalisa perbandingan efisensi, kualitas aset dan stabilitas bank umum syriah dan konvensional umum periode 2010 sampai dengan 2014. 58
59 B. Definisi dan Oprasional Variabel Instrumen penelitian ini mengenai efisiensi, kualitas aset dan stabilitas bank konvensional dan bank syariah di indonesia. Efisiensi diukur dengan menggunakan cost income ratio dan loss reserves, kualitas aset diukur dengan menggunakan loan loss provision dan non performing loans, sedangkan stabilitas diukur dengan return on asset dan equity asset ratio. Dari insteumen-instrumen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Efisiensi Efisiensi merupakan indikator untuk menganalisa performance suatu bank dan juga sebagai sarana untuk lebih meningkatkan efektifitas kebijakan bank. Efisiensi dapat di dihitung dengan rasiorasio sebagai berikut: a) Overhead cost Merupakan rasio yang membandingkan total operating cost dengan total asset. Dapat digambarkan sebagai berikut: Total operating cost Overhead cost = X 100% b) Cost income ratio Total aset Merupakan rasio yang membandingkan biaya operasi terhadap pendapatan operasi, dapat digambarkan sebagai berikut :
60 Total beban operasi BOPO = X 100% Total pendapatan operasi c) Loss reserve (cadangan kerugian) merupakan rasio yang dibentuk untuk mencadangkan dari aktiva produktif yang tidak tertagih. Rasio pembentukan pencadangan aktiva produktif (PPAP) merupakan perbandingan antara pembentukan pencadangan aktiva produktif yang telah dibentuk (PPAPYD) dengan pencadangan aktiva produktif yang wajib dibentuk (PPAWD). PPAP yang telah dibentuk PPAP = X 100 % PPAP yang wajib dibentuk 2. Kualitas aset Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa menurut peraturan bank indonesia nomor 14/15/PBI/2012 tentang penilaian kualitas aset bank umum aset terdirin dari aset produktif dan aset non produktif. Kualitas aset dapat diukur dengan rasio keuangan sebagai berikut : a) Loan loss provision Cadangan kerugian penyisihan nilai merupakan Penyisihan atau pembentukan dana dinilai dari hasil evaluasi kredit debitur yang dilakukan oleh bank. Jika menurut suatu bank terdapat bukti
61 objektif bahwa kredit dari debitur mengalami penurunan, maka bank tersebut harus membentuk dana atau cadangan atas kredit tersebut. Adapun ketentuan pengukuran cadangan menurut CKPN berdasarkan PAPI (pedoman akuntansi perbankan indonesia) revisi 2008 mencakup CKPN secara individual dan kolektif. CKPN terhadap aset produktif dapat digambarkan sebagai berikut : CKPN yang telah dibentuk CKPN = X 100% Total aktiva produktif b) Non Performing Loans Ratio (NPL) Non performing loans atau kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai fungsi bank. Salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediary atau penghubung antar pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Peraturan bank indonesia menetapkan rasio kredit bermasalah sebesar 5%. Rasio NPL dapat dirumuskan sebagai berikut : Total NPL NPL = X 100% Total Kredit
62 3. Stabilitas Menurut Warjiyo, (2007) Stabilitasnya system perbankan secara umum dicerminkan dengan kondisi perbankan yang sehat. Stabilitas bank dapat diukur dengan rasio- rasio sebagai berikut, Beck et al (2013) : a) Return on asset (ROA) Return on asset merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aktiva. Dapat digambarkan sebagai berikut : Laba sebelum pajak ROA = X 100% Total aktiva b) Capital adequacy ratio (CAR) CAR atau kewajiban pemenuhan modal minimum (KPMM) merupakan indikator terhadap kemampuan bank dalam rangka pengembangan usaha dan menanggulangi risiko kerugian. Penyediaan modal didasarkan pada Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) : Modal CAR = X 100% Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
