Analisa Kekuatan Material As Pendulum Yang Terpasang Pada PLTGL-SB

dokumen-dokumen yang mirip
ASSALAMU ALAIKUM, WR, WB.

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

LIGHT Vol 7 No 2, Oktober 2014

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP [9]

Analisis Desain Struktur Integritas Single Point Mooring (SPM) DWT PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Tuban Dengan Metode Elemen Hingga

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP[3]

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

Studi Optimasi Kemiringan Lambung Ponton PLTGL-SB (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut-Sistem Bandulan) akibat Beban Gelombang Laut

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

Sumber :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Selamat pagi. Assalamualaikum wr. wb.

ANALISA PERKIRAAN UMUR PADA CROSS DECK KAPAL IKAN KATAMARAN 10 GT MENGGUNAKAN METODE FRACTURE MECHANICS BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI BALOK BETON UNTUK MENENTUKAN KUAT LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

Analisa Kinerja Bandul Vertikal dengan Model Plat pada PLTGL

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

ANALISIS ELEMEN HINGGA UNTUK FAKTOR KONSENTRASI TEGANGAN PADA PELAT ISOTROPIK BERLUBANG DENGAN PIN-LOADED

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

TUGAS SARJANA PEMODELAN KONTAK ELASTIS-PLASTIS ANTARA SEBUAH BOLA DENGAN SEBUAH PERMUKAAN KASAR (ROUGH SURFACE) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

PENGARUH BEBAN PENGGETAR MESIN PRESS BATAKO PADA PROSES PRODUKSI BATAKO TANPA PLESTER DAN TANPA PEREKAT (BTPTP) TERHADAP KEKUATAN DINDING

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

Perancangan Sistem Transmisi Untuk Penerapan Energi Laut

Muizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief, ST.MT (2), dan Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD (3)

BAB IV METODE PENELITIAN

Jurnal Teknika Atw 1

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2]

Ardi Noerpamoengkas Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Lely Etika Sari ( ) Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KONTAK MULTIPLE ASPERITY-TO-ASPERITY MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

tugas akhir Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

III. METODE PENELITIAN

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI MODIFIKASI DOUBLE BOTTOM AKIBAT ALIH FUNGSI PADA KAPAL ACCOMODATION WORK BARGE (AWB) 5640 DWT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat

SIMULASI DINAMIK STIK GOLF REDESAIN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 14.0 SKRIPSI

SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )

Dosen Pembimbing: 1. Tavio, ST, MS, Ph.D 2. Bambang Piscesa, ST, MT

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

TUGAS SARJANA. Disusun oleh: TOMY PRASOJO L2E

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

HSS PADA PROSES BUBUT DENGAN METODE TOOL TERMOKOPEL TIPE-K DENGAN MATERIAL St 41

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga

STUDI PENERAPAN MULTI SALTER DUCK DI LAUT JAWA SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK

Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga

TUGAS SARJANA ANALISA PARAMETER KONTAK PADA SLIDING CONTACT ANTAR ELLIPSOID DENGAN VARIASI ARAH SLIDING MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

STUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN SYMMETRIC INVOLUTE. Disusun oleh Mohamad Zainulloh Rizal

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISA KEKUATAN PADA TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL (VAWT) DENGAN SOFTWARE

Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi BAHAIROTUL LU LU ( )

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

Sliding crane untuk fleksibelitas operasi bongkar muat kapal UV. 48m

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN LABORATORIUM DAN PEMODELAN DENGAN FINITE ELEMEN METHOD. Gambar 3.1 Proses pencampuran bahan BTPTP pada mesin pengaduk

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS STRUKTUR PRODUK PENGARAH JALAN BENTUK SILINDER MENGGUNAKAN MSC.NASTRAN

Studi Efek Kondisi-Ujung (end condition) Silinder Fleksibel terhadap Vortex-Induced Vibration

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

PEMODELAN NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL SAMBUNGAN KAYU BATANG TEKAN ABSTRAK

STUDI EKPERIMENTAL PENGARUH BENTUK PELAMPUNG PADA MEKANISME PLTGL METODE PELAMPUNG TERHADAP ENERGI LISTRIK YANG DIHASILKAN

ANALISIS STRUKTUR PRODUK PENGARAH JALAN BENTUK KERUCUT MENGGUNAKAN MSC.NASTRAN

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

Perbandingan Hasil Analisa Konsentrasi Tegangan Pada Plat Berlubang Akibat Beban Tarik Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga dan Kajian Eksperimen

Bahairotul Lu lu Jurusan Teknik Mesin, FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya 60111, Indonesia

