KLASIFIKASI MOTIF KAIN TRADISIONAL BATIK BOMBA KAILI BERDASARKAN FITUR TEKSTUR CITRA DIGITAL

dokumen-dokumen yang mirip
HALAMAN SAMPUL SKRIPSI PENGENALAN POLA TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK

APLIKASI PENGKLASIFIKASIAN MOTIF BATIK TULIS LASEM MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRICES (GLCM) DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

IMPLEMENTASI APLIKASI PENGENALAN JENIS KELAMIN BERDASARKAN CITRA WAJAH DENGAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE SECARA REAL TIME

Journal of Control and Network Systems


KLASIFIKASI JENIS DAGING BERDASARKAN TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL COOCURENT MATRIX

DAFTAR ISI. BAB II... Error! Bookmark not defined.

Klasifikasi Tingkat Keparahan Non- ProliferativeI Diabetic Retinopathy Bedarsarkan Hard Exudate Menggunakan Extreme Learning Machine

Klasifikasi Citra Batik Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Berdasarkan Gray Level Co- Occurrence Matrices (GLCM)

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan beberapa karya yang mempermudah urusan manusia. Dan salah

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

KLASIFIKASI JENIS KUALITAS KEJU DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL COOCCURRENCE MATRIX (GLCM) DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) PADA CITRA DIGITAL

ANALISIS PERBANDINGAN IMPLEMENTASI KERNEL PADA LIBRARY LibSVM UNTUK KLASIFIKASI SENTIMEN MENGGUNAKAN WEKA

PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE MODIFIED DIRECTION FEATURE DAN ALGORITMA GENERALIZED LEARNING VECTOR QUANTIZATION (GLVQ)

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

BAB 1 PENDAHULUAN. tanaman tembakau yang termasuk dalam genus Nicotiana. Secara umum

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL

Identifikasi Tanaman Buah Tropika Berdasarkan Tekstur Permukaan Daun Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

BAB 3 METODOLOGI. melakukan pengamatan dan analisis dari gambar yang didapat. Untuk bisa mendapatkan

IDENTIFIKASI MACAN TUTUL DENGAN METODE GREY LEVEL COOCURENT MATRIX ( GLCM) Zuly Budiarso Fakultas teknologi Informasi, Univesitas Stikubank Semarang

KLASIFIKASI BATIK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOUR BERDASARKAN GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRICES (GLCM)

ABSTRAK. Kata kunci : CBIR, GLCM, Histogram, Kuantisasi, Euclidean distance, Normalisasi. v Universitas Kristen Maranatha

Techno.COM, Vol. 16, No. 3, Agustus 2017 : Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pengetahuan dibidang kecerdasan buatan sedemikian

KLASIFIKASI POLA UKIR KAYU JEPARA BERDASARKAN DETEKSI TEPI BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB IV PEMBAHASAN. Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil

Deteksi Kemiripan Citra Tanaman Anggrek Menggunakan Metode Support Vector Machine (SVM) Kernel Linear

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali

PENGENALAN POLA HURUF HIJAIYAH MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI NADYA AMELIA

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

PENGENALAN JENDER BERBASIS TEKSTUR PADA CITRA WAJAH FOTO DIGITAL ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN

TEMU KEMBALI CITRA UNTUK PENGENALAN BATIK PADA CITRA 2D MENGGUNAKAN FITUR TEKSTUR MATRIKS KOOKURENSI ARAS KEABUAN DAN FUNGSI JARAK CANBERRA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Klasifikasi Citra Daun dengan Metode Gabor Co-Occurence

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

IMPLEMENTASI ALGORITMA RANDOM FORESTS UNTUK KLASIFIKASI SPAM PADA CITRA DAN TEXT INSTAGRAM TUGAS AKHIR

PENCARIAN ISI CITRA MENGGUNAKAN METODE MINKOWSKI DISTANCE

Analisis Kualitas Interpolasi Terhadap Fitur Statistik pada Citra

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

BAB III METODE PENELITIAN

Database Ekspresi Wajah Perempuan Indonesia Berbasis 2D untuk Pengenalan Emosi

MUHAMMAD SALAFUDDIN NIM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI DEEP LEARNING BERBASIS TENSORFLOW UNTUK PENGENALAN SIDIK JARI

