BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat menyebabkan para

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Usaha kecil dan mengah (UKM) di berbagai Negara termasuk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usaha atau suatu bisnis dapat mengambil keputusan dengan tepat.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UKM juga berperan dalam perindustrian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 97% tenaga kerja Indonesia, terutama dalam mikro ekonomi yang mencapai

BAB I PENDAHULUAN. penulis untuk membahas topik tersebut didasari oleh beberapa pokok pikiran;

BAB I PENDAHULUAN. Asean Economic Community (AEC) diberlakukan akhir 2015, Asean akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia industri dewasa ini, perusahaan perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis (perusahaan) merupakan suatu organisasi yang menyediakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mau memberi dampak yang sangat besar terhadap kehidupan bangsa terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menyita pikiran pemerintah untuk segera dipecahkan. Krisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan kecil menengah adalah sebuah entitas yang memiliki skala

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu menumbuhkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. diri sebagai katup pengaman, dinamisator, stabilisator perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah sangat luas. Selain itu

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. harga dari perusahaan lain yang serupa atau sejenis. merupakan keputusan kritis yang menunjang keberhasilan operasi organisasi

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1996 telah

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dalam dunia usaha dewasa ini semakin ketat, disertai dengan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang dihadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. lapangan kerja yang berimbas pada meningkatnya income per kapita dan ikut

BAB I PENDAHULUAN. Usaha merupakan penggerak nomor satu ekonomi negara. Di Indonesia, berpengaruh baik dalam penggerak perekonomian negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ikut serta bersaing dalam memajukan perekonomian di Indonesia. Keberadaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antar pelaku usaha dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan

PENGGUNAAN METODE HARGA POKOK PROSES SEBAGAI DASAR UNTUK PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN TAHU BANDUNG DIAH INDRIANI

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha kecil yang berkembang pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN UMKM UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan untuk pengusaha guna mempertahankan kontinuitas

BAB I PENDAHULUAN. UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) merupakan salah satu. rumahan. Peranan UMKM sejak krisis moneter tahun 1998 dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN RUANG OLEH PELAKU USAHA BERBASIS RUMAH TANGGA (HBE) DI KECAMATAN SEMARANG TIMUR TUGAS AKHIR HOTNIDA YUSNANI SIMBOLON L2D

sehingga mempunyai ciri-ciri dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, sikap-sikap

BAB I PENDAHULUAN. perluasan usaha kecil dan menengah yang semakin berkembang dan menjamur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dengan struktur dan sistem ekonomi di Indonesia mengingat jenis kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam dalam perkembangan ekonomi karena perusahaan ini menyediakan

DENI HAMDANI, 2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PERSAINGAN, DAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPERCAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berskala kecil, menengah, dan besar yang diharapkan untuk bisa maju

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DAN LOKASI USAHA TERHADAP PENDAPATAN

alah satu dinamika pembangunan suatu wilayah diindikasikan dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak

2015 PENGARUH KREATIVITAS, INOVASI DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. industri. Kenapa sektor industri dituntut untuk selalu berkembang? Hal ini

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

I. PENDAHULUAN. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

EVALUASI PENETAPAN HARGA POKOK PRODUK ROTI PADA UKM ROTI SAUDARA DI BANYUMANIK

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING

BAB 1 PENDAHULUAN. tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan. menengah yaitu memberikan bantuan kredit. Oleh sebab itu, sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. dalam artian agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih tinggi dari manfaat yang. memproyeksikan laba yang ingin dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha akhir akhir ini mengalami persaingan global yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan disebut sebagai kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini dimana semakin majunya

BAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan di Amerika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebagai Kota yang telah berusia 379 tahun, Tanjungbalai memiliki struktur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya

BAB I. PENDAHULUAN. perusahaan asing yang mampu menghasilkan produk dan jasa dengan lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia, dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan

BAB II UKM DAN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. parah bagi perekonomian nasional. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah. Untuk itu pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri yang semakin pesat menyebabkan para pengusaha harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan suatu produk. Inovasi dari produk yang akan dihasilkan tentunya harus sesuai juga dengan kebutuhan dari para konsumen. Tujuan dari suatu perusahaan adalah menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan itu sendiri, melakukan pertumbuhan dan juga dapat meningkatkan profitabilitas dari waktu ke waktu. Setiap perusahaan bersaing dalam hal meningkatkan efisiensi dalam penghitungan biaya produksi suatu produk. Dengan begitu suatu perusahaan memerlukan adanya informasi yang cukup jelas mengenai berapa harga pokok produksi yang di peroleh untuk dapat menentukan harga jual produk. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi. Gerak sektor UKM amat vital untuk menciptakan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan. UKM cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut dan arah permintaan pasar. Merek juga menciptakan lapangan pekerjaan lebih cepat di banding sektor usaha lainnya, dan mereka juga memberikan kontribusi penting dalam ekspor dan perdagangan. (Pramiyanti, 2008). Menurut Udang-Undang Republik Indonesi No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 1

2 bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Perkembangan nasional yang mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa yang diselenggarakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan, dan pemerintahan berkewajiban mengarahkan, membimbing, melindungi serta menumbuhkan suasana iklim yang menunjang. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan peranan Usaha Besar dan Badan Usaha Milik Negara. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berperan cukup besar dalam menunjang kestabilan perekonomian Indonesia, terutama setalah krisis ekonomi di tahun 1998, UKM mulai bermunculan di pelosok-pelosok nusantara. Daerah yang menempati urutan utama dalam pertumbuhan UKM adalah Pulau Jawa. (Krisdiartiwi, 2008). Sejak krisis moneter yang diawali tahun 1997 hampir 80% usaha besar mengalami kebangkrutan dan melakukan PHK masal terhadap karyawannya. Berbeda dengan UKM yang tetap bertahan didalam krisis dengan segala keterbatasannya. UKM dianggap sektor usaha yang tidak cengeng dan tahan banting. (Primiana, 2009).

3 Menurut Pramiyanti (2008) dalam bukunya, Peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam perekonomian Indonesia pada dasarnya sudah besar sejak dulu. Namun peranan UKM meningkat dengan tajam sejak krisis ekonomi melanda Indonesia. Data dari Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, persentase jumlah UKM dibandingkan total perusahaan pada tahun 2001 adalah sebebsar 99,9%. pada tahun yang sama, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh sektor ini mencapai 99,4% dari total tenaga kerja. Demikian juga sumbangannya pada Produk Domestik Bruto (PDB) juga besar, lebih dari separuh ekonomi kita didukung oleh produksi dari UKM (59,3%). Di Indonesia, sumber penghidupan amat bergantung pada sektor UKM. Kebanyakan usaha kecil ini terkonsentrasi pada sektor perdagangan, pangan, olahan pangan, tekstil dan garmen, kayu dan produk kayu, serta produksi mineral nonlogam. Namun, mereka bergerak dalam kondisi yang amat kompetitif dan penuh ketidakpastian, hal ini sangat dipengaruhi oleh situasi ekonomi makro. Lingkungan yang buruk lebih banyak merugikan UKM dibandingkan usaha besar. Sejak tahun 1983, pemerintah secara konsisten telah melakukan berbagai upaya deregulasi sebagai upaya retrukturisasi perekonomian. Kendati demikian, banyak yang mensinyalir deregulasi tersebut tidak memberi banyak keuntungan bagi perusahaan kecil dan menengah, alih-alih perusahaan besar dan konglomeratlah yang mendapat keuntungan. Oleh karena itu, peran UKM harus terus ditingkatkan agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika tidak, UKM di Indonesia yang berjumlah 225 ribu dan merupakan jantung perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan berkembang. Perkembangan UKM di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini terlihat pada tahun 2001, pertumbuhan ekonomi Usaha Menengah mencapai 4,64 persen terhadap tahun

