II. TINJAUAN PUSTAKA. resistensi terhadap stres (Soeparno, 1989 dan Sihombing, 2006).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

I PENDAHULUAN. Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena,

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus

THERMOREGULATION SYSTEM ON POULTRY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

II. TINJAUAN PUSTAKA

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan

TINJAUAN PUSTAKA Konversi Otot Menjadi Daging

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

menyebabkan air dari cairan ekstraseluler masuk ke dalam sel, sehingga tekanan osmotik dari cairan ekstraseluler meningkat. Volume cairan, termasuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

Mulai. Studi pustaka. Penyusunan usulan penelitian. Persiapan alat dan pengamatan terhadap pertumbuhan buah jambu air. Percobaan pendahuluan

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau adalah hewan tergolong memamah biak subkeluarga bovinae dan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

TELUR ASIN PENDAHULUAN

Kompartemen cairan di dalam tubuh

TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kampung. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

4/11/2015. Nugroho Agung S.

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

Mineral. Pandangan Nutrisi : bahan inorganik yang dibutuhkan. untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kebutuhan gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua bagian dari tubuh rusa dapat dimanfaatkan, antara lain daging, ranggah dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan. Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA - SEAMOLEC

HASIL DAN PEMBAHASAN

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

DAGING. Theresia Puspita Titis Sari Kusuma. There - 1

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemotongan/penyembelihan dapat mengakibatkan stres hewan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

Pakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes,familyPhasianidae dan

KULIAH ke: 9. POKOK BAHASAN: Zat Makanan Untuk Itik Pedaging. SUB POKOK BAHASAN: 1) Energi, 2)Protein, 3) Mineral, dan 4) Vitamin untuk itik pedaging.

PAPER BIOKIMIA PANGAN

PERTEMUAN/KULIAH KE: 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH GIZI ZAT BESI

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kecukupan gizi. Unsur gizi yang dibutuhkan manusia antara lain: protein, lemak,

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

PENDAHULUAN. suatu usaha peternakan Domba Priangan sehingga penyebaran dari suatu daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mampu beradaptasi dengan pakan dan lingkungan yang kurang baik (Priyanto et

KAJIAN KEPUSTAKAAN. : Anas platyrhynchos (domestic duck) Itik sangat identik dengan kehidupan nya yang selalu berkelompok dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Ternak babi bila diklasifikasikan termasuk ke dalam kelas Mamalia, ordo

Nutrisi Pakan pada Pendederan kerapu

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan cekaman panas yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

HASIL DAN PEMBAHASAN

TI T PS K ESEHATA T N 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemudian dikembangkan di penjuru dunia. Puyuh mulai dikenal dan diternakkan

BAB I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

II. TINJAUAN PUSTAKA. strain Cornish dengan betina yang besar yaitu Plymouth Rocks yang merupakan

KAJIAN KEPUSTAKAAN. dengan menggunakan bahan pakan sumber kalsium (ISA, 2009). kerabang maka kalsium dapat diserap sampai 72% (Oderkirk, 2001).

PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

Proses Pembuatan Madu

Transkripsi:

5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres Pada Babi Stres adalah kondisi yang mengancam integritas ternak babi dan dapat disebabkan karena faktor lingkungan sebelum pemotongan (stres pemotongan) yang berinteraksi dengan faktor biologis yaitu kemudahan terkena stres atau resistensi terhadap stres (Soeparno, 1989 dan Sihombing, 2006). Respon terhadap stres berbeda diantara spesies dan diantara individu ternak pada spesies yang sama (Soeparno, 1989 dan Ariana, 1991). Diantara ternak domba, sapi dan babi, ternak domba adalah yang paling tahan terhadap stres, sedangkan ternak babi adalah yang paling mudah mengalami stres. Kondisi cekaman yang terlalu lama dapat menyebabkan perubahan hormonal ternak. Stres timbul melalui reaksi-reaksi yang kompleks dari reaksi endokrin (Lawrie, 1996). Reaksi tersebut kemudian dapat menyebabkan perubahan terhadap komposisi karkas seekor ternak. Pengaruh stres terhadap perubahan komposisi karkas tergantung pada tingkat kondisi stres, lama stres dan tingkat toleransi ternak terhadap stres (Black, 1983). Pada umumnya, stres akan menimbulkan dua fase reaksi untuk mempertahankan kondisi homeostatis ternak, yaitu fase reaksi kejutan dan fase reaksi balik atau pertahanan terhadap kejutan, dan melibatkan dua system neurohormonal, yaitu hipotalamus-pituitari-adrenal dan hipotalamus-pituitari- 5

