BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah bibi subjek pertama dan dirumah subjek sendiri selaku subjek

dokumen-dokumen yang mirip
Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sorotan masyarakat sekarang ini, namun masih terbatasnya

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

BAB I PENDAHULUAN. membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi seorang anak.

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

BAB IV ANALISIS DATA. dikumpulkan, diklasifikasikan dan dianalisis. mewawancarai secara mendalam kepada responden.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut terjadi akibat dari kehidupan seksual remaja yang saat ini semakin bebas

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah sekelompok individu yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanan menuju masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya menuju dewasa. Remaja cenderung memiliki peer group yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

LATAR BELAKANG KENAPA MANUSIA HARUS BERKEMBANG?

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, bahkan saat ini hijab sudah layak

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini berada di lereng Gunung Merbabu di ketinggian 1307 meter

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

BAB I PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi.

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jawab dengan kelanjutan kehidupan pendidikan anak-anaknya karena pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun psikis. Menurut Paul dan White (dalam Santrock,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH. Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimasyarakat pada saat ini melalui media-media seperti televisi, koran, radio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

A. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. seperti ayah, ibu, dan anak. Keluarga juga merupakan lingkungan yang

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA INFORMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. dan individu yang telah lulus dari perguruan tinggi disebut sebagai Sarjana

BIMBING SI KECIL UNGKAPKAN EMOSI

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

Judul Tema: Perilaku Asertif

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

PENDAHULUAN. disebut sebagai periode pubertas, pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada. terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2003).

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

BAB III KEMAMPUAN ORANG TUA MEMBIMBING BELAJAR ANAK

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

Suka bolos, berkelahi dengan anak sini dan luar, suka minum-minum, suka merokok, pernah bantah guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara fisik maupun psikologis. Menurut BKKBN (2011 ), keluarga adalah unit

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan sosial-ekonomi secara total ke arah ketergantungan yang

Judul resensi Feromon Cinta

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti. S : Subjek. Subjek HK. P : Assalamu alaikum de, selamat siang. S : Wa alaikum salam, siang..

BAB I PENDAHULUAN. Ibu memiliki lebih banyak peranan dan kesempatan dalam. mengembangkan anak-anaknya, karena lebih banyak waktu yang digunakan

BAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

PERTANYAAN WAWANCARA KELUARGA HARMONIS DAN TIDAK. 1) Bagaimana pendapat anda mengenai komunikasi antara orang tua dan anak

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

Arti Sahabat. Karena merasa iri hati, Alexa dan Tifa yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.

Bacaan: 1 Korintus 13:1-13

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Belanja merupakan salah satu kegiatan membeli barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. cinta, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan individu dewasa.

I. PENDAHULUAN. pelepah dasar terbentuknya kepribadian seorang anak. Kedudukan dan fungsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. VII, VIII, dan IX. Setiap subjek memiliki 1 significant other untuk membantu

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri. Berpikir kritis berarti melihat secara skeptikal terhadap apa yang

Transkripsi:

48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih setengah bulan mulai dari tanggal 9 Juni 2013 sampai tanggal 26 Juni 2013. Waktu selama kurang lebih setengah bulan ini mencakup pendekatan dengan subjek penelitian di rumah bibi subjek pertama dan dirumah subjek sendiri selaku subjek kedua. Kedua subjek ini berlokasi di Sumenep Madura yang menjadi tempat penelitian tersebut sampai dengan proses observasi dan wawancara selesai. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar penelitian berjalan dengan lancar sehingga dalam melakukan wawancara nantinya subjek dapat memberikan keterangan yang sebenarnya yang sesuai dengan apa yang dikehendaki peneliti dalam penelitian ini. Pengumpulan data observasi dan wawancara mulai dari awal sampai dengan selesai telah dilakukan, dan mengumpulkan data-data dokumentasi yang bersifat rekaman wawancara dan surat izin penelitian dari Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya serta surat pernyataan kerahasian subjek dengan bermaterai. Pelaksanaan penelitian dapat dikatakan cukup lancar, meskipun ada sedikit halangan pada subjek kedua yang sulit ditemui karena sibuk.

