THE USE OF DEIXIS IN RIAU POS HEADLINES

dokumen-dokumen yang mirip
THE USE OF DEIXIS IN NOVEL JILBAB TRAVELER: LOVE SPARKS IN KOREA BY ASMA NADIA

DEIKSIS DALAM RUBRIK AH TENANE PADA SURAT KABAR HARIAN UMUM SOLOPOS

ANALISIS DEIKSIS DALAM CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

PRESUPPOSITIONS IN THE NOVEL MAHAMIMPI ANAK NEGERI BY SUYATNA PAMUNGKAS

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa untuk berkomunikasi antarsesama masyarakat Jawa.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

DEIKSIS ARTIKEL HARIAN SUARA MERDEKA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI NONFIKSI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

DEIKSIS PERSONA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2015 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

ANALISIS DEIKSIS WAKTU BAHASA MELAYU MASYARAKAT KELURAHAN BURU KECAMATAN BURU KABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E- JOURNAL

ANALISIS JENIS-JENIS REPETISI DALAM BUKU MAHMUD IS BACK KARYA HUSNIZAR HOOD ARTIKEL E-JURNAL

I. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

PENGGUNAAN DEIKSIS SEMANTIK DALAM CERPEN SILUET JINGGA KARYA ANGGI P

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. kedua deiksis ini saling melengkapi fungsinya masing-masing saat dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksudkan orang di dalam suatu konteks khusus dan bagaimana konteks itu

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA

THE USE OF DEIXIS IN THE GAGASAN RUBRIC IN HALUAN RIAU NEWSPAPER

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

PRONOMINA OF CENTRAL JAVA LANGUAGE SOLO DIALECT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian mengenai hal tersebut, tetapi penelitian tentang Deiksis Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

FOREIGN LANGUAGE WRITING IN DAILY ADVERTISEMENT OF PEKANBARU MX

PENGGUNAAN ANAFORA DAN KATAFORA DALAM RUBRIK BERITA UTAMA HARIAN KOMPAS EDISI JUNI-JULI 2015 JURNAL ILMIAH NOVI TRI WAHYUNI NPM

PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi (fiction), teks naratif

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

DEIKSIS DALAM TERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL- BAQARAH AYAT 1 SAMPAI 286

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. bukan perlu membutuhkan pemahaman yang menyeluruh. Dalam

DEIKSIS DALAM SERI CERITA RAKYAT KALANTIKA PENULIS CHAIRIL EFFENDY

DEIKSIS DALAM KAKILANGIT PADA MAJALAH HORISON EDISI 2012 DAN IMPLIKASINYA

THE ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP DAREL HIKMAH PEKANBARU IN READING SEQUENCES AND READING COMPREHENSION

ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS PERSONA PADA NOVEL LAKSMANA JANGOI KARYA MUHARRONI

TEXT WRITING SKILLS CLASS PERSONAL LETTER VII MTs AL-ITTIHAD RUMBAI

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

THE ABILITY OF THE FIRST YEAR STUDENTS OF SMA PLUS BINA BANGSA PEKANBARU IN WRITING EXPOSITION TEXTS

DEIKSIS DALAM NOVEL HARTA PUSAKA CINTA KARYA DESNI INTAN SURI ARTIKEL ILMIAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis deiksis dalam novel yang Miskin Dilarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. apabila referennya berpindah-pindah tergantung pada siapa yang menjadi si

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

THE ABILITY ON READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE FIRST YEAR STUDENTS OF MAN MANDAH INDRAGIRI HILIR

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

PEMAKAIAN DEIKSIS DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS PELAJARAN PERTAMA BAGI CALON POLITISI KARYA KUNTOWIJOYO: KAJIAN PRAGMATIK ARTIKEL ILMIAH

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM MENGUNGKAPKAN PERINTAH

THE CORRELATIVE CONJUNGTION IN HEADLINES OF PEKANBARU TRIBUN NEWSPAPER

BAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti

PRAGMATIK. Disarikan dari buku:

THE USE OF IMPROVED SPELLING IN GOVERNMENT REGULATION NUMBER 32 OF 2013 ABOUT NATIONAL EDUCATION STANDARDS

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS TEMPAT DAN WAKTU PADA CERPEN DI SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-NOVEMBER 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

DEIKSIS PERSONA, TEMPAT, DAN WAKTU DALAM NOVEL PULANG KARYA TERE LIYE (KAJIAN PRAGMATIK) DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat

DEIKSIS PADA BERITA HALAMAN UTAMA SURAT KABAR KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN MATERI PEMBELAJARAN MENULIS BERITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

ABSTRACT: Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. maksim penghargaan, maksim kesederhanaan,

ANALISIS DEIKSIS PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, tidak saja pada ahli bahasa tetapi juga ahli-ahli di bidang lainnya.