6 tiroid (Hafez, 1963). Menurut Buckle (1983), Stres menstimulasi system syaraf dan menyebabkan pembebasan adrenalin dari medulla adrenal dalam waktu singkat. Adrenalin menyebabkan penurunan atau habisnya glikogen otot dan potassium. Kemudian hormone pertumbuhan glikokortikoid (17 hidroksi - kortikosteron dan 11 - deoksikortikosteron), masing-masing dibebaskan dari korteks adrenal untuk melepaskan energy dan menyebabkan aras ekuilibrium dari substansi-substansi tersebut pada ternak normal. Tiroksin meningkatkan sensitivitasnya terhadap adrenalin dan ikut membantu tubuh ternak mengatasi stres yang potensial. Katekolamin membantu pembebasan glukosa dari glikogen, sehingga otak mampu memelihara suplai energy yang diperlukan untuk mengatasi stres. Pembebasan hormone glukokortikoid diatur oleh ACTH (Adrenocorticotropic hormone = Adrenocorticotrophin = corticotrophin) yang disekresikan oleh kelenjar pituitary. Produksi ACTH diatur oleh hormon pembebas yang diproduksi di hipotalamus (Soeparno, 1989). Ketidakseimbangan antara besarnya stres lingkungan dan kemudahan terkena stres yaitu faktor biologis, akan menyebabkan gangguan metabolism glikogen dan aras ekuilibrium glikogen otot yang rendah. Pada babi, stres lingkungan yang sedang tidak mempengaruhi deposisi protein, tetapi menurunkan kadar laju pertumbuhan dan sintesis lemak. Kadar laju sintesis protein baru terpengaruh pada stres lingkungan yang lebih berat dan berkepanjaangan

7 (ekstrim) (Soeparno, 1989). Perubahan laju sintesis protein tersebut akan merubah persentase karkas yang diperoleh darihasil pemotongan seekor ternak. 2.2 Stres Sebelum Pemotongan Babi yang akan dipotong hendaknya diperlakukan dengan semestinya jika kita mengharapkan untuk memperoleh persentase karkas yang tinggi. Di Bali terutama di pedesaan, sebelum pemotongan biasanya babi diletakkan didalam keranjang bambu (bangsung) atau diikat pada keempat kakinya dan diistirahatkan ditempat yang teduh. Perlakuan-perlakuan tersebut dapat menyebabkan cekaman (stres) pada ternak, luka-luka maupun kesakitan sehingga dapat menyebabkan kelecetan dan bercak-bercak berdarah (blood splashing) pada karkas serta penurunan persentase karkas yang diperoleh (Lawrie, 1996). Faktor stres sebelum pemotongan seperti nutrisi, iklim atau temperature dingin dan fluktuasi temperature, kelembaban, ketakutan, terluka, kelelahan atau gerakan yang berlebihan, stimulasi listrik, injeksi adrenalin dan pemuasan dapat mengubah metabolism otot postmortem (Karen, 2007 dan Soeparno, 1988). Respon jaringan terhadap stres tergantung pada kemampuan ternak mengatasi stres dan mekanisme mempertahankan homeostatis (Soeparno, 1988). Dinyatakan pula bahwa respon ini dapat diketahui dari suatu kondisi daging babi yang pucat, lunak dan eksudatif yang lazim disebut dengan PSE (pale, soft, exudatif). Kondisi daging tersebut dapat disebabkan oleh perlakuan prepemotongan yang serupa, tetapi status endokrin atau stres fisiologisnya