49 Tabel 2. Jadwal Kegiatan Wawancara dan Observasi NO Hari/Tanggal Jenis Kegiatan 1 Rabu/23 November 2012 Wawancara dengan Bibi 2 Kamis/4 Juni 2013 Wawancara dengan subjek pertama 3 Selasa/9 Juni 2013 Wawancara dengan subjek kedua B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan obsevasi yang telah dilakukan selama proses penelitian, maka terangkum hasil temuan observasi berikut ini : a. Pendidikan Seks masih dianggap tabu Berdasarkan pertanyaan yang telah diajukam maka, diketahui bahwa pendidikan seksual masih dianggap tabu dibicarakan oleh para pendidik khusunya orangtua, adapun hasil wawancara dengan orangtua seperti dibawah ini :...O...saya itu jarang dan bahkan tidak pernah membicarakan masalah itu mbk, ngapain saya ajarkan yang begituan nanti anak saya melakukan perbuatan seks gimana...apalagi seorang anak yang cacat kayak anak saya, mending iya...tidak usah diajari yang begituanlah mungkin hanya sekedar kasik tahu perbedaan cewek atau cowok, trus saya kasik tahu alat alat organ tubuhnya namanya apa saja gitu, trus iya mengajarkan sopan santun...(wcr124h71) Pada subjek pertama ini ditemukan bahwa orangtua awam pada zaman sekarang masih takut atau enggan dalam membicarakan masalah seks kepada anaknya padahal

50 pendidikan seks itu sangatlah penting terhadap kelangsungan hidup anak nantinya....nggak pernah saya ajarin gitu, gak tau ibu, soalnya kan yang saya tahu anak autis itu gak bakalan tahu begituan mbk, gimana mau tahu yang begituan wong berkumpul dengan anak cewek cewek sini saja dia udah ketakutan kalau disamperin. Gimana mau suka atau melakukan hal yang aneh-aneh, iya gak ada dalam pikiran saya kalau anak saya bakalan begitu mbk... (Wcr56H70) Rasa ketidak perdulian orangtua terhadap anak, orangtua menganggap remeh perkembangan anak yang berperilaku seksual menurutnya anak autis sama halnya dengan anak remaja yang ingin tahu tentang seks...kalau ibu sih biasa saja mbk, saya tidak terlalu memperpanjang masalah itu, iya paling udah waktunya saja begitu, anak saya kan sudah remaja, maklum saja begitu toh...(wcr18h74) Adapun significant orther menyatakan perubahan yang terjadi pada subjek pertama, informasi ini tidak terungkap pada wawancara dengan orangtua, akan tetapi di ungkap oleh bibi selaku significant other, berikut wawancaranya :...Agus itu mbk...mengalami berbagai perubahan perilaku dibandingkan sebelum memasuki masa remaja.seperti perkembangan laki laki pada umumnya ketika memasuki masa remaja, secara fisik Agus mengalami berbagai perubahan seperti perubahan suara, pertumbuhan tinggi badan, dan tenaga yang semakin kuat. Saat memasuki masa remaja,agus juga mengalami perubahan emosi, Agus sering marah marah jika dirumahnya ada banyak orang. jika ada orang meramaikan

51 rumahnya, Agus lebih suka berduaan dengan mamanya mbk, dulu sebelum ayahnya meninggal dunia, Agus tergolong anak yang dekat sekali dengan almarhum ayahnya. Sejak ayahnya meninggal Agus lebih menyendiri dan hanya terbuka pada mamanya...(wcr9h77) Semenjak ayahnya meninggal agus mengalami banyak perubahan. Kematian ayahnya membuat agus merasa depresi berat. Dan agus sering menonton televisi dan jarang kersosialisasi dengan kerabat ataupun tetangganya, agus juga cenderung pemarah. b. Upaya orangtua dalam memberikan pendidikan seksual Orangtua selama ini sama sekali tidak melakukan tindakan maupun mengajarkan pendidikan seksual pada anaknya, berikut ini hasil cuplikan wawancara nya :...gak lakukan apa-apa mbk, biasa saja cuma memperhatikannya saja...(wcr81h70) Orangtua sangatlah berperan penting dalam kelangsungan hidup anak-anaknya nanti, maka dari itu orangtua harus mempunyai landasan yang jelas agar anak tumbuh berkembang dengan kepribadian yang baik, seimbang antara jiwa dan fisiknya, berikut ini adalah tindakan atau upaya orang tua dalam memberikan pendidikan seksual pada anak autis yang berperilaku seksual