PRAGMATIK. Penjelasan. Sistem Bahasa. Dunia bunyi. Dunia makna. Untuk mengkaji pragmatik... Contoh-contoh sapaan tersebut...

PRINSIP KERJA SAMA DAN PRESUPOSISI PADA PAPAN NAMA TOKO DAN PAPAN NAMA PENJUAL JASA DI KABUPATEN KEDIRI (TINJAUAN PRAGMATIK) SKRIPSI

DEIKSIS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (Suatu Kajian Pragmatik) JURNAL SKRIPSI

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER 2012 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagai persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, mereka harus bergaul dan berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Keraf (2000:1) bahwa retorika adalah

SPEECH DISFEMISM IN SOCIETY DISTRICT TAPUNG HULU

INFERENCE IN THE COLLECTION OF SHORT STORIES READING HANG JEBAT CREATED BY TAUFIK IKRAM JAMIL

BAB I PENDAHULUAN. yang menunjukkan kesantunan antara lain adalah deiksis sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB II LANDASAN TEORI

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

ARTIKEL E-JOURNAL SYARIFAH FADILAH NIM

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

Transkripsi:

1 THE USE OF DEIXIS IN RIAU POS HEADLINES Febry Eka Syafitri 1, Charlina 2, Mangatur Sinaga 3. Febryekasyafitri.21@gmail.com, charlinahadi@yahoo.com, Mangatursinaga@yahoo.com (0853-7770-2770) Faculty of Teacher s Training dan Education Language and Art Education Major Indonesian Language and Litterature Study Program Riau University Abstract: This study has two formulation problems, among others (1) what kind of deixis in the headlines of Riau Pos edition January 2017?, (2) what are the meaning of deixis in the headlines of Riau Pos edition in January 2017? Based on the problem statement this study investigates (1) To identify of deixis types in headlines Riau Pos edition in January 2017 edition (2) To identify the meaning of deixis the headlines of Riau Pos, 2017edition. The research method used is a qualitative method that was describe descriptive data. The collection of datas used are literature study technique. Based on the data analysis which has been done was found 433 deixis by dividing (a) deixis persona 223 Data with the first deixis persona 64 datas that are saya 19 datas, kami 32 datas, kita 13 datas, the second deixis persona data that is in words Anda, third person deixis 158 datas containing dia 41 datas, ia 8 datas, -nya 83 datas, beliau 25 datas. (B) Deixis place 26 datas with the detail word disini 5 Datas, disitu 2 records, disana 6 datas, demonstrative this 2 datas, demonstrative that 6 datas, datang 5 datas (c) deixis time 65 datas indicating the time at 21 Datas that aresekarang 6 datas, kini 5 datas, saat ini 10 datas, the demonstrative ini 10 datas, in the past 25 datas that are kemarin 12 datas, lalu 13 of datas, the futuretime 4 records that are besok 1 data, nanti 3 datas, (d) deixis discourse 111 datas mentioning anafora discourse 100 datas, the katafora discourse 11datas, and (e) social deixis 8 datas with the details of the use of euphemisms 1 record, the mention of the title 7 Datas. Keywords: Deixis, headlines, riau pos

2 PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BERITA UTAMA RIAU POS Febry Eka Syafitri 1, Charlina 2, Mangatur Sinaga 3. Febryekasyafitri.21@gmail.com,charlinahadi@yahoo.com, Mangatursinaga@yahoo.com (0853-7770-2770) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah antara lain (1) apa saja jenis deiksis dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017?, (2) apa saja makna deiksis dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017? Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi jenis deikis dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017, (2) Mengidentifikasi makna deiksis dalam berita utama Riau Posedisi Januari 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang menggambarkan data deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan ditemukan 433 deiksis dengan pembagian (a) deiksis persona 223 data degan rincian deiksis persona pertama 64 data yakni saya 19 data, kami 32 data, kita 13 data, deiksis persona kedua 1 data yakni kata anda, deiksis persona ketiga 158 data yakni dia 41 data, ia 8 data, -nya 83 data, beliau 1 data, mereka 25 data. (b) deiksis tempat 26 data dengan rincian kata di sini 5 data, di situ 2 data, di sana 6 data, demonstratif ini 2 data, demonstratif itu 6 data,datang 5data (c) deiksis waktu 65 data dengan rincian waktu sekarang 21 data yakni sekarang 6 data, kini 5 data, saat ini 10 data, demonstratif ini 10 data, waktu lampau 25 data yakni kemarin 12 data, lalu 13 data, waktu mendatang 4 data yakni besok 1 data, nanti3 data, (d) deiksis wacana 111 data dengan rincian wacana anafora 100 data, wacana katafora 11 data, dan (e) deiksis sosial 8 data dengan rincian penggunaan eufemisme 1 data, penyebutan gelar 7 data. Kata Kunci : deiksis, berita utama, riau pos