8 berbeda. Pada kondisi otot PSE, system peredaran tidak mampu mentransportasikan timbunan asam laktat dari otot, sehingga ternak tidak mampu mempertahankan kondisi fisiologis (Forrest et al., 1975). Terlalu mudah terkena stres merupakan faktor yang menentukan kondisi ternak dan status glikogennya. Suatu kondisi yang disebut Porcine Stres Syndrome (PSS) pada babi dapat menghasilkan persentase karkas yang rendah. Jika babi PSS tidak mampu mengatasi stres selama transportasi, maka babi tersebut akan: (1) bisa menjadi lemah akibat kekurangan energy (letargik), (2) temperature tubuhnya meningkat (hipertermia atau hiperpireksia), (3) bernafas terengah-engah (dispnia), (4) kulitnya menjadi pucat dengan sejumlah kolorasi agak kebiru-biruan pada vena (siamosis), (5) otot-otot tubuhnya bisa gemetar atau menjadi kaku atau lemah (Forrest et al., 1971). Menurut Soeparno (1988), stres sebelum pemotongan babi juga dapat mengubah komposisi selular darah dan meningkatkan aktivitas muscular. 2.3 Gula dan Garam Gula merupakan suatu senyawa kimia organik karena terbuat dari susunan atomhidrokarbon. Senyawa ini sangat bermanfaat bagi ternak karena dapat digunakan sebagi sumber energi. Dalam rumus kimia, gula merupakan suatu senyawa yang biasa di tulis dengan rumus C6H12O6 dan biasa disebut dengan senyawa Glukosa.

9 Berdasarkan bahan dasar pembuatannya gula yang ada di pasaran dibedakan atas: (a) gula kelapa yang bahan dasarnya nira kelapa, (b) gula aren yang bahan dasarnya dari nira aren, dan (c) gula tebu yang lazim disebut gula pasir, bahan dasarnya berasal dari tebu. Tabel 1. Nutrisi, nilai per 100 g gula merah (Diyanti, 2002). Nutrisi Nilai Nutrisi Nilai Air 1,6 g Tembaga (Cu) 0,298 mg Energi 376 kcal Mangan (Mn) 0,32 mg Protein 0 g Selenium (Se) 1,2 mg Total Lemak 0 g Vitamin : Karbohidrat 97,3 g Vit. C 0 g Ampas 0,9 g Thiamin 0,008 mg Mineral : Riboflavin 0,007 mg Kalsium (Ca) 85 mg Niacin 0,082 mg Besi (Fe) 1,91 mg Asam Pantothenat 0,111 mg Magnesium 29 mg Vitamin B-6 0,026 mg Phospor (P) 22 mg Folate 1 mcg Pottasium (K) 346 mg Vitamin B-12 0 mcg Sodium(Na) 39 mg Vitamin A 0 IU Seng (Zn) 0,18 mg Vitamin E mg_ate

10 Gula kelapa dan gula aren umumnya berwarna kemerahan dan mempunyai nama lokal sesuai dengan daerahnya masing masing. Gula merah di Jawa disebut gula jawa, kalau di Bali disebut gula bali ( Diyanti 2002 ). Disampaikan pula bahwa kelapa / gula merah / palm sugar mengandung serat, kalori, kalsium, protein kasar, mineral, dan vitamin. Serat gula merah ( palm suger ) yang sehat untuk dikonsumsi berdasarkan uji standart SNI.013743.1995, harus berbau normal dan rasa khas gula merah, warna kuning kecoklatan, air maksimum 10 % bb, abu maksimal 2 % bb, dan bahan yang tak larut dalam air maksimal 1 % bb. Kandungan gula merah dapat dilihat pada tabel 1. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (pati hewan) dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa ( Mark, 2002 ). Garam dapur (NaCl) adalah kombinasi dari dua unsur, yakni Natrium dan Chlorin. Kedua unsur ini essensial untuk fungsi tubuh. Tubuh ternak babi mengandung sekitar 0,2% natrium. Sebagian dari natrium terdapat dalam tulang

11 dan yang terbanyak terdapat dalam cairan di luar sel. Khlorin terdapat di dalam dan di luar sel tubuh (Sihombing, 2006), dilaporkan pula bahwa garam dapur berperan sebagai bumbu maupun zat makanan bagi ternak babi. Sebagai bumbu ia mendorong sekresi air ludah yang mengandung enzim yang penting untuk pencernaan makanan. Khlorin bergabung dengan hydrogen membentuk asam hidrokhlorat, senyawa utama pemecah protein dalam lambung. Defisiensi garam dapur dapat mengakibatkan nafsu makan berkurang dan bobot tubuh menurun. Keracunan garam dapur jarang terjadi, tetapi dapat terjadi bila diberikan garam dapur yang berlebihan tanpa cukup air minum yang tersedia. Garam dapur sering digunakan sebagai pembawa berbagai unsur mikromineral lain, seperti iodium, kobalt, tembaga, besi, Zink, mangan dan selenium (Sihombing, 2006). Natrium dan khlorin di dalam tubuh berfungsi secara terpisah, yaitu natrium mengatur metabolism garam-garam dan mengatur keseimbangan air. Khlorin berguna untuk membentuk HCl atau asam khlorida di dalam lambung. Defisiensi Na, K dan Cl akan mengakibatkan nafsu makan berkurang, pertumbuhan menurun, kehilangan berat badan dan penurunan produksi pada ternak dewasa, serta penurunan komponen penyusun darah (Soeparno, 2009). 2.4 Darah dan Lemak Darah merupakan jaringaan cair yang terdiri atas plasma darah (zalir tubuh intersel ± 55%) dan didalamnya terdapat sel darah (unsur padat ± 45%).