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

SKRIPSI METALURGI FISIK SIMULASI DAN ANALISIS PENGUJIAN FATIK DENGAN VARIASI BEBAN PADA MATERIAL PADUAN ALUMINIUM DAN MAGNESIUM

Transkripsi:

Analisa Kekuatan Material As Pendulum Yang Terpasang Pada PLTGL-SB Anggie Robbi Trisnautama 1), Irfan Syarief A., ST, MT 2) & Ir. Toni Bambang M. 2) Abstract PLTGL is one of power station alternative yield electrics enetgy effect of existence of sea wave. This power plan consist of pontoon, bandul, pendulum and generator. On this research conducted material strength analisys of pendulum ace that installed at PLTGL-SB. First step are material data collecting, such as material properties. Besides, done by calculation of diameter, force and pressure. Then, makes pendulum model with Solidwork. Ready model will analize with finite element method (FEM). steps procedure for FEM analysis are mesh making, material properties input, boundry condition and finally model analizing. Because we want to know pendulum stress, analysis conducted at stable sea condition with load and angular velocity variation. Load and angular velocity variation caused maximal stress and maximal deflection also variated. From structure analysis result the largest stress is 206,53 N/mm 2 at hole of ace pendulum zone, even though the largest deflection is 4,946 mm. Keywords: PLTGL-SB, ace pendulum, FEM, Solidwork, stress, deflection. 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Energi listrik yang kita gunakan saat ini berasala dari proses dan sistem yang sebagian besar berasal dari proses produksi energi yang membutuhkan bahan bakar fosil. Sehingga dalam perkembangan dari waktu ke waktu, ditemukan beberapa alternatif pembangkit energi terbarukan (renewable) yang lebih efisien dan ramah lingkungan [1]. Energi terbarukan tersebut antara lain : Energi panas matahari (solar energy) Energi angin (wind energy) Tenaga air (hydro power) Energi gelombang (ocean wave energy) Energi panas bumi (geothermal energy) Salah satu potensi laut yang belum banyak diketahui oleh masyarakat adalah energi laut tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembangkit tenaga listrik. Secara umum, potensi energi laut dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : energi pasang surut air laut (tidal power), energi gelombang laut (wave energy), dan energi panas laut (ocean thermal energy) [1]. Beberapa keuntungan yang dimiliki teknologi pembangkit listrik tenaga gelombang adalah : Adapun keunggulan teknologi tersebut dibandingkan dengan teknologi yang ada di luar negeri seperti tersebut di atas; Praktis dan Efisien, karena pembangkit tersebut hanya mengapung dipermukaan laut jadi tidak memerlukan area/lahan khusus dan dapat dipasang dimana saja sesuai potensi gelombang laut yang tersedia. Mudah dioperasikan, karena penempatannya hanya mengapung dipermukaan, jadi daya/ energi yang dihasilkan hanya memanfaatkan fluktuasi dan perioda gelombang laut. 1.2. Permasalahan Permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir adalah apakah material yang digunakan aman, bagaimana distribusi tegangan yang terjadi pada pendulum, dan berapa tegangan pada pendulum tersebut. 1.3. Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan tugas akhir ini yaitu : 1. Mengetahui material yang baik untuk digunakan. 2. Mengetahui distribusi tegangan pada 3. Mengetahui tegangan pada pendulum horizontal.