3 PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan untuk menyatukan dan mempermudah komunikasi antarsuku yang ada di Indonesia. Bahasa berkembang pada zamannya yang mengalami pemunculan kata atau istilah-istilah baru. Munculnya hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa istilah kosa kata lama akan tenggelam. Hal ini mengajarkan kita bahwa dengan terjadinya perubahan yang berupa pemunculan kata atau istilah-istilah baru, kosa kata lama tidak harus dilupakan agar bahasa Indonesia tetap padu. Di Indonesia diakui terdapat bermacam-macam bahasa yang digunakan seperti bahasa daerah dan bahasa asing. Namun, bahasa-bahasa tersebut memiliki entitasnya masing-masing, seperti formal dan informal. Bahasa formal ialah bahasa yang biasa digunakan pada situasi-situasi yang bersifat resmi seperti instansi pendidikan, media masa, instansi pemerintahan. Bahasa informal ialah bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan tanpa adanya situasi yang resmi atau dapat dikatakan dengan bahasa keakraban, seperti berbicara dengan teman, keluarga atau orang terdekat. Dalam bahasa informal inilah biasanya muncul bahasa daerah atau bahasa asing dalam percakapan, sehingga orang cenderung lebih menggunakannya meskipun berada pada tempat yang resmi. Dewasa ini, remaja Indonesia cenderung menggunakan bahasa prokem/gaul serta mencampurkan bahasa daerah sebagai alat komunikasi pada situasi formal, contohnya banyak ditemui di sekolah. Ironinya, anggapan bahasa Indonesia sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari menjadikan bahasa tersebut tidak memiliki daya tarik untuk dipelajari dalam kehidupan remaja, padahal hakikatnya bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan. Penggunaan bahasa tidak bisa dilepaskan dari situasi dan tempat yang dalam hal ini biasa dikenal dengan konteks. Konteks merupakan situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian. Konteks berhubungan dengan apa yang dibicarakan, kepada siapa tuturan itu disampaikan, di mana sebuah tuturan itu disampaikan, kapan sebuah tuturan itu disampaikan, dan bagaimana kondisi saat tuturan itu disampaikan. Biasanya tidak banyak orang yang mempermasalahkan bagaimana bahasa dapat digunakan sebagai media berkomunikasi yang efektif, sehingga akibatnya penutur sebuah bahasa sering mengalami kesalahpahaman dalam suasana dan konteks tuturannya. Salah satu untuk menghindari hal tersebut adalah dengan menggunakan ilmu pragmatik. Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna yang disampaikan oleh penutur dan ditafsirkan oleh petutur. Pragmatik menganalisis maksud dari sebuah tuturan. Dalam arti lain, pragmatik ialah ilmu yang mempelajari tentang konteks bahasa dengan memahami maksud penutur. Kajian pragmatik meliputi deiksis, praanggapan, implikatur, tindak bahasa, referensi dan inferensi, retorika antarpribadi, faktor penentu tindak berbahasa. Untuk itu, dalam memahami konteks tersebut terdapat kajian deiksis dalam ilmu pragmatik. Salah satu fenomena ilmu pragmatik yang lazim kita jumpai adalah deiksis. Deiksis merupakan penunjuk secara langsung/kata ganti dengan melihat situasi pembicara. Setiap rujukan deiksis memiliki makna yang berbeda, bisa merujuk pada penutur maupun petutur.untuk mengetahui makna dari tuturan, maka kita harus mengetahui terdahulu/melihat dari konteksya. Dengan demikian, deiksis yang digunakan dapat diketahui jenis dan maknanya setelah melihat dari konteksnya. Deiksis ditemukan di dalam berbagai tulisan, salah satu sumber tulisan adalah media cetak.