12 Volume darah secara keseluruhan kira-kira 1/12 berat badan. Dalam keadaan sehat atau normal, volume tetap dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan jaringan (Sayang et al, 2001). Darah mempunyai berbagai fungsi, yang terpenting menurut Sayang et al, (2001) diantaranya adalah sebagai berikut ini : 1. Sebagai bagian dari sistem transport dalam tubuh. a) Mengantarkan zat makanan dan bahan kimia dari saluran pencernaan ke jaringan tubuh yang memerlukannya agar fungsi normalnya dapat dijalankan. b) Mengantarkan oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. c) Mengangkut keluar hasil buangan metabolisme (metabolit) dan CO2 dari jaringan ke organ ekskresi. d) Mengangkut hasil sekresi kelenjar endokrin (hormon) dan enzim dari organ ke organ. 2. Membantu mempertahankan keseimbangan air dalam tubuh sehingga kadar air tubuh tidak terlalu tinggi atau rendah. 3. Membantu mempertahankan temperatur tubuh karena darah mempunyai spesifik yang tinggi. 4. Mengatur konsentrasi ion hydrogen dalam tubuh (keseimbangan asam dan basa). 5. Membantu pertahanan tubuh terhadap serangan mikro-organisme, terutama oleh leukosit (butir darah putih).

13 Disebutkan pula bahwa semua jaringan memerlukan pasokan darah yang tergantung pada tekanan darah arteri normal yang dipertahankan. Otak sangat memerlukan pasokan darah yang cukup dan teratur. Bila otak tidak menerima darah selama lebih dari 3-4 menit, akan terjadi perubahan yang tak dapat pulih kembali dan beberapa sel otak akan mati. Kebanyakan fungsi darah itu diarahkan ke penyelenggaraan lingkungan internal atau matrix zalir yang tetap dan ini disebut sebagai homeostasis (Sayang et al, 2001). Kegagalan sistem peredaran darah yang mengikuti penyembelihan ternak mengakibatkan persediaan oksigen didalam otot yang dapat berikatan dengan mioglobin makin menurun dan menjadi habis (Soeparno, 1991). Karena persediaan oksigen didalam otot menjadi habis, maka proses aerobik melalui siklus sitrat dan sistem enzim sitokrom berhenti berfungsi (Lawrie, 1979; Swatland, 1984). Metabolisme energi yaitu pemecahan (oksidasi) glikogen menjadi asam laktat bertukar menjadi metabolisme anaerobik. Pertumbuhan lemak tubuh pada ternak, dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsinya. Pada ternak yang mengkonsumsi energi melebihi kebutuhannya kelebihan energi akan ditimbun dalam bentuk lemak (Anggorodi, 1984). Selama pertumbuhan, lemak menumpuk diberbagai depot yang berbeda dan pada ternak muda deposisi lemak terjadi disekitar jeroan dan ginjal kemudian dengan bertambahnya umur serta konsumsi energi, deposisi lemak juga terjadi diantara otot (lemak intermuskular), lapisan bawah kulit (lemak subkutan) dan terakhir diantara ikatan serabut otot (lemak intramuscular atau marbling). Setelah

14 otot mencapai pertumbuhan yang maksimal, pertambahan berat otot terjadi karena deposisi lemak (intramuskular). Dengan demikian selama pertumbuhan dan perkembangan lemak akan ditimbun dan karkas ternak dewasa dapat mengandung 30-40 % lemak. Keadaan ini dibuktikan pada persentase lemak karkas babi, sapi dan domba yang semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Diantara ketiga ternak tersebut peningkatan persentase lamak karkas babi yang paling tinggi (Soeparno, 2009).