BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja di KAP (Kantor Akuntan Publik) yang berada di wilayah Jakarta Barat. Lokasi ini dipilih karena merupakan tempat yang strategis dan juga karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya maka peneliti hanya melakukan penelitian di KAP wilayah Jakarta Barat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa persepsi para responden atas berbagai pertanyaan dalam kuesioner mengenai variabel terkait. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan November 2016. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal yaitu penelitian dengan menguji hipotesis tentang pengaruh antara dua variabel atau lebih terhadap variabel lainnya (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini metode kausal yang digunakan adalah suatu metode yang menjelaskan tentang pengaruh antara pengalaman kerja, kompetensi, dan akuntabilitas auditor terhadap kualitas audit. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut dilapangan dengan merumuskan secara singkat, jelas, dan tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pada penelitian ini 26
27 terdapat dua variabel yaitu, variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen terdiri dari pengalaman kerja, kompetensi, dan akuntabilitas auditor. Sedangkan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Dalam melakukan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan sebagai dasar penelitian. Peneliti mengumpulkan data dengan cara membuat kuesioner yang berisikan mengenai pernyataan-pernyataan dari setiap variabel yang diteliti. Variabel yang diteliti umumnya diukur menggunakan skala likert. Menurut Ghozali (2013:47) rating dirancang dalam lima poin skala likert, yaitu : 1 = Sangat Tidak Setuju (STS), 2 = Tidak Setuju (TS), 3 = Netral (N), 4 = Setuju (S), 5 = Sangat Setuju (SS). 1. Variabel Dependen Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kualitas Audit. Kualitas audit didefinisikan sebagai segala kemungkinan dimana auditor dapat menemukan dan melaporkan adanya pelanggaran dalam sistem akuntansi klien. Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel kualitas audit menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Putra (2012). Dalam instrumen tersebut terdapat 2 dimensi yang digunakan, yaitu proses audit dan input audit yang terdiri dari 10 item pernyataan. Dalam variabel ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal (skala peringkat). Variabel ini diukur dengan lima poin skala likert yang terdiri atas : 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju.
28 2. Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Akuntabilitas Auditor. a. Pengalaman Kerja Pengalaman kerja merupakan suatu ukuran tentang lama waktu atau masa kerja seorang auditor dalam melakukan audit dan jumlah tugas pemeriksaan yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel pengalaman kerja menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Putra (2012). Dalam instrumen tersebut terdapat 2 dimensi yang digunakan, yaitu lamanya bekerja sebagai auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan yang terdiri dari 8 item pernyataan. Dalam variabel ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal (skala peringkat). Variabel ini diukur dengan lima poin skala likert yang terdiri atas : 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju. b. Kompetensi Kompetensi merupakan pengetahuan, keahlian, kemampuan, dan pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan akuntan publik sebagai auditor. Kualifikasi yang dibutuhkan oleh seorang auditor untuk melaksanakan audit dengan diukur menggunakan indikator mutu personal, pengetahuan umum dan keahlian khusus. Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel kompetensi menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Putra (2012). Dalam instrumen
29 tersebut terdapat 3 dimensi yang digunakan, yaitu mutu personal, pengetahuan umum, dan keahlian khusus dengan jumlah 10 item pernyataan. Dalam variabel ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal (skala peringkat). Variabel ini diukur dengan lima poin skala likert yang terdiri atas : 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju. c. Akuntabilitas Auditor Akuntabilitas merupakan dorongan psikologi sosial yang dimiliki seorang auditor untuk mempertanggungjawabkan sesuatu yang telah mereka kerjakan kepada lingkungannya atau orang lain. Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel akuntabilitas auditor menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Rizal (2010). Dalam instrumen tersebut terdapat 2 dimensi yang digunakan, yaitu motivasi dan kemampuan berfikir yang terdiri dari 8 item pernyataan. Dalam variabel ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal (skala peringkat). Variabel ini diukur dengan lima poin skala likert yang terdiri atas : 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju.