4 Salah satu media cetak yang terbit di Pekanbaru ialah Riau Pos. Pada Riau Posterdapat Berita Utama. Dari fenomena-fenomena deiksis yang telah diuraikan, penulis berasumsi bahwa dalam berita utama Riau Pos terdapat deiksis. Penulis memilih berita utama sebagai objek penelitian karena berita yang penting pada surat kabar yakni terletak pada berita utama. Berita utama disajikan karena berita itu penting, menarik dan sedang hangat-hangatnya diperbincangkan oleh netizen (pengguna internet). Bahasa yang digunakan pada media cetak yakni bersifat komunikatif yaitu tidak berbelit-belit, tegas pada pokok permasalahannya. Kemudian spesifik yaitu bahasa harus disusun dengan kalimat-kalimat singkat dan pendek-pendek. Bentuk-bentuk kebahasaan sederhana, mudah diketahui atau dipahami oleh orang awam. Selain itu, persuasif yaitu berita yang disuguhkan bersifat mempengaruhi pembaca agar percaya dan tertarik dengan berita yang disampaikan. Mempunyai makna yang jelas atau bersifat denotatif serta dapat menerangkan/menginformasikan sebuah berita sesuai dengan fakta. Penggunaan bahasa Indonesia yang baku tetap digunakan dalam penulisan berita agar masyarakat yang membaca dapat memahami isi dari surat kabar tersebut di manapun mereka berada. Salah satunya berita utama pada Riau Pos, dapat diketahui Riau Pos merupakan media cetak pertama yang hadir bagi masyarakat Riau pada 17 Januari 1991. Selain itu, Riau Pos sudah mendapatkan berbagai macam prestasi seperti menjadi koran desa terbaik Indonesia, mendapatkan Piala Adinegoro, empat kali mendapatkan Gold Winner yang diberikan Serikat Perusahaan Pers dan pada 28 Oktober 2015 lalu menjadi koran yang tebal dan paling banyak di Indonesia. Koran Riau Pos pulasudah tersebar di seluruh Riau. Dengan begitu, maka penulis berasumsi bahwa surat kabar tersebut dipercaya dan diyakini dengan berita-berita yang disajikan. Tidak hanya berita yang bersifat umum, namun terdapat pula berita pendidikan, berita sosial, berita hukum, berita hiburan, iklan penawaran, dan lain-lain. Berdasarkan pernyataan yang telah penulis jabarkan, alasan penulis meneliti kajian deiksis ialah karena pada deiksis terdapat bahasa yang berhubungan dengan konteks. Hal ini menarik karena tidak selamanya kata yang sama mengacu pada satu makna saja, namun makna dapat berubah seiring dengan berbedanya suatu referensi. Deiksis sebagai penunjuk/kata ganti terdapat pada kata yang diucapkan secara lisan maupun tulisan. Khususnya banyak terdapat pada surat kabar. Penulis menyakini bahwa pada surat kabar terdapat deiksis seperti deiksis persona, deiskis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana dan deiskis sosial. Dasar inilah penulis memilih objek berita utama padariau Pos.Berdasarkan latar belakang di atas, penulis penulis merumuskan masalah masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apa saja jenis deiksis yang terdapat dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017? (2) Apa saja makna deiskis yang terdapat dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017? Penelitian diharapkan dapat menambah wawasan tentang kajian linguistik, terutama deiksis sebagai bagian pragmatik dan dapat menambah pengetahuan tentang kajian deiksis secara umum maupun khusus. Selain itu, manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam menambah pengetahuan tentang deiksis secara umum, dapat menggunakan deiksis dengan tepat sesuai dengan konteks tuturannya. Menurut Yule (2014:13) deiksis adalah istilah teknis (dari bahasa Yunani) untuk salah satu hal mendasar yang kita lakukan dengan tuturan. Deiksis berarti penunjukan melalui bahasa. Mengenai pengertian deiksis menurut Yule, dapat diartikan bahwa deiksis adalah kata yang menerangkan sesuatu yang dapat dilihat melalui bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Berbeda pula yang dikatakan oleh Purwo (1984:1),