4 sebelumnya, sementara Usaha Kecil 3,45 persen dan Usaha Besar sekitar 2,98 persen. Pada tahun 2004, Usaha Menengah tumbuh semakin pesat sebesar 6,10 persen terhadap tahun 2003, sementara Usaha Kecil tumbuh 5,18 persen dan Usaha Besar hanya tumbuh 4,04 persen. Namun demikian, akselerasi pertumbuhan yang tinggi ini tampaknya tidak menjadikan Usaha Menengah memberikan sumbangan paling tinggi dalam pertumbuhan ekonomi nasional mengingat peranannya dalam penciptaan nilai tambah secara keseluruhan relatif kecil dibandingkan dengan kelompok usaha yang lain. Persaingan dan kemajuan dalam dunia industri guna menghasilkan suatu produk yang berkualitas sejauh ini berkembang dengan pesat baik dalam skala besar maupun kecil juga memiliki peran penting terhadap peekonomian Indonesia. Perkembangan sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia dapat dikembangkan dengan baik sehingga mewujudkan usaha menengah yang tangguh. (Rachman, 2016). Penentuan harga pokok produksi sendiri sangat penting untuk perusahaan manufaktur. Harga pokok produksi sendiri digunakan perusahaan untuk dapat menentukan laba dan juga harga penjualan untuk suatu produk. Pentingnya perhitungan harga pokok produksi sendiri menyebabkan perusahaan harus dapat menghitung dan menetapkan harga pokok produksinya secara tepat dan akurat sesuai dengan prosedur akuntansi yang semestinya. Dengan melakukan perhitungan harga pokok produksi dengan tepat maka perusahaan dapat menentukan harga jual dengan tepat pula, sehingga perusahaan juga akan mendapatkan laba secara maksimal. Suatu perusahaan mempunyai tujuan menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan profitabilitas dari

5 waktu ke waktu. Setiap perusahaan ingin melakukan hal yang sama sehingga menimbulkan persaingan yang ketat antar meningkatkan efisiensi dalam menghitung biaya produksi. Dengan begitu perlunya informasi yang jelas mengenai berapa harga pokok produksi yang diperoleh untuk penetapan harga jual. (Kusmanto, etc all, 2015). Penentuan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting mengingat manfaat informasi harga pokok produksi adalah menentukan harga jual produk serta penentuan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalam neraca. Di dalam penentuan harga pokok produksi, informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah informasi mengenai biaya bahan baku, biaya tenaga keja, dan biaya overhead pabrik. Ketiga jenis kegiatan ini harus ditentukan secara cermat baik dalam pencatatan maupun penggolongannya. Sehingga informasi harga pokok produksi yang dihasilkan dapat diandalkan baik untuk penentuan harga jual produk maupun untuk perhitungan laba periodik. Harga pokok produksi sangat berpengaruh dalam perhitungan laba rugi perusahaan, apabila perusahaan kurang teliti atau salah dalam penetapan harga pokok produksi, mengakibatkan kesalahan dalam penentuan laba rugi yang diperoleh perusahaan. Mengingat arti pentingnya harga pokok produksi yang memerlukan ketelitian dan ketepatan. (Batubara, 2013). Untuk menghindari adanya kesalahan dalam perhitungan harga pokok produksi dan untuk menghasilkan biaya yang efisien maka diperlukan penerapan suatu metode yang tepat untuk menghitung penetapan harga pokok produksi. (Fahma, etc all, 2012). Berdasarkan penentuan harga pokok produk yang benar dari suatu produk akan dapat mengurangi ketidakpastian dalam penentuan harga jual. Harga