1.4. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan ini yaitu : 1. Memberikan pengetahuan bagaimana cara membuat model dan proses analisa 2. Memberikan pengetahuan bagaimana pengaruh berat beban terhadap tegangan pada 3. Memberikan informasi tentang distribusi tegangan yang terjadi pada 4. Memberikan informasi tentang kekuatan material yang digunakan 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Finite Element Methode Finite Element merupakan pusat untuk menampilkan analisa teknik dari suatu model menggunakan computer. Suatu persamaan dibutuhkan untuk menentukan suatu karakteristik model yang kompleks seringkali begitu rumit sehingga tidak praktis dalam pemakaiannya. Finite element method memecahkan masalah dari analisa tegangan, analisa thermal, analisa aliran, dan sebagainya. Maka Finite Element Method bisa dikatakan sebagai suatu metode numerik untuk mencari solusi dari distribusi pada variabel bidang yang sulit untuk dianalisa. Element dari model finite element memiliki bentuk geometri yang umum seperti rectangles, triangles dan tetrahedral. Semuanya itu termasuk point penghubung yang dinamakan node, material yang digunakan dan element properties [2]. 2.1.1. Pemodelan Geometri Finite element ditentukan oleh bentuk dan propertiesnya sendiri. Sebagai contoh element digunakan dalam membuat mesh untuk surface mungkin disusun oleh quadrilaterals atau triangles [2]. 2.1.2. Meshing Meshing digunakan untuk memecah geometri menjadi bagian-bagian kecil yang disebut element atau cell [2]. 2.1.3. Spesification of Material Property Pemodelan suatu konstruksi dapat terdiri dari beberapa material yang digunakan. Inputan material yaitu dapat berupa mechanical properties (untuk analisa struktur) [2]. 2.1.4. Spesification of Boundary, Initials and Loading Conditions Kebanyakan permasalahan analisa melibatkan solusi bagaimana suatu model bertindak sebagai jawaban atas perlakuan pada model, yaitu mengenai gaya, tekanan, temperature atau yang berkaitan dengan magnetic. Dalam terminology analisa, ini dinamakan sebagai pembebanan [2]. Gambar 2 model dengan boundary condition load dan displacement. 2.1.5. Element Properties Anda dapat menggunakan aplikasi element properties untuk menciptakan, memodifikasi, menghapus, dan menunjukkan properties yang berhubungan dengan tipe element dan untuk menugaskan property ini dalam geometri atau FEM di dalam model anda [2]. 2.1.6. Simulation Setelah desain yang dibuat telah memenuhi kriteria yang ditentukan, proses simulasi dapat dilakukan. Proses simulasi ini dilakukan untuk mengetahui desain yang dibuat masih memenuhi persyaratan keamanan dan hasil yang optimum. Pada software Solidworks, proses simulasi pada benda pejal biasanya menggunakan COSMOSXpress [2]. Gambar 1 meshing of a hinge joint.

d dt (3) Hubungan kecepatan v (kecepatan tangensial atau kecepatan singgung) dengan kecepatan sudut adalah : v R (4) Gambar 3 simulasi pada software solidworks. 2.2. Gaya Makin besar massanya makin sulit untuk menghasilkan kondisi gerak pada benda tersebut. Pengaru luar yang menyebabkan berubahnya keadaan gerak suatu benda kemudian disebut sebagai gaya (force) dan disimbolkan F. Satuan dari gaya adalah Newton (N) [3]. Sesuai pada Hukum Newton II yaitu percepatan suatu benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan massanya, matematik hukum ini ditulis : F ma (1) 2.2.1. Gerak Melingkar Gerak melingkar beraturan yaitu suatu gerak dimana besar kecepatan dan percepatannya konstan tetapi arahnya berubah-ubah setiap saat [4]. Gaya centripetal timbul akibat adanya percepatan centripetal, yaitu percepatan yang arahnya ke pusat lingkaran. Percepatan centripetal adalah percepatan yang timbul karena adanya perubahan arah dari vektor kecepatan [4]: F c ma c v m r 2 (5) 2.2.2. Tegangan Tekan (Compressive Stress) Apabila sepasang gaya tekan aksial mendorong suatu batang, akibatnya batang ini cenderung untuk memperpendek atau menekan batang tersebut. Maka gaya tarik aksial tersebut menghasilkan tegangan tekan pada batang di suatu bidang yang terletak tegak lurus atau normal terhadap sumbunya [3]. v d R dt (2) Gambar 5 gaya tekan aksial. Selanjutnya, dari kesetimbangan benda yang diperlihatkan pada Gambar 5, besar resultan gayanya sama dengan beban P yang dikenakan, tetapi arahnya berlawanan [3]. Sehingga diperoleh rumus : Gambar 4 gerak melingkar. Perubahan sudut yang disapu R setiap detik dinamakan kecepatan sudut atau frekuensi sudut [4]: 3. Metodologi 3.1. Alur Penulisan P A (6)