Deteksi Mobil pada Citra Digital Menggunakan C-HOG dan Support Vector Machine

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Klasifikasi Tingkat Keparahan Non-ProliferativeI Diabetic Retinopathy Bedasarkan Hard Exudate Menggunakan Extreme Learning Machine

PENGENALAN NOTASI BALOK MENGGUNAKAN SEGMENTASI DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGHASILKAN NADA BERIRAMA BERBASIS IOS

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCALITY PRESERVING PROJECTION

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

CONTEND BASED IMAGE RETRIEVAL UNTUK PENGENALAN CITRA 2D BATIK MENGGUNAKAN FITUR TEKSTUR WARNA DAN FUNGSI JARAK MINKOWSKI

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan Bentuk untuk Clustered- Based Retrieval of Images (CLUE)

Klasifikasi Citra Menggunakan Metode Minor Component Analysis pada Sistem Temu Kembali Citra

Pengenalan Wajah Manusia dengan Hidden Markov Model (HMM) dan Fast Fourier Transform (FFT)

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN BERBASIS CIRI SKELETON DAN STATISTIK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN. Disusun oleh : Mario Herryn Tambunan ( )

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Tekstur adalah salah satu elemen dasar citra. Elemen dasar ini berupa ciriciri

APLIKASI SUPPORT VEKTOR MACHINE (SVM) UNTUK PROSES ESTIMASI SUDUT DATANG SINYAL

Indarto 1, Murinto 2, I. PENDAHULUAN. Kampus III UAD Jl.Dr.Soepomo, Janturan, Yogyakarta

Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN SUPPORT VECTOR MACHINE

KLASIFIKASI POLA BATIK DENGAN DETEKSI TEPI (LAPLACIAN DAN ROBERT) BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN

Analisis dan Implementasi Deteksi Citra Spam Menggunakan Gray Level Co-occurences Matrix dan Naive Bayes

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ABSTRACT. Keyword : Reef Fish, HSL, GLCM, PNN.

PENGENALAN CITRA TULISAN TANGAN DOKTER DENGAN MENGGUNAKAN SVM DAN FILTER GABOR

IDENTIFIKASI PENULIS MELALUI POLA TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SUPPORT VECTOR MACHINE

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK. NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala

Rekayasa Elektrika. Jurnal APRIL 2018 VOLUME 14 NOMOR 1. TERAKREDITASI RISTEKDIKTI No. 36b/E/KPT/2016

Klasifikasi Daun Dengan Perbaikan Fitur Citra Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM

Identifikasi Jenis Kayu Menggunakan Support Vector Machine Berbasis Data Citra

KLASIFIKASI KUALITAS BUAH STROBERI SEGAR BERDASARKAN PENGUKURAN ATRIBUT KECACATAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA

UCAPAN TERIMAKASIH. Denpasar, Agustus Penulis

UNJUK KERJA METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) DENGAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PADA APLIKASI PENGENALAN WAJAH

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA TELINGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI HOUGH ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM).

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Penentuan Kualitas Kayu Kelapa Menggunakan Algoritma Naive Bayes Berdasarkan Tekstur pada Citra

Analisis Fitur Warna dan Tekstur untuk Metode Deteksi Jalan

ABSTRAK. Kata Kunci : klasifikasi, musik digital, jenis musik, support vector machine, fitur ekstraksi, daftar putar musik digital

PENGENALAN BENDA BUDAYA PALEMBANG DALAM KONTEN CITRA DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA JARINGAN SARAF TIRUAN

SISTEM KLASIFIKASI JENIS BERAS MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION

ANALISIS TEKSTUR UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT MENGGUNAKAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE

Transkripsi:

