PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 7 PENUTUP. belum semuanya mengikuti pelatihan kegawatdaruratan. Untuk staf. administrasi IGD, rekam medik dan brankar man belum bertugas 24 jam.

- 1 - KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TAMAN HUSADA BONTANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

Panduan Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP )

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

No. Dokumen : 005/KMD/ADMIN/II/2013. Tanggal terbit : 12 Februari 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (UU No.40 Tahun 2004 tentang SJSN) yang menjamin

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

BAB I. PENDAHULUAN A.

4. Pengisian dan pengelolaan data perawatan dan rekam medis

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

2016, No Republik Indonesia Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum c. bahwa Kepala Kepolisian Nega

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI JANUARI S/D SEPTEMBER TAHUN 2016 DAN 2017

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Kamus Indikator Pelayanan Medis RSIA NUN Surabaya Pelaksanaan Rapat Dokter Umum / Dokter Gigi Setiap Bulan

CONTOH CONTOH INSIDEN. No. INSTALASI INDIKATOR JENIS

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

LAPORAN LAPORAN DAFTAR ISI INDIKATOR MUTU PMKP TRIWULAN 1 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia industri kesehatan terdiri dari beberapa jenis yaitu pelayanan klinik, puskesmas, dan rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BATAM

Lampiran 1. Struktur organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG TARIF LAYANAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III (BULAN JULI SEPTEMBER) TAHUN 2016

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

2018, No b. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari pada Kepolisian Negara Republik Indonesia

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G POLA TARIF BLUD RSUD PROF.DR.M.A HANAFIAH SM BATUSANGKAR

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

BAB II PELAYANAN BEDAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2007 TANGGAL 1 PEBRUARI 2007

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG Nomor 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perbedaan jenis pelayanan pada:

G U B E R N U R J A M B I

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menentukan waktu tanggap di sebuah Rumah Sakit. Faktor-faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang datang untuk

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG TARIF LAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ACEH

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan

LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Transkripsi:

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Penundaan pelayanan kepada pasien terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang lama untuk mendapatkan pelayanan diagnostic dan pengobatan, atau dalam rangka mendapatkan rencana pelayanan. Panduan penundaan pelayanan bertujuan untuk menyelaraskan dan mengkoordinasikan pelayanan kepada pasien sehingga dapat meningkatkan mutu asuhan pasien dan sebagai bentuk pemenuhan dari Hak Pasien. Semoga dengan adanya panduan ini dapat meningkatkan pelayanan di RS. Pupuk Kaltim Bontang dan sebagai bahan panduan untuk pasien dengan penundaan pelayanan. Walaupun demikian disadari sepenuhnya bahwa selalu ada keterbatasan dalam setiap penulisan. Untuk itu kritik dan saran selalu diharapkan. Semoga buku panduan ini dari waktu ke waktu dapat disempurnakan dengan kualitas yang lebih baik. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada direktur RS PKT Bontang dan seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan Panduan Penundaan Pelayanan ini. Akhir kata kami berharap semoga panduan Penundaan Pelayanan ini dapat memberikan manfaat bagi pelayanan rumah sakit. Wassalamu alaikum Wr.Wb Bontang, 19 Agustus 2016 TIM PENYUSUN

KATA SAMBUTAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang saat ini makin berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi lain pihak rumah sakit dihadapi dengan tantangan yang makin besar. Rumah sakit dituntut agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada masyarakat khususnya bagi jaminan kesehatan pasien (Patient Safety). Melihat kenyataan ini rumah sakit dihadapkan dengan situasi yang beragam,bukan hanya dari segi penyakit akan tetapi berbagai macam budaya, bahasa, maupun fisik dan mental pun akan ada dirumah sakit. Rumah Sakit PKT Bontang merupakan Rumah Sakit yang menjadi rujukan, berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, yang ditunjang dengan sarana prasarana yang ada. Oleh karena itu untuk mencapai pelayanan yang prima setiap pasien yang datang masuk ke lingkungan rumah sakit,petugas harus memahami tentang komunikasi efektif terhadap pasien. Untuk mendukung itu semua rumah sakit harus pula menyiapkan sarana atau metode dalam melayani pasien agar bisa mendapatkan pelayanan yang nyaman dan nyaman selama di rumah sakit. Dengan adanya panduan ini diharapkan agar pelayanan terhadap pasien dapat berkomunikasi yang efektif sehingga pelayanan yang diberikan dapat terlayani secara propesional dan berdedikasi tinggi,sehingga apabila ada penundaan pelayanan dan pengobatan dapat dikomunikasikan dengan pasien atau keluarga pasien. Kepada Tim Penyusun saya mengucapkan terima ksaih atas sumbangsihnya dalam menyusun panduan ini. Semoga panduan ini dapat memberikan manfaat bagi rumah sakit dan pihak pihak yang terkait dalam pelayanan rumah sakit. Panduan ini perlu dilakukan evaluasi secara berkala yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan proses peningkatan layanan rumah sakit yang berfokus pada Patient Center di RS PKT Bontang Demikian semoga tercapai tujuan yang hendak kita raih, Amiin Wassalmu alaikum Wr.Wb Bontang,19 Agustus 2016 Direktur RS PKT Bontang