Setelah ditentukan diameter lengan pendulum tersebut, maka akan dilakukan proses simulasi struktur dengan dilakukan pembebanan dengan memasukkan beberapa data yang diperlukan. Data-data tersebut antara lain gaya dan momen yang bekerja pada batang pendulum tersebut. Gambar 6 alur penulisan. 4. Analisa dan Pembahasan 4.1. Definisi Umum Analisa dilakukan dengan cara memvariasikan beban Mulai dari 10kg-100kg. Untuk membuat suatu model pendulum dengan berbagai variasi load tersebut dengan menggunakan softwere Solidworks. Dari gambar Solidworks maka model pendulum dilakukan pembebanan dengan beberapa variasi. Dari variasi ini akan dianalisa tegangan (stress) yang terjadi pada Material yang digunakan adalah marine use ST70. Dengan material propertiesnya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Material properties ST70. Ket Nilai Satuan Density 7800 Kg/m 3 Modulus 210 GPa Tensile Strength 830 MPa Yield Strength 345 MPa Poisson Ratio 0.28 Untuk menghitung diameter lengan pendulum, yaitu : D A 4 4.2. Analisa Struktur Analisa dilakukan dengan memvarisasikan nilai load. Dari hasil analisa akan didapatkan nilai tegangan pada Dari nilai tegangan tersebut akan dibatasi dengan nilai tegangan ijin yang direncanakan, sehingga piston tersebut dinyatakan dapat beroperasi pada kondisi tersebut. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam analisa struktur piston : 1. Pembuatan Meshing Meshing model dilakukan secara otomatis dengan menggunakan TetMesh pada ratio 0.3. 2. Boundry condition Boundry Condition dilakukan dengan memberikan tekanan diatas piston head dan dilakukan pencekaman pada lubang piston pin. 3. Input Material dan Properties Data material yang telah didapat, dimasukkan ke karakter model dan dilakukan pemasukan properties pada elemen yang telah dibuat. Beberapa data mechanical properties material yang perlu dimasukkan yaitu modulus elastisitas, rasio poisson dan density. 4. Loading Case Dari setiap boundry condition akan dilakukan loading case, agar model dapat dianalisa pada masing-masing kondisi. Karena pada model ini hanya ada satu kondisi, maka loading case dibuat default. 5. Analisa Model Model dianalisa pada kondisi steady-state, dimana model dianalisa dalam kondisi tunak atau tidak ada pengaruh tegangan terhadap waktu. (6) Maka dari hasil perhitungan, diameter lengan pendulum yang ditentukan adalah 50mm.

Tabel 4 Data tegangan gaya terdistribusi hasil analisa. m (kg) Tekanan Maksimal Stress Max. Min. Tegangan ijin Gambar 7 hasil meshing dan boundary pada massa pendulum 40kg. 10 58,32 58,32 0 207 20 105,16 105,16 0 207 30 152,96 152,96 0 207 40 203,16 203,16 0 207 50 251,47 251,47 0 207 60 304,29 304,29 0 207 70 357,93 357,93 0 207 80 406,78 406,78 0 207 90 452,99 452,99 0 207 100 500,81 500,81 0 207 Dari data diatas, maka dapat diketahui bahwa pada massa 10kg, 20kg, 30kg dan 40kg tekanan yang terjadi pada as pendulum masih dapat diterima oleh Karena tegangan yang terjadi masih lebih kecil dari tegangan ijin. Gambar 8 hasil analisa stress pada massa pendulum 40kg. 4.3. Pembahasan Tabel 3 Data tegangan gaya terpusat hasil analisa. m (kg) Tekanan Maksimal Stress Max. Min. Tegangan ijin 10 49,33 49,33 0 207 20 95,98 95,98 0 207 30 143,84 143,84 0 207 40 193,98 193,98 0 207 50 241,67 241,67 0 207 60 291,79 291,79 0 207 70 339,46 339,46 0 207 80 389,24 389,24 0 207 90 435,17 435,17 0 207 100 485,31 485,31 0 207 Gambar 9 grafik tegangan pada Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin besar massa beban, maka tegangan yang terjadi semakin lebih besar. Hal tersebut terjadi karena tekanan as yang terbesar yaitu pada massa 100kg dengan tekanan sebesar 485,31 N/mm 2 dan terus menurun secara gradual sampai pada massa beban yang terkecil yaitu 10kg dengan tekanan pendulum maksimal 49,33 N/mm 2. 5. Kesimpulan Dari hasil analisa yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Semakin besar massa beban yang diberikan, maka semakin besar tekanan yang terjadi pada as 2. Penggunaan material pada alat tersebut juga menentukan kapasitas kekuatan yang dapat menahan beban yang diberikan. 3. Tegangan kritis paling besar terjadi pada daerah as pendulum tersebut, karena daerah tersebut yang berhubungan langsung dengan beban. Daftar Pustaka [1] Balitbang Ketenagalistrikan PLN dan LPPM ITS, Studi Pemodelan dan Simulasi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut-Sistem Bandulan (PLTGL-SB), Surabaya, 2010. [2] Logan, D.L., A First Cource in the Finite Element Methode, 4 th ed., Rahul Print O Pack:India, hal. 1-23. [3] Popov, E.P., Astamar, Z., Mekanika Teknik, 2 nd ed., Erlangga:Jakarta, 1983. [4] Aji Girawan, B., Diktat Kuliah Mekanika Teknik II, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Cilacap, 2010.