KLASIFIKASI MOTIF KAIN TRADISIONAL BATIK BOMBA KAILI BERDASARKAN FITUR TEKSTUR CITRA DIGITAL Nuraedah 1), Muhammad Bakri 2) 1) Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan, Universitas Tadulako Palu, Sulawesi tengah Email: nuraedah174@gmail.com 2) Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah Email: embakri@gmail.com Abstrak Batik Bomba adalah kain tradisional suku Kaili yang terdapat di Kota Palu Sulawesi Tengah. Batik Bomba merupakan salah satu dari kekayaan budaya Indonesia yang memiliki pola dan motif yang unik. Pola-pola unik yang terdapat pada Batik Bomba memiliki makna filosofis dalam kehidupan suku Kaili. citra batik Bomba memiliki ragam yang banyak sehingga menyulitkan dalam mengenali setiap ragam motifnya. Penelitian ini akan mengklasifikasi motif kain tradisional Batik Bomba Kaili dengan tahapan akuisisi, praproses, ekstraksi fitur tekstur dan tahapan klasifikasi. Fitur tekstur citra batik Bomba diperoleh dari proses ekstraksi fitur tekstur menggunakan metode Gray Level Co-occurrence matrices (GLCM) dengan sudut 0, 45, 90 dan 135. Fitur tekstur setiap motif batik Bomba akan diklasifikasi dengan metode Linear Support Vector Machine (LSVM). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai akurasi klasifikasi berdasarkan fitur tekstur pada sudut 0 sebesar 74.2%, sudut 45 sebesar 64.5%, sudut 90 sebesar 66.7% dan 135 sebesar 67.5%. Penggabungan seluruh nilai fitur citra motif Batik Bomba pada semua sudut menghasilkan akurasi klasifikasi pada tahap pelatihan menjadi 80.65% dan pada tahap pengujian menghasilkan akurasi sebesar 77.14%. Kata kunci : klasifikasi, tekstur, batik bomba, LSVM, GLCM Abstract Batik Bomba is a traditional textile of Kaili ethnic located in Kota Palu of Sulawesi Tengah. Batik Bomba is one of Indonesia's cultural richness which has unique patterns and motifs. The unique patterns found in Batik Bomba have a philosophical meaning in the life of Kaili ethnic. Bomba batik motif image has many varieties making it difficult to recognize every motive variety. To recognize each motive image Batik Bomba we must be known special characteristics of each motive. This research will classify traditional batik Bomba Kaili motif with the stage of acquisition, preprocessing, texture feature extraction and classification stages. The texture features of Bomba batik image are obtained from feature extraction process using Gray Level Co-occurrence matrices (GLCM) with angles 0, 45, 90 and 135. The texture features of each Bomba batik motif will be classified using Linear Support Vector Machine (LSVM) method. The results obtained in this study is the value of classification accuracy based on the value of texture characteristics at an angle 0 of 74.2%, angle 45 of 64.5%, angle 90 of 66.7% and 135 of 67.5%. The merger of all features of Batik Bomba motif image in all angles resulted in the accuracy of classification at the training phase to 80.65% and in the testing phase yielded an accuracy of 77.14%. Keyword : classification, texture, batik Bomba, GLCM, LSVM 715