5 sebuah kata dikatakan bersifat deiksis apabila referennnya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada siapa yang menjadi si pembicara dan tergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata itu. Mengenai pengertian deiksis menurut Purwo, deiksis tidak hanya menetap pada satu rujukan saja, namun jika referensinya berpindahpindah maka hal tersebut dinamakan dengan deiksis. Hal yang sama juga disampaikan oleh Nadar (2009:54) bahwa deiksis tidak hanya menetap pada satu petunjuk saja, namun jika referensinya berpindah-pindah maka hal tersebut dinamakan dengan deiksis. Beda hal lagi yang disampaikan oleh Cummings (2007:31) ungkapan deiksis tidak semata-mata hanya hubungan antara bahasa dan konteks. Namun dapat mencakup ruang lingkup yang luas seperti konteks sosial, ruang serta waktu. Dari sudut pandang yang lain Levinson berpendapat (2012:48) bahwa deiksis dilihat berdasarkan sisi pendekatan yakni filsofis dan deskriptif. Artinya, deiksis berkaitan dengan kondisonal makna, sehingga setiap referensinya berubah/berpindah dapat dikatakan dengan deiksis, dari kondisional semantik dapat dideskriptifkan makna deiksis tersebut. Sama halnya deiksis yang disampaikan oleh Alwi (2003:42) deiksis adalah gejala semantis yang terdapat pada kata atau konstruksi yang baunya dapat ditafsirkan acuannya dengan memperhitungkan situasi pembicara. Kata atau konstruksi seperti ini bersifat deiksis. Mengenai pengertian deiksis menurut Alwi, makna deiksis terdapat pada sebuah kata yang dapat ditafsirkan dengan melihat situasi dari pembicara. Tidak jauh berbeda dengan pendapat beberapa ahli sebelumnya bahwa kata deiksis dapat dilihat dari konteksnya. Sependapat yang disampaikan oleh Razak (2003:39) bahwa deiksis merupakan salah satu peristiwa semantis. Peristiwa itu adalah terjadinya cakupan makna kata yang sama pada kalimat-kalmat yang berbeda. Mengenai pengertian deiksis menurut Razak, deiksis ialah salah satu ilmu yang berhubungan dengan makna kata pada sebuah kalimat yang berbeda. Artinya, pada setiap kata tersebut tetap dinamakan deiksis meskipun terletak pada kalimat yang berbeda, tergantung pada tempat sebuah kata tersebut dituturkan.jadi, pendapat para ahli tersebut di atas dinyatakan bahwa deiksis adalah kata ganti yang referensinya berpindah-pindah atau berganti yang diacu oleh penutur maupun petutur dilihat dari konteksnya. Berdasarkan tujuh ahli yang mengemukakan jenis deiksis, maka terdapat lima jenis deiksis antara lain deiksis persona, deiksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana dan deiksis sosial. Pada setiap jenis deiksis memiliki makna yang berbeda-beda sesuai pada konteksnya. Deiksis persona terbagi menjadi tiga yakni persona pertama, persona kedua dan persona ketiga. Persona pertama memiliki makna tunggal aku, -ku, ku-saya dan jamak eklusif kami, inklusifkita. Persona Makna tunggal ialah merujuk pada diri sendiri atau penutur, aku, ku- dan ku- sebagai kata yang digunakan dalam bentuk informal sedangkan saya dalam bentuk formal. Begitu pula bentuk jamak ekslusif kami merujuk kepada penutur beserta orang-orang yang berada pada pihak penutur, sedangkan bentuk jamak inklusif kitamerujuk kepada orang-orang yang berada dipihak penutur juga petutur. Persona kedua memiliki makna sebutan ketakziman anda. Persona ketiga memiliki bentuk tunggal dia, ia, bentuk terikat nya sebagai bentuk keakraban serta bentuk jamak mereka. Deiksis tempat memiliki makna yakni kata di sini dan demonstratif ini memiliki makna pada tempat yang dekat dengan penutur. Kata di situ dan demonstratif itu memiliki makna pada tempat yang dekat petutur. Kata di sana memiliki makna yang dekat dengan petutur, namun penutur mengetahui dengan jelas tempat yang dimaksud. Kata datang memiliki makna deiksis tempat apabila kata tersebut digunakan untuk hal yang mengalami pergerakkan.