52...saya ajarkan saja bagaimana dia harus bersikap dan berperilaku seperti anak-anak normal yang lainnya, saya ajarkan saja dia lebih dewasa seperti makan ambil sendiri, mandi dan ganti baju ya sendiri...(wcr64h70) Upaya orangtua selama ini sangatlah minim pengetahuannya, orangtua meremehkan perkembangan anak autis, orangtua menganggap anak autis secara mudah berperilaku seperti anak pada umumnya. peringatan atau teguran hanya sekedar teguran biasa saja padahal anak autis membutuhkan penanganan khusus untuk memenuhi keberlangsungan hidupnya di masa depannya. berikut ini kutipan wawancara :...Palingan saya tegor baik baik dan ingatin dia kalau hal itu gak boleh dilakukan, trus saya ajarkan lah mbk kalau kelak dia akan menjadi seorang pemimpin keluarga, bagaimana dia harus bersosialisasi dengan tetangga, bagaimana dia harus bersifat, iya banyak lah mbk setelah saya mengetahui bahwa dia juga bisatertarik pada perempuan iya sejak kemarin kemarinnya saya mulai ajarkan dia bagaimana yang baik dan tidaknya, karena itu emang tugas saya sebagai orangtua...(wcr69h70) Usaha orangtua pada subjek ini telah dilakukan akan tetapi anak autis ini perlu perhatian khusus agar dilain waktu kejadian itu tidak terulang lagi, jika orangtua tidak bisa mengontrol anak dalam kesehariannya maka anak akan cenderung melakukan hal-hal yang tidak wajar. Berikut adalah hasil temuan dilapangan :

53...Sejak kejadian itu saya setiap dia nonton tv saya temani saja mbk, takut terulang lagi kejadian itu...(wcr51h70) Lain halnya dengan subjek kedua ini, perhatian orangtua terhadap anak sangatlah antusias sekali, pendidikan seksual walaupun bukan dengan teori akan tetapi orangtua telah berusaha memberikan yang terbaik buat anaknya, berikut ini cuplikan wawancara dari subjek kedua :...bahkan mendidik dia untuk mengarah sana itu secara teori ia...praktek ia...memang keadaan yang menuntut saya seperti itu, atau dengan ancaman, misalkan kak kalau gitu terus papa gak akan ngajak jalan-jalan lagi. Habis saya bilang seperti itu dia bilang kakak berjanji, bahwa kakak tidak akan mengulanginya lagi... jadi hal seperti itu yang sering dia lakukan apabila dia merasakan saya marah.dia kan lebih takut dan segan ma saya mbk dari pada mamanya...(wcr70h75). Jadi selama ini bapak dari subjek kedua telah memberikan upaya atau pengarahan agar anaknya bila melakukan perbuatan seksual dengan mengancamnya agar anak menjadi takut dan tidak mengulanginya lagi dikemudian hari. c. Hambatan orangtua dalam memberikan pendidikan seksual Menurut subjek pertama ini, orangtua selama ini menganggap anak autis tidak akan mengalami ataupun merasakan perilaku seksual. ketidak pengetahuan orangtua