PENDAHULUAN Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki batik yang khas. Di Palu, Sulawesi Tengah, terdapat pula batik khas palu bernama batik Bomba. Batik Bomba terinspirasi dari kekayaan kain tradisional Sulawesi Tengah yaitu tenun Donggala di Kabupaten Donggala. Sejak tahun 2008, Batik Bomba mulai dikembangkan menjadi industri kerajinan lokal dan diperkenalkan sebagai salah satu ikon Kota Palu. Seiring perkembangan teknologi tekstil dan teknologi, industri kerajinan batik Bomba berkembang dengan berbagai ragam motif yang beraneka ragam tanpa meninggalkan motif asli yang memiliki arti filosofis di setiap motifnya. Pola sebuah motif diproses melalui proses kognitif manusia berdasarkan alam sekitarnya. Demikian juga dengan Batik Bomba yang memiliki beragam motif. Sebagian besar diambil dari nilai-nilai kebudayaan lokal dan khas seperti Putus, Tangga, Bunga Ronto, Rumput Laut, Warsala, Bunga dan Ketupat. Penelitian ini akan menjabarkan mengenai proses klasifikasi motif batik Bomba dengan metode Linear Support Venctor Machine (LSVM). Tahapan klasifikasi diawali dengan akuisisi citra motif batik Bomba, praproses citra digital, ekstraksi fitur tekstur dan klasifikasi dengan LSVM. KAJIAN LITERATUR Penelitian dalam mengenali pola batik telah banyak dikembangkan di Indonesia. Hasil-hasil penelitian tersebut menjadi referensi dalam penyelesaian permasalahan dalam pengenalan Batik Bomba. Dengan adanya motif yang beragam pada Batik Bomba diperlukan cara mengekstrak fitur tekstur yang terdapat pada setiap motif Batik Bomba. Sebelum melakukan ekstraksi fitur diperlukan pra proses untuk mendapatkan tekstur Batik Bomba yang akan dikenali. Para proses meliputi transformasi citra gray scale, resize dan segmentasi (Walid et al. 2015);(Aribowo & Murinto 2016);(Kasim et al. 2016). Fitur tekstur diperoleh dengan cara mengekstrak nilai piksel dari citra batik yang telah mengalami proses transformasi grayscale dan deteksi canny (Mulaab 2010);(Dong ping Tian 2013). Klasifikasi motif batik pernah dilakukan dengan memanfaatkan jaringan syaraf tiruan dan menggabungkan fitur tekstur dan bentuk ornamen Batik(Kasim & Harjoko 2014);(Kasim et al. 2017). Dalam penelitian ini kami menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). Support Vector 716

Machine (SVM) pertama kali diperkenalkan oleh Vapnik pada tahun 1992 sebagai rangkaian harmonis konsep-konsep unggulan dalam bidang pengenalan pola. Sebagai salah satu metode pengenalan pola, usia SVM terbilang masih relatif muda. Walaupun demikian, evaluasi kemampuannya dalam berbagai aplikasinya menempatkannya sebagai state of the art dalam pengenalan pola, dan dewasa ini merupakan salah satu tema yang berkembang dengan pesat. SVM adalah metode machine learning yang bekerja atas prinsip Structural Risk Minimization (SRM) dengan tujuan menemukan hyperplane terbaik yang memisahkan dua buah kelas pada input space. Beberapa penelitian yang telah dilakukan sehubungan dengan pengenalan pola dengan SVM diantarnya adalah untuk mengklasifikasikan motif tekstil kain dan bio informatika (Burges 1997);(Langeron et al. 2007);(Nugroho et al. 2003). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari akusisi motif citra batik Bomba, praproses, ekstraksi fitur tekstur dan klasifikasi dengan LSVM. Metode yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Tahapan akuisisi dilakukan dengan cara mengambil citra motif batik Bomba menggunakan kamera. Tahapan praproses meliputi proses mengubah ukuran citra menjadi 256 x 256 piksel dan transformasi citra ke bentuk gray scale. Akusisi motif citra digital Pra proses Resize ukuran citra dan transformasi ke gray scale Ekstraksi fitur tekstur citra digital dengan GLCM Klasifikasi nilai fitur tekstur dengan LSVM Gambar 1 Metode Klasifikasi Batik Bomba Pada tahapan Ekstraksi fitur tekstur citra motif batik Bomba menggunakan metode Gray Level Co-occurence matrices (GLCM). GLCM adalah metode untuk mendapatkan fitur tekstur dengan cara menghitung probabilitas hubungan ketetanggaan antara dua piksel pada jarak dan orientasi sudut tertentu (Albregtsen, 2008). Proses memperoleh fitur tekstur 717