6 Deiksis waktu memiliki makna waktu yang terbagi menjadi tiga, yakni pertama makna waktu yang sedang terjadi ditandai dengan kata sekarang, kini, saat ini dan demonstratif ini. Makna waktu lampau atau waktu yang sudah terjadi ditandai dengan kata kemarin, kata lalu demonstratif itu. Makna waktu mendatang atau waktu yang akan terjadi ditandai dengan kata nanti dan besok. Deiksis wacana memiliki pemaknaan wacana anafora yang berarti konstituen yang berada di sebelah kiri atau rujukan setelah pemarkah. Makna wacana katafora berarti konstituen yang berada di sebelah kana atau rujukan sebelum pemarkah. Deiksis sosial memiliki makna sopan santun dalam tingkat sosial di masyarakat. Pemaknaan deiksis sosial iala penggunaan eufemisme yakni penggunaan bahasa halus, penyebutan gelar yang melihat status tingkatan seseorang, honorifiks yang berkenaan dengan penggunaan ungkapan perhormatan dalam bahasa untuk menyapa orang tertentu, kata sapaan Pak, bu dalam konteks sopan santun dalam menyapa seseorang. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukaan mulai dari Januari 2017 sampai Juni 2017 dan dilakukan di Pekanbaru. Jenis penelitian yang penulis lakukan yaitu penelitian kualitatif.subjek dalam penelitian ini yaitu deikis dalam berita utama Riau Pos.Adapun sumber data dalam penelitian ini yaituteks dari surat kabar Riau Pos edisi Januari 2017 pada berita utama yang berjumlah tiga puluh satu berita. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah studi pustaka. Teknik ini dioperasionalkan dengan membaca, mencatat deiksis dalam berita utama pada surat kabar Riau Pos edisi Januari 2017, mengidentifikasikan data deiksis sesuai dengan jenisnya. Setiap data yang didapatkan dikutip secara langsung dan disajikan dalam bentuk tulisan sebagai bahan analisis untuk menjawab masalah penelitian. Usaha untuk menganalisis tersebut penulis lakukan melalui langkah-langkah yakni (1) Melakukan kegiatan membaca secara berulang-ulang dan cermat berita utama dan menandai kata/frasa yang dianggap deiksis.(2) Mengidentifikasi kata/frasa deiksis yang di dalamnya mengandung deiksis.(3) Menggolongkan kata/frasa deiksis berdasarkan jenis deiksis yang sesuai.(4) Menganalisis deiksis berdasarkan jenis dan maknadeiksis. HASIL DAN PEMBAHASAN Di dalam sumber penelitian, jenis deiksis yang ditemukan yakni (a) deiksis persona, (b) deiksis tempat, (c) deiksis waktu, (d) deiksis wacana, dan (e) deiksis sosial. Berikut ini frekuensi jenis deiksis yang ditemukan dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017.

7 No Jenis Deiksis Frekuensi 1. Deiksis Persona 223 2. Deiskis Tempat 26 3. Deiksis Waktu 65 4. Deiksis Wacana 111 5. Deiksis Sosial 8 Jumlah 433 Deiksis persona Deiksis persona yang terdapat dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017 yakni (a) deiksis persona pertama, (b) deiksis persona kedua dan (c) deiksis persona ketiga. Jumlah data penggunaan deiksis persona pertama 64 data. Persona pertama yang ditemukan yakni kata saya 19 data, kami 32 dan kita 13 data, persona kedua yang ditemukan yakni anda 1 data.persona ketigayang ditemukan 158 data dengan rincian, kata dia 41, ia 8 data, -nya 83 data, beliau 1 data, dan mereka 25 data. Total penggunaan deiksis persona yang terdapat dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017 adalah 223 data. Berikut ini jenis dan makna deiksis persona pertama saya yang ditemukan dalam sumber penelitian. Data 2 Direktur Pengawasan dan Penindakan Ditjen Imigrasi Kemenkumham Yurod Saled menuturkan jumlah personel memang jadi kendala utama dalam pengawasan. Tidak semua kota/kabupaten punya kantor imigrasi. Sehingga jangkauan pengawasan tidak bisa menyeluruh. Memang sangat kurang personel. Di pusat saja hanya 70 orang di direktorat saya. Sedikit itu pun dengan staf administrasi, ujar dia di kantor Ditjen Imigrasi Jalan HR Rasuna Said,kemarin (1/1) (BU2) Kata Saya pada (2BU2) merujuk pada Yurod Saled, seorang Direktur dan Penindakan Ditjen Imigrasi Kemenkumham. Kata saya bermakna tunggal yang digunakan oleh Yurod Saled sebagai kata ganti diri sendiri bersifat formal kepada wartawan. Deiskis Tempat Deiksis tempat yang terdapat dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017 yakni (a) di sini, (b) di situ dan (c) di sana, (d) demonstratif ini, (e)demonstratif itu, (f) begitu dan (g) datang. Jumlah data dari penggunaan deiksis tempat tersebut masing-masing adalah 5kata di sini, 2 kata di situ, 6 kata di sana, 2 penggunaan demonstratif ini, 6 penggunaan demonstratif itu, dan 5 kata datang. Total data penggunaan deiksis persona yang terdapat dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017 adalah 26 data. Berikut ini analisis jenis dan makna deiksis tempat di sini yang ditemukan dalam sumber penelitian.