54 terhadap perkembangan anak autis dan perilaku anak autis membuat anak autis berperilaku seksual,... gak tau ibu, soalnya kan yang saya tahu anak autis itu gak baklan tahu yang begituan (Wcr56H70) Dengan keterbatasan pengetahuan seorang ibu yang tinggal di desa selama ini orangtua menganggap remeh dan tidah tahu perkembangan atau pendidikan seperti apa yang harus dilakukan kepada anak autis, karena keterbatasan inilah orangtua selama ini menganggap bahwa anak autis tidak memerlukan penanganan khusus akan tetapi setelah kejadian itu orangtua pada subjek pertama ini berusaha mencari tahu kepada saudara ataupun kerabat dekat yang lebih mengetahui perkembangan anak autis pada umumnya. berikut hasil wawancara yang didapat :...awalnya ibu itu gak tahu mbk, maklum orang desa. tapi sesudahnya itu saya tanya tuh sama budenya, kan budenya dia dulu mantan guru dia waktu sekolah katanya sih gini saya harus akrap dulu dengan anak saya, kan dulu dia akrapnya dengan bapaknya mbk, dan saya harus bisa membuat dia akrap dulu dengan saya, sering sering ngajak dia ngobrol agar saya memudahkan dia misalkan kalau dia ada masalah langsung cerita ma saya disela sela curhatnya dia, lebih memperhatikannya agar dia gak merenung itu mbk, memberikan kesibukan pada dia misalnya iya saya kadang menyuruh dia untuk beli beli ditoko sebelah, suruh pijat bahu saya, iya itu mbk ibu lakukan selama ini...(wcr135h72)

55 Sedangkan pada subjek kedua Kesulitan berkomunikasi adalah salah satu faktor orangtua mendekati anak agar anak lebih terbuka dengan orangtua, maka dari itu orangtua seharusnya lebih tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan anak autis agar bisa berkomunikasi dengan lancar, berikut ini cuplikan wawancara yang terjadi pada subjek pertama....sulit ngomong ma dia, kalau dia lagi marah atau merengut ibu gak mau ngomong ma dia mbk, ntr ibu ditampar ma dia, dia kalau lagi emosi ibu takut, dari gak akrap ma dia itu yang ibu sulit untuk ngomongin begituan, trus kalau pun ngomongin pasti gak ada respon didengarkan apa gaknya mbk, Cuma mangguk mangguk saja dianya, sulit mbk ngomong ma anak saya itu andai dulu ada bapaknya dia begitu pasti gak bakalan begini jadinya mbk (sambil menangis)...(wcr175h72)...mungkin selama ini kebersamaan dengan dian yang kurang mbk, kami jarang berkumpul dengan dia, jarang akrap dengan dia, jadi iya masih begitu akrap sekali dengan dia, itu yang menjadikan saya kami belum terlalu memberikan pendidikan seksual, hanya saja sedikit demi sedikitlah mbk...(wcr111h71) Sebagian orangtua tidak sadar atau lupa bahwa kebersamaan anak dengan orangtuanya merupakan hal yang prinsip dan tidak boleh diabaikan, sehingga ditemui seorang orangtua, khususnya ibu yang tugasnya adalah mendidik anak dengan baik pada kenyataannya tidak memberikan bahkan tidak perduli atas perkembangan perilaku anakya.

56 2. Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil temuan dilapangan terkait dengan pengetahuan orangtua terhadap pendidikan seksual remaja autis dapat digambarkan berdasarkan tema yang diklarifikasi dalam empat temuan berikut : a. Pengetahuan Orangtua dalam memahami pendidikan seksual Faktor yang menjadi kendala bagi orangtua dalam menyikapi masalah perilaku seksual adalah rasa sungkan untuk membicarakan dan mendiskusikan masalah masalah seksual (Wcr49H69), bahkan orangtua selama ini menganggap remeh dalam membicarakan ataupun mengajarkan pendidikan seks pada anak nya apalagi pada individu autistik yang memang memerlukan penanganan khusus (Wcr67H69).apalagi ada juga orangtua yang menganggap bahwa perilaku seks yang terjadi pada anaknya adalah hal yang wajar dialami oleh anak remaja pada umumnya (Wcr23H73). Adapun keterbatasan orangtua dalam memahami pendidikan seks. Orangtua adalah pendidik yang terbaik bagi anak, akan tetapi pada kenyataannya orangtua selama ini menganggap remeh bahwa pendidikan seks itu bagi pertumbuhan anak sangatlah berpengaruh buruk terhadap kedepannya (Wcr67H69) apalagi selama ini orangtua menggap seorang anak autis tidak akan mengalami masa remaja seperti remaja pada umumnya yang ingin melakukan perbuatan seks (Wcr69H69).