dengan menggunakan GLCM ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2 Ekstraksi Fitur Tekstur dengan GLCM Orientasi dibentuk dalam empat arah sudut dengan interval sudut 45, yaitu 0, 45, 90, dan 135. Sedangkan jarak d antar piksel ditetapkan sebesar 1 piksel. Gray level co-occurrence matrices (GLCM) telah terbukti mampu mengekstrak fitur tekstur citra. Untuk memperoleh nilai-nilai fitur digunakan empat persamaan yaitu Kontras, korelasi Energi, dan Homogenitas (Haralick et al. 1973). 1. Kontras Mulai Citra batik Bomba gray scale Co-occurrence matrices Matriks simetris Normalisasi Matriks simetris Kontras (0, 45, 90, 135 ) Korelasi (0, 45, 90, 135 ) Energi (0, 45, 90, 135 ) Homogenitas (0, 45, 90, 135 ) Selesai Ukuran kontras atau variasi intensitas lokal akan berkontribusi terhadap P(i, j) dari diagonalnya yaitu i = j. Kontras dari sebuah piksel dan tetangganya dapat dihitung dengan Persamaan (1). Kontras G 1 = n 2 { P(i, j) }, i n=0 j = n 2. Korelasi G G i=1 j=1 (1) Korelasi adalah ukuran tingkat keabuan linear dependen antar piksel pada posisi relatif masing-masing piksel. Persamaan (2) digunakan untuk memperoleh nilai tekstur Korelasi. Korelasi G 1 G 1 = {i j} P(i, j) {μ x σ x σ y i=0 j=0 3. Energi Energi adalah ukuran keseragaman sebuah citra digital. Untuk menghitung Energi digunakan persamaan (3). G 1 G 1 Energi = {P(i, j)} 2 4. Homogenitas i=0 j=0 (3) Homogenitas merupakan keseragaman lokal. Nilainya akan tinggi ketika gray scale lokalnya seragam dan invers (2 ) 718

GLCM tinggi. Nilai fitur homogenitas diperoleh dengan persamaan (4) Hom G 1 G 1 = 1 P(i, j) 1 + (i j) 2 i=0 j=0 (4) Tahapan akhir dari proses klasifikasi citra motif batik Bomba adalah mengklasifikasi nilai fitur tekstur citra motif Batik Bomba dengan metode LSVM. LSVM digunakan untk mengklasifikasikan data yang terpisah secara linear misalnya {x 1,, x n } adalah dataset dan y i {+1, 1} adalah label kelas dari data x 1. Untuk mengelompokkan data digunakan bidang pemisah yang dapat memisahkan semua data set sesuai dengan kelasnya. Bidang pemisah tidak hanya mampu mengelompokkan data set tetapi juga memiliki margin yang paling besar. Beberapa alternatif bidang pemisah pada data set dapat dilihat pada Gambar 3 dan bidang pemisah terbaik dapat dilihat pada Gambar 4 (Boswell 2002). Data yang berada pada bidang pembatas disebut support vector. Gambar 3 Alternatif bidang pemisah Gambar 4 Bidang pemisah Terbaik dengan margin terbesar Pengujian proses klasifikasi meliputi perhitungan akurasi klasifikasi menggunakan confusion matrices (matriks konfusion) yang ditunjukkan pada Tabel 1. Kelas Output Tabel 1 Matrik Konfusion 2 x 2 Positif Negatif Kelas Target Positif Negatif True Positif False Positif (TP) (FP) False Negatif True Negatif (FN) (TN) Nilai akurasi klasifikasi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai TP dan TN. Nilai TP dan TN adalah nilai jumlah data 719