dr. Dina lailani DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i KATA SAMBUTAN... ii DAFTAR ISI... iii BAB I DEVINISI DAN TUJUAN... 1 BAB II RUANG LINGKUP...2 BAB III TATA LAKSANA...3 1. Penundaan Pelayanan Dokter...3 2. Penundaan Pelayanan Perawat...7 3. Penundaan Pelayanan Fisioterapi...7 4. Penundaan Pelayanan Gizi...8 5. Penundaan Pelayanan Farmasi Klinis...8 6. Penundaan Pelayanan Radiologi...9 7. Penundaan Pelayanan Laboratorium...10 8. Penundaan Pelayanan Kamar Obat...12 9. Penundaan Pelayanan Tindakan / Operasi...13 10. Penundaan Pelayanan Rawat Inap...14 11. Penundaan Pelayanan Intensif...14 BAB IV Dokumentasi...16 Kepustakaan...16

BAB I DEFINISI A. Definisi Rumah Sakit Pupuk Kaltim Bontang senantiasa memperhatikan kebutuhan klinis pasien pada waktu menunggu atau penundaan untuk pelayanan diagnostik dan pengobatan. Penundaan pelayanan terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang lama untuk mendapatkan pelayanan diagnostik dan pengobatan atau dalam mendapatkan rencana pelayanan, pasien membutuhkan penempatan di daftar tunggu. Untuk itu maka pasien diberi informasi tentang alasan penundaan dan menunggu serta diberi informasi alternatif yang tersedia, dan tidak perlu diberikan apabila hanya menunggu sebentar karena dokter datang terlambat. B. Tujuan 1. Sebagai upaya RS PKT Bontang membangun suatu kontinuitas pelayanan, yaitu menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien dengan pelayanan yang tersedia di rumah sakit, mengkoordinasikan pelayanan, pemberian pelayanan yang efisien kepada pasien. 2. Meningkatkan mutu asuhan pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah sakit. 3. Sebagai bentuk pemenuhan dari hak pasien.

1 BAB II RUANG LINGKUP Penundaan pelayanan di RS PKT Bontang, meliputi : 1. Penundaan pelayanan dokter 2. Penundaan pelayanan perawat 3. Penundaan pelayanan fisioterapi 4. Penundaan pelayanan gizi 5. Penundaan pelayanan pemeriksaan radiologi 6. Penundaan pelayanan pemeriksaan laboratorium 7. Penundaan pelayanan kamar obat 8. Penundaan pelayanan tindakan/operasi 9. Penundaan pelayanan rawat inap 10. Penundaan pelayanan intensif 11. Penundaan pelayanan farmasi klinis

2 BAB III TATALAKSANA A. Penundaan Pelayanan Dokter Penundaan pelayanan dokter dapat dikarenakan : 1. Dokter berhalangan untuk praktek di instalasi rawat jalan. 2. Dokter berhalangan untuk visite pasien di instalasi rawat inap. 3. Dokter yang datang terlambat lebih dari respon time / waktu tunggu kehadiran dokter yang sudah ditentukan. Penundaan pelayanan dokter dapat dibagi dua yaitu : 1. Penundaan pelayanan dokter dengan pemberitahuan. Dokter yang bersangkutan sudah menyampaikan informasi bahwa : a) Terlambat datang untuk praktek sesuai jadwal praktek, disertai alasan dan jam buka prakteknya. b) Berhalangan tidak dapat praktek karena alasan tertentu, disertai surat ijin dan surat pelimpahan tugas (dokter pengganti) yang disampaikan kepada Direksi. Kepala bidang pelayanan medis menyampaikan kepada bagian/ unit terkait. Bagian/ unit tersebut : rekam medis, rawat inap, rawat jalan, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensif Care Unit (ICU), pemasaran. Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang : a) Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan kepada pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa jam praktek dokter yang bersangkutan ada perubahan (sebutkan jam prakteknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. b) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian pendaftaran menginformasikan bahwa jam praktek dokter yang bersangkutan ada perubahan (sebutkan jam prakteknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Sarankan : Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual atau pengamatan bahwa pasien membutuhkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) maka informasikan ke pasien dan keluarga pasien, komunikasikan ke petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan pasien segera ditransfer ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk periksa ke dokter yang lain sesuai kebutuhan pasien tersebut. Jika pasien tidak mau ke dokter yang lain, maka dapat disarankan untuk bersabar menunggu.