57 b. Upaya orangtua dalam memberikan pendidikan seksual Perkembangan jiwa atau kepribadian anak itu ditentukan oleh apa yang dia tangkap melalui panca indera maupun perilaku seseorang,apabila anak menjadi tegang akan sangat berpengaruh pada pertumbuhannya maka dari itu anak membutuhkan suatu motivasi dari orang orang terdekatnya (Wcr105H70), c. Hambatan orangtua dalam memberikan pendidikan seksual Subjek pertama keterbatan Komunikasi antar orangtua dengan anak membuat anak tidak terbuka dan anak cenderung tertutup (Wcr40H),komunikasi itu sangatlah penting karena komunikasi orangtua dengan anak menjadikan anak lebih terbuka dengan oranglain dari pada orangtuanyadikarenakan selama ini orangtua tidak peduli atas perkembangan anak beranjak remaja bahkan dari itu anak cenderung menjauh dalam membicarakan masalah seksual yang sedang di hadapinya (Wcr164H72). Pada subjek kedua orangtua selama ini menganggap remeh dan tidak begitu perduli akan perilaku seks pada anaknya yang beranjak remaja bahkan tidak terlintas dalam pemikiran orangtua selama ini (Wcr20H73).Oleh sebab itu anak autis tidak mampu memahami perubahan yang terjadi pada dirinya selama masa remaja. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan anak autis dalam menangkap dan menginterpretasikan pesan dengan tepat sehingga terjadi kegagalan dalam proses memahami diri sendiri dalam masa remaja.

58 Kegagalan dalam memahami diri sendiri ini akibat orang tua tidak mengerti dan memahami setiap bentuk komunikasi yang ditunjukkan oleh anak agar tercapai sebuah komunikasi yang efektif walaupun hal tersebut sangat sulit untuk tercapai.komunikasi yang efektif sulit terjadi antara orang tua dan anak autis karena sikap terbuka, empati, supportif, sedangkan anak autis sulit untuk menunjukkan sikap terbuka, empati, supportif karena memiliki keterbatasan dalam hal menginterpretasikan pesan yang diberikan oleh lingkungan. Kebersamaan maupun rasa kehilangan anak dengan orangtua sangatlah erat kaitannya untuk menjadikan anak lebih membaik pertumbuhannya. Pada subjek pertama ini anak sedang mengalami sok berat semenjak ayahnya meninggal dunia (Wcr15H73) dia yang sering bersosialisasi dengan lingkungan sekitar menjadi tertutup dan cenderung menyendiri serta emosinya yang sulit dikendalikan, kebersamaan anak dengan orangtua ternyata sangatlah berpengaruh terhadap perubahan yang jauh berbeda dengan yang sebelumnya (Wcr26H68). Sedangkan pada subjek kedua kebersamaan merupakan dan perhatian orangtua sangatlah menetukan tumbuh kembangnya anak selama proses masa pertumbuhan agar anak menjadi lebih baik untuk kedepannya (Wcr100H75).