output yang benar diklasifikasi sesuai kelas target yang diinginkan. P dan N adalah total jumlah data keseluruhan.untuk menghitung akurasi dan error rate digunakan persamaan (5) dan (6). Akurasi = TP + TN P + N (5) Error Rate = (1 Akurasi) (6) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengakuisisi data citra Batik Bomba secara langsung. Citra Batik Bomba diakuisisi pada jarak 50 cm s.d. 100 cm. Data yang diambil adalah citra Batik Bomba dari berbagai ragam motif Batik Bomba. Data batik Bomba diperoleh dari akuisisi citra Batik Bomba yang dibentuk dalam data set batik dari 7 ragam motif. Format citra adalah JPEG berukuran 256 256 piksel. Seluruh citra batik Bomba transformasi dengan pendekatan co-occurrence matrices dan diklasifikasi dengan Metode Linear Support Vector Machine. Fitur tekstur yang di ekstrak dari citra batik Bomba adalah kontras, korelasi, energi dan homogenitas dengan sudut setiap fitur 0, 45, 90 dan 135. Fitur yang telah diekstrak akan di inputkan kedalam machine learning dengan menggunakan metode Linear Vector Machine (LSVM). Pengumpulan data motif batik yang telah dikumpulkan dalam tahap ini terdiri dari Putus (20 data), Tangga (15 data), Bunga Ronto (15 data), Rumput Laut (20 data), Warsala (20 Data), Bunga (18 data) dan Ketupat (20 data). Total data adalah 128 citra motif Bomba. Setiap kelas diambil 5 data sebagai data uji, sehingga diperoleh 93 data latih dan 35 data uji. Proses selanjutnya adalah melakukan pra proses pada citra dengan cara mengubah ukuran citra menjadi 256 x 256 piksel. Hal ini untuk memudahkan dalam proses ekstraksi fiturnya. Hasil akuisisi citra motif citra batik Bomba dapat dilihat pada Gambar 5. sero putus Warsala Tangga Bunga Bunga Ronto Ketupat Rumput Laut Gambar 5 Hasil akusisi citra motif Bomba 720

Citra yang telah di praproses dengan mengubah ukuran citranya dilakukan transformasi citra dari citra berwarna ke citra gray level. Hasil transformasi citra batik Bomba ke bentuk citra gray scale ditunjukkan pada Gambar 6. Proses klasifikasi diawali dengan tahap pelatihan pada data latih motif berdasarkan fitur tekstur pada sudut 0, 45, 90 dan 135. Hasil pelatihan pada motif berdasarkan fitur tekstur dengan masingmasing sudut 0, 45, 90 dan 135 lalu diuji menggunakan data uji yang telah disiapkan. sero putus Warsala Tangga Bunga Bunga Ronto Ketupat Rumput Laut Gambar 6 Hasil transformasi citra motif Bomba ke bentuk citra gray level Hasil uji klasifikasi untuk masingmasing fitur tekstur dengan berbagai sudut fitur tekstur menunjukkan akurasi tertinggi adalah fitur tekstur pada sudut 0 sebesar 74.2% dan error rate sebesar 25.8%. Nilai akurasi terendah pada sudut 45 dengan nilai akurasi sebesar 64.5% dan error rate 35.5%. Akurasi dan Error rate klasifikasi motif batik Bomba Kaili dengan menggunakan fitur tekstur dengan masing-masing sudut berbeda dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil klasifkasi motif citra batik Bomba dengan fitur Tekstur Fitur Tekstur Akurasi (%) Error Rate(%) Sudut 0 74.2 25.8 Sudut 45 64.5 35.5 Sudut 90 66.7 33.3 Sudut 135 67.7 32.3 Untuk meningkatkan akurasi dan menurunkan error rate pada klasifikasi motif citra batik Bomba, kami melakukan penggabungan fitur tekstur motif batik Bomba. Tahap pelatihan pada proses klasifikasi dengan gabungan fitur tekstur menghasilkan tingkat akurasi sebesar 80.65 % dan error rate sebesar 19.35%. Hasil pelatihan klasifikasi dengan penggabungan fitur dapat dilihat melalui matriks confusion pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil pelatihan klasifikasi motif citra batik Bomba dengan Gabungan fitur Tekstur 721