30 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Kualitas Audit (Putra, 2012) Proses audit Input audit 1.Menetapkan sasaran, ruang lingkup & metodologi pemeriksaan. 2. Adanya review berjenjang. 3. Pengujian prosedur audit. 4. Keterlibatan anggota audit dalam pemeriksaan Ordinal Pengalaman Kerja (Putra, 2012) Lamanya bekerja sebagai auditor audit. 1. Lama melakukan audit dan jumlah klien yang sudah diaudit. Ordinal Banyaknya tugas pemeriksaan 2. Jenis perusahaan yang pernah diaudit. 3. Penugasan yang pernah diselesaikan sampai sekarang. Kompetensi (Putra, 2012) Akuntabilitas Auditor (Rizal, 2010) Mutu Personal Pengetahuan Keahlian khusus Motivasi Kemampuan berfikir 1. Berpikir secara luas dan terbuka. 2. Mampu bekerjasama tim. 3. Memiliki rasa ingin tahu. 4. Memahami tujuan audit. 5. Memahami teknik audit. 6. Memahami proses yang diaudit. 7. Memahami persyaratan sistem yang diaudit. 8. Mampu melakukan komunikasi dengan jelas. 9. Mematuhi psikologi audit dan menerapkannya. 1. Motivasi dalam menyelesaikan audit. 2. Berfikir secara objektif. Ordinal Ordinal
31 D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013:115). Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang terdaftar dan bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta Barat. Dalam menentukan populasi untuk penelitian ini, penulis mengambil data dari http://www.iapi.or.id (Institut Akuntan Publik Indonesia). Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kesesuaian karakteristik dan kriteria tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif. Kriteria sampel yang diambil adalah sebagai berikut: 1. Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta Barat dan izin usahanya terdaftar di IAPI. 2. Auditor yang mempunyai pengalaman kerja lebih dari 2 tahun. Berdasarkan jumlah Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Akuntan Publik Direktori 2016, Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta Barat berjumlah 27 KAP yang terdaftar di IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia), akan tetapi setelah dikonfirmasi oleh peneliti yang bersedia mengisi kuesioner penelitian ini hanya 8 KAP dengan jumlah auditor atau responden 100 auditor, KAP yang lainnya tidak bersedia menerima kuesioner, dikarenakan para akuntan publik yang sangat sibuk menjelang akhir tahun dan ada juga akuntan publik yang sedang dinas keluar kota dan tidak ada ditempat.
32 Berdasarkan uraian diatas, terdapat Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta Barat yang memenuhi kriteria, yaitu : Tabel 3.2 Kronologis Pemilihan Objek Penelitian No Kriteria Pemilihan Objek Penelitian Jumlah 1. Kantor Akuntan Publik yang terdaftar dalam 27 Institut Akuntan Publik Indonesia 2016 di wilayah Jakarta Barat. 2. Kantor Akuntan Publik yang tidak bersedia (19) menerima kuesioner. 3. Kantor Akuntan Publik yang bersedia menerima kuesioner. 8 Dari data diatas terdapat 8 Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta Barat yang bersedia menerima kuesioner yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu : Tabel 3.3 Daftar Kantor Akuntan Publik yang dijadikan sampel No Nama KAP Jumlah Auditor 1. KAP Drs. Chaeroni & Rekan 20 2. KAP Herman, Dody, Tanumihardja & Rekan 5 3. KAP Idris & Sudiharto 10 4. KAP Rino, Sunaryono & Jailani 15 5. KAP Sukrisno Sarwoko dan Sandjaja 15 6. KAP Drs. Sutopo Insja 10 7. KAP Tjhin Tjiap Lung & Rekan 15 8. KAP Soejatna, Mulyana & Rekan 10 Jumlah Auditor 100
33 E. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini teknik pengumpulan data akan menggunakan angket (kuesioner). Menurut Sugiyono (2012:199) kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan/pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pengumpulan data penelitian akan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta Barat. Kuesioner tersebut berisi sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan pengalaman kerja, kompetensi, akuntabilitas auditor dan kualitas hasil audit. Kuesioner akan dititipkan kepada salah satu auditor yang bekerja pada KAP tersebut dan akan diambil secara langsung oleh peneliti sesuai dengan tenggang waktu yang telah disepakati pada KAP yang bersangkutan. Angket (kuesioner) yang telah diisi oleh responden kemudian akan diseleksi terlebih dahulu agar kuesioner yang tidak lengkap pengisiannya tidak diikutsertakan dalam analisis. F. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian regresi linier berganda dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Dengan menggunakan metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang akurat tentang respon yang diberikan, maka akan terbentuk angka yang dapat diolah dengan menggunakan metode statistik.