63 c) Z Score Z score digunakan untuk mengukur stabilitas bank dapat dirumuskan sebagai berikut: Z = (ROA + CAR) SD (ROA) C. Populasi dan sample penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah perusahan perbankan diindonesia yaitu bank umum konvensional sebanyak 83 bank dan bank umum syariah sebanyak 11 bank yang sudah berdiri sejak periode penelitian (2010,2011,2012,2013,2014) serta telah membuat laporan keuangan dan di publikasikan di lembaga otoritas jasa keuangan. 2. Sampel Penelitian Teknik pengumpulan sample dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik pemilihan sample berdasarkan tujuan atau maksud tertentu dengan dasar pertimbangan (Sugiyono, 2011). Adapaun kriteria pemilihan sample dalam penelitian ini adalah : a. Perusahaan perbankan yang berdiri/masih aktif pada masa penelitian (2010-2014)
64 b. Perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan keuangan dan dipublikasi di Otoritas Jasa Keuangan selama periode penelitian. (2010-2014) c. Perusahaan perbankan yang memiliki aset yang sama atau mendekati sama pada periode penelitian, agar dapat dibandingkan secara seimbang.(2010-2014) Dari kriteria tersebut maka diperoleh 8 perusahaan bank syraiah yaitu Bank Mandiri Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Bri Syariah, Bank BNI Syariah, Bank BJB Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Panin Syraiah, Bank Mega Syariah. Untuk sample bank konvensional diantaranya Bank Mega, Bank Bukopin, Bank Agro Niaga, Bank Index Selindo, Bank QNB Kesawan, Bank Bumi Arta, Bank Mestika Darma dan Bank Victoria. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data arsip berupa data sekunder. Data tersebut berupa laporan keuangan dari perusahaan perbankan selama periode 2010,2011,2012,2013,2014. Seluruh data yang didapat diambil dari otoritas jasa keuangan laporan keuangan publikasi.
65 E. Metode Analisis dan Uji Hipotesis Untuk menganalisis dan uji hipotesis penelitian deskriptif kualitatif ini, peneliti menggunakan variabel yang berbeda untuk membandingkan bank umum syariah dan bank umum konvensional yaitu : 1. Membandingkan efisiensi bank umum syariah dan bank umum konvensional dengan menggunakan indikator yaitu BOPO, overhead cost dan pemenuhan PPAP. 2. Membandingkan kualitas aset bank umum syariah dan bank umum konvensional dengan menggunakan dua indikator yaitu CKPN terhadap aset produktif dan non performing loans (NPL). 3. Membandingkan stabilitas bank umum syariah dan bank umum konvensional dengan menggunakan tiga indikator yaitu return on asset (ROA), capital adequacy ratio (CAR) dan Z Score. a. Pengujian Hipotesis Pengolahan data dilakukan dengan membandingkan univariate yang dapat menunjukan perbedaan signifikan antara bank umum syariah dan bank umum konvensional. Untuk memperoleh perbedaan efisiensi, kualitas aset dan stabilitas bank dibandingkan dengan jenis bank yang berbeda, oleh karena itu peneliti menggunakan teknik
66 statistik uji beda dua rata-rata (independent sample t test) yang merupakan tujuan dari uji hipotesis yang berupa uji beda dari dua rata-rata untuk penentuan menolak atau menerima hipotesis yang telah dibuat sebagai berikut : Jika F hitung dengan equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama) memiliki nilai sig. > 0.05 maka dinyatakan kedua varian sama. Jika kedua varian sama maka sebaiknya menggunakan dasar equal variance assumed (diasumsikan kedua varians sama) untuk t hitung. Jika t hitung sig.< 0.05 dikatakan efisiensi, kualitas aset, stabiltas bank umum syariah dan bank umum konvensional terdapat perbedaan yang signifikan, sebaliknya jika t hitung sig. > 0.05 dinyatakan efisiensi, kualitas aset, stabilitas bank umum syariah dan bank umum konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Jika F hitung dengan equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama) memiliki nilai sig. < 0.05 maka dinyatakan bahwa kedua varians berbeda. Bila kedua varians berbeda, maka untuk membandingkan kedua populasi dengan t test maka sebaiknya menggunakan dasar equal varians not assumed (diasumsikan kedua varians tidak sama) untuk t hitung. Jika t hitung dengan equal varians not assumed memiliki sig. > 0,05 dapat dikatakan bahwa efisiensi, kualitas aset, dan stabilitas bank umum sayriah dengan bank umum konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
67 Akan tetapi, jika sig. < 0,05 dapat dinyatakan bahwa efisiensi, kualitas aset dan stabilitas bank umum syariah dengan bank konvensional terdapat perbedaan yang signifikan.