3 Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat praktek, maka : a) Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan kepada pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa dokter yang bersangkutan berhalangan sehingga tidak dapat praktek, menginformasikan dokter pengganti, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. b) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian pendaftaran menginformasikan bahwa dokter yang bersangkutan berhalangan sehingga tidak dapat praktek, menginformasikan dokter pengganti, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Sarankan : Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual atau pengamatan bahwa pasien membutuhkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) maka informasikan ke pasien dan keluarga pasien, komunikasikan ke petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan pasien segera ditransfer ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk periksa ke dokter pengganti. Jika pasien tidak mau ke dokter pengganti, maka petugas bagian pendaftaran rawat jalan menawarkan penjadwalan ulang. Instalasi Rawat Inap : 1. Dokter yang bersangkutan sudah menyampaikan informasi bahwa : a) Terlambat datang untuk visite sesuai jadwal visite, disertai alasan dan jam datang untuk visite. b) Berhalangan tidak dapat visite karena alasan tertentu, disertai surat ijin dan surat pelimpahan tugas (dokter pengganti) yang disampaikan kepada Direksi. 2. Kepala bidang pelayanan medis menyampaikan kepada bagian/ unit terkait. Bagian/ unit tersebut : rekam medis, rawat inap, rawat jalan, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensif Care Unit (ICU). 3. Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang untuk visite : a) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa dokter yang bersangkutan terlambat datang untuk visite dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. b) Sarankan : Jika pasien dalam kondisi menurun, maka dapat disarankan untuk di visite dokter jaga ruangan. Jika pasien tidak mau ke dokter yang lain, maka dapat disarankan untuk bersabar menunggu. 4. Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat visite, maka : a) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat visite, menginformasikan juga dokter pengganti, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

4 b) Sarankan : Apabila pasien tersebut setuju, maka pasien akan di visite oleh dokter pengganti. Apabila pasien tidak setuju, maka perawat ruangan rawat inap menawarkan divisite dokter jaga ruangan. 2. Penundaan pelayanan dokter tanpa pemberitahuan Instalasi Rawat Jalan : Jika dokter belum datang sesuai dengan respon time atau waktu tunggu kehadiran dokter (kehadiran dokter sesuai dengan jadwal prakteknya, dengan toleransi 30 menit) maka perawat instalasi rawat jalan segera menghubungi dokter yang bersangkutan. Ketika menghubungi dokter yang bersangkutan, maka ditanyakan apakah dokter tersebut dapat praktek, informasikan jumlah pasien. Jika iya, maka jam berapa dapat melayani pasien. Jika tidak dapat praktek, maka siapa dokter penggantinya. Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang : Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan kepada pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa jam praktek dokter yang bersangkutan ada perubahan (sebutkan jam prakteknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. a) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian pendaftaran menginformasikan bahwa jam praktek dokter yang bersangkutan ada perubahan (sebutkan jam prakteknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. b) Sarankan : Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual atau pengamatan bahwa pasien membutuhkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) maka informasikan ke pasien dan keluarga pasien, komunikasikan ke petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan pasien segera ditransfer ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk periksa ke dokter yang lain sesuai kebutuhan pasien tersebut. Jika pasien tidak mau ke dokter yang lain, maka dapat disarankan untuk bersabar menunggu. Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat praktek, maka : a) Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan kepada pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa dokter yang bersangkutan berhalangan sehingga tidak dapat praktek, menginformasikan juga dokter pengganti, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. b) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian pendaftaran menginformasikan bahwa dokter yang bersangkutan berhalangan sehingga tidak dapat praktek, menginformasikan juga dokter pengganti, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