34 1. Statistik Deskriptif Metode statistik deskriptif merupakan gambaran atau deskripsi suatu data sehingga menjadikan sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami, yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum (Ghozali, 2013:19). Analisis deskriptif dalam penelitian ini diolah dengan Statistical Package for Sosial Sciences 20 (SPSS 20), yang merupakan sebuah software yang berfungsi untuk menganalisis data dan melakukan perhitungan statistik, baik untuk statistik parametrik dan nonparametrik. 2. Uji Kualitas Data Dalam melakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner membutuhkan kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dan faktor situasional merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kualitas kuesioner yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Alat ukur atau instrumen berupa kuesioner dikatakan memberikan hasil yang akurat dan stabil jika alat ukur itu dapat diandalkan. Jika alat yang digunakan dalam proses pengumpulan data tidak handal atau tidak dapat dipercaya, maka hasil penelitian yang diperoleh tidak akan valid. Oleh karena itu dalam penelitian ini diperlukan uji validitas dan uji reliabilitas.
35 a. Uji Validitas Menurut (Ghozali, 2013:52), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika suatu pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pada penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan total skor pertanyaan. Dimana validitas data diukur dengan membandingkan r hitung dan r tabel. Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan kuesioner tersebut valid. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikasi 5%), maka dapat dikatakan kuesioner tersebut tidak valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel, dan kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur suatu variabel yang sama. Hasil yang didapat sangat tergantung pada kesungguhan responden dalam menjawab semua item pertanyaan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable atau handal jika memberikan nilai α lebih besar dari 0,6.
36 3. Uji Asumsi Klasik Alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi yang diperlukan dalam analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Menurut (Ghozali, 2013:160) uji normalitas ini digunakan untuk menguji apakah dalam model penelitian ini terdapat variabel (pengganggu) dependen dan independen atau keduanya memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk menguji normalitas residual, yaitu dengan menggunakan analisa grafik P- Plot dan uji Kolmogorof-Smirnov. Untuk mendeteksi grafik normal P-Plot yaitu jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Untuk mendeteksi uji normalitas dengan metode Kolmogorof-Smirnov adalah dengan melihat nilai signifikansi residual. Jika signifikansi > 0,05 maka residual distribusi adalah normal dan jika signifikansi < 0,05 maka residual distribusi adalah tidak normal.
37 b. Uji Multikolonieritas Menurut (Ghozali, 2013:105) uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak otogonal. Variabel otogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi sesama variabel bebas sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi yaitu mempunyai nilai VIF dibawah 10 dan mempunyai nilai tolerance diatas 0,10. Jika variabel bebas dapat memenuhi kriteria tersebut maka variabel bebas tersebut tidak mempunyai persoalan multikolonieritas dengan variabel bebas lainnya. c. Uji Heteroskedastisitas Menurut (Ghozali, 2013:47) uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada umumnya data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini dapat menghimpun data yang dapat mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar). Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan metode chart (diagram scatterplot), dengan dasar pemikiran bahwa : jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik (point-point), yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas, tetapi jika tidak ada pola yang jelas,
38 serta titik-titik (point-point) menyebar keatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Kelayakan Model a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisiensi determinasi (R²) pada intinya adalah untuk mengukur seberapa jauh variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisiensi determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan antar variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu variabel-variabel independen memberikan hampir semua infomasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen. Secara umum, koefisiensi determinasi untuk data silang (crossection) relative rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013). b. Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan) Menurut (Ghozali, 2013:98) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Nilai signifikansi F yang digunakan yaitu kurang dari 5%. Hipotesis diterima jika nilai probabilitas signifikansi 0,05. Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak, maka statistik data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel
39 independen berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Sedangkan jika F hitung < F tabel maka Ho diterima, maka statistik data dapat digunakan untuk membuktikan bahwa semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. 5. Uji Hipotesis a. Uji Statistik t (Uji Parsial) Menurut (Ghozali, 2013:98) uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen atau bebas secara individual dengan variabel dependen atau terikat. Hipotesis dalam penelitian ini didukung apabila nilai signifikansi t < 5%. Jika nilai t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel independen atau bebas dengan variabel dependen atau terikat. Jika nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel independen atau bebas dengan variabel dependen atau terikat. b. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Model pengujian menggunakan metode analisis regresi berganda akan menunjukkan hubungan (korelasi) antara kejadian satu dengan kejadian yang lainnya, karena terdapat lebih dari dua variabel, maka hubungan linier dapat dinyatakan dalam persamaan regresi linier berganda. Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen (Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Akuntabilitas Auditor) terhadap
40 Kualitas Audit, dengan persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut : Rumus : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Dimana : Y a b 1, b 2, b 3 X 1 X 2 X 3 e = Kualitas Audit = Konstanta = Koefisien regresi = Pengalaman Kerja = Kompetensi = Akuntabilitas Auditor = Error