8 Data 3 Untuk deportasi, baru bisa dilakukan jika pemeriksaan dilakukan jika pemeriksaan yang dilakukan memakan waktu yang berebihan. Karena di samping tenaga yang terbatas, pihaknya juga memperhitungkan waktu dalam proses detensi. Lebih lanjut diungkapkan Sutrisno yang memperkerjakan TKA itu juga bisa terkena sanksi. Yakni PT PLN serta sub Kontraktor PT Hypec PLTU Riau. Dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil perusahaan tersebut. Dalam statusnya, PT Hypec PLTU Riau merupakan penjamin dari TKA yang dibawa ke Indonesia. Bisa disanksi karena mereka penjamin tenaga kerja yang dibawa ke sini. Apalagi oleh KementerianTenaga Kerja, tegasnya. (BU19) Terdapat preposisi ke pada kata sini menandakan bahwa petutur mendekati tempat yang diucapkan oleh penutur yakni Indonesia.Penggalan wacana ini memiliki makna yang luas. Terdapat kata sini dengan preposisi ke yang berarti penutur menandakan bahwa petutur mendekati tempat yang diucapkan oleh penutur yakni Indonesia. Indonesia merupakan nama negara kepulauan di Asia Tenggara yang terletak di antara benua Asia dan benua Australia. Deiksis Waktu Deiksis waktu yang ditemukan berupa (a) waktu yang sedang terjadi, kata sekarang berjumlah 6 data. Kata saat ini berjumlah 10 data, kata kini berjumlah 5 data, pengunaan demonstratif ini berjumlah 10 (b) waktu yang sudah terjadi atau lampau, kata kemarin berjumlah 12 data, penggabungan kata lalu berjumlah 13 data, penggunaan demonstratif itu berjumlah 5 data (c) waktu yang akan terjadi, kata nanti berjumlah 3 data, kata besok berjumlah 1 data. Berikut ini analisis jenis dan makna deiksis waktu kemarin yang ditemukan dalam sumber penelitian. Data 32 Ini menggambarkan tingkat penerimaan konsumen terhadap produk-produk BBM nonsubsidi Pertamina, kata Vice President Corporate Comunication Pertamina Wianda Pusponegoro kemarin. (BU6) Penggunaan kata kemarin, dapat dilihat rujukannya dari konteks tuturannya. Penggunaan kata kemarin berarti satu hari setelah hari saat tuturan berlangsung. Pada kalimat (32BU6) kata kemarin yang terdapat dalam berita utama Riau Pos ialah terdapat pada edisi Selasa, 6 Januari 2017. Maka rujukan kata kemarin ialah Senin, 5 Januari 2017. Kata kemarin memiliki makna deiksis waktu lampau atau waktu yang sudah terjadi. Deiksis Wacana Deiksis wacana yang terdapat dalam berita utama Riau Pos edisis Januari 2017 adalah deiksis wacana anafora dan katafora. Deiksis wacana anafora yang ditemukan dalam penelitian ini ialah 100 data, sedangkan deiksis wacana karafora dalam penerlitian ini ditemukan 11 data. Sehingga total dari penggunaan deiksis wacana ialah 111 data. Berikut ini analisis jenis dan makna deiksis wacana anafora yang ditemukan dalam sumber penelitian.