Hasil pelatihan yang diperoleh kemudian di uji menggunakan data uji yang telah disiapkan. Pada tahap pengujian dari 5 data motif sero batas dan motif sero rumput laut semuanya dapat diklasifikasikan dengan benar pada kelas output. citra sero bunga hanya mampu diklasifikasi dengan benar sejumlah 2 data, 2 data dikenali sebagai motif sero ketupat dan yang 1 data dikenali sebagai motif sero tangga. Nilai akurasi diperoleh akurasi sebesar 77.14%. Nilai error rate berkurang menjadi 22.86%. Hasil uji citra motif Batik Bomba dengan penggabungan fitur tekstur dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil pengujian klasifikasi motif citra batik Bomba dengan Gabungan fitur Tekstur KESIMPULAN DAN SARAN Fitur tektur yang digunakan untuk mengkasifikasi citra motf Batik Bomba terdiri dari kontras, korelasi, energi dan homogenitas dengan sudut setiap fitur 0, 45, 90 dan 135. Fitur yang telah diekstrak akan di inputkan kedalam machine learning dengan menggunakan metode Linear Vector Machine (LSVM). Hasil klasifikasi dengan menggunakan fitur tekstur berdasarkan dengan berbagai sudut fitur tekstur menunjukkan akurasi tertinggi adalah fitur tekstur pada sudut 0 sebesar 74.2% dan error rate sebesar 25.8%. Nilai akurasi terendah pada sudut 45 dengan nilai akurasi sebesar 64.5% dan error rate 35.5%. Penggabungan fitur mampu meningkatkan nilai akurasi pengujian menjadi 77.14% dengan Nilai error rate berkurang menjadi 22.86%. REFERENSI Aribowo, E.K.O. & Murinto, 2016. Image Segmentation Using Hidden Markov Tree Methods in Recognizing of Batik. Journal Of Theoretical and Applied Information Technology, 85(1), pp.27 33. Boswell, D., 2002. Introduction to Support Vector Machines, Burges, C.J.C., 1997. A Tutorial on Support Vector Machines for Pattern Recognition, Dong ping Tian, 2013. A Review on Image Feature Extraction and Representation Techniques. International Journal of Multimedia and Ubiquitous Engineering, 8(4), pp.385 396. Haralick, R., Shanmugan, K. & Dinstein, I., 1973. Textural features for image classification. IEEE Transactions on 722

Systems, Man and Cybernetics, 3, pp.610 621. Available at: http://dceanalysis.bigr.nl/haralick73- Textural features for image classification.pdf. Kasim, A.A. & Harjoko, A., 2014. Klasifikasi Citra Batik Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Berdasarkan Gray Level Co- Occurrence Matrices ( GLCM ). In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI). Yogyakarta, pp. 7 13. Kasim, A.A., Wardoyo, R. & Harjoko, A., 2017. Batik Classification with Artificial Neural Network Based on Texture-Shape Feature of Main Ornament. I.J. Intelligent Systems and Applications, 9(June), pp.55 65. Available at: http://www.mecspress.org/ijisa/v9n6.html. Kasim, A.A., Wardoyo, R. & Harjoko, A., 2016. Feature Extraction Methods for Batik Pattern Recognition : A Review. In AIP Conference Proceedings. American Institute of Physics, pp. 1 8. Langeron, Y.Ã. et al., 2007. Classifying NIR spectra of textile products with kernel methods. Engineering Application Of Artificial Intelligence, 20, pp.415 427. Mulaab, 2010. Ekstraksi Fitur Batik Berbasis Metode Statistik Tingkat Tinggi. In Seminar Nasional Informatika. pp. 69 75. Nugroho, A.S., Witarto, A.B. & Handoko, D., 2003. Support Vector Machine Teori dan Aplikasinya dalam Bioinformatika. In Proceeding of Indonesian Scientific Meeting in Central Japan, December 20, 2003. Gifu-Japan. Walid, M., Makruf, M. & Anwari, 2015. Segmentasi Batik Menggunakan Metode K-Means Clustering. In Seminar Nasional Humaniora Dan Aplikasi Teknologi Informasi (SEHATI). pp. 2 5. 723