5 c) Sarankan : Jika pasien dalam kondisi lemah dan hasil evaluasi visual atau pengamatan bahwa pasien membutuhkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) maka informasikan ke pasien dan keluarga pasein, komunikasikan ke petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan pasien segera ditransfer ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk periksa ke dokter pengganti. Jika pasien tidak mau ke dokter pengganti, maka petugas bagian pendaftaran rawat jalan menawarkan penjadwalan ulang. Instalasi Rawat Inap : 1) Jika dokter belum datang visite sesuai dengan respon time atau waktu tunggu kehadiran dokter untuk visite (dokter spesialis organik jam 07.00 14.00 WIB, dokter spesialis mitra jam 07.00 20.00 WIB) maka perawat ruangan rawat inap segera menghubungi dokter yang bersangkutan. 2) Ketika menghubungi dokter yang bersangkutan, maka ditanyakan apakah dokter tersebut dapat visite, jika iya : maka jam berapa dapat visite pasien. Jika tidak : maka siapa dokter pengganti visite. 3) Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang untuk visite : a) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa dokter yang bersangkutan terlambat datang untuk visite, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. b) Sarankan : o Jika pasien dalam kondisi menurun, maka dapat disarankan untuk di visite dokter jaga ruangan. o Jika pasien tidak mau ke dokter yang lain, maka dapat disarankan untuk bersabar menunggu 4) Jika dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat visite, maka : a) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa dokter yang bersangkutan berhalangan tidak dapat visite, menginformasikan juga dokter pengganti, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. b) Sarankan : o Apabila pasien tersebut setuju, maka pasien akan di visite oleh dokter pengganti. o Apabila pasien tidak setuju, maka perawat ruangan rawat inap menawarkan di visite dokter jaga ruangan.

6 B. Penundaan Pelayanan Perawat Penundaan pelayanan perawat ini di Instalasi Rawat Jalan, yaitu di poli laktasi, poli rawat luka, poli keperawatan yang lain. Tatalaksana : 1) Perawat yang bersangkutan menyampaikan informasi bahwa ada perubahan jadwal praktek keperawatan (poli laktasi, poli rawat luka, poli keperawatan yang lain). 2) Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan : a) Untuk pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa ada perubahan jadwal praktek keperawatan (sebutkan jam prakteknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. b) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian pendaftaran menginformasikan bahwa ada perubahan jadwal praktek keperawatan (sebutkan jam prakteknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. c) Sarankan : o Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk periksa di hari yang lain. o Jika pasien tidak mau periksa di hari yang lain, maka dapat disarankan untuk bersabar menunggu. C. Penundaan Pelayanan Fisioterapi Penundaan pelayanan fisioterapi meliputi penundaan pelayanan fisioterapi di Instalasi Rawat Jalan yaitu poli fisioterapi dan Instalasi Rawat Inap yaitu layanan fisioterapi. Tatalaksana di Instalasi Rawat Jalan : 1) Fisioterapis menyampaikan informasi bahwa ada perubahan jadwal praktek fisioterapi. 2) Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan : a) Untuk pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa ada perubahan jadwal praktek fisoterapi (sebutkan jam prakteknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. b) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian pendaftaran menginformasikan bahwa ada perubahan jadwal praktek fisioterapi (sebutkan jam prakteknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. c) Sarankan : o Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk periksa di hari yang lain. o Jika pasien tidak mau periksa di hari yang lain, maka dapat disarankan untuk bersabar menunggu. Tatalaksana di Instalasi Rawat Inap : 1) Fisioterapis menyampaikan informasi bahwa ada perubahan jadwal fisioterapi untuk pasien rawat inap. 2) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP) serta pasien dan keluarga pasien tentang penundaan layanan fisioterapi, menginformasikan kapan layanan fisioterapi dapat dilaksanakan, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