6 pokok produk biasanya terdiri dari dua jenis biaya yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Dalam penentuan harga pokok produk dan mengalokasikan unsur-unsur biaya tersebut secara tepat sehingga dapat menggambarkan pengorbanan sumber ekonomi yang sesungguhnya. (Slat, 2013). UKM Roti Sumber Rejeki merupakan usaha yang bergerak dibidang manufaktur. Perusahaan manufaktur sendiri merupakan perusahaan yang mengolah persediaan bahan baku menjadi barang jadi. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), perusahaan manufaktur diwajibkan untuk menerapkan metode perhitungan harga pokok produksi (HPP) untuk keperluan pelaporan pada pihak eksternal. Dalam sistem harga pokok penuh seluruh biaya produksi variabel dan biaya produksi tetap dibebankan kepada produk. (Witjaksono, 2006). Dalam mekanisme pencatatan biayanya, UKM Roti Sumber Rejeki perhitungannya masih sangat sederhana dan belum terperinci, sehingga berdampak kepada ketepatan penentuan harga jual produk itu sendiri. Hal ini disebabkan karena belum adanya pemisahan untuk setiap komponen-komponennya dengan memasukkan biaya penolong ke dalam biaya bahan baku. UKM Roti Sumber Rejeki juga belum memisahkan antara biaya produksi dan biaya rumah tangga. Suatu perusahaan memiliki tujuan utama memperoleh laba untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Dalam rangka usaha memperoleh laba tersebut terdapat tiga faktor utama didalam perusahaan yang harus diperhatikan, yaitu jumlah barang yang harus diproduksi, biaya perunit untuk produksi dan harga jual perunit produk tersebut. Perusahaan perlu memerhitungkan berapa biaya produksi. Dalam penelitian ini menggunakan metode full costing, karena dalam metode ini menentukan harga pokok produksi, dengan membebankan semua biaya

7 produksi tetap maupun variabel pada produk yang dihasilkan. (Sujarweni, 2015). Dalam penelitian ini mereplikasi penelitian dari Kusmanto, etc all (2015) dengan jurnal Penentuan Harga Pokok Produksi Kerupuk Lebar Barokah Dengan Metode Full Costing sehingga penulis tertarik untuk meneliti kembali dengan judul : Penentuan Harga Pokok Produksi Usaha Pembuatan Roti Menggunakan Metode Full Costing (Studi Kasus pada Usaha Pembuatan Roti UKM Sumber Rejeki di Gunung Pati, Semarang). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut : 1) Bagaimanakah penghitungan harga pokok produksi yang diterapkan pada UKM Roti Sumber Rejeki? 2) Bagaimanakah penghitungan harga pokok produksi pada UKM Roti Sumber Rejeki dengan menggunakan Metode Full Costing? 3) Bagaimanakah hasil perhitungan harga jual yang diterapkan UKM Roti Sumber Rejeki dengan Metode Full Costing. 1.3 Tujuan Peneliatan Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan pada UKM Roti Sumber Rejeki. 2) Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi pada UKM Roti Sumber Rejeki dengan menggunakan Metode Full Costing.

8 3) Untuk mengetahui perbedaan antara perhitungan harga jual yang diterapkan UKM Roti Sumber Rejeki dengan Metode Full Costing. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang di berikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Dapat memberikan masukkan dalam penghitungan dan penetepan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing dan menentukan dan menetapkan harga jual untuk selanjutnya dengan tepat. 2. Bagi Penulis Dapat memberikan manfaat yang dapat meningkatkan wawasan, pengalaman dan pengetahuan penulis tentang harga pokok produksi dengan cara mengaplikasikan teori-teori akuntansi yang telah dipelajari selama perkuliahan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada UKM Roti Sumber Rejeki. 3. Bagi Pembaca Dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pengetahuan di bidang informasi akuntansi khususnya, agar dapat dijadikan sumber referensi, pembelajaran dan pembanding bagi program Akuntansi terutama yang akan melakukan penelitian serupa mengenai hal-hal yang berhubungan dengan harga pokok produksi dan harga jual produk.

9 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi menjadi 5 bab yang tersusun sebagai berikut : Bab I : PENDAHULUAN Pada bab ini, menjelaskan tentang latar belakang permasalahan dalam penelitian, rumusan masalah yang menjadi dasar dalam penelitian, tujuan dan manfaat dari penelitian, serta sistematika penulisan laporan peneltian. Bab II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, menjelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan landasan yang berkaitan dalam menganalisis permasalahan yang ada dalam penulisan skripsi ini. Bab III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, menjelaskan tentang tahap-tahap penelitian, cara pengumpulan data, metode penelitian yang digunakan, sumber data, serta metode pengolahan data. Bab IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, berisi mengenai pembahasan harga pokok produksi yang dengan metode yang digunakan perusahaan dan metode Full Costing. Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, dijelaskan mengenai kesimpulan dari penelitian yang sesuai dengan hasil dan yang telah dijelaskan dari pembahasan serta saran yang diharapkan dapat berguna bagi UKM Roti Sumber Rejeki.