BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi menjadi suatu alat yang sangat dibutuhkan oleh manusia sejak zaman dahulu hingga saat ini guna membantu kegiatan manusia sehari-hari. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia untuk berpindah dari suatu tempat menuju ke tempat laiannya. Saat ini teknologi transportasi telah banyak mengalami perkembangan sehingga kini transportasi dapat membantu perjalanan yang dirasakan cukup jauh menjadi lebih singkat dibandingkan dengan perjalanan yang ditempuh dengan berjalan kaki. Transportasi dibedakan menjadi tiga macam yaitu transportasi darat, transportasi udara dan transportasi laut. Transportasi darat memerlukan sebuah sarana jalan agar transportasi tersebut dapat berfungsi sesuai dengan kegunaannya. Jalan merupakan prasarana untuk melayani kegiatan transportasi yang dilakukan oleh sarana transportasi (kendaraan) yang disediakan untuk menghubungkan suatu tempat asal perjalanan menuju ke tempat-tempat tujuan (Sakti Adji Adisasmita, 2011). Menurut UU Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan bahwa jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional yang mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung ekonomi, sosial dan budaya. Pada Pasal 1 UU No.38 Tahun 2004 tertulis bahwa jalan dibedakan menjadi tiga pengelompokan yaitu yang pertama jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, kedua jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri, dan ketiga jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol menjelaskan mengenai jalan tol sebagai bagian dari sistem jaringan jalan umum lintas alternatif yang menghubungkan jalan tol dengan jalan umum yang ada. Penyelenggaraan jalan tol pun dimaksudkan guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi karena ketika ekonomi suatu negara bertumpu pada perhubungan darat maka tentunya sarana transportasi berupa jalan 1
khususnya jalan tol akan mendorong terciptanya efisiensi ekonomi di dalamnya (Bambang Suprayitno, 2012). Jalan tol mempunyai tingkat pelayanan keamanan dan kenyamanan yang lebih tinggi dari jalan umum yang ada dan dapat melayani arus lalu lintas jarak jauh dengan mobilitas tinggi, sehingga demi keamanan dan kenyamanan telah diatur pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005 bahwa jalan tol untuk lalu lintas antar kota kendaraan dapat melaju paling rendah 80 (delapan puluh) kilometer per jam, dan untuk jalan tol wilayah perkotaan paling rendah 60 (enam puluh) kilometer per jam. Meskipun begitu kecelakaan saat berkendara tidak dapat dihindari terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kecalakaan saat di jalan tol yakni kondisi faktor kendaraan, faktor jalan, faktor pengemudi dan faktor lingkungan. Data statistik kecelakaan lalu lintas yang diberikan oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk cabang Purbaleunyi sebagai pengelola jalan tol mencatat bahwa dari tahun 2012 hingga 2014 tahun lalu terdapat 512 kasus kecelakaan dengan jumlah korban mencapai 842 orang. Pada kasus kecelakaan saat di jalan tol faktor pengemudi adalah faktor paling tinggi tingkat kecelakaannya tetapi dapat dilihat pula dari data yang diberikan oleh PT. Jasa Marga menunjukan bahwa faktor kendaraan pun merupakan hal penting yang juga harus diperhatikan oleh pemilik kendaraan karena jumlah kecelakaan yang disebabkan oleh faktor kendaraan merupakan faktor kedua yang mengakibatkan kecelakaan yang berbahaya saat berkendara di jalan tol yang terjadi setiap tahunnya. Dari data kecelakaan yang diperoleh, PT. Jasa Marga (Persero) Tbk cabang Purbaleunyi memaparkan beberapa faktor kendaraan yang mengakibatkan kecelakaan saat di jalan tol. Faktor-faktor tersebut adalah faktor ban pecah, rem blong, slip, kerusakan mesin, dan kerusakan mekanis. Faktor-faktor tersebut menimbulkan kecelakaan setiap tahunnya. Kasus kecelakaan faktor kendaraan ini terus terjadi karena pengemudi cenderung mengabaikan pemeriksaan kondisi kendaraannya sebelum melakukan perjalanan menggunakan jalan tol. Akibat yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran pengemudi mengenai pemeriksaan kondisi kendaraan ini tidak hanya merugikan kesalamatan pengemudi sendiri tetapi juga dapat merugikan keselamatan penumpang dan pengguna jalan tol lainnya. 2