7 D. Penundaan Pelayanan Gizi Penundaan pelayanan gizi meliputi penundaan pelayanan gizi di Instalasi Rawat Jalan yaitu poli gizi dan Instalasi Rawat Inap yaitu layanan asuhan gizi/ konsultasi gizi. Tatalaksana di Instalasi Rawat Jalan : 1) Petugas gizi menyampaikan informasi bahwa ada perubahan jadwal praktek gizi. 2) Petugas bagian pendaftaran rawat jalan segera menginformasikan : a) Untuk pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa ada perubahan jadwal praktek gizi (sebutkan jam prakteknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. b) Untuk pasien yang sudah datang di poliklinik, maka petugas bagian pendaftaran menginformasikan bahwa ada perubahan jadwal praktek gizi (sebutkan jam prakteknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. c) Sarankan : o Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankan untuk periksa di hari yang lain. o Jika pasien tidak mau periksa di hari yang lain, maka dapat disarankan untuk bersabar menunggu. Tatalaksana di Instalasi Rawat Inap : 1) Petugas gizi menyampaikan informasi bahwa ada perubahan jadwal asuhan gizi/ konsultasi gizi untuk pasien rawat inap. 2) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP) serta pasien dan keluarga pasien tentang penundaan layanan asuhan gizi/ konsultasi gizi, menginformasikan kapan layanan asuhan gizi/ konsultasi gizi dapat dilaksanakan dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. E. Penundaan Pelayanan Farmasi Klinis Penundaan pelayanan farmasi klinis meliputi penundaan pelayanan farmasi klinis di Instalasi Rawat Inap yaitu layanan asuhan farmasi klinis. Tatalaksana di Instalasi Rawat Inap : 1) Petugas farmasi klinis menyampaikan informasi bahwa ada perubahan jadwal asuhan farmasi klinis untuk pasien rawat inap. 2) Perawat ruangan rawat inap segera menginformasikan kepada Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP) serta pasien dan keluarga pasien tentang penundaan layanan Asuhan farmasi klinis, menginformasikan kapan layanan asuhan farmasi klinis dapat dilaksanakan dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

8 F. Penundaan Pelayanan Radiologi Penundaan pelayanan radiologi, dapat disebabkan : a) Waktu tunggu terlayani melebihi batas waktu tunggu, misal : dikarenakan antrian pasien dalam kondisi ramai, dokter spesialis radiologi datang terlambat. b) Hasil foto rontgen, USG, CT Scan, dan lain-lain belum selesai (melebihi batas waktu tunggu), misal : dikarenakan foto rontgen perlu diulang, kondisi pasien yang alergi kontras ataupun kondisi pasien mendadak menurun, dokter spesialis radiologi datang terlambat. c) Hasil bacaan radiologi belum selesai (melebihi batas waktu tunggu), misal : dikarenakan antrian pasien dalam kondisi ramai, dokter spesialis radiologi datang terlambat, foto rontgen perlu diulang. d) Pasien belum dapat terlayani, misal : dikarenakan alat radiologi mendadak error atau dalam kondisi perbaikan, logistik (bahan kontras habis), pemeriksan radiologi tertentu belum tersedia di RS PKT Bontang. Tatalaksana : 1) Jika penundaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama, maka : a) Untuk pasien yang sudah datang di Instalasi Radiologi : petugas radiologi menyampaikan kepada pasien dan/atau keluarga pasien tentang penundaan pelayanan radiologi (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Sarankan untuk sabar menunggu. b) Untuk Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat : petugas radiologi menyampaikan perawat Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat tentang penundaan pelayanan radiologi (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Sarankan untuk sabar menunggu. c) Untuk pasien rawat inap : petugas radiologi menginformasikan kepada perawat ruangan rawat inap tentang penundaan pelayanan radiologi (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Sarankan untuk sabar menunggu. 2) Jika penundaan tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga RS PKT Bontang belum dapat melayani pemeriksaan radiologi tertentu, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait : Yanmed, Pemasaran, Rekam medis, Rawat jalan, Rawat inap, ICU, KBS, IGD sesuai dengan prosedur yang berlaku. a) Jika dikarenakan masalah logistik : o Untuk pasien yang sudah datang di Instalasi Radiologi : petugas radiologi menyampaikan kepada pasien dan/ atau keluarga pasien tentang penundaan pelayanan radiologi (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. o Untuk Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat : petugas radiologi menyampaikan perawat Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat tentang penundaan pelayanan radiologi (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

9 Untuk pasien rawat inap : petugas radiologi menginformasikan kepada Perawat ruangan rawat inap tentang penundaan pelayanan radiologi (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan radiologi tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Jika pemeriksaan radiologi tersebut sangat dibutuhkan oleh pasien, maka Pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pemeriksaan Laboratorium tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pasien dan/atau keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan radiologi akan dirujuk ke rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan radiologi yang dimaksud dalam kondisi perbaikan. Jika pelayanan radiologi tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait. Jika dikarenakan alat pemeriksaan radiologi mendadak error atau dalam Kondisi perbaikan maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai Fasilitas pemeriksaan radiologi tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pasien dan/atau keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan radiologi akan dirujuk ke rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan radiologi yang dimaksud dalam kondisi perbaikan. Jika pelayanan radiologi tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan Koordinasi dengan bagian/unit terkait. Jika pemeriksaan radiologi tersebut belum tersedia di RS PKT Bontang maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pemeriksaan radiologi tersebut sesuai prosedur yang berlaku. Pasien dan/ atau keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan radiologi akan dirujuk ke rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan radiologi yang dimaksud belum tersedia di RS PKT Bontang Jika pelayanan radiologi tersebut sudah tersedia di RS PKT Bontang, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/ unit terkait. G. Penundaan Pelayanan Laboratorium Penundaan pelayanan laboratorium ini meliputi laboratorium patologi klinik dan laboratorium patologi anatomi. Penundaan pelayanan laboratorium dapat disebabkan : a) Waktu tunggu terlayani melebihi batas waktu tunggu, misal : dikarenakan antrian pasien dalam kondisi ramai, dokter spesialis patologi anatomi datang terlambat. b) Hasil pemeriksaan laboratorium belum selesai (melebihi batas waktu tunggu), misal : dikarenakan perlu pengulangan (adanya kesalahan pre-analitik, analitik, post-analitik), kondisi pasien yang mendadak menurun di ruang tunggu laboratorium, dokter spesialis patologi klinik datang terlambat, dokter spesialis patologi anatomi datang terlambat. c) Pasien belum dapat terlayani, misal : dikarenakan alat laboratorium mendadak error atau dalam kondisi perbaikan, logistik (masalah reagen), pemeriksan laboratorium tertentu belum tersedia di RS PKT Bontang.

10 Tatalaksana : 1) Jika penundaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama, maka : a) Untuk pasien yang sudah datang di Instalasi Laboratorium : petugas laboratorium menyampaikan kepada pasien dan/atau keluarga pasien tentang penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Sarankan untuk sabar menunggu. b) Untuk Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat : petugas laboratorium menyampaikan perawat Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat tentang penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Sarankan untuk sabar menunggu. c) Untuk pasien rawat inap : petugas laboratorium menginformasikan kepada perawat ruangan rawat inap tentang penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan alasan kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Sarankan untuk sabar menunggu. 2) Jika penundaan tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga RS PKT Bontang belum dapat melayani pemeriksaan laboratorium tertentu, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait : Yanmed, Pemasaran, Rekam medis, Rawat jalan, Rawat inap, ICU, KBS, IGD sesuai dengan prosedur yang berlaku. a) Jika dikarenakan masalah logistik : o Untuk pasien yang sudah datang di Instalasi Laboratorium : petugas laboratorium menyampaikan kepada pasien dan/atau keluarga pasien tentang penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan alasan kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. o Untuk Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat : petugas laboratorium menyampaikan perawat Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat tentang penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan alasan kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. o Untuk pasien rawat inap : petugas laboratorium menginformasikan kepada perawat ruangan rawat inap tentang penundaan pelayanan laboratorium (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani pemeriksaan laboratorium tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. o Jika pemeriksaan laboratorium tersebut sangat dibutuhkan oleh pasien, maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pemeriksaan laboratorium tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pasien dan/atau keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan laboratorium akan dirujuk ke rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan laboratorium yang dimaksud dalam kondisi perbaikan. o Jika pelayanan laboratorium tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/ unit terkait.

11 a) Jika dikarenakan alat pemeriksaan laboratorium mendadak error atau dalam kondisi perbaikan maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pemeriksaan laboratorium tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pasien dan/atau keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan laboratorium akan dirujuk ke rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan laboratorium yang dimaksud dalam kondisi perbaikan. Jika pelayanan laboratorium tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait. b) Jika pemeriksaan laboratorium tersebut belum tersedia di RS PKT Bontang, maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pemeriksaan laboratorium tersebut sesuai prosedur yang berlaku. Pasien dan/ atau keluarga pasien diinformasikan bahwa pemeriksaan laboratorium akan dirujuk ke rumah sakit lain dikarenakan fasilitas pemeriksaan laboratorium yang dimaksud belum tersedia di RS PKT Bontang. c) Jika pelayanan laboratorium tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait. H. Penundaan Pelayanan Kamar Obat Penundaan pelayanan kamar obat, dapat disebabkan : a) Waktu tunggu terlayani melebihi batas waktu tunggu, misal : dikarenakan antrian pasien dalam kondisi ramai. b) Penyerahan obat jadi maupun racikan melebihi batas waktu tunggu, misal : dikarenakan antrian pasien dalam kondisi ramai, resep sulit dibaca sehingga harus konfirmasi ke dokter, poliklinik rawat jalan jam buka prakteknya melebihi waktu tunggu kehadiran dokter (kehadiran dokter sesuai dengan jadwal prakteknya, dengan toleransi 30 menit),dokter tidak bisa dihubungi untuk konfirmasi resep, obat atau alkes di logistik atau depo obat yang lain. c) Pasien belum dapat terlayani, misal : dikarenakan obat yang tertulis dalam resep maupun padanannya tidak tersedia di RS PKT Bontang, logistik (obat yang tertulis dalam resep kosong atau stok habis). Tatalaksana : 1) Jika penundaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama, maka : a) Untuk pasien dan/atau keluarga pasien yang sudah datang di kamar obat maupun pasien rawat jalan : petugas kamar obat menyampaikan kepada pasien dan/atau keluarga pasien tentang penundaan pelayanan kamar obat (sebutkan alasan) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Sarankan untuk sabar menunggu. b) Untuk pasien rawat inap : petugas kamar obat menginformasikan kepada perawat ruangan rawat inap tentang penundaan pelayanan kamar obat (sebutkan alasan) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Sarankan untuk sabar menunggu.

12 2) Jika penundaan tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga RS PKT Bontang belum dapat melayani resep untuk obat-obat tertentu, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait : Yanmed, Pemasaran, Rekam medis, Rawat jalan, Rawat inap, ICU, KBS, IGD sesuai dengan prosedur yang berlaku. a) Jika dikarenakan masalah logistik : a. Untuk pasien dan/atau keluarga pasien yang sudah datang di kamar obat maupun pasien rawat jalan : petugas kamar obat menyampaikan kepada pasien dan/atau keluarga pasien tentang penundaan pelayanan kamar obat (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani resep untuk obat tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. b) Sarankan : Jika obat tersebut maupun padanannya tidak tersedia di kamar obat atau tersedia padanannya tetapi dokter dan pasien tidak mau diganti maka petugas kamar obat membuatkan copy resep sesuai dengan prosedur yang berlaku. Untuk pasien rawat inap : petugas kamar obat menginformasikan kepada perawat ruangan rawat inap tentang penundaan pelayanan kamar obat (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani resep untuk obat tersebut) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Jika obat tersebut dan padanannya tidak tersedia di kamar obat RS PKT Bontang serta bukan suplemen maka petugas kamar obat melayani pembelian di apotik luar (apotik mitra) sesuai dengan prosedur yang berlaku. Jika layanan resep untuk obat tersebut dapat terlayani kembali, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait. I.Penundaan Pelayanan Tindakan/ Operasi Penundaan pelayanan tindakan/operasi, dapat disebabkan : a) Kondisi pasien, misal : kondisi pasien mendadak menurun, kondisi pasien yang membutuhkan stabilisasi. b) Kondisi dokter operator, dokter anestesi, misal : dokter operator dan / atau dokter anestesi masih mengerjakan tindakan/operasi yang lain, dokter operator dan / atau dokter anestesi mendadak berhalangan/sakit. c) Keterbatasan jumlah tim perawat bedah, misal : tim perawat bedah masih mengerjakan tindakan/operasi yang lain. d) Ketersediaan instrumen/ alat, misal : instrument/alat masih dalam kondisi tidak steril, instrument/ alat dalam kondisi rusak/perbaikan, instrument/ alat tertentu belum tersedia di RS PKT Bontang e) Adanya tindakan/ operasi cyto sehingga menggeser jadwal operasi elektif. 13