59 d. Hasil temuan lain Dalam penelitian ini peneliti menemukan temuan lain pada subjek pertama yaitu berawal dari acara televisi yang membentuk anak ingin melakukan perbuatan seksuallalu menimbulkan suatu kekerasan yang membuat rugi pada ibunya sendiri yaitu waktu dia menonton acara televisi dan sampai menampar ibunya sendiri (Wcr98H70) dan lebih kagetnya lagi ternyata agus selama ini menceritakan isi hatinya kepada budenya yang bahwa agus ingin sekali menikah dengan anak tetangga rumahnya (Wcr149H71) C. Pembahasan Dalam melakukan pembahasan, peneliti membagi lingkup penelitian menjadi tiga bagian yaitu. Bagian pertama adalah Pengetahuan orangtua tentang pendidikan seks, membahas masalah seks pada anak memang tidak mudah. Namun, mengajarkan pendidikan seks pada anak harus diberikan agar anak tidak salah melangkah dalam hidupnya. Pengetahuan orangtua tentang masa remaja sangat diperlukan agar anak dapat melewati masa pubernya dengan baik, apalagi dengan seorang anak autis perlu perhatian khusus dari lingkungan sekitarnya untuk dapat bertumbuh kembang menjadi anak yang baik untuk kedepannya maka dari itu orangtua adalah orang yang berperan penting dalam mendidik anaknya, begitupun anak juga memerlukan suatu motivasi agar anak lebih bersemangat dalam menjalani kehidupannya Hurlock mengatakan orangtua perlu mengetahui tugas-tugas perkembangan anak pada tiap

60 usianya, jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas berikutnya, akan tetapi kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menjalankan tugas-tugas berikutnya. Bagian kedua yaitu gambaran orangtua tentang pendidikan seks. keterbatasan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan seks terhadap anak dikarenakan orangtua memanglah masih menganggap bahwa pendidikan seks itu adalah suatu hal yang tabu untuk dibicarakan pada anak-anak mereka, rasa ketakutan mengajarkan maupun memberikan pengetahuan terhadap anak membuat orangtua berfikir bahwa anak akan salah pergaulan ataupun salah arah untuk kedepannya padahal dari itu semua, Hurlock (2005) mengatakan bahwa pengetahuan orangtua terhadap pedidikan seks pada anak autis sangatlah berperan penting menentukan tumbuh kembang anak untuk kedepannya. Bagian ketiga hambatan orangtua tentang pendidikan seks, pengetahuan berbahasa dan menggunakannya dapat disesuaikan dengan siapa percakapan komunikasi antar pribadi dilakukan. Namun, yang lebih penting dalam berkomunikasi antara orang tua dengan anak autis dalam masa remaja adalah upaya untuk mengenal anak autis lebih dalam dengan memperkaya pengetahuan tentang kondisi anak autis, termasuk pengetahuan seputar masa remaja anak autis. komunikasi antar pribadi antara orang tua dengan anak autis dalam memberikan pendidikan seksual.

61 Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan. Dengan komunikasi seseorang dapat menjalin hubungan dengan orang lain. Komunikasi antarpribadi adalah lingkup komunikasi terkecil, di mana terdapat sedikitnya dua orang saling berkomunikasi untuk menciptakan sebuah interaksi. Interaksi yang terjalin di antara keduanya biasanya bertujuan untuk mengembangkan sebuah hubungan interpersonal yang baik. Demikian pula dalam lingkup keluarga, komunikasi antarpribadi sangat dibutuhkan untuk mewujudkan suatu hubungan komunikasi yang harmonis antar anggota keluarga. Terlebih pada hubungan orang tua dan anak autis yang sedang memasuki masa puber, kualitas komunikasi antarpribadi yang baik sangat membantu dalam proses pengasuhan anak autis pada masa ini. Pada kasus anak autis ini yang memasuki masa remaja, orang tua dituntut untuk dapat menciptakan komunikasi yang baik agar dapat membantu perkembangan sang anak dalam memahami perubahan yang terjadi pada dirinya dalam masa puber melalui pendidikan seksual. Komunikasi antarpribadi yang baik dalam memberikan pendidikan seksual dapat dilihat dari bagaimana pihak-pihak yang terlibat saling menghargai keunikan dari pihak lain atau lawan bicaranya. Berkaitan dengan konteks komunikasi antarpribadi dimana setiap orang adalah spesial, komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak autis dalam memberikan pendidikan seksual memiliki keunikan tersendiri

62 Apabila orangtua tidak memperhatikan perkembangan anaknya maka akan berdampak yang akan terjadi apabila seorang anak sering berperilaku seksual membuat anak mempunyai hasrat atau keinginan untuk segera menikah dengan alasan agar bisa memenuhi keinginan seksualnya serta anak cenderung berperilaku keras terhadap lingkungan sekitarnya.