Dilihat dari data kecelakaan diatas maka dalam mengurangi kecelakaan di jalan tol yang disebabkan oleh faktor kendaraan dibutuhkan penyuluhan kepada pengemudi dan pengguna jalan tol untuk selalu melakukan pemeriksaan kondisi kendaraan saat hendak melakukan perjalanan jauh terutama kondisi ban, rem, kopling, dan mesin-mesin kendaraaan lainnya dengan teratur dan benar. Oleh karena itu diperlukan solusi dari permasalahan ini yaitu dengan membuat suatu kampanye yang mengajak pengemudi untuk lebih memperhatikan kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan. 1.2 Permasalahan 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan penjabaran permasalahan pada latar belakang diatas, maka penulis mengindentifikasikan masalah kecelakaan yang terjadi di jalan tol sebagai berikut : 1. Faktor kerusakan pada kondisi kendaraan menjadi penyebab kecelakaan yang terjadi di jalan tol. 2. Kurangnya kesadaran pengemudi mengenai pentingnya pemeriksaan kondisi kendaraan sebelum berkendara di jalan tol. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut : Bagaimana merancang sebuah kampanye yang efektif untuk meningkatkan kesadaran pengemudi mengenai pentingnya menjaga kondisi kendaraan demi keselamatan sehingga angka kecelakaan akibat faktor kendaraan dapat teratasi? 1.3 Ruang Lingkup Apa Perancangan kampanye sebagai sarana penyampaian pesan untuk menginformasikan mengenai pentingnya pemeriksaan kondisi kendaraan dengan benar saat hendak berkendara di jalan tol. 3
Bagaimana Perancangan kampanye ini dilakukan dengan cara memberikan informasi dan petunjuk mengenai menjaga kondisi kendaraan dan mengedukasi pengendara untuk selalu melakukan pemeriksaan kendaraan dengan baik dan benar. Siapa Target audience dari kampanye ini adalah pengguna jalan tol Purbaleunyi. Usia dari target kampanye ini adalah 17-30 tahun keatas. Kapan Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada akhir Febuari 2015, sedangkan untuk pelaksanaan perancangan kampanye ini akan dilakukan mulai bulan Maret-Juni 2015. Dimana Target lokasi perancangan kampanye ini dilakukan di jalan tol Purbaleunyi. Dengan melakukan survey dan wawancara kepada PT. Jasa Marga (persero) Tbk cabang Purbaleunyi. 1.4 Tujuan Perancangan Setelah meninjau dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dibuatnya kampanye ini adalah : 1. Untuk mendapatkan kenyamanan saat berkendara di jalan tol. 2. Untuk mendapatkan keamanan saat berada di jalan tol. 3. Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kecelakaan di jalan tol sehingga tidak merugikan keselamatan diri sendiri dan orang lain. 1.5 Metode Pengumpulan Data Marshall & Rossman (1999; 106) membagi metode pengumpulan data kualitatif dalam dua bagian yakni primary methods dan secondary methods. Dalam perancangan ini, penulis menggunakan primary methods dalam mengumpulkan data guna tercapainya tujuan perancangan, antara lain : 4
1. Observasi Untuk dapat menganalisia perilaku pengemudi saat di jalan tol, penulis melakukan observasi kepada pengguna jalan tol. Penulis melakukan observasi di jalan tol Purbaleunyi selama pengumpulan data berlangsung. 2. Wawancara Penulis melakukan wawancara dengan pihak lembaga bersangkutan yaitu PT. Jasa Marga (Persero) Tbk cabang Purbaleunyi untuk mendapatkan data faktorfaktor penyebab kecelakaan dan jumlah kecelakaan yang terjadi 3 (tiga) tahun belakangan ini di jalan tol Purbaleunyi. 3. Studi Pustaka Untuk menambah data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa informasi yang diambil dari sumber buku, jurnal, dan artikel serta data arsip dari lembaga yang bersangkutan yaitu dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk cabang Purbaleunyi, kota Bandung. 5
1.6 Kerangka Perancangan Bagan 1.1 : Bagan Kerangka Pemikiran Sumber : Data Penulis 6
1.7 Pembabakan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan perancangan, cara pengumpulan data, kerangka perancangan, dan penjelasan singkat tiap bab dari perancangan ini. BAB II DASAR PEMIKIRAN Pada bab ini mengemukakan macam-macam landasan teori yang relevan dengan topik pembahasan, dimana teori tersebut dijadikan landasan dalam perancangan ini. BAB III DATA dan ANALISA Pada bab ini dikemukakan data teori dan data faktual. Data-data hasil dari pengumpulan data yang telah dilakukan, kemudian dibahas dan dianalisa sehingga menghasilkan konsep perancangan. BAB IV KONSEP dan HASIL PERANCANGAN Pada bab ini menjelaskan bagaimana konsep perancangan dibuat, proses perancangan sekaligus hasil perancangannya, mulai dari sketsa hingga penerapan visual pada media. BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran atas perancangan yang telah dibuat. 7