Tatalaksana : 1) Jika penundaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama, maka : a) Untuk Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat : petugas kamar operasi menyampaikan kepada perawat Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat tentang penundaan pelayanan tindakan/operasi (sebutkan alasan dan kapan dapat melayani tindakan/operasi) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Sarankan untuk sabar menunggu. b) Untuk pasien rawat inap : petugas kamar operasi menginformasikan kepada perawat ruangan rawat inap tentang penundaan pelayanan tindakan/operasi (sebutkan alasan kapan dapat melayani tindakan/operasi) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Sarankan untuk sabar menunggu. 2) Jika penundaan tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga RS PKT Bontang belum dapat melayani tindakan/operasi tertentu, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/unit terkait : Yanmed, Pemasaran, Rekam medis, Rawat jalan, Rawat inap, ICU, KBS, IGD sesuai prosedur yang berlaku. Jika dikarenakan instrument/ alat dalam kondisi rusak/ perbaikan atau instrument/ alat tertentu belum tersedia di RS PKT Bontang, maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pelayanan tindakan/ operasi tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pasien dan/atau keluarga pasien diinformasikan bahwa tindakan/ operasi tersebut akan dirujuk ke rumah sakit lain dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Jika pelayanan tindakan/operasi tersebut dapat terlayani, maka dilakukan koordinasi dengan bagian/ unit terkait. J. Penundaan Pelayanan Rawat Inap Penundaan pelayanan rawat inap, dapat disebabkan : a) Ruangan rawat inap yang sesuai kebutuhan pasien dalam kondisi penuh. b) Ruangan rawat inap yang diinginkan pasien dan/atau keluarga pasien dalam kondisi penuh. Tatalaksana : 1) Untuk pasien yang indikasi rawat inap dan sudah berada di Instalasi Rawat Jalan atau Instalasi Gawat Darurat : petugas rekam medis menyampaikan kepada pasien dan/atau keluarga pasien tentang penundaan pelayanan rawat inap (sebutkan alasan) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Jika masih tersedia ruangan rawat inap yang sesuai kebutuhan pasien tersebut, maka sarankan kepada pasien dan/atau keluarga pasien untuk memilih ruangan rawat inap tersebut. Jika pasien dan/atau keluarga pasien bersedia, maka petugas rekam medis melakukan prosedur pemesanan ruangan rawat inap. Jika pasien dan/atau keluarga pasien tidak bersedia, maka sarankan untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat yang mempunyai sarana dan fasilitas yang dibutuhkan pasien. Jika tidak tersedia ruangan rawat inap yang sesuai kebutuhan pasien tersebut, maka sarankan untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat yang mempunyai sarana dan fasilitas yang dibutuhkan pasien.

2) Untuk pasien akan dirujuk ke RS PKT Bontang, sesuai dengan prosedur komunikasi antar RS rujukan dan RS/Yankes yang merujuk, petugas Instalasi Gawat Darurat menyampaikan kondisi ruangan rawat inap di RS PKT Bontang dalam kondisi penuh dan tidak dapat menerima pasien rawat inap. Sarankan untuk dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai sarana dan fasilitas yang dibutuhkan pasien. 14 K. Penundaan Pelayanan Intensif Penundaan pelayanan intensif, dapat disebabkan : a) Ruangan rawat intensif (ICU) dalam kondisi penuh. b) Tempat tidur di ICU tersedia tetapi peralatan yang dibutuhkan pasien dalam kondisi terpakai, misalnya ventilator. Tatalaksana : 1) Untuk pasien yang indikasi di rawat di ICU : dokter jaga Instalasi Gawat Darurat menyampaikan kepada pasien dan/atau keluarga pasien tentang penundaan pelayanan intensif (sebutkan alasan) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. a) Sarankan untuk dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai ICU dengan sarana dan fasilitas yang dibutuhkan pasien. b) Jika pasien dan/atau keluarga pasien bersedia, maka petugas Instalasi Gawat Darurat melakukan prosedur transfer. c) Jika pasien dan/atau keluarga pasien tidak bersedia dan memilih sementara dirawat di ruangan rawat inap biasa, maka dokter jaga Instalasi Gawat Darurat menyampaikan risiko jika dirawat di ruangan rawat inap biasa dan meminta tandatangan pasien dan/atau keluarga pasien di surat penolakan dirujuk dan dirawat di ICU. 2) Untuk pasien akan dirujuk ke RS PKT Bontang dan indikasi di rawat di ICU, sesuai dengan prosedur komunikasi antar RS rujukan dan RS/Yankes yang merujuk, petugas Instalasi Gawat Darurat menyampaikan kondisi ruangan ICU di RSUD Taman Husada Bontang dalam kondisi penuh dan tidak dapat menerima pasien rawat inap di ICU. Sarankan untuk dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai ICU dengan sarana dan fasilitas yang dibutuhkan pasien. 15

BAB IV DOKUMENTASI Penundaan pelayanan ini didokumentasikan pada : a) Rekam medis pasien; b) Laporan insiden keselamatan pasien rumah sakit; c) Laporan indikator mutu setiap bagian/unit pelayanan yang terkait. KEPUSTAKAAN 1. Indikator Mutu Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. 2. Jci Acc in Table Scrib. www.scribd.com/doc/82392974/jci-acc-in-table 3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit. 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan. 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. 6. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Depkes, 2003. 7. Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit, ISFI, 2001 8. Pedoman Kerja Perawat Kamar Operasi, Depkes, 2003. 9. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar, Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan medic, Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, Jakarta, 2008. 10. Pelayanan Radiologi Rumah Sakit Umum Klas B Pendidikan, Depkes, 1999 11. Standar Umum Pelayanan Anestesiologi dan Reanimsi di Rumah Sakit, Depkes, 1999. 16