9 Data 2 Begitu juga dengan yang diungkapkan Dian (25) warga daerah Bangkinang, bahwa tempat tersebut dari tahun sebelumnya sudah merupakan tempatnya dan kawankawannya selalu berkumpul. (BU1) Kata nya yang melekat pada kata kawan-kawan merujuk kepada rujukansebelumnya yakni Dian, salah satu warga bangkinang yang datang ke Pekanbaru pada malam pergantian tahun baru 2017. Untuk itu, makna yang terdapat dalam wacana ini ialah wacana anafora ini yakni merujuk pada konstituen sebelah kiri. Deiksis Sosial Deiksis sosial terdapat kata ganti penggunaan bahasa halus atau eufemisme. Dalam penelitian ini ditemukan penggunaan eufemisme dan penyebutan gelar. Penggunaan eufemisme ditemukan 1 data, penyebutan gelar ditemukan 7 data. Jadi, deiksis wacana yang dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017 ialah 8 data. Berikut ini analisis jenis dan makna deiksis sosial penggunaan eufemisme yang ditemukan dalam sumber penelitian. Data 1 Dari sisi media diceritakannya, sekarang ini berbagai media terus bermunculan. Seperti media online yang tumbuh bak cendawan di musim hujan. Juga tak sedikit informasi dan berita yang beredar mengandung hoax sekarang ini. (BU18) Penggalan wacana (1BU18) terdapat kata ganti cendawan yang artinya adalah jamur. Kata ini digunakan sebagai bentuk sopan santun dalam bertutur. Dalam wacana tersebut, penulis menceritakan tentang media online yang tumbuh bagaikan cendawan (jamur) saat musim hujan. Kata tersebut digunakan agar pihak yang dirujuk tidak merasa tersinggung atas berita yang diterbitkan. Oleh karena itu, makna kata cendawan dalam penggalan wacana ini sebagai penggunaan bahasa secara halus dalam wacana. Kata ini digunakan agar tidak menimbulkan kesan yang kasar terhadap pembaca maupun objek yang dituju. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan tujuan dan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa deiksis yang ditemukan dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017 ialah 433 data dengan pembagian deiksis persona 223 data yang terdiri dari kata aku 19 data, kami32 data, kita13 data, anda 1 data, dia 41 data, ia 8 data, -nya 83 data, beliau 1 data, mereka 25 data. Deiksis tempat 26 data yang terdiri dari kata di sini5 data, di situ 2 data, di sana6 data, demonstratif ini2 data, demonstratif itu6 data, datang5 data. Deiksis waktu 65 data yang terdiri dari kata sekarang6 data, kini 5 data, saat ini 10 data, kemarin 12 data, lalu13 data, demonstratif ini10 data, demonstratif itu 5 data,nanti 3 data, besok1 data. Deiksis wacana 111 data yang terdiri dari wacana anafora 100 data, wacana katafora 11 data. Deiksis sosia 8 data yang terdiri dari penggunaan eufemisme 1 data, penyebutan

10 gelar 7 data. Sedangkan makna deiksis ialah kata atau kalimat yang mengandung arti/maksud yang disampaikan oleh penutur maupun petutur dilihat dari rujukan deiksis yang disesuaikan dengan konteks. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan deiksis dalam berita utama Riau Pos edisi Januari 2017, penulis merekomendasikan: 1. Penelitian ini hanya membahas tentang penggunaan deiksis berdasarkan jenis dan maknanya. Sebaiknya, penggunaan deiksis dapat dianalisis juga berdasarkan fungsi pada setiap deiksis, baik itu deiksis persona, deiksis tempat, deiksis waktu, deiskis wacana, dan deiksis sosial. 2. Penulis menyarakan agar peneliti selanjutnya, sebelum merumuskan masalah sebagai judul untuk penelitian. Sebaiknya terlebih dahulu memahami betul tentang masalah yang akan diangkat, agar dalam pengolahan data tidak mengalami kesulitan. 3. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat menjadi pedoman atau sebagian bahan pertimbangan dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya, misalnya penelitian tentang fungsi deiksis. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo,Hans Lapoliwa, dan Anton M. Moeliono. 2003. TataBahasa Buku Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta:Balai Pustaka. Cummings, Louise. 2007. Pragmatik (Sebuah Perspektif Multidisipliner). Diterjemahkan oleh Eti Setiawi, Gatot Susanto,dkk (2007). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kaswanti Purwo, Bambang. 1984. DeiksisDalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka. Levinson, Stephen C. 2012. Pragmatik. Diterjemahkan oleh Auzar (2012). Pekanbaru: UR Press. Nadar, F.X. 2009. Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Razak, Abdul. 2003. Bahasa Indonesia Versi Perguruan Tinggi. Pekanbaru: Autografika.

Yule, George. 2014. Pragmatik. Diterjemahkan oleh Indah Fajar Wahyuni